Media Exposure
Media Exposure
LANDASAN TEORI
2.1.1 Komunikasi
Setiap sisi kehidupan manusia selalu terkait akan komunikasi dan tidak
akan lepas dari komunikasi, apapun itu bentuk kegiatannya. Setiap orang saling
kodrati setiap orang siapapun itu senantiasa terlibat dalam komunikasi. Tentu
komunikasi itu sebenarnya tidak hanya terpaut pada satu hal atau satu situasi saja
namun dari banyak sudut. Pengertian komunikasi itu bisa dilihat lebih luas lagi,
bersama atau berlaku dimana mana), yang selanjutnya bermakna sama, yaitu
dalam konteks percakapan, komunikasi akan terjadi atau berlangsung bila ada
26
27
27
dibicarakan.
komunikasi dapat dilakukan secara lisan dan tertulis, seperti tatap muka
langsung, melalui media radio siaran, dan lain-lain. Sehubungan dengan itu ada
banyak konsep, definisi, atau alasan pengertian yang dikemukakan oleh oleh para
ahli. Dari sekian banyak definisi itu dapat disimpulkan secara lengkap mengenai
pendapat, dan perilaku, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Dalam
lain :
Keterangan :
ini :
Gambar 0.2. Proses Komunikasi dengan Media
Keterangan :
komunikasi
penerima
2. Dampak Komunikasi
a. Dampak Kognitif
menjadi mengerti.
b. Dampak Afektif
sebagainya.
dengan baik.
3. Tujuan Komunikasi
c. Mengungkapkan perasaan
kepada khalayak yang banyak, seperti rapat akbar dilapangan luas yang
dihadiri banyak orang tetapi jika tidak menggunkana media massa, itu
yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu
khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak
tetapi ini berarti bahwa khalayak besar dan pada umumnya sedikit sukar
barangkali akan lebih mudah dan lebih logis bila di definisikan menurut
sebagai berikut :
a. Komunikator Terlembagakan
massa.
keadaan terpisah
e. Komunikasi Menggutamakan Isi Ketimbang
Hubungan
analisis, yakni analisis makro (wide angle lens) dan analisis mikro
(close-up lens). Kedua metode ini, baik analisis makro maupun analisi
menikmati
kehidupan. Komunikasi massa juga meng-encode pesan-pesan yang
terbatas, dan juga dapat melipat gandakan suara dan kata-kata secara luas.
environment
to the next
Teacher.
a. Surveillance
b. Correlation
c. Transmission
d. Entertainment
itu efek melekat pada khalayak sebagai akibat dari perubahan psikologis.
a. Efek Kognitif
b. Efek Afektif
merupakan channel of mass communication, yaitu saluran, alat, atau sarana yang
bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan
1. Media Cetak
adalah surat kabar dan majalah. Sebagai media cetak, surat kabar dan
sangat luwes. Selama hampir satu abad lebih keberadaannya, radio siaran
2.1.4 Radio
berbunyi (Lee, 1965). Suatu pemancar radio yang sedang in operation tidak
gelombangnya tidak dimuati sesuatu yang berarti, entah itu berupa sinyal, kata-
1981) Terkait dengan itu, maka radio siaran perlu dimuati pesan-pesan,
Halifax Newfoundland, dan sejak saat itu komunikasi radio telah mampu
Belanda, yang mana radio siaran pertama di Indonesia kala itu ialah Bataviase
tanggal 16 Juni 1925. Semua radio siaran pada saat itu memiliki status swasta.
