Anda di halaman 1dari 23

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hipertensi diartikan sebagai peningkatan tekanan darah secara terus menerus
sehingga melebihi batas normal. Tekanan darah normal adalah 110/90 mmHg.
Tekanan sistolik orang dewasa berkisar antara 90-140 mmHg. Tekanan diastolik
orang dewasa berkisar antara 60-90 mmHg. (Ramaiah, 2007). Hipertensi
merupakan produk dari resistensi pembuluh darah perifer dan kardiak output
(Wexler, 2002).
Berbagai faktor dugaan turut berperan sebagai penyebab hipertensi seperti
faktor yang tidak dapat dikontrol (bertambahnya umur, stres psikologi, hereditas
(keturunan), dan juga dapat disebabkan karena penyakit seperti ginjal yang tidak
berfungsi, pemakaian kontrasepsi oral sehingga terganggunya keseimbangan
hormon. Faktor yang dapat terkontrol (seperti kegemukan, kurang olahraga,
merokok serta mengkonsumsi alkohol dan garam yang berlebihan). Hipertensi
dapat dicegah dengan aktivitas fisik cukup dan pengaturan zat makanan yang baik
(Sheidon dan Suci Genthini, 2001).
Hipertensi menjadi salah satu penyakit tidak menular yang menjadi perhatian
utama karena angka kejadian yang tinggi di dunia. World Health Organisation
(WHO) tahun 2012 menyatakan bahwa angka kejadian hipertensi mencapai 50%
dari total penduduk dunia. Prevalensi kejadian hipertensi di Indonesia meningkat
setiap tahunnya. Kementerian Kesehatan RI (2013) menyatakan bahwa terjadi
peningkatan prevalensi hipertensi dari 7,6% tahun 2007 menjadi 9,5% pada tahun
2013.
Hipertensi dapat menjadi ancaman serius bila tidak ditangani. Tekanan darah
tidak terkontrol akan mengakibatkan stroke, serangan jantung, ensefalopati, dan
kejang (Tambayong, 2010).
Hipertensi tidak memiliki keluhan dan tanda yang khas, karena itulah
hipertensi disebut sebagai silent killer. Bahkan fakta membuktikan bahwa satu
2

dari empat penderita tidak mengetahui jika mereka menderita hipertensi. Karena
itu penyakit ini cukup mengancam jiwa. (Dewi & Familia, 2010:31).
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo tahun 2013
menunjukkan jumlah penderita hipertensi sebanyak 24.937 Penderita, dimana
jumlah hipertensi dengan kasus baru sebanyak 10.303 penderita dan jumlah
hipertensi dengan kasus lama sebanyak 144.634 penderita. Sedangkan jumlah
kematian akibat penyakit hipertensi pada tahun 2013 sebanyak 296 kematian.
Pada tahun 2014 menunjukkan jumlah penderita hipertensi sebanyak 25.126
penderita, dimana jumlah hipertensi dengan kasus baru sebanyak 10.211 penderita
dan jumlah hipertensi dengan kasus lama sebanyak 14.915 penderita. Dan jumlah
kematian akibat penyakit hipertensi pada tahun 2014 sebanyak 410.296 kematian.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Gorontalo tahun 2013
menunjukkan jumlah penderita hipertensi sebanyak 6.872 Penderita, dimana
jumlah hipertensi dengan kasus baru sebanyak 2.929 penderita dan jumlah
hipertensi dengan kasus lama sebanyak 3.943 penderita. Sedangkan jumlah
kematian akibat penyakit hipertensi pada tahun 2013 sebanyak 82 kematian. Pada
tahun 2014 menunjukkan jumlah penderita hipertensi sebanyak 5.633 penderita,
dimana jumlah hipertensi dengan kasus baru sebanyak 2.402 penderita dan jumlah
hipertensi dengan kasus lama sebanyak 3.231 penderita. Dan jumlah kematian
akibat penyakit hipertensi pada tahun 2014 sebanyak 95 kematian.
Berdasarkan data yang didapatkan dari Puskesmas Dumbo Raya menunjukan
jumlah penderita hipertensi di Kecamatan Dumbo Raya pada tahun 2014
berjumlah ? jiwa dengan angka kematian ? jiwa, di tahun 2015 penderita
hipertensi bertambah menjadi ? jiwa dengan angka kematian ?, sedangkan pada
tahun 2016 jumlah penderita hipertensi bertambah menjadi ? jiwa dengan angka
kematian ? jiwa.
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka peneliti merasa tertarik
melakukan suatu penelitian dengan judul: Pengaruh Senam Kesegaran Jasmani
(SKJ) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah
Kerja Puskesmas Dumbo Raya Kota Gorontalo.
3

