Anda di halaman 1dari 18

Apakah Dinar dan Dirham dapat Menggantikan Posisi

Dollar?

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rupiah terus anjlok hingga menembus angka 12 ribu rupiah per dollar.
Bahkan Bank Indonesia selaku otoritas moneter yang bertanggungjawab menjaga
kestabilan rupiah mengaku kesulitan menjaga nilai tukar rupiah. Intervensi pasar
yang dilakukan lembaga tersebut tidak membantu memperkuat nilainya.
Berdasarkan data BI cadangan devisa BI per 31 Oktober telah merosot US$ 6,528
miliar atau Rp 71 triliun (dengan kurs 11 ribu) dibandingkan cadangan devisa per
akhir September sebesar US$ 57,108 miliar. Peraturan Bank Indonesia Nomor:
10/ 28 /PBI/2008 yang membatasi transaksi pembelian dollar untuk tujuan
spekulasi yang dikeluarkan beberapa waktu lalu tak banyak menolong.1
Pasar perekonomian semakin carut-marut akibat pencetakkan fiat money
tanpa batas. Disamping tidak adanya badan yang mengawasi pencetakan uang
kertas, lobi Amerika tidak bisa dipungkiri menjadi penyebab utama terjadinya
hyperinflasi. Ketidakseimbangan ketersedian emas dengan pencetakan dollar juga
menjadi pemicu utama adanya kesenjangan sosial antar negara. Fluktuasi nilai
tukar yang tidak menentu menjadi sulit untuk diprediksi bahkan bergerak secara
ekstrim. IMF sebagai badan yang bertugas untuk menstabilisasikan nilai tukar
mata uang dunia ternyata tidak banyak membantu menyelesaikan masalah global
ini. Dollar sebagai panglima mata uang dunia semakin pudar nominalnya.
Nilainya terus merosot dari waktu ke waktu. Itu semua menjadi suatu masalah
yang sangat meresahkan para ahli ekonomi dan tak kunjung menemukan titik
terang.
Perlahan tapi pasti dollar mulai menunjukkan semakin banyak corengan
corengan buruk. Bahkan tak sedikit ahli ekonomi yang menyatakan kelak, akan
terjadi pecahnya gelembung nilai dollar yang kian hari kian tak menentu ini.

1 www.bi.go.id, diunduh pada hari Senin, 19 Mei 2014 pukul 13:15 WIB

1
Masyarakat pun mulai merindukan kehadiran dinar dan dirham layaknya beberapa
waktu lalu. Apalagi dinar dinyatakan sebagai mata uang anti inflasi dan kaya
investasi. Lalu, akankah ketenaran dollar dapat digantikan oleh dinar dirham?
Firman Allah:2




34. Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian besar
dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan
harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia)
dari jalan Allah. dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak
menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka,
(bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih,

Maka orang-orang kapitalis yang selalu mengejar kesenangan dunia


dengan cara mengumpulkan uang tanpa mau menafkahkannya dijalan Allah,
sangat dilaknat oleh Allah. Apalagi Amerika yang menjadi dalang penggunaan
dollar sebagai mata uang dunia sangat dipastikan akan mendapat azab Allah yang
sangat pedih mengingat adanya riba yang sangat banyak dari pencetakan uang ini.
Mereka tamak akan kesenangan dunia yang mereka anggap kekal. Padahal itu
semua hanya tipuan saja dan mereka tidak menyadarinya.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
- Bagaimanakah sejarah Dollar AS sebagai kiblat bagi mata uang dunia?
- Apakah fiat money setara dengan dinar dan dirham?
- Apakah keunggulan dinar dan dirham dibanding Dollar AS?

1.3 Tujuan Pembahasan

2 QS. At Taubah:34

2
Bertitik tolak dari beberapa perumusan masalah diatas, tujuan penulisan
karya tulis ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kelemahan Dollar AS sebagai kiblat mata uang
dunia.
2. Untuk mengetahui kelemahan dalam fiat money yang dewasa ini
menjadi alat tukar yang sah bagi sebagian besar negara dunia.
3. Untuk mengetahui keunggulan penggunaan dinar dan dirham sebagai
alat tukar perekonomian.