Sejak adanya BRV maka muncul lah badan-badan radio siaran lainnya seperti
Medan, Solossche Radio Vereninging ( SRV) di solo, dan masih banyak lagi.
besar lainnya.
giliran jepang menduduki Indonesia. Dengan gaya militer Jepang bernama Dai
Nippon, akhirnya radio siaran yang semula berstatus swasta dibekukan dan
diurus oleh jawatan khusus bernama Hoso Kanri Kyotu yang berpusat di jakarta
dan memiliki cabang di luar kota dengan nama Hoso Kyoku. Setelah jepang
jatuhnya bom atom di jepang oleh tentara Amerika, maka Indonesia dapat
memanfaatkan situasi tersebut. Pada 17 Agustus 1945 pukul 19.00 WIB melalui
hanya sekitar jakarta saja. Itulah sekilas sejarah radio di Indonesia yang mana
apabila kita tidak di jajah oleh Belanda dan Belanda tidak mendirikan dan
mengenalkan kita pada radio maka Teks Proklamasi pun tidak dapat disiarkan
dan para masyarakat Indonesia hingga Negara tetangga tidak akan mengetahui
1. Karakteristik Radio
gaya radio, yang meliputi bahasa kata-kata lisan, musik/lagu, dan efek
suara, yang menjadi kunci utama identitas sebuah stasiun radio dalam
menyajikan program-programnya.
b. Auditori
pendengar.
c. Akrab
d. Gaya percakapan
nge-trend.
sebagai berikut :
a. Heterogen (beragam)
b. Personal (pribadi)
radio.
c. Aktif
handphone.
d. Selektif (pemilih)
legeslatif, yudikatif, dan pers didalam suatu negara. Pers dalam hal ini
Carl Bernestein dan Bob Woodward wartawan dari The Washington Post
a. Sarana hiburan
b. Sarana penerangan
c. Sarana pendidikan
sebagai media massa tak diragukan. Bukti ini bisa ditelusuri dimana pada
50
50
ide-idenya.
yang sangat hebat? Ini disebabkan oleh tiga faktor (Effendy, 2003,
p.139):
buruk.
Musik
Efek suara
3. Kelemahan Radio Siaran
radio tidak bisa detil. Informasi yang terlanjur disampaikan secara siaran
langsung tidak bisa diulang. Maka itu, radio sebetulnya tidak mengenal
ralat. Apa yang telah diucapkan oleh penyiar apabila salah tidak dapat di
ralat atau di tarik kembali, hal ini dikarenakan pendengar sudah terlanjur
mendengarnya.
berikut:
c. Mengandung Gangguan
suaranya.
2.1.5 Program Radio
radio swasta nasional,menjadikan setiap radio perlu memiliki pola atau format
dalam programnya untuk dapat lebih fokus kepada para konsumen atau
1. Format Berita
Format berita ialah merupakan suatu pola siaran radio yang mana
yang berat (hard news) yakni seperti politik, bencana alam, kriminal, dsb.
Dalam format Radio tidak terdapat hiburan seperti musik, komedi, info
2. Format Musik
sebagai pola atau cirri khas dari radionya. Hal ini dikarenakan musik
sebagai pola dan format untuk radio mereka, akan tetapi didalam musik
khusus untuk kalangan tertentu saja dengan satu jenis materi saja. Contoh
format khusus ialah radio tersebut khusus di siarkan hanya untuk para
wanita saja sehingga segala informasi yang disiarkan oleh radio tersebut
yang lebih cendrung ke pilihan wanita, atau radio khusus lainnya yang
sebagai berikut :
Tabel II.1. Perbedaan antara Karya Artistik dan Karya Jurnalistik (Wahyudi, 1999, p.19)
Isi pesan bisa fiksi dan non fiksi Isi pesan harus factual
(perencanaan)
pendengar
seseorang
Isi pesan terkait pada kode moral Isi pesan terkait pada kode etik
sebagai berikut :
1. Program Musik
Misalnya Acara Tangga Lagu, Profil Artis Musik, Program Jenis Musik
yang diselingi dengan suara musik, lagu, sera efek suara seperlunya.
beragam format acara, yang dikemas secara dinamis dan menarik dengan
diselingi sisipan musik dan efek suara. Isi program variety show terdiri
6. Program Sponsor
Suatu program yang isi siarannta dimuati oleh informasi dan data
wawancara.
dikenal luas.