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas masalah dirumuskan sebagai berikut: Apakah ada
pengaruh senam kesegaran jasmani (SKJ) terhadap penurunan tekanan darah pada
penderita hipertensi di wilayah kerja puskesmas Dumbo Raya..?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh senam kesegaran jasmani terhadap penurunan
tekanan darah pada penderita hipertensi di wilayah kerja puskesmas Dumbo
Raya.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tekanan darah sebelum melakukan senam kesegaran jasmani.
b. Mengetahui tekanan darah sesudah melakukan senam kesegaran jasmani.
c. Menganalisis pengaruh senam kesegaran jasmani terhadap penurunan
tekanan darah.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Peneliti
Memberikan kesempatan kepada peneliti untuk menerapkan teori teori di
perkuliahan dalam praktek lapangan sehingga bisa mengetahui sejauh
mana keberhasilan penelitian dalam proses belajar dan menerapkan teori
teori secara praktis.
2. Manfaat Praktis
a. Institusi
Sebagai bahan masukan yang dapat dijadikan referensi peneliti selanjutnya
atau bahan bacaan untuk dipelajari oleh seluruh mahasiswa.
b. Masyarakat
Memberikan informasi pada masyarakat tentang manfaat senam kesegaran
jasmani sehingga dapat digunakan untuk mencegah / mengantisipasi
hipertensi.
E. Keaslian Penelitian
Sepengetahuan penulis belum terdapat judul yang sama dengan yang dibuat
oleh penulis, namun ada satu judul yang mirip yaitu:

a) Lokasi :
b) Populasi :
c) Metode Penelitian :
d) Sampel :
4

e) Alat Ukur :
f) Hasil Penelitian :

Perbedaan penelitian dengan peneliti :


Tabel 1
Perbedaan penelitian dengan penelitian :
Amirul Eka Kurniawan
Uraian
(2017)
Quasi eksperimental dengan
Jenis Penelitian pendekatan one group
pretest-posttest
Senam Kesegaran Jasmani
Variabel Bebas
(SKJ)
Variabel Terikat Penurunan Tekanan Darah

Semua penderita hipertensi


di wilayah kerja puskesmas
Populasi
Dumbo Raya Kota
Gorontalo

Sampel 25 Responden
5

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan tentang Tekanan Darah


1. Pengertian
Tekanan darah merupakan kekuatan atau tenaga yang digunakan oleh darah
untuk melawan dinding pembuluh arteri dan biasa diukur dalam satuan milimeter
air raksa (mmHg). Nilai tekanan darah dinyatakan dalam dua angka, yaitu angka
tekanan darah sistolik dan diastolik. Tekanan darah sistolik merupakan nilai
tekanan darah saat jantung melakukan fase kontraksi, sedangkan tekanan darah
diastolik adalah tekanan darah saat jantung melakukan fase relaksasi
(Prasetyaningrum,2014).
Tekanan darah adalah tekanan dari aliran darah dalam pembuluh nadi (arteri).
Ketika jantung kita berdetak, lazimnya 60 hingga 70x/menit pada kondisi istirahat
( duduk / berbaring ). Darah dipompa menuju atau melalui arteri. Tekanan paling
tinggi terjadi ketika jantung berdetak memompa darah, disebut tekanan sistolik.
Jika tekanan darah menurun saat jantung relaksasi di antara dua denyut nadi,
disebut tekanan diastolik (Kowalski,2010).

2. Pengukuran tekanan darah

3. Mekanisme pengontrolan tekanan darah

4. Gangguan tekanan darah

B. Tinjauan tentang Hipertensi


1. Pengertian
Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya
140 mmHg atau tekanan diastolic sediitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya
beresiko tinggi menderita jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti
penyakit saraf, ginjal, dan pembuluh darah, dan semakin tinggi tekanan darah,
makin besar resikonya (SylviaA.price2015).