BAB II

SEJARAH DOLLAR AS

3
2.1 Sejarah Dollar AS

Sebelum tahun 1913 Amerika menggunakan mata uang asli (koin emas dan
perak) dan uang kertas dolar sebagai sertifikat yang dihargai sebagai logam (gold
dollar note dan silver dollar note).

Tahun 1913 para bankir memutuskan bahwa telah terjadi kekurangan mata
uang di Amerika, Amerika tidak bisa menciptakan uang lagi karena semua
cadangan emas dan perak sudah terpakai. Kemudian sekelompok orang
mendirikan bank yang disebut The Federal Reserve Bank of New York yang
juga dikenal sekarang sebagai The Fed. Bank ini kemudian menjual stok emasnya
senilai US$ 450.000.000 kepada bank yang sebenarnya milik para pendiri The Fed
sendiri yaitu lewat Rothschild Bank of London, Rothschild Bank of Berlin,
Warburg Bank of Hamburg, Warburg Bank of Amsterdam, Israel Moses Seif Bank
of Italy, Lazard Brothers of Paris, Citibank, Goldman & Sach of New York,
Lehman & Brothers of New York, Chase Manhatan Bank of New York, dan Kuhn
& Loeb Bank of New York. Jadi emas tersebut hanya berpindah bank, namun
tetap tidak pindah pemilik.

Karena modal yang besar yang dimiliki The Fed serta cadangan emas dari
bank-bank tersebut, pada tahun 1914 Presiden Woodrow Wilson menandatangani
keputusan untuk memberi hak cetak mata uang kepada kepada The Fed (Meski di
akhir kepemimpinannya dia menyesali keputusannya menyetujui hak cetak mata
uang negara kepada bank swasta tersebut). The Fed pun segera menerbitkan uang
dengan jaminan emas yang mereka miliki, uang ini disebut Federal Reserve
Note bentuknya sama seperti uang Amerika.

Kini pemerintah Amerika mulai meminjam uang yang dikeluarkan The


Fed untuk tetap bisa menjalankan pemerintahannya. Tentunya peminjaman ini
disertai bunga, akhirnya sejak saat itu pemerintah menciptakan pajak pendapatan
(income tax) kepada rakyatnya guna membayar bunga kepada The Fed.

Awal tahun 1929, The Feed berhenti menerima uang emas sebagai
pembayaran. Yang berlaku hanya uang resmi (keluaran The Feed). The Fed

4
mulai menarik uang kertas yang dijamin dengan emas dari sirkulasi dan
menggantinya dengan uang resmi.

Pada tahun 1934, Presiden Roosevelt yang dalam pemilunya mendapat


sokongan dana dari The Feed memerintahkan seluruh bank di Amerika untuk
tutup selama satu minggu, dan menarik uang emas serta uang kertas yang dijamin
dengan emas dari tangan masyarakat. Namun rakyat tetap menahan emasnya,
mereka tidak mau menggunakan kertas tak bernilai yang dipaksakan sebagai uang
itu. Karena hal tersebut Roosevelt mengeluarkan perintah bahwa setiap warga
negara dilarang memiliki emas. Roosevelt melakukan razia besar-besaran untuk
menyita emas rakyat. Mereka yang tetap menyimpan emasnya dianggap kriminal
dan melawan hukum.

Pada saat itu, rakyat yang ketakutan berbodong-bondong menukarkan


emasnya dengan sertifikat (bond) yang bertuliskan I.O.U yang ditandatangani
oleh Morgenthau, Menteri Keuangan Amerika. Rakyat yang menukarkan sertifikat
tersebut mendapat kompensasi sebesar US$ 20,67/troy ons emas mereka. Saat itu
Pemerintah Federal berhasil mengumpulkan 5 juta troy ons (155,5 ton) yang
segera dilebur menjadi emas batangan. Tak lama kemudian The Feed
mendevaluasi (mengubah nilai) uang kertas menjadi US$ 35/troy ons emas. Hal
ini merupakan perampokan emas terbesar yang terjadi dalam sejarah manusia.

Itulah sejarah singkat bagaimana pihak swasta mengubah uang emas dan
uang kertas berjamin emas dari pemerintah menjadi uang kertas terbitan mereka
sendiri.

2.1.1 Sistem Bretton Woods

Pasca perang, sistem keuangan internasional kacau, masing-masing negara


mencetak uang untuk membangun kembali negaranya tanpa cadangan emas yang
cukup, hiperinflasi terjadi. Negara-negara khususnya Eropa tengah menghadapi
resesi. Amerika dan juga Inggris selaku pemenang perang berinisiatif melakukan
berbagai pertemuan internasional. Akhirnya pada tahun 1944 diadakan konferensi
yang diselenggarakan di Bretton Woods, New Hampshire yang dihadiri 44 negara.

5
Salah satu poin penting dari kesepakatan tersebut, adalah disetujuinya
dolar Amerika untuk menjadi mata uang internasional untuk mempermudah
aktifitas perdagangan internasional dan menutupi biaya rekonstruksi pasca
perang,. Dolar AS disetujui menjadi mata uang internasional setelah Pemerintah
Amerika mampu berjanji untuk menjamin mata uangnya dengan emas sebesar
US$ 35/ons emas oleh bank The Fed.

Selain poin tersebut, pertemuan itu juga menghasilkan kesepakatan untuk


mendirikan sebuah organisasi moneter dan bank internasional yaitu IMF dan
World Bank, serta menyusul WTO beberapa tahun kemudian. IMF didirikan untuk
melakukan stabilisasi nilai tukar mata uang negara-negara di dunia sedangkan
World Bank untuk memberikan pinjaman modal kepada negara-negara miskin di
dunia.

Namun beberapa tahun kemudian Amerika (The Fed) merusak sendiri


perjanjian tersebut. Perlahan tapi pasti Amerika mulai mengeluarkan banyak dolar
tanpa cadangan emas yang mencukupi. Saat itu Amerika hanya memiliki 22%
cadangan emas yang seharusnya mereka miliki.

Perbuatan terebut lama-lama diketahui dunia internasional, penukaran


dolar besar-besaran pun terjadi. Adalah Perancis, pada masa pemerintahan Charles
de Gaule, negara yang pertama kali menentang hegemoni dolar dengan
menukarkan 150 juta dollar AS dengan emas. Langkah ini kemudian diikuti oleh
beberapa negara lainnya. Praktis cadangan emas Amerika kian menipis.

Puncaknya, secara sepihak Amerika membatalkan Sistem Bretton Woods


melalui dekrit presiden Nixon pada tanggal 15 Agustus 1971 yang isinya antara
lain, USD tidak lagi dijamin dengan emas. Seluruh dunia terhenyak, negara-
negara yang masih memegang dolar kini hanya memegang sebuah lembaran-
lembaran kertas yang tidak memiliki nilai. Hari itu dikenal sebagai Nixon
Shock.

2.1.2 Smitsonian Agreement

6
Setelah terang-terangan mengingkari janjinya tersebut, empat bulan
kemudian tepatnya tanggal 18 Agustus 1971 Amerika melahirkan apa yang
disebut Smitsonian Agreement. Perjanjian yang diteken di Smitsonian Institute
bersama negara industri yang disebut G10 inilah yang menandai era berakhirnya
fixed exchange rate yang dijamin dengan emas menjadi floating exchange rate
yang tidak dijamin denga emas. Perjanjian ini kemudian diikuti oleh anggota-
anggota IMF.

