Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Setiap orang tentu nantinya akan berkeluarga sebagai salah satu usaha untuk
mendapatkan kebahagiaan hidup. Dalam berkeluarga tentunya kehadiran buah hati
dianggap penting keberadaannya sebagai pelengkap dalam keluarga yang dibina oleh
pasangan suami istri. Hingga kehamilan merupakan kejadian yang paling dinanti-
nantikan. Dengan harapan anaknya kelak akan lahir normal, sehat, pintar, dsb maka
keluarga terutama ibu dan ayah begitu menjaga dan merawat janin selama dalam
kandungan.
Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dari seorang wanita. Kehamilan
adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin mulai sejak konsepsi sampai
permulaan persalinan (Manuaba dalam Dewi, 2011: 59). Tumbuh kembang janin dari
yang semula kecil hingga janin siap lahir mengalami berbagai macam perubahan bentuk.
Selain itu perubahan itu juga mengakibatkan perkembangan dari system yang ada pada
janin. Berbagai macam sistem pada janin mulai berkembang hingga dewasa nantinya dan
siap untuk dilahirkan.
Selain daripada itu, tumbuh kembang janin di dalam rahim merupakan materi yang
harus benar-benar dikuasai oleh tenaga kesehatan terutama bidan, dokter kandungan, dan
tenaga kesehatan lain yang menangani bidang tersebut. Dengan demikian diharapkan
tenaga kesehatan tersebut dapat menjalankan tugasnya dengan baik dalam melayani
masyarakat.

1.2 TUJUAN

Adapun beberapa tujuan dalam mempelajari tentang perkembangan masa prenatal dan
masa bayi, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Dapat digunakan sebagai media informasi bagi masyarakat umum terutama ibu,
tentang tumbuh kembang janin di dalam rahim.
2. Agar mengetahui tahap-tahap/proses asal-usul kehidupan manusia dalam
rahim/kandungan.

3. Mengetahui masa prenatal dan masa bayi yang seharusnya kita lakukan, dan
seharusnya kita cegah dan hindarkan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PERKEMBANGAN JANIN

Perkembangan janin dimulai sejak fase konsepsi yaitu pertemuan inti ovum dengan
inti spermatozoa. Saat ejakulasi, kurang lebih berisi 3 cc sperma dikeluarkan dari organ
reproduksi pria yg kurang lebih berisi 300 juta sperma. Setelah masuk ke organ genetalia
internal wanita, sperma akan menghadapi beberapa rintangan antara lain lender vagina yg
bersifat vagina yg bersifat asam, lendir servis yg kental, panjangnya uterus, serta sillia yang
ada di tube fallopi. Untuk bisa menghadapi rintangan tsb , maka sperma harus mempunyai
akrosom dan melewati proses kapasitasi. Sedangkan, ovum akan dikeluarkan melalui
ovarium sebanyak satu setiap bulan, ditangkap oleh fimbriae dan berjalan menuju tuba fallop.
Tempat bertemunya ovum dan sperma paling sering adalah ampula tube. Sebelum keduannya
bertemu, maka akan terjadi tiga fase yaitu sbb.

Tahap penembusan korona radiate

Dari 200-300 juta hanya 300-500 yg sampai ke tube fallopi yg bias menembus korona radiate
karena sudah mengalami proses kapasitasi.

Penembusan zona pellusida

Zona pellusida adalah sebuah perisai glikoprotein di sekeliling ovum yg mempermudah dan
mempertahankan pengikat sperma dan menginduksi reaksi akrosom. Spermatozoa lain
ternyata bisa menempel di zona pellusida, tetapi hanya satu yg bisa menembus oosit.

Tahap penyatuan oosit dan membran sel sperma

Setelah menyatu maka akan dihasilkan zigot yg mempunyai kromosom diploid ( 44 autosom
dan 2 gonosom ) dan terbentuk jenis kelamin baru ( XX untuk wanita dan XY untuk laki-laki)

Pembelahan

Setelah itu zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel ( 30 jam ),4 sel,8 sel,sampai dengan
16 sel disebut blastomer (3 hari ) dan membentuk sebuah gumpalan bersusun longgar. Setelah
3 hari sel-sel tersebut akan membelah membentuk buah arbei dari 16 sel disebut morula (4
hari). Saat morula memasuki rongga rahin , cairan mulai menembus zona pellusida masuk
kedalam ruang antar sel yang ada di massa sel dalam. Berangsur-angsur ruang antar sel
menyatu dan akhirnya terbentuklah sebuah rongga atau blastokel sehingga disebut
Blastokista. Sel yang bagian dalam disebut embrioblas dan sel diluar disebut trofoblas.Zona
pellusida akhirnya menghilang sehingga trofoblast bisa memasuki dinding Rahim
( endometrium ) dan siap berimplentasi.

Nidasi/Implantasi

Nidasi atau implantasi adalah penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada stadium
blastokista ) ke dalam dinding uterus pada awal kehamilan. Biasanya terjadi pada pars
superior korpus uteri bagian anterior atau posterior. Pada saat implentasi, selaput lendir
Rahim sedang berada pada fase sekretorik (2-3 hari setelah ovulasi ).

Proses Nidasi :

Blastoksista tingkat lanjut diselubungi oleh suatu simpati disebut trofoblas yg mampu
menghancurkan dan mencairkan jaringan. Ketika blastokista mencapai rongga Rahim, jaringa
endometrium berada dalam massa sekresi. Jaringan endometrium ini banyak mengandung
sel-sel desidua yaitu sel-sel besar yg banyak mengandung glikogen, serta mudah dihancurkan
oleh trofoblas. Blastula kedalam desidua, menyebabkan luka kecil yg kemudian sembuh dan
menutup lagi.

Anda mungkin juga menyukai