Jenis- jenis program karya jurnalistik, antara lain :
diketahui masyarakat.
2. Program Dokumenter
versi auditif yang berisi mengenai aneka ragam topik, tema, serta
4. Program Feature
selective fashion toward goal usually located in the external environment (p.
322)
dalam tubuh dan kekuatan untuk menyediakan arah atau tujuan pada energi
dalam lingkungan individu seperti saat individu lelah maka dia diarahkan oleh
etc. That causes one to act (Motif : suatu perangsang dari dalam, suatu gerakan
menurut Harold Koontz As Berelson and Stainer have defined the term, a
dirumuskan oleh Berelson dan Stainer, suatu motif adalah suatu keadaan dari
dapatlah disimpulkan, bahwa suatu motif adalah suatu daya pendorong atau
pendekatan uses and gratification yang pertama kali dideskripsikan oleh Katz,
eta al (1959). Katz, eta al mengemukakan bahwa uses and gratification terfokus
pada :
mempengaruhi
5. Kebutuhan gratifikasi
kesengajaan
dapatkan dengan apa yang dia harapkan (Muhammad, 2004, p.88). Kepuasan
khalayak atau gratifikasi khalayak dalam menggunakan media adalah situasi atau
perasaan puas (enak) pada individu ketika tujuannya dalam menggunakan
2.2.3 Audience
jutaan penonton televisi, ribuan pembaca buku, majalah, koran, atau jurnal
ilmiah. Masing-masing audience berbeda satu sama lain diantaranya dalam hal
pesan yang diterimanya (Nurudin, 207, p.104-105). Pada penonton suatu acara
terhadap pesan (program acara) yang sama-sama dilihatnya itu. Intinya adalah
apapun komentar dari audience, yang jelas program televisi atau media yang lain
seleksi kesadaran.
2. Audience cendrung besar, berarti tersebar ke berbagai wilayah
melihat efek media massa ada dua catatan yang dijadikan dasar, yakni interaksi
audience dan bagaimana tindakan audience terhadap isi media (dalam Nurudin,
2007, p.106)
Herbert Blumer and Elihu Katz adalah orang pertama yang mengenalkan
teori ini. Teori uses and gratification (kegunaan dan kepuasaan) ini dikenalkan
pada tahun 1974 dalam bukunya the uses on mass communication. Current
dan Katz ini mengatakan bahwa menggunakan media memainkan peran aktif
untuk emmilih dan menggunkan media tersebut. Dengan kata lain, pengguna
media adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi. Pengguna media
berusaha untuk mencari sumber media yang paling baik di dalam usaha
Teori ini jelas merupakan kebalikan dari teori peluru. Dalam teori peluru
media sangat aktif dan all powerfull, sementara audience berada di pihak yang
pasif. Sementara itu, dalam teori uses and gratification ditekankan bahwa
audience aktif untuk menentukan media mana yang harus dipilih untuk
mengenai audience sebab ia berada di pihak yang pasif, sementara dalam teori
bahwa tidak hanya ada satu jalan bagi khalayak untuk menggunakan media.
dirinya. Teori ini juga menyatakan bahwa media dapat mempunyai pengaruh
jahat dalam kehidupan. Penggunaan teori ini bisa dilihat dalam kasus selektivitas
musik personal. Kita menyeleksi musik tidak hanya karena cocok dengan
lagunya, tetapi juga untuk motif-motif yang lain, misalnya untuk gengsi diri,
teori ini.
Janji Imbalan
= Probabilitas Seleksi
Upaya yang diperlukan
Imbalan disini bisa berarti imbalan yang saat itu juga diterima (Segera)
anda akan menonton suatu acara pada televisi tertentu karena media tersebut
Umedia oleh orang itu (uses) dan kepuasan yang diperoleh (gratification).
AGratifikasi yang sifatnya umum antara lain pelarian dari rasa khawatir,
sosial.