Sejak saat itu praktis seluruh otoritas moneter dunia menggunakan uang
fiat murni, yaitu uang yang tidak didukung oleh adanya cadangan emas. Uang fiat
adalah uang yang dibuat dari bahan yang tidak senilai dari nilai uang tersebut.

2.1.3 Era Petrodollar

Smitsonian Agreement tidak menjamin dollar AS kembali berjaya dalam


jangka panjang mengingat nilainya yang tidak pasti serta masa lalunya yang telah
menipu dunia. Oleh karena itu pada tahun 1973 Presiden Nixon meminta Raja
Faisal dari Arab Saudi untuk hanya menerima dolar AS sebagai sebagai
pembayaran atas minyaknya. Sebagai imbalannya, Nixon berjanji untuk
melindungi ladang minyak Arab Saudi dari Uni Soviet dan negara-negara yang
berkepentingan lainnya.

Pada tahun 1975 seluruh anggota OPEC (negara-negara penghasil minyak)


setuju untuk menjual minyak mereka dalam kurs dolar AS. Maka seluruh negara
pengimpor minyak mulai menabung surplus mereka dalam dolar AS untuk dapat
membeli minyak. Dengan permintaan yang tinggi seperti itu mata uang dolar AS
terus menguat. Hal ini memaksa uang minyak dunia mengalir melalui The Fed,
menciptakan terus meningkatnya permintaan akan dolar AS.

2.1.4 Akhir Bretton Woods

Menurut Syekh Taqiyyudin an-Nabhany, langkah yang dilakukan AS


dengan mengakhiri perjanjian ini secara sepihak di dorong oleh keinginan negara
adidaya ini untuk dapat memposisikan dollar sebagai standar moneter

7
internasional. Sehingga standar emas dinilai tidak berlaku lagi dan tidak dapat
dipergunakan di dunia. Inilah yang menyebabkan kurs pertukaran mata uang terus
berfluktuasi. Dari sinilah muncul berbagai kesukaran dalam mobilitas barang,
uang dan orang. Mata uang menjadi tidak stabil, dan fluktuasi tidak dapat
diprediksi, begitu juga inflasi yang terus membumbung tinggi akibat pencetakan
mata uang yang tak terkendali. Inilah awal mula munculnya dollar sebagai panglia
mata uang dunia.3

BAB III

3 http://dinarway.com/?page_id=2986 diunduh pada tanggal 22 May 2014 pukul 10:21 Am

8
MASALAH MATA UANG KERTAS (FIAT MONEY)

3.1 Kelemahan fiat money

Secara sederhana awal mula kemunculan uang kertas adalah sebagai


representasi dari komoditas, khususnya emas. Hal ini dikarenakan sulitnya
melakukan transaksi dengan membawa emas, apalagi terhadap barang-barang
yang bernilai tinggi. Orang pun percaya akan adanya jaminan dari pemerintah
yang mengeluarkan uang kertas bahwa uang kertas yang mereka simpan dapat
mereka tukar dengan emas kapanpun dan berapapun mereka mau. Namun lambat
laun, pemerintah tidak mencetak uang berdasarkan cadangan emas yang mereka
miliki. Pencetakan uang kian hari semakin tak terkendali. Akhirnya uang yang
dicetak melampaui emas yang tersedia. Pemerintah pun memaksa rakyatnya
untuk menggunakan kertas-kertas tak bernilai itu sebagai alat tukar yang sah
karena dilindungi oleh undang-undang yang sengaja dibuat oleh pemerintah.
Rakyat pun tak dapat berbuat banyak kecuali menaati peraturan tersebut.

