Anda di halaman 1dari 2

Kematian Flu Babi Pertama di Indonesia

BBC-News Senin, 27 Juli 2009

Pemerintah mengatakan persediaan


Tamiflu cukup di Indonesia

Untuk pertama kali, satu penderita


penyakit flu babi meninggal di
Indonesia dimana korban
meninggal tanggal 22 Juli lalu di
Jakarta.

Departemen kesehatan menyatakan


korban terjangkit virus ini di dalam
negeri karena dia sebelumnya tidak
melakukan perjalanan ke luar
negeri.

Meski telah jatuh korban jiwa akibat virus H5N1 ini, Departemen Kesehatan tidak
mengubah prosedur penanganan penyakit tersebut.

Menurut departemen kesehatan korban meninggal karena memiliki komplikasi penyakit


lain, seperti mayoritas korban meninggal akibat flu babi di negara lain.

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tjandra Yoga


Aditama mengatakan korban meninggal akibat komplikasi penyakit lain tersebut dan
pihaknya telah mengantisipasi hal ini.

Tjandra Yoga Aditama mengatakan rumah sakit rujukan diminta untuk mempriritaskan
perawatan bagi penderita flu babi yang disertai komplikasi penyakit lainnya.

"Tentu saja seluruh kegiatan yang sudah dilakukan akan tetap berlanjut. Dengan adanya
kasus kematian ini, tentu saja kewaspadaan akan semakin ditingkatkan." katanya.

Menurut Tjandra Yoga, rumah sakit sekarang hanya menangani kasus-kasus dengan
komplikasi penyakit lain.

"Kalau kasusnya ringan, mereka akan diberi Tamiflu tetapi dianjurkan untuk beristirahat
di rumah saja."

Saat ini Departemen Kesehatan sudah menyiapkan sekitar 100 rumah sakit rujukan
diseluruh Indonesia untuk menangani kasus flu babi.

Tamiflu cukup
Tjandra Yoga Aditama mengatakan prosedur penangangan penyakit ini tidak diubah meski
ada korban jiwa.

Dia menyakinkan persediaan jumlah Tami Flu masih cukup dan sudah didistribusikan ke
berbagai puskemas dan rumah sakit .

Saat ini jumlah penderita fu babi yang dirawat di rumah sakit sekitar 360 orang.

Sebelumnya Departemen Kesehatan menyatakan angka ini kemungkinan lebih banyak


karena sebagian besar penderita tidak melapor ke Rumah Sakit setempat. (BBC)

Anda mungkin juga menyukai