2. Klasifikasi
6

3. Manifestasi Klinik
Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi :
a. Tidak ada gejala
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat di hubungkan dengan
peningkatan tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter
yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah
terdiagnosa jika tekanan arteri tidak terukur.
b. Gejala yang lazim
Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi
meliputi nyeri kepala dan kelelahan. Dalam kenyataan ini merupakan
gejala terlazim yang mengenai kebanyakan pasien yang mencari
pertolongan medis.
Beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitu :
Mengeluh sakit kepala, pusing Gelisah
Lemas, Kelelahan Mual, muntah
Sesak nafas Kesadaran menurun

4. Komplikasi


5. Pencegahan


C. Tinjauan tentang Senam Kebugaran Jasmani ( SKJ )
1. Pengertian senam
Bersenam merupakan salah satu dasar dalam
pelaksanaan kegiatan berolahraga. Gerakan gerakan senam banyak digunakan dan
di perlukan dalam menunjang keberhasilan dalam pelaksanaan cabang cabang
olahraga pada umumnya. Gerakan gerakan senam termasuk: jalan, lari, lempar,
lompat, merayap, merangkak, mendorong, berjingkat, menarik, mengangkat adalah
jenis jenis gerakan yang banyak dibutuhkan dalam kegiatan sehari hari. Demikian
pula unsur unsur kecepatan, kekuatan, ketangkatasan, kelincahan, keseimbangan,
keregangan, koordinasi, dan ketepatan termasuk unsur unsur yang sangat
menunjang keberhasilan cabang cabang olahraga lain.
Bersenam dapat dibagi dan dirinci dengan
berbagai cara. Misalkan pembagian menurut kelompok latihan yaitu: senam
sibuyung, senam dasar, senam lantai, senam alat, senam ketangkasan, senam irama,
senam kesegaran jasmani, senam artistic, senam pertandingan, dll.
Senam kesgaran jasmani atau sering di singkat
SKJ adalah senam masal yang diwajibkan oleh pemerintah Indonesia. Senam ini
biasanya diiringi lagu berirama dari berbagai provinsi yang diaransemen ulang dan
biasanya dilakukan oleh sekelmpok peserta besar. SKJ biasa dilakukan di tempat
tempat umum di Indonesia, di hari hari tertentu dalam satu minggu yaitu hari
jumat pagi.
Senam dapat dilakukan pada setiap orang,
dengan melakukan senam akan dapat mempengaruhi fungsi otak kanan dan kiri
untuk dapat seimbang dan juga dapat menguarangi faktor resiko seperti penyakit
jantung, hipertensi, diabetes, dll.
Senam ini dimasyarakatkan berdasrkan SP
Kantor Menpora Nomor: B/0227/K?MENPORA/84, Jakarta 13 Februari 1984, dan
SK DIRJEN PLSPO Nomor : Kep-03/E/K/1984.

2. Gerakan gerakan senam kesegaran jasmani ( SKJ )
Pemanasan
1. Sikap permulaan
Tujuan : Menyiapkan secara fisik dan mental untuk melaksanakan
senam (skj 2004)
Pelaksanaan : Posisi tubuh tegak dengan kondisi badan rileks, sikap
kaki rapat dan pandangan kedepan.
2. Latihan A
Tujuan : Melepaskan otot otot leher dan
meregangkan otot otot dada dengan melakukan pernapasan
Hitungan : 4x8 hitungan
Pelaksanaannya :
A1.
Hitungan 1-2 : kedua tangan dibuka arah
samping dengan kepala menengok ke kanan sambil mengambil napas.
Hitungan 3-4 : turunkan kedua tangan kedepan
dengan menekuk pergelangan dan kaki.
Hitungan 5-6 : Membuka kedua tangan
kesamping dan meluruskan kaki.
Hitungan 7-8 : rapatan tangan disamping paha
dengan membuang napas.
A2.
Hitungan 1 : miringkan kepala ke kanan
Hitungan 2 : kepala kembali tegak
Hitungan 3-4 : kearah kiri
Hitungan 5 : tundukan kepala dengan menekuk
lutut
Hitungan 6 : kembali tegak
Hitungan 7-8 : ulangi
A3.
Hitungan 1-2 : kedua tangan dibuka arah
samping dengan kepala menengok ke kiri sambil ambil napas.
Hitungan 3-4 : turunkan kedua tangan kedepan
dengan menekuk pergelanagan dan kaki.
Hitungan 5-6 : membuka kedua tangan
kesamping dan meluruskan kaki.
Hitungan 7-8 : rapatkan tangan disamping paha
dengan membuang napas.
A4.
Hitungan 1 : miringkan kepala ke kiri.
Hitungan 2 : kepala kembali tegak.
Hitungan 3-4 : kearah kanan.
Hitungan 5 : tundukan kepala dengan menekuk
lutut.
Hitungan 6 : kembali tegak.
Hitungan 7-8 : ulangi.
3. Latihan B
Tujuan : melemaskan otot bahu.
Hitungan : 8x8 hitungan.
Pelaksanaan :


