Fakta Kunci
Siluet jantung menempati 50-55% dari lebar dada pada x-foto thoraks proyeksi
anterior-posterior
Ketika menilai sistem kardiovaskular pada x-foto thoraks, berikut yang harus dicatat:
- Ukuran jantung (kecil, normal, atau besar)
- Kontur jantung mencerminkan berbagai komponen kardiovaskular yang dapat
membesar, tidak ada, atau bergeser
- Vaskularisasi paru dapat menurun, normal, atau meningkat
Banyak bayi yang baru lahir tampaknya memiliki kardiomegali yang sebenarnya
merupakan timus yang berkontribusi terhadap " bayangan cardio-thymus ". Proyeksi
lateral CXR dapat memisahkan hal ini dari kardiomegali yang sebenarnya.
Sebuah pembesaran jantung ditambah dengan peningkatan vaskuler paru dapat
merupakan tanda yang menjadi indikasi adanya shunting kiri ke kanan seperti ASD,
VSD, dan PDA.
Pendahuluan
X-foto thoraks merupakan alat penting dalam mengevaluasi penyakit jantung pada anak-
anak. Pencitraan noninvasif seperti ekokardiografi dan MRI jantung memberikan penilaian
sistem kardiovaskular yang berharga dan terinci; Namun, biaya yang dikeluarkan dari
prosedur diagnostik ini cukup tinggi sehingga penggunaan rutin prosedur tersebut sulit
dilakukan. X-foto thoraks di sisi lain mudah untuk dilakukan, ekonomis, dan memberikan
informasi penting termasuk ukuran jantung, aliran darah paru, dan penyakit paru yang terkait.
Riwayat penyakit disertai pemeriksaan fisik dapat memberikan alasan yang masuk akal guna
penentuan pengobatan yang diberikan oleh dokter dengan diagnosis diferensial yang dapat
lebih terfokus atas bantuan x-foto thoraks dan elektrokardiografi sehingga memungkinkan
untuk memilih rencana pengelolaan atau membuat keputusan untuk merujuk guna evaluasi
lebih lanjut dan pengobatan oleh dokter spesialis.
Dilatasi arteri pulmonal Proyeksi AP: penonjolan dari batang arteri pulmonalis utama
utama pada perbatasan kiri tengah siluet jantung
Proyeksi lateral: siluet jantung daerah midretrosternal penuh
Dilatasi cabang arteri Proyeksi AP: penonjolan arteri pulmonalis melewati bidang paru,
pulmonal biasanya di daerah hilus
Perbesaran atrium kiri Proyeksi AP: bayangan ganda di daerah siluet jantung tengah
serta pelebaran percabangan trakea (carina)
Proyeksi lateral: penonjolan dari perbatasan posterior bayangan
jantung dengan deviasi esofagus ke arah posterior
Perbesaran ventrikel kiri Proyeksi AP: perbesaran siluet jantung dengan perpindahan ke
lateral dan bawah dari apeks jantung
Dilatasi arcus aorta Proyeksi AP: penonjolan arcus arta pada daerah atas kiri dari
batas siluet jantung
Ventricular septal defect Perbesaran ventrikel kiri, dilatasi arteri pulmonalis, dan
perbesaran atrium kiri
Patent ductus arteriosus Dilatasi arteri pulmonalis, perbesaran atrium kiri, perbesaran
ventrikel kiri
Atresia pulmoner dengan Tidak ada regurgitasi trikuspid: hipoplasi ventrikel kanan
septum ventrikel intak
Sindrom hipoplatik jantung hipoplasi ventrikel kiri, aorta asendens, dan arcus aorta
kiri
Normal CXR
Proyeksi Antroposterior
Siluet jantung menempati 50-55% dari lebar dada. Kardiomegali hadir ketika rasio
kardiothoraks (CT) lebih dari 55%. Batas kanan dari siluet jantung dari atas ke bawah terdiri
dari struktur berikut: vena cava superior, aorta asenden, apendiks atrium kanan, dan atrium
kanan (Gambar. 2.1). Batas kiri siluet jantung dari atas ke bawah terbentuk oleh arcus aorta
(Aorta knob), batang paru, apendiks atrium kiri, dan ventrikel kiri. Perlu dicatat bahwa
ventrikel kanan tidak memberikan kontribusi untuk perbatasan jantung.
