1. Syirik Akbar
Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu.
"Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu
termasuk orang-orang yang merugi. (Az-Zumar 39:65)
Seandainya mereka menyekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah
mereka kerjakan. (Al-Anam: 88).
Sumber: https://almanhaj.or.id/3262-syirik-dan-macam-macamnya.html
Syirik dalam ketaatan
Mengambil ajaran/aturan/ideologi/pendapat lain diluar yang sudah diatur dalam islam
Syirik ketaatan, yaitu mentaati selain Allah dalam hal maksiyat kepada Allah Subhanahu
wa Taala. Allah Subhanahu wa Taala berfirman:
Sumber: https://almanhaj.or.id/3262-syirik-dan-macam-macamnya.html
Syirik cinta (
mencintai selain kepada Allah sejajar atau lebih dibanding cinta kepada Allah. Seperti
yang di firman kan Allah.
Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum
keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri
kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah
dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah
mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang
yang fasik. (At-Taubah 9:24)
2. Maksiat dalam kesendirian
Artinya ketika berada dihadapan orang lain ia menampakkan amalan-amalan shalih. Namun
tatkala sendiri maka iapun melakukan hal-hal yang diharamkan.
Dalam hadis: Sungguh saya telah mengetahui bahwa ada suatu kaum dari ummatku yang
datang pada hari Kiamat dengan membawa kebaikan sebesar gunung Tihamah yang putih,
lantas Allah menjadikannya sia-sia. Tsauban berkata; Wahai Rasulullah, sebutkanlah
ciri-ciri mereka kepada kami, dan jelaskanlah tentang mereka kepada kami, supaya kami
tidak menjadi seperti mereka sementara kami tidak mengetahuinya. Beliau bersabda:
Sesungguhnya mereka adalah saudara-saudara kalian dan dari golongan kalian, mereka
shalat malam sebagaimana kalian mengerjakannya, tetapi mereka adalah kaum yang jika
menyepi (tidak ada orang lain yang melihatnya) dengan apa-apa yang di haramkan Allah,
maka mereka terus (segera) melanggarnya. (Melakukan maksiat) (HR Ibnu Majah 4245,
shahih).
Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu thoyyib (baik). Allah tidak akan
menerima sesuatu melainkan dari yang thoyyib (baik). Dan sesungguhnya Allah telah
memerintahkan kepada orang-orang mukmin seperti yang diperintahkan-Nya kepada para
Rasul. Firman-Nya: Wahai para Rasul! Makanlah makanan yang baik-baik (halal) dan
kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Dan Allah juga berfirman: Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang
baik-baik yang telah kami rezekikan kepadamu.' Kemudian Nabi shallallahu alaihi wa
sallam menceritakan tentang seorang laki-laki yang telah menempuh perjalanan jauh,
sehingga rambutnya kusut, masai dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit
seraya berdoa: Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku. Padahal, makanannya dari barang
yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi
makan dari yang haram, maka bagaimanakah Allah akan memperkenankan doanya?
(HR. Muslim no. 1015)
Sumber : https://rumaysho.com/2185-pengaruh-makanan-yang-haram.html
4. Memutus tali silaturahim lebih 3 hari (yang memutuskan dan menerima diputuskan)
Pintu-pintu surga dibuka setiap hari senin dan kamis. Lalu diampuni selluruh hamba yang
tidak berbuat syirik (menyekutukan) Allah dengan sesuatu apapun. Kecuali orang yang
sedang ada permusuhan dengan saudaranya. Dikatakan: Tunda amal dua orang ini,
sampai keduanya berdamai tunda amal dua orang ini, sampai keduanya berdamai
tunda amal dua orang ini, sampai keduanya berdamai (HR. Imam Malik dalam Al-
Muwatha 5/1334, Ahmad 9119, dan Muslim 2565).
Sumber: https://konsultasisyariah.com/19941-tidak-bertegur-sapa-3-hari.html