Anda di halaman 1dari 12

PENENTUAN INDEKS ABSORBANSI KMnO4 DENGAN SPEKTROFOTOMETRI 1.

Tujuan Menentukan kadar


KMnO4 dalam larutan cuplikan berwarna dengan analisis spektrofotometri. 2. Dasar Teori
Spektroskopi adalah studi mengenai interaksi antara energy cahaya dan materi. Warna yang tampak
dan fakta bahwa orang bisa melihat adalah akibat absorbansi energi oleh senyawa organik maupun
senyawa anorganik. Panjang gelombang dimana suatu senyawa organik menyerap energi bergantung
pada struktur senyawa itu, sehingga teknik spektroskopi dapat digunakan untuk menentukan
struktur senyawa yang tidak diketahui dan untuk mempelajari karakteristik ikatan dari senyawa
yang diketahui. Spektoskopi adalah suatu keadaan yang terjadi jika suatu cahaya mengenai suatu
benda atau materi. Kemudian cahaya itu bisa jadi diserap, dihamburkan, diteruskan, dan
dipancarkan kembali oleh materi itu dengan l yang sama maupun berbeda. Apabila benda itu diubah
atau dibelokkan sudut getarnya, maka disebut polarimetri. Suatu larutan yang mempunyai warna
khas dapat menyerap sinar dengan l ttt. Dalam hubungannya dengan senyawa organik, maka
senyawa ini mampu menyerap cahaya. Senyawa organik mempunyai elektron valensi yang dapat
dieksitasi ke tingkat yang lebih tinggi. Hal penting yang mendasari prinsip ini adalah bahwa
penyerapan sinar tampak atau ultraviolet dapat mengakibatkan ttereksitasinya electron dari
molekul. Spektrofotometri adalah sebuah metode analisis untuk mengukur konsentrasi suatu
senyawa berdasarkan kemampuan senyawa tersebut maengabsorbsi berkas sinar atau cahaya.
Spektrofotometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu,
sementara fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau
diabsorbsikan. (Riyadi, 2008) Istilah spektrofotometri berhubungan dengan pengukuran energi
radiasi yang diserap oleh suatu sistem sebagai fungsi panjang gelombang dari radiasi maupun
pengukuran panjang absorbsi terisolasi pada suatu panjang gelombang tertentu. (Underwood,1994)
Secara umum spektrofotometri dibedakan menjadi empat macam, yaitu: spektrofotometer
ultraviolet, spektrofotometer sinar tampak, spektrofotometer inframerah, dan spektrofotometer
serapan atom. (Hadi, 2009) Ketika cahaya melewati melewati suatu larutan biomolekul, terjadi dua
kemungkinan. Kemungkinan yang pertama adalah cahaya ditangkap dan kemungkinan kedua adalah
cahaya discattering. Bila energi dari cahaya (foton) harus sesuai dengan perbedaan energy dasar
dan energy eksitasi dari molekul tersebut. Proses inilah yang menjadi dasr pengukuran dari
absorbansi dalam spektrofotometer. (Aisyah, 2009) Cara kerja spektrofotometer dimulai dengan
dihasilkannya cahaya monokromatik dari sumber sinar. Cahaya tersebut kemudian menuju ke kuvet
(tempat sampel). Banyaknya cahaya yang diteruskan maupun diserap oleh larutan akan dibaca oleh
detektor yang kemudian menyampaikan ke layar pembaca. (Hadi, 2009) Unsur-unsur penting suatu
spektrofotometer, yaitu: Sumber energi radiasi yang kontinue dan meliputi daerah spektron
Monokromator Wadah untuk sampel Defektor: transducer yang mengubah energi radiasi menjadi
isyarat listrik. Penguat dan rangkaian yang bersangkutan yang membuat isyarat listrik cocok diamati
Sistem pembacaan yang mempertunjukkan besar isyarat listrik (indikator) Suatu larutan yang
mempunyai warna khas dapat menyerap sinar dengan panjang gelombang ttt. Suatu sinar bila
mengenai suatu media, intensitasnya akan berkurang. Hal ini disebabkan karena adanya serapan
dabn sebagian kecil dipantulkan oleh media. (R.A. Day,1989: 397-403) Prinsip kerja dari percobaan
ini adalah menentukan konsentrasi sampel dengan menggunakan kurva standar yang
menghubungkan antara konsentrasi sampel dengan absorbansinya. Larutan sampel yang digunakan
memiliki lima konsentrasi yang berbeda. Lima konsentrasi tersebut diukur panjang gelombangnya
untuk mengetahui konsentrasi yang sebenarnya. