Menurut Drs. Oey Liang Lee Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan
pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada
sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Fungsi manajemen :
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di
dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam
melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali
diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad
ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang,
mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima
fungsi tersebut telah diringkas menjadi tiga, yaitu:
Teori organisasi klasik hampir sepenuhnya menguraikan anatomi organisasi formal. Hal ini tercermin dalam
teori-teori di muka yang dikemukakan oleh para penulis terkenel, antara lain seperti Weber, Fayol, Taylor,
Mooney dan reilly, Guilck dan Urwick,
Struktur Organisasi
Tentang struktur irganisasi, teori neoklasik menyatakan bahwa struktur merupakan penyebab terjadinya
pergeseran-pergeseran (frictions) internal di antara orang-orang yang melaksanakan fungsi yang berbeda-
beda. Pergeseran-pergeseran ini terjadi terutama antara orang-orang operasional (lini) dan oarang-orang
staf. Menurut Melville Dalton penyebabnya adalah : 1)Perbedaan tugas antara orang lini dan staf,
2)Perbedaan umur dan pendidikan, dan 3)Perbedaan sikap.
Rentang Kendali
Penentuan rentang sangat tergantung pada pebedaan individu dalam kemempuan manajemennya, tipe
orangnya, efektivitas komunikasi, fungsi pengawasan formal, serta derajat sentralisasi, dimana neoklasik
mengusulkan pengawasan bebas demokratis, sedang klasik memilih pengawasan ketat. Rentang yang
pendek mengakibatkan pengawasan yang ketat, rentang yang luas memerlukan pendelegasian yang baik
dengan mengurangi pengawasan. Karena perbedaan individu dan organisasi, kadang-kadang yang satu
lebih baik daripada yang lain, maka rentang kendali tidak dapat ditetapkan secara kaku.
1. Perencanaan (Planning)
Ini adalah fungsi paling awal dari semua fungsi manajemen, para ahli juga menyutujui
hal tersebut. Perencanaan adalah proses kegiatan untuk menyajikan secara sistematis
segala kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan tertentu.
Perencanaan dapat diartikan sebagai penetapan tujuan, budget, policy prosedur, dan
program suatu organisasi. Dengan adanya perencanaan, fungsi manajamen berguna
untuk menetapkan tujuan yang akan dicapai, menetapkan biaya, menetapkan segala
peraturan-peraturan dan pedoman-pedoman yang harus dilaksanakan.
Perencanaan meliputi beberapa aspek, diantaranya apa yang akan dilakukan, siapa
yang akan melakukan, kapan dilakukan, di mana akan dilakukan, bagaimana cara
melakukannya, apa saja yang dibutuhkan agar tercapai tujuan dengan maksimal.
Hadari Nawawi menjelaskan arti perencanaan yaitu suatu langkah untuk menyelesaikan
masalah ketika melaksanakan suatu kegiatan
dengan tetap terarah terhadap pencapaian target (tujuan tertentu).
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Penggerakan (Actuating)
4. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan merupakan kegiatan untuk mengamati dan mengukur segala kegiatan
operasi dan pencapaian hasil dengan membandingkan standar yang terlihat dalam
rencana sebelumnya. Fungsi pengawasan menjamin segala kegiatan berjalan sesuai
dengan kebijaksanaan, strategi, rencana, keputusan dalam program kerja yang telah
dianalisis, dirumuskan serta ditetapkan sebelumnya.
Perencanaan merupakan spesifikasi dari tujuan yang ingin dicapai dan cara-cara yang
akan ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut. Pengertian ini mengandung 6 pokok
pikiran sebagai berikut:
1. Perencanaan melibatkan proses penetapan keadaan masa depan yang dinginkan
2. Keadaan masa depan yang diinginkan itu selanjutnya dibandingkan dengan
keadaan sekarang, sehinga dapat dilihat kesejangannya.
3. Untuk menutup kesenjangan itu perlu dilakukan suatu usaha-usaha.
4. Usaha yang dilakukan untuk menutup kesenjangan itu beraneka ragam dan
merupakan alternatif yang mungkin ditempuh.
5. Pilihan alternatif yang paling baik, dalam arti mempunyai nilai efektifitas dan
efisiensi yang paling tinggi, dan perlu dilakukan.
Alternatif yang dipilih itu harus dirinci sehingga dapat menjadi pedoman dalam
pengambilan keputusan apabila dilaksanakan.
Secara sederhana dikemukakan oleh coombs (1970) sebagai aplikasi analsis rasional
dan sistematik dalam proses pengembangan pendidikan yang bertujuan meningkatkan
efektivitas dan efisiensi pendidikan dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan dan
mencapai tujuan pendidikan baik tujuan yang berhubungan dengan anak didik maupun
masyarakat.
2. Sejarah Perkembangan Perencanaan Pendidikan
2500 tahun yang lalu perencanaan pendidikan itu sudah ada, dimana bangsa sparta
telah merencanakan pendidikan untuk merealisasikan tujuan militer, sosial dan
ekonomi mereka.
Plato dalam bukunya republik menulis tentang : rencana pendidikan yang dapat
menjamin tersedianya tenaga kepemimpinan dan politik yang dibutuhkan oleh athena.
Cina dalam masa pemerintahan dinasti han dan peru pada masa kejayaan, inca
merencanakan pendidikan mereka untuk menjamin kelangsungan hidup negara
masing-masing.
Timbulnya aliran libralisme di eropa pada akhir abad 18 dan 19 misalnya menghasilkan
berbagai usul yang dinamakan rencana pendidikan, dan reformasi mengajar
sebagai sarana untuk mengadakan reformasi sosial. Salah satu rencana yang terkenal
pada saat itu adalah rencana yang dibuat oleh diderot yang berjudul plan dune
universite pour le gouverment de russie yang disiapkannya atas permintaan ratu
catherina II.
Bangsa rusia 2/3 rakyatnya butahuruf pada saat dibuatnya rencana 5 tahunan pertama
yang dibuat 1923 menjadi salah satu negara yang pendidikannya sangat maju dalam
waktu kurang dari 50 tahun.
1. Pra perencanaan
2. Perencanaan awal
3. Formulasi rencana
4. Elaborasi rencana
5. Implementasi rencana
6. Evaluasi dan perencanaan ulang.
a. Tahap pra perencanaan
Di perguruan tinggi misalnya kita mengenal pusat-pusat perencanaan. Pada tingkat
diknas, kita mengenal biro perencanaan. Seandainya badan atau bagian perencanaan itu
tidak ada, maka tahap pra perencanaan harus mulai dari: a. Menciptakan badan yang
bertugas dalam melaksanakan fungsi perencanaan, b. Menetapkan prosedur
perencanaan, c. Mengadakan reorganisasi struktural mekanisme administrasi suatu
lembaga agar mampu berpartisipasi dalam proses serta implementasi perencanaan itu,
d. Menetapkan mekanisme serta prosedur untuk mengumpulkan dan menganalisis data
yang diperlukan dalam perencanaan.
Jika badan perencanaan itu sudah ada, tugas pada tahap ini adalah meminta otoritas
dalam pendidikan, misalnya rektor utk merumuskan tujuan yang ingin dicapai.
b. Tahap perencanaan awal
Terdiri dari:
1) Kegiatan diagnosis
2) Formulasi kebijakan
3) Penilaian kebutuhan
4) Perhitungan biaya
Dengan menggunakan data tentang biaya tahun sebelumnya, tiap-tiap butir kebutuhan
tersebut dihitung biayanya dengan memperhatikan naik turunnya harga. Sesudah
perhitungan biaya ini selesai perencana dapat mengetahui jumlah keseluruhan biaya
yang diperlukan untuk seluruh program.
5) Penetapan target.
Ada dua langkah yang harus ditempuh dalam proses elaborasi yaitu:
Kebanyakan rencana yang tidak dapat dilaksanakan, diakibatkan oleh kelemahan dalam
tahap pembuatan program ini.
e. Tahap implementasi rencana.
Implementassi rencana pendidikan dimulai pada saat proyek- proyek itu dilaksanakan.
Disini proses perencanaan bergabung dengan proses manajemen. Dengan
menggunakan budget serta rencana tahunan sebagai instrumen utama, kerangka kerja
organisasi untuk melaksanakan berbagai proyek dapat dikembangkan. Sumber-sumber
manusia, dana dan material kemudian dialokasikan untuk setiap proyek. Jadwal dan
waktu suatu proyek juga ditetapkan.
f. Tahap evaluasi dan perencanaan ulang
Pada waktu melaksanakan perencanaan pendidikan, ditetapkan pula mekanisme untuk
mengevaluasi kemajuan serta mendeteksi penyimpangannya. Proses evaluasi itu
dilaksanakan secara berkesinambungan.
perencanaan strategik
perencanaan manajerial
perencanaan operasional
3. Menurut rancangan sistem (system design), dapat dibedakan :
perencanaan perbaikan
perencanaan pengembangan
4. Menurut peranan pemerintah, dapat dibedakan :
1. What : apa yang menjadi tujuan, apa yang akan dikerjakan, apa tujuan
pendidikan.