Pada x-foto thoraks normal hanya arteri pulmonalis proksimal yang lebih lebih besar
yang bisa divisualisasikan di daerah hilus paru dan parenkim paru harus jelas dengan tidak
adanya efusi pleura (Gambar. 2.2).
Proyeksi Lateral
Siluet jantung dalam proyeksi ini berbentuk oval dan menempati setengah anterior dari
rongga dada. Jaringan paru menempati setengah dorsal dari rongga dada. Aorta ascending dan
ventrikel kanan membentuk perbatasan anterior, sedangkan atrium kiri dan ventrikel kiri
membentuk perbatasan posterior.
Berbagai komponen kardiovaskular tidak dapat divisualisasikan dengan x-foto
thoraks, meskipun, pengetahuan tentang anatomi jantung dan pembuluh darah dalam
bayangan jantung membantu dalam memahami kedua temuan normal dan abnormal pada x-
foto thoraks (Gambar. 2.3a, b).
Perubahan dalam bentuk siluet jantung dapat menunjukkan jantung memiliki kelainan
struktural tertentu; misalnya, pengangkatan apeks jantung pada hipertrofi ventrikel kanan
karena adanya perpindahan apeks ventrikel kiri ke atas dan lateral. Sekarang kita akan
membahas beberapa lesi jantung kongenital tertentu dan kaitannya pada temuan x-foto
thoraks.
Gambar 2.1 Batas jantung: siluet jantung dibentuk oehberbagai struktur jantung. Pada
proyeksi AP, batas kanan dari siluet jantung dari atas ke bawah terdiri dari vena cava superior,
aorta asenden, apendiks atrium kanan, dan atrium kanan. Batas kiri siluet jantung dari atas ke
bawah terbentuk oleh arcus aorta (Aorta knob), batang paru, apendiks atrium kiri, dan
ventrikel kiri. AA ascending aorta, AoA aortic arch, LAA left atrial appendage, RAA right
atrial appendage, RA right atrium, SVC superior vena cava
Gambar 2.2 Normal x-foto thoraks: siluet jantung dalam ukuran dan kontur normal. Pola
aliran darah pulmoner dapat terlihat jika tidak ada penyakit pleura
Gambar 2.3 (A) bentuk vena cava superior dari penyatuan vena innominata. Atrium kanan
menempati batas kanan siluet jantung. Ventrikel kanan adalah bagian dari jantung paling
anterior dan menempati daerah tengah dalam bayangan jantung. Arteri pulmonalis utama di
sebelah kiri aorta asendens dan membentuk sebagian kecil batas tengah kiri siluet jantung
yang mengarah ke posterior dan bifurkasio menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri. (B)
atrium kiri terletak di belakang ventrikel kiri, aorta asendens mengarah ke kanan arteri
pulmonalis dan kemudian lengkungan pada aspek superior mediastinum. Mediastinum
dibentuk oleh persilangan dari aorta dan arteri pulmonalis. Ao aorta, LA left atrium, LV left
ventricle, PA pulmonary artery, RA right atrium, RV right ventricle, SVC superior vena cava
Lesi Shunting
Atrial Septal Defect
Proyeksi AP
Karena resistensi pembuluh darah sistemik lebih tinggi dari resistensi pembuluh darah paru,
darah akan mengalir dari kiri ke kanan pada defek dengan peningkatan aliran darah resultan
paru. Hal ini akan menyebabkan tanda penonjolan pembuluh darah paru pada x-foto thoraks.
Dalam defek moderat hingga berat, proyeksi AP akan menunjukkan perbesaran siluet jantung
karena atrium kanan yang penuh (Gambar. 2.4).
Proyeksi Lateral
Penonjolan pembuluh darah paru akan tercatat, khususnya di daerah hilus. Dalam kasus yang
berat, ventrikel kanan melebar dan tercatat mengisi aspek anterior siluet jantung yang
menyebabkan obliterasi ruang antara jantung dan tulang sternum.
Gambar 2.4 Atrial septal defect. Defek septum atrium menyebabkan peningkatan ukuran
jantung dengan pemenuhan perbatasan jantung kanan karena pembesaran atrium kanan.