Teori Uses And Gratification beroperasi dalam beberapa cara yang bisa
uses and gratification menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau
sumber-sumber lain yang membawa pada pola terpaan media yang berlainan
teori-teori ini :
situasi tertentu.
dari model jarum hipodermik. Media ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan
media pada diri orang, tetapi ia tertarik pada apa yang dilakukan orang
teori berlindung dan berdebat satu sama lain. Sesuai dengan bentuk model-model
yang lain, model uses and gratification dilukis seperti gambar ini.
variabel lingkungan seperti organisasi, sistem sosial, dan struktur sosial. Motif
bermain.
multifungsional.
sentuhan media. Selain itu media exposure berusaha mencari data audience
ekposure berdasarkan frekuensi, durasi, dan jenis media yang digunakan (Sari,
1993, p.29). dari beberapa pendapat diatas, maka peneliti menyimpulkan bahwa
untuk emngukur terpaan media atau media ekposure adalah dengan melihat
Elemen pola terpaan media yang berlainan pada teori uses and
Shore (1985) :
Exposure is more complicated than accsess because its deal not only
with what a person is within physically (range of the particular mess medium)
interest, the mass media message. This exposure might occure at an individual or
70
70
group level. (Kriyantono, 2006, p.204). sehingga exposure lebih dari sekedar
fisik cukup dekat dengan kehadiran media massa, akan tetapi apakah seseorang
media. Sebagian yang lain lagi berpendirian bahwa, walupun ada pemuasan
potensial dalam komunikasi massa, kita tidak begitu berhasil dalam menemukan
Jadi jelaslah kita menggunakan media massa karena didorong oleh motif-
motif tertentu. Ada berbagai kebutuhan yang dipuaskan oleh media massa. Pada
saat yang sama, kebutuhan ini dapat dipuaskan oleh sumber-sumber lain selain
media massa. kita ingin mencari kesenangan, media massa dapat memberikan
Salah satu macam riset Uses and Gratification yang saat ini berkembang
adalah yang dibuat oleh Philip Palmgreen dari Kentucky University. Kebanyakan
oleh motif-motif tertentu, namun konsep yang ditelitih oleh model Palmgreen ini
lebih tidak berhenti disitu, dengan menanyakan apakah motif-motif khalayak itu
telah dapat dipenuhi oleh media. Dengan kata lain apakah khalayak puas setelah
207) :
media tertentu dilihat kepuasan dan pandangan mereka ; kepuasan apakah yang
hasil penelitian mereka terhadap media. Hasil penelitian itu berupa sejumlah
(1972) :
1. Informasi
dunia.
penentuan penelitian.
ceritanya
2. Identitas Pribadi
media)
empati sosial
4. Hiburan
b. Bersantai
d. Mengisi waktu
e. Penyaluran emosi
f. Membangkitkan gairah
(McQuail, 1987, p.72)
Kepercayaan-
Kepercayaan Perolehan
(beliefs) kepuasan yang
Pencarian Konsumsi
diterima (GO)
kepuasan (GS) media
Evaluasi-
evaluasi
Konsep utama dari sebagian besar fenomena uses and gratification pada
p.87)
masyarakat terdekat.
lain
permasalahan
kesenangan
masyarakat terdekat
berbagai masalah
pendengar
permasalahan
2. Bisa bersantai
kesenangan
2.2.8 Kerangka Pemikiran
Sudah Lama dan Jarang terdengarnya program drama radio di dunia penyiaran,khususnya
jakarta, dan skalinya muncul drama radio dari motion radio yang tampil berani beda dengan yang
lain yakni menyajikan drama pewayangan mahabarata, dan yang membuat unik ialah drama ini
dibuat secara modern dan mengikuti jaman modern ini,sehingga pendengar tidak akan bosan
mendengarnya
Pendengar secara individual, dalam ukuran tertentu, memilih secara sadar dan termotivasi diantara
berbagai pokok isi (McQuail, 1987). Pendengar dianggap secara aktif menggunakan media untuk
memenuhi kebutuhannya.