2. Why : mengapa justeru tujuan itu yang akan dicapai.
3. When : kapan waktu yang tepat tujuan itu akan mulai dikerjakan. Apakah
akhir tahun, atau 1 tahun lagi.
4. Where : di mana lokasi atau tempat kegiatan itu akan dilaksanakan atau
didirikan, dalam hal ini perlu dipertimbangkan faktor lingkungan dan masyarakat.
5. Who : siapa yang harus melaksanakan, siapa yang dapat dpercaya dalam
melaksanakannya, mengolanya, baik dari manajemennya maupun dari tenaga
pelaksananya.
6. How : bagaimana cara pelaksanaan, cara mengerjakannya dan bagaimana
metode pelaksanaannya.
7. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perencanaan Pendidikan
1. Filsafat negara merupakan faktor yang amat penting diperhatikan para
perencana pendidikan. Sebab seluruh prikehidupan bangsa berpedoman kepada
filsafat negara. Bidang pendidikan misalnya harus mencerminkan fisafat negara
pancasila. Dalam aspek perencanaan pendidikan harus berorientasi pada sila-sila
pancasila, diupayakan juga agar sila-sila tersebut tumbuh subur pada kegiatan-
kegiatan pendidikan sebagai bahan untuk nengembangkan generasi penerus bangsa.
2. Pemerintah dan lembaga-lembaga yang tersebar diberbagai daerah memikul misi
filsafat negara. Pemerintah berperan utama dalam: menegakkan, memelihara, dan
menyebarkan butir-butir pancasila. Perencanaan pendidikan perlu melakukan
hubungan dengan lembaga pemerintah dalam kaitan dengan usaha di atas dengan
mengikuti undang-undang dan peraturan-peraturan.
3. Perencanaan pendidikan sebaiknya mengikutsertakan wakil-wakil orang tua
siswa/mahasiswa dan tokoh-tokoh masyarakat secara otomatis memperhatikan
sosial/masyarakat. Mereka menyuarakan kebutuhan.
4. Kelompok profesi, terutama pendidikan besar perannya dalam perencanaan
pendidikan. Kelompok ini menjadi pembangun dan pemikir terdepan dalam
perencanaan pendidikan.
5. Kebudayaan yaitu perpaduan hasil pikiran, perasaan, kemauan, dan karya
manusia atau perpaduan hasil kognisi, afeksi, dan keterampilan yang mengangkat
hidup dan kehidupan manusia tidak lepas pula dari kehidupan dunia pendidikan.
Kebudayaan sebagian besar dilahirak dalam dunia pendidikan. Ini tidak berarti
perkembangan pendidikan melalui perencanaan tidak perlu memperhatikan
kebudayaan sekitarnya.
6. Kebudayaan yang mencakup ilmu, teknologi, seni dan norma yang ada disekitar
lembaga pendidikan adalah merupakan umpan balik sekaligus menjadi titik tolak
untuk meningkatkannya. Masyarakat dan lembaga pendidikan bekerjasama
memajukan kebudayaan.
7. Perkembangan ekonomi menentukan kemakmuran bangsa dan masyarakat.
Pendidikan ikut berperan dalam mengembangkan keterampilan tenaga-tenaganya
baik berpikir maupun keterampilan tangan. Perencana pendidikan harus
memperhatikan perkembangan dan kondisi ekonomi daerah tempatnya berada.
8. Perencanaan pendidikan harus memperhatikan cita-cita bangsa. Cara-cara
untuk mencapai cita-cita bangsa itu adalah sebagai ideologi dan merupakan faktor
politik yang perlu diperhatikan oleh para perencana pendidikan.
9. Para perencana pendidikan juga perlu memperhatikan demografi yaitu
kependudukan antara lain kepadatan penduduk di daerahnya, penyebarannya, dan
besarnya jumlah warga yang saatnya masuk sekolah. Kondisi-kondisi ini sangat
perlu menddapat perhatian oleh para perencana pendidikan.