3.2 Masalah yang Ditimbulkan Uang Kertas

Pencetakan uang kertas yang tidak ditopang (backed) oleh komoditas emas
dapat menjadi penyebab timbulnya berbagai masalah yang banyak dijumpai
dalam sejarah moneter dunia, diantaranya:

1. Mata uang kertas menyebabkan inflasi yang sangat tinggi yang


mengakibatkan nilai uang terus merosot. Sebagai contoh, Cina sebagai
negara pertama yang menggunakan uang kertas pada awal abad ke-9
untuk mengganti tembaga yang saat itu mengalami kelangkaan,
terjebak pada tingkat inflasi yang sangat tinggi di tahun 1051
dikarenakan pencetakan mata uang yang tidak ditopang oleh emas.
Begitu juga yang dialami oleh Inggris [ada tahun 1941 saat Bank of
England menerbitkan uang kertas yang sama sekali tidak ditopang
emas untuk membiayai angkatan perang pemerintah. Money base
Inggris naik hingga angka 41,2 persen dan inflasi terjadi hingga
mencapai 13,5 persen dan akhirnya hal tersebut memaksa Inggris
untuk kembali pada standar emas (gold exchange rate). Dengan

9
membanjirnya fiat money dan kredit tanpa didukung likuiditas akan
memicu terjadinya resesi ekonomi.

2. Legitimasi mata uang kertas sangat rapuh sebab ia sama sekali tidak
disandarkan pada komoditas yang bernilai seperti emas dan perak. Ia
hanya ditopang oleh undang-undang yang dibuat pemerintah suatu
negara. Contohnya, pada tahun 1929, orang-orang diseluruh dunia
mulai menampakan ketidakpercayaan terhadap uang kertas, akhirnya
mereka berbondong-bondong menimbun (hoarding) emas dan
meninggalkan mata uang mereka. Begitu juga AS, di masa presiden
Roosevelt saat dollar AS mengalami krisis akhirnya menghentikan
produksi mata uang dan memenjarakan orang-orang yang menyimpan
emas dan diwajibkan membayar denda dua kali lipat dari emas yang
mereka punya.

3. Uang kertas telah menjadi pemasukan pemerintah yang paling mudah.


Biaya produksi kertas yang murah meriah dan tidak sebanding dengan
nominalnya, mempermudah pemerintah untuk mencetak uang. Uang
kertas juga dijadikan alat pemerintah untuk memeras rakyatnya.
Rakyat pun menjadi korban inflasi tinggi.

4. Penggunaan mata uang kertas menciptakan ketidakadilan dalam


kegiatan ekonomi. Salah satu dampak dari berakhirnya perjanjian
Bretton Woods adalah negara adidaya dapat dengan mudah
memperoleh kekayaan-kekayaan dari negara lain dengan cara
memperdagangkan mata uangnya dengan mengandalkan Seignorege
yang sangat besar. Seignorege berarti keuntungan yang diperoleh
dalam memproduksi mata uang. Sebagai contoh, biaya untuk mencetak
uang dengan nominal Rp 100.000 adalah Rp 400. Berarti dengan
mudah pemerintah mendapatkan seignorege sebesar Rp 99.600. The
Fed, bank sentral AS telah menikmati seignorege yang sangat besar
sejak dollar AS digunakan sebagai cadangan mata uang internasional.

10
5. Mata uang kertas menjadi sarana spekulasi yang ganas. Uang tidak lagi
difungsikan sebagai alat tukar, tapi justru lebih banyak digunakan
untuk kegiatan spekulasi. Misalnya, Abu Dhaby Investment Authiority
(ADIA) milik pemerintah Uni EmiratArab, kini memiliki dana-dana
hasil penjualan minyak Timur Tengah atau Soverign Wealth Fund
(SWF) sebesar US$ 1,32 triliun. Dana-dana tersebut kini digunakan
untuk membeli sejumlah saham perusaan kelas dunia seperti saham
klub sepak bola Inggris Manchester City. Dana-dana tersebut pasti
akan lebih berguna jika digunakan untuk diinvestasikan pada sector riil
yang produktif seperti pembangunan infrastuktur dan bantuan
kemanusiaan bagi orang miskin yang banyak terdapat di negara-negara
islam.