3. Alat alat senam
Alat yang dibutuhkan dalam senam adalah:
(Febri,2011).
Sound Sistem ( Pengeras Suara )
Kaset Senam
Karpet Kecil

4. Manfaat senam kesegaran jasmani ( SKJ )


D. Kerangka Konsep


Variabel Independen / Variabel Dependen /
Terikat
Bebas

Senam Kesegaran Jasmani ( Penurunan Tekanan Darah

SKJ )


Makanan

Obat - obatan


Keterangan :

: Di Teliti


: Tidak Di Teliti


: Pengaruh












E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah atau
pertanyaan penelitian. Menurut La Biondo-Wood dan Haber (1994) hipotesis
adalah suatu pernyataan asumsi tentang hubungan antara dua atau lebih variabel
yang diharapkan bisa menjawab suatu pertanyaan dalam penelitian. Setiap
hipotesis terdiri dari suatu unit atau bagian dari permasalahan (Nursalam, 2009;
56)
Dari masalah yang di angkat hipotesis yaitu:
Ho :
Ha :


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang peneliti gunakan yaitu

B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian akan dilaksanakan di Puskemas Dumbo Raya Kota
Gorontalo dengan waktu penelitian akan dilakukan pada bulan ? tahun 2017.

C. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yakni variabel bebas
(independen) adalah : pengaruh senam kesegaran jasmani, dan variabel terikat
(dependen) adalah : penurunan tekanan darah di Puskemas Dumbo Raya Kota
Gorontalo.

D. Definisi Operasional
Tabel .

Definis Al S
i Paramet at k Kateg

Operas er Uk al ori
ional ur a
Variabel a.
independen
:

a.














b.













c.











Variabel
dependen:



E. Populasi dan Subyek
1) Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang mengalami
Hipertensi di Puskemas Dumbo Raya yang berkunjung dari bulan Desember
2016 sebanyak ? orang.
2) Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah semua pasien penderita Hipertensi di
Puskesmas Dumbo Raya Kota Gorontalo yang berjumlah ? orang.
3) Teknik sampling
Pengambilan sampel secara aksidental (accidental) ini dilakukan dengan
mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia dipuskesmas
Dumbo Raya dengan kriteria sampel sebagai berikut :
a. Pasien yang berkunjung ke puskesmas
b. Pasien kooperatif
c. Pasien yang bersedia dijadikan responden

F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi
dan sphygmomanometer dimana peneliti akan melihat tekanan darah menurun
atau tidak menurun sebelum dan sesudah mengikuti senam kesegaran jasmani
(skj) yang dirancang sendiri oleh peneliti berdasarkan teori yang dikemukakan
oleh Notoadmodjo (2012; 87).

G. Teknik Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data yang langsung diperoleh dari responden melalui daftar pertanyaan
yang mengacu pada tinjauan pustaka.
2. Data Sekunder
Data yang diperoleh dari kepustakaan dan dari Puskemas Dumbo Raya
Kota Gorontalo
3. Data Tersier
Data yang diperoleh dari orang / badan / instansi lain yang telah
dipublikasikan / dikompilasikan dari pihak lain dalam bentuk tabel, grafik, laporan
penelitian. Data tertier dalam penelitian ini adalah jurnal dari internet.

H. Pengolahan dan Analisis data
1. Pengolahan Data
a. Penyuntingan data (Editing)
Bertujuan untuk memeriksa kembali jawaban yang telah ada, dan bila
ada kekurangan segera dilengkapi.

b. Membuat Lembaran Kode atau Kartu Kode (Coding)
Bertujuan memberikan kode terhadap jawaban memberikan kode atau
nilai pada setiap responden dimana untuk pernyataan positif, yang dijawab salah
diberikan nilai 0 dan yang dijawab dengan benar diberikan nilai 1.Sedangkan
untuk pernyataan negatif yang dijawab benar diberikan nilai 0 dan yang
dijawab salah diberikan nilai 1.

c. Pemberian skor (Scor)
Bertujuan untuk mengumpulkan berapa skor yang diperoleh apakah
sesuai dengan nilai yang diharapkan atau tidak.



d. Tabulasi Data (tabulasi)
Bertujuan mengelompokan data kedalam suatu tabel distribusi frekuensi
dengan tujuan agar mudah dibaca dan dianalisis dengan menggunakan computer.

e. Memasukan data (Entry data)
Bertujuan memasukan data yang telah di coding kedalam komputer yang
selanjutnya akan diolah.