Arteri paru yang terisi penuh mungkin divisualisasikan dengan baik bahkan di bidang perifer
paru menunjukkan peningkatan aliran darah paru. PAs pulmonary arteries, RA right atrium
Proyeksi Lateral
Proyeksi lateral memperlihatkan deviasi esofagus ke arah posterior sebagai refleksi dilatasi
atrium kiri.
Gambar 2.5 Ventricular septal defect (VSD). Kardiomegali tercatat dalam sebagian VSD
moderat hingga berat. Peningkatan aliran darah paru menghasilkan penonjolan pada
pembuluh darah paru yang mungkin tercatat pada bidang paru perifer. PAs pulmonary arteries
Proyeksi Lateral
Penonjolan pembulu darah pulmoner dan dilatasi atrium kiri dapat tercatat. Dilatasi atrium
kiri mungkin menyebabkan deviasi esofagus ke arah posterior.
Gambar 2.6 Patent ductus arteriosus (PDA). Tambahan PDA itu sendiri dengan adanya
dilatasi arteri utama dan cabang arteri pulmonalis karena segmen tengah bayangan jantung
kiri menonjol. PA pulmonary artery
Proyeksi Lateral
Penonjolan pembuluh darah paru dan kardiomegali tercatat. Dilatasi atrium kiri dapat
menyebabkan deviasi esofagus ke posterior.
Gambar 2.7 Atrioventricular canal defect. Jantung membesar karena dilatasi seluruh ruang
jantung dari shinting kiri ke kanan dan regurgitasi katup atrioventrikuler.
Lesi Obstruktif
Stenosis Pulmonalis
Proyeksi AP
Aliran seperti jet pada lubang katup pulmonal yang menyempit menyebabkan arteri
pulmonalis utama membesar. Hal ini kemudian bermanifestasi sebagai penonjolan dari
segmen arteri pulmonalis di perbatasan kiri tengah siluet jantung, tepat di bawah penonjolan
arcus aorta. Dilatasi dan hipertrofi ventrikel kanan hadir dalam kasus stenosis pulmonalis
(PS) berat dan berkepanjangan. Pembesaran ventrikel kanan akan bermanifestasi sebagai
pengangkatan apeks jantung (Gambar. 2.8).
Proyeksi Lateral
Dilatasi arteri pulmonalis utama dapat dilihat sebagai pengisian bagian atas ruang retrosternal
dari siluet jantung. Pembesaran ventrikel kanan akan menyebabkan pengisian dari bagian
ruang retrosternal yang lebih rendah dari siluet jantung.
Gambar 2.8 Stenosis pulmonalis. Arteri pulmonalis utama mengalami dilatasi (terlihat pada
batas kiri tengah siluet jantung) dan apeks ventrikel kiri terangkat karena perbesaran ventrikel
kanan. LV left ventricle, PA pulmonary artery
Stenosis Aorta
Aliran seperti jet pada lubang katup aorta yang menyempit akan mengakibatkan dilatasi aorta
asendens yang akan tercatat di daerah pertengahan perbatasan jantung kanan. Dalam kasus
yang berat, aortic knob (bagian atas perbatasan kiri siluet jantung) akan menonjol. AS yang
berkepanjangan akan menyebabkan kegagalan dan dilatasi ventrikel kiri yang akan
bermanifestasi sebagai perpindahan puncak jantung ke bawah dan lateral (Gambar. 2.9).
Proyeksi Lateral
Terlihat normal kecuali pada kasus dengan gagal jantung kongestif di mana kardiomegali
terlihat.
Gambar 2.9 Stenosis Aorta. Arcus aorta (batas atas kiri siluet jantung) menonjol dengan
dilatasi ventrikel kiri. Tercatat perpindahan ke bawah dan ke luar dari apeks jantung. Jantung
tampak membesar. AOA aortic arch, LV left ventricle
Koartasio Aorta
Proyeksi AP
Sementara koarktasio aorta (CoA) umumnya pada fase awal tidak terdeteksi oleh CXR,
penyakit yang berkepanjangan dan berat dapat menyebabkan hipertrofi dan dilatasi ventrikel
kiri, bermanifestasi sebagai kardiomegali. CoA yang lama dapat menyebabkan "3 tanda
terbalik" yang tercatat dalam knob aorta (bagian atas perbatasan siluet jantung kiri) dan
"cekungan tulang rusuk "yang merupakan deformasi permukaan inferior tulang rusuk (Gbr.