11
BAB IV

SEIGNIOREGE, AKAR PERMASALAHAN UANG KERTAS

4.1 Pengertian Seigniorege

Menurut Kamus Lengkap Ekonomi, seigniorege mempunyai pengertian


sebagai upah untuk membuatkan mata uang logam.4

Namun terdapat pengertian lain mengenai definisi Seigniorege, yaitu


keuntungan yang diperoleh bank sentral dari selisih antara nilai nominal uang
kertas yang diterbitkan dengan ongkos biaya produksi uang.5
Sebagai contoh, untuk mencetak uang Rp 100.000 BI membutuhkan biaya
cetak sebesar Rp 400, maka seigniorege yang didapat adalah selisih dari nominal
uang dengan biaya cetak. Yaitu sebesar Rp 99.600. Dengan jumlah seigniorege
yang sangat menggiurkan ini, bukan hal yang mustahil inflasi terjadi dalam mata
uang Rupiah. Uang Rp 10.000 yang dulu bisa dipakai untuk makan tiga kali sehari
hanya bisa dipakai untuk makan satu kali sehari pada saat ini.
Beberapa ulama memiliki pengertian tersendiri mengenai seigniorege.
Mereka sepakat bahwa seigniorege sama dengan riba.

4.2 Seigniorege Menurut Pandangan Ulama


Allah SWT berfirman:





4 Muda Ahmad Antoni K., Kamus Lengkap Ekonomi, Gitamedia Press, 2003.
5 http://wakalarashanah.blogspot.com/2010/12/seignorage-dan-e-money.html diunduh pada
tanggal 17 Mei 2014, 10:24

12







275. orang-orang yang Makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran
(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah
disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu
sama dengan riba, Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai kepadanya
larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba),
Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang
larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali
(mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka;
mereka kekal di dalamnya.
276. Allah memusnahkan Riba dan menyuburkan sedekah. dan Allah
tidak menyukai Setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu
berbuat dosa.
277. Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal
saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat
pahala di sisi Tuhannya. tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan
tidak (pula) mereka bersedih hati.
278. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
tinggalkan sisa Riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang
yang beriman.

Ayat diatas menjadi acuan para ulama yang berpendapat bahwa


seigniorege merupakan riba.

13
Qadi Abu Bakar ibnu al-Arabi, dalam bukunya Ahkamul Quran memberi
definisi sebagai: Setiap kelebihan antara nilai barang yang diberikan dengan
nilai barang yang diterimakan6
Pengertian riba menurut Islam secara lebih terperinci diuraikan Ibn Rushd
(al-hafid) seorang fakih, dipaparkan dalam beberapa jenis transkasi. Diantaranya;
1. Penjualan dengan penambahan yang terlarang
2. Penjualan dengan penundaan pembayaran yang terlarang
3. Penjualan yang dicampuraduk dengan utang
4. Penjualan emas dan barang dagangan untuk emas
5. Pengurangan jumlah sebagai imbalan atas penyelesaian yang cepat
Dalam ekonomi Islam, mata uang itu dibedakan menjadi 2 yaitu mata uang
ayn (dinar dirham) dan mata uang dayn (fiat money). Dari pengelompokan ini,
dapat disimpulkan tiga aspek penting agar tidak jatuh dalam transaksi riba. Yaitu;
1. Sukarela
2. Setara
3. Kontan
Sedangkan fiat money, apalagi dollar tidak memenuhi ketiga aspek
tersebut. Maka dapat dipastikan transaksi yang menggunakan dollar atau fiat
money lain merupakan salah satu dari jenis riba.

