Anda di halaman 1dari 1

erang Jagaraga terjadi di Pulau Bali.

Hampir semua kerajaan-kerajaan di Bali


mengobarkan perang tersebut. Kerajaan-kerajaan di Bali antara lain Buleleng,
Karangasem, Gianyar, Badung, Jembarana, Tabanan, Mengwi, dan Bangli.
Sebab-sebab terjadinya Perang Jagaraga adalah sebagai berikut:
a. Berlakunya hak tawan karang bagi raja-raja Bali, yaitu hak raja untuk
merampas kapal dan muatannya yang terdampar di Pulau Bali. Raja Buleleng
merampas kapal-kapal Belanda di Sansit dan Prancah
b. Belanda menuntut supaya hak tawan karang dihapus, dan raja-raja Bali mau
mengakui kekuasaan Belanda di Bali serta mau melindungi perdagangan di Bali.

Pada tahun 1846, Belanda menyerang istana Buleleng. Walaupun mendapat


bantuan dari kerajaan Karangasem, istana Buleleng tetap dapat diduduki. Raja
Buleleng menyingkir ke Jagaraga. Kemudian Belanda memaksa Buleleng dan
Karangasem untuk menandatangani perjanjian yang menyatakan penghapusan hak
tawan karang. Karena perjanjian itu tidak dihiraukan, pasukan Belanda di bawah
Jenderal Michiels menyerbu benteng Jagaraga (1848). Serbuan itu berhasil
digagalkan.

Pada tahun 1849, Belanda kembali menyerang Benteng Jagaraga setelah mendapat
bantuan pasukan dari Batavia. Serangan tersebut dibalas oleh rakyat Bali dengan
Perang Puputan yaitu bertempur sampai titik darah penghabisan. Akhirnya,
benteng Jagaraga jatuh ke tangan Belanda. Setelah benteng Jagaraga jatuh,
serangan diarahkan ke Klungkung, Karangasem, dan Gianyar. Baru pada tahun
1906, Belanda dapat menegakkan kekuasaannya di Bali.

Anda mungkin juga menyukai