2. Analisis data
a. Analisis Univariat
Analisis univariat ini digunakan untuk mendeskripsikan masing-masing
variabel independen yang disajikan dalam bentuk tabel dan persentase dengan
menggunakan rumus:
f
P= 100
N

Keterangan:
P: Persentase
f : Jumlah item sesuai prosedur
N : Jumlah item pertanyaan keseluruhan

b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk melihat pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen menggunakan analisis chi kuadrat (X2) dengan rumus:
2
( f 0 fe)
X2 fe

Keterangan :
X2 : Chi Kuadrat.
f0 : Frekuensi observasi.
fe : Frekuensi harapan (Hidayat, 2011:123)

Untuk hasil akhir digunakan uji statistik Chi Square (X2) dengan tingkat
kemaknaan = 0,05 dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Terlebih dahulu membuat rumusan hipotesis baik penelitian (H 0) maupun
hipotesis alternatif (Ha).
b. Menyusun tabel koefisien korelasi dan tafsirannya serta tabel kerja untuk
melakukan komputasi data yang diperoleh ke dalam tabel.
c. Menguji nilai X2 yang diperoleh dengan menggunakan harga kritis (critical
value X2 tabel) yang disesuaikan dengan tingkat kemaknaan yang ditentukan
(deviasi = 0,05).
d. Untuk menghitung derajat kebebasan dengan rumus:



dimana:
n : derajat kemaknaan (dk).
k : banyaknya kolom.
b : banyaknya baris.
e. Menarik kesimpulan terhadap pengujia n X2 yaitu bila nilai uji statistik lebih
besar dibandingkan nilai yang berasal dari tabel (X2 hitung X2 tabel) maka H0
ditolak dan Ha diterima, bila nilai perhitungan uji statistik lebih kecil
dibandingkan nilai yang berasal dari tabet (X2 hitung X2 tabel) maka H0
diterima dan Ha ditolak.

I. Etika Penelitian
Menurut Hidayat (2011; 82-83) bahwa dalam melaksanakan penelitian
khususnya jika yang menjadi subjek adalah manusia, maka dari segi etika
penelitian harus diperhatikan. Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain
adalah sebagai berikut:
1. Lembar Persetujuan (Informed Consent); Diberikan sebelum penelitian dilakuk an
dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed
consent adalah agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui
dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar
persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati
haknya.
2. Tanpa Nama (Anonymity); Masalah etika penelitian merupakan masalah yang
memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak
memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan
disajikan.
3. Kerahasiaan (Confidentiality); Masalah ini merupakan masalah etika dengan
memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-
masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
J. Jalannya Penelitian
1. Tahap pelaksanaan penelitian dimulai dari tahap ujian untuk kelayakan penelitian

( Ujian Proposal Penelitian).


2. Mengajukan surat permohonan izin penelitian kepada Kepala Badan

KESBANGPOL KOTA GORONTALO.


3. Mengajukan surat izin penelitian ke Dinas Kesehatan Kota gorontalo.
4. Mengajukan surat izin penelitian Puskesmas Dumbo Raya Kota Gorontalo.
5. Melakukan penelitian di Puskesmas Dumbo Raya Kota Gorontalo.
6. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji t - test untuk melihat adakah

pengaruh senam kesegaran jasmani terhadap penurunan tekanan darah pada

penderita hipertensi.
7. Melakukan penulisan skripsi dan melakukan seminar hasil penelitian.


K. Keterbatasan Penelitian
Dalam penyusunan Skripsi, peneliti menyadari masih terdapat banyak
keterbatasan yang merupakan hambatan dalam penelitian di antaranya:
1. Pengetahuan peneliti tentang metode penelitian masih kurang dan penelitian ini
merupakan pengalaman pertama bagi peneliti.
2. Waktu yang terbatas untuk melakukan penelitian dikarenakan bersamaan dengan
jadwal praktek klinik.



DAFTAR PUSTAKA
aa

Anda mungkin juga menyukai