4f0a9cd36f472jwbn Hal 221-224
4f0a9cd36f472jwbn Hal 221-224
PEMERIKSAAN MANAJEMEN
KASUS:
AUDIT KETERLAMBATAN PRODUKSI DI
PABRIK TEKSTIL MILIK PT. SERAT SURYA
Firlia Rachmania
(0813015020)
Kelas H (Sore)
Jawaban No.2
Kesimpulan Audit
Berdasarkan temuan (bukti) yang saya peroleh selama audit yang saya
lakukan, saya dapat menyimpulkan sebagai berikut:
Kondisi:
1). Prosedur perencanaan bahan baku yang sering tidak tepat
menyebabkan kedatangan bahan baku sering terlambat mengandung
beberapa kelemahan, di antaranya:
I. Tidak terdapat prosedur yang dapat menjamin bahwa setiap
perencanaan bahan baku akan dapat terpenuhi secara tepat waktu,
khususnya bahan dasar sutra impor, yang akhirnya akan
menyebabkan kedatangan bahan baku itu sering terlambat
II. Tidak terdapat prosedur yang memadai untuk memastikan bahwa
setiap perencanaan bahan baku akan dapat memenuhi kuantitas
yang dibutuhkan dalam setiap proses produksi sehingga tidak
terjadi kekurangan bahan baku dalam produksinya
2). Keterlambatan pemenuhan pesanan dan juga ketidakmampuan
perusahaan untuk menempatkan barangnya di pasar tepat waktu
dalam kuantitas yang sesuai dengan kebutuhan
3). Ketidak selarasan jadwal produksi dengan jadwal bagian pembelian
bahan baku dan pemeliharaan fasilitas produksi yang dikarenakan
tidak adanya mekanisme penyesuaian (cross check) program antara
bagian-bagian tersebut.
4). Penumpukan beberapa jenis barang, terutama barang non sutra, di
gudang yang menunggu untuk dikirim kepada pelanggan karena
perintah supervisor untuk memproduksi terlebih dahulu semua bahan
yang tersedia di lokasi pabrik meskipun belum waktunya untuk
diproses
5). Kebijakan persediaan perusahaan yang sangat minimum untuk
menjaga kestabilan keuangannya tanpa mempertimbangkan
terjadinya: keterlambatan pasokan bahan baku, pemeliharaan fasilitas
produksi, perubahan permintaan pasar
6). Jadwal pemeliharaan mesin yang tidak selalu tepat sehingga
menyebabkan terjadinya waktu tunggu rata-rata 1 jam setiap harinya
7). Kebijakan perusahaan dalam hal pengiriman barang yang terlalu cepat
Kriteria:
1). Jadwal produksi harus mencerminkan kestabilan usaha perusahaan
dalam memenuhi kebutuhan pelanggan
2). Jadwal produksi harus disusun berdasarkan rencana penjualan dan
pembentukan stok pengaman dalam menjaga kestabilan barang di
pasaran
3). Agar tingkat penggunaan kapasitas produksi optimal maka jadwal
produksi harus terintegrasikan dengan jadwal penerimaan bahan baku,
pemeliharaan fasilitas dan pengiriman barang ke dalam jadwal
produksi sehingga mampu meminimumkan biaya persediaan, biaya
set up, upah lembur dan waktu sumber daya yang menganggur
4). Perusahaan harus memiliki kebijakan tertulis tentang perubahan
jadwal produksi karena adanya penambahan (perubahan) pesanan
pelanggan
5). Jadwal produksi harus selaras dengan jadwal fungsi-fungsi lainnya
6). Metode permintaan material harus akurat sehingga kekurangan bahan
baku tidak terjadi lagi
7). Penentuan tingkat persediaan minimum harus telah
mempertimbangkan kemungkinan terjadinya: keterlambatan pasokan
bahan baku, pemeliharaan fasilitas produksi, perubahan permintaan
pasar
8). Kebijakan pengiriman produk yang terlalu cepat menyebabkan
perusahaan mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajibannya. Oleh
karena itu, perusahaan sewajarnya membuat suatu kontrak perjanjian
tertulis yang harus mempertimbangkan kemampuan perusahaan
dalam menyanggupi kewajibannya dalam hal pengiriman barang
dengan tidak mengabaikan tujuan utama produksi perusahaan yaitu,
waktu pengiriman yang tepat.