4.3 Hukum Seigniorege dalam Islam


Menelisik dari pengertian seigniorege diatas dapat dipastikan bahwa
hukumnya dalam Islam adalah haram. Karena seigniorege merupakan salah satu
bentuk riba. Dan fiat money sama sekali tidak memenuhi aspek-aspek
pembebasan transaksi dari riba.
Beberapa orang menyatakan bahwa meninggalkan fiat money sebagai
salah satu bentuk riba adalah suatu hal yang mustahil. Tapi jika kita mau kembali
kepada dinar dan dirham, hal ini bisa saja kita hindari. Kembali kepada dinar
dirham berarti kita juga kembali pada cara berniaga yang halal dan memerangi
riba adalah tanda pengamalan hidup yang sesuai dengan tatanan syariah.
6 http://dinarfirst.org/islam-hari-ini-memahami-pengertian-riba-dan-uang-kertas/ diunduh pada
tanggal17 Mei 2014, 22:34 WIB

14
BAB V
KESIMPULAN

15
Dari pembahasan diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa dollar sebagai
panglima mata uang dunia sangat merugikan masyarakat karena dibalik
ketangguhannya, justru dollar mengandung banyak sekali kelemahan. Selain
dollar, fiat money lain juga menyumbang adanya inflasi dalam grafis
perekonomian. Hal ini didalangi oleh seigniorege yang dalam pandangan Islam
dan beberapa ulama merupakan riba. Dollar ataupun fiat money lain yang
mengandung riba merupakan transaksi yang haram. Kita dapat memerangi riba
dalam fiat money dengan cara meninggalkan uang kertas dan kembali pada dinar
dirham. Karena dinar dirham merupakan mata uang yang tidak mengandung
seigniorege.
Seperti yang dinukil dalam hadist:
Emas dengan emas, perak dengan perak, bur dengan bur, syair (biji gandum) dengan
syair, kurma dengan kurma, dan garam dengan garam, maka jumlah (takaran atau
timbangan) harus sama item per item, dan tangan ke tangan. Barangsiapa menambah
atau meminta tambahan, maka ia telah berbuat riba. Orang yang mengambil tambahan
tersebut dan orang yang memberinya sama-sama berada dalam dosa. (HR. Muslim No.
1584)
Dalam redaksi lain:
Akan datang suatu jaman kepada manusia. Barangsiapa yang tidak mempunyai uang
kuning (Dinar) dan juga uang putih (Dirham), maka tidak akan mendapatkan kemudahan
dalam kehidupan. (HR. Ath-Thabrani dalam Al-Kabir: 17415 (20/278).

Keuntungan penggunaan dinar dirham sebagai alat tukar perekonomian


diantaranya adalah:
1. Dinar dirham tidak mengandung seigniorege
2. Pencetakan dinar dirham di backup sepenuhnya oleh emas dan perak
3. Nilai dinar dirham selalu stabil, kapanpun dan dimanapun
4. Mencegah terjadinya spekulatif dalam valuta mata uang asing

Maka dapat disimpulkan bahwa dinar dan dirham kelak akan


menggantikan posisi dollar yang menggelembung dan akan mengalami ledakan
ekonomi sewaktu-waktu.
BAB VI

16
PENUTUP

Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah atas selesainya makalah ini


yang sengaja dibuat untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia ini sesuai pada
waktunya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua
sebagai mahasiswi fakultas Syariah sebagai acuan dalam pembelajaran Ekonomi
Islam.

Kami akui masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam makalah ini.
Untuk segala kesalahan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

DAFTAR PUSTAKA

17
www.bi.go.id, diunduh pada hari Senin, 19 Mei 2014 pukul 13:15 WIB

http://dinarway.com/?page_id=2986 diunduh pada tanggal 22 Mei 2014


pukul 10:21 AM

Muda Ahmad Antoni K., Kamus Lengkap Ekonomi, Gitamedia Press,


2003.
http://wakalarashanah.blogspot.com/2010/12/seignorage-dan-e-
money.html diunduh pada tanggal 17 Mei 2014, 10:24

http://dinarfirst.org/islam-hari-ini-memahami-pengertian-riba-dan-uang-
kertas/ diunduh pada tanggal17 Mei 2014, 22:34 WIB

http://ekonomikonvensionaldanekonomiislam.blogspot.com/2011/10/pemb
iayaan-bank-syariah-dan.html diunduh pada tanggal 17 Mei 2014, pukul
22:40 WIB

18

Anda mungkin juga menyukai