2.10).
Proyeksi Lateral
Kardiomegali mungkin tercatat; sementara tidak ada patologi yang signifikan terlihat pada
kelainan ini
Gambar 2.10 Koartasio aorta. Hipoplasti arcus aorta menghasilkan tidak adanya penonjolan
aortic knob pada batas atas kiri siluet jantung. Kardiomegali tampak karena kegagalan dan
dilatasi ventrikel kiri. AOA aortic arch, LV left ventricle
Proyeksi Lateral
Hipertrofi ventrikel kanan akan menyebabkan pengisian siluet jantung di daerah retrosternal.
Gambaran "anemia" paru akibat darah paru berkurang aliran akan tercatat.
Gambar 2.11 Tetralogy of Fallot. Mediastinum mengalami penyempitan karena hipoplasi
katup pulmonal. Apeks ventrikel kiri mengalami perpindahan ke lateral atas karena adanya
hipertrofi ventrikel kanan. Paru-paru terlihat anemis karena penurunan aliran darah pulmo
sekunder akibat stenosis pulmonal berat dan shunting kanan ke kiri pada defek septum
ventrikel. LV left ventricle
Atresia Trikuspidal
Proyeksi AP
Pada pasien dengan atresia trikuspidalis (TRA) dan septum ventrikel intak, ventrikel kanan
akan mengalami hipoplasia, yang digambarkan dengan ukuran jantung yang kecil pada x-foto
thoraks. Hal ini bisa samar dan x-foto thoraks mungkin tampak normal. Karena pasien
dengan TRA harus memiliki patent ductus arteriosus (PDA) atau jaminan arteri sistemik ke
paru untuk bertahan hidup, aliran darah paru biasanya meningkat menghasilkan penonjolan
pembuluh darah paru (Gambar. 2.12).
Proyeksi Lateral
Peningkatan aliran darah paru akibat PDA atau arteri kolateral sistemik ke paru mungkin
terjadi. Jika tidak gambaran ini mungkin dalam batas normal.
Gambar 2.12 Atresia Pulmonalis. Penurunan aliran darah memberikan gambaran paru
anemik; hal ini mungkin terlihat pada atresia pulmoner dengan trikuspid yang baik saat
patensi ductus arteriosus ekcil. Arcus arta AOA, asterisk (*) menunjukkan ketiadaan segmen
arteri pulmonalis karena hipoplasia dari arteri pulmonalis utama
Proyeksi Lateral
Kardiomegali karena perbesaran atrium dan ventrikel kanan dapat tercatat disertai regurgitasi
trikuspid yang berat. Penonjolan pembuluh darah paru dapat tercatat dengan shunting yang
besar karena PDA yang besar atau arteri kolateral sistemik ke paru yang signifikan.
Truncus Arteriosus
Proyeksi AP
Mediastinum normal sebagian besar dibentuk oleh persimpangan " seperti x" dari arteri
pulmonalis dan aorta. Dalam trunkus arteriosus (TA) ada satu pembuluh darah besar (truncus)
yang menghasilkan mediastinum sempit. Selain itu, banyak pasien dengan TA memiliki
sindrom DiGeorge, di mana terdapat kelenjar timus yang kecil atau tidak ada, membentuk
lebih lanjut pada gambaran mediastinum yang sempit. Ukuran dan asal arteri pulmonalis
dapat cukup beragam dalam lesi ini dan mungkin diperkirakan di dalam gambaran ini dengan
jumlah aliran yang tercatat setiap segmen paru (Gambar. 2.13).
Proyeksi Lateral
Kelenjar timus terlihat sebagai jaringan lunak di daerah retrosternal atas dari proyeksi lateral
x-foto thoraks. Tidak adanya timus menunjukkan sindrom DiGeorge.
Gambar 2.14 Total anomalous pulmonary venous return menuju vena cava superior. Siluet
jantung memberikan gambaran manusia salju yang terbentuk atas dua struktur; struktur
bulat bentuk jantung di bawah, dan dilatasi vena vertikal, vena innominata, dan vena cava
superior yang terbentuk pada struktur diatas jantung. IV innominate vein, VV vertical vein
Proyeksi Lateral
Mungkin memperlihatkan peningkatan pembuluh darah paru.