Penyebab:
1). Belum adanya peraturan baku secara tertulis yang dimiliki perusahaan,
dalam prosedur dan sistem perencanaan kebutuhan bahan baku dan
permintaan material yang akurat digunakan saat ini
2). Belum tersedianya kebijakan dan atau peraturan memadai berkaitan
dengan penentuan batas minimum jumlah persediaan untuk satu
periode proses produksi dan perubahan jadwal produksi karena adanya
penambahan pesanan pelanggan
3). Tidak adanya mekanisme penyesuaian (cross check) program antara
bagian produksi, pembelian bahan baku, dan pemeliharaan fasilitas
produksi padahal Operator mesin dan bagian pemeliharaan fasilitas
produksi dikendalikan oleh kepala bagian yang berbeda untuk
mencegah terjadinya keterlambatan produksi.
4). Kebijakan pengiriman produk yang terlalu cepat tanpa
mempertimbangkan kondisi persediaan bahan baku yang tersedia
Akibat:
1). Perusahaan tidak mampu memenuhi semua pesanan pelanggan
dengan tepat waktu
2). Jadwal pengiriman barang yang terjadwal rata-rata 2 hari untuk setiap
pesanan karena faktor ketidak sesuaian antara jadwal produksi dengan
perubahan permintaan pasar
3). Proses produksi mengalami waktu tunggu rata-rata 1 jam dalam setiap
hari sehingga perusahaan mengalami keterlambatan proses produksi
4). Kebijakan perusahaan untuk mengolah semua bahan baku yang
tersedia di lokasi pabrik mengakibatkan penumpukan persediaan di
gudang
5). Masih ada kapasitas yang menganggur dalam perusahaan
6). Perusahaan tidak memiliki persediaan yang cukup sebagai stok
pengamanan dalam menjaga kestabilan barang di pasaran
Rekomendasi:
1. Perusahaan harus memiliki sistem dan prosedur dalam pemesanan dan
pengadaan bahan baku terutama yang berbahan baku sutra yang
dimiliki perusahaan agar proses produksi berjalan stabil serta dapat
memberikan informasi tentang persediaan dan jumlah bahan baku
yang dibutuhkan dengan akurat sesuai keadaan yang ada dalam
perusahaan sehingga proses produksi dapat berjalan stabil dalam
menjalankan usahanya memenuhi pesanan pelanggan dan memiliki
stock pengaman yang cukup di pasaran.
2. Bagian produksi, pembelian bahan baku, dan pemeliharaan fasilitas
produksi harus selalu mengadakan rapat evaluasi kerja untuk
mencegah terjadinya keterlambatan proses produksi.
3. Perusahaan harus melakukan pelatihan dan pembinaan bagi karyawan
bagian pembelian bahan baku yang melakukan perencanaan
kebutuhan bahan baku sehingga dapat mengurangi resiko ketidak
tepatan dalam melakukan perencanaan kebutuhan bahan baku yang
dapat menghambat proses produksi karena kekurangan bahan baku
terutama bahan baku yang berbahan dasar sutra.
4. Perusahaan harus membuat kebijakan dan peraturan tertulis yang
cukup untuk menjadi dasar-dasar tentang perubahan jadwal produksi
karena adanya tambahan (perubahan) pesanan pelanggan, agar tidak
mengganggu rencana produksi dan pengiriman yang telah terjadwal.
5. Perusahaan harus membuat jadwal produksi yang terintegrasi dengan:
a. Jadwal penerimaan bahan baku; bahan baku sudah tersedia dan
siap dilokasi pabrik 6 jam sebelum proses produksi dimulai
b. Pemeliharaan fasilitas produksi; mesin selalu dalam keadaan siap
untuk dioprasikan
c. Pengiriman barang; barang jadi dikirim paling lambat 7 hari kerja
sejak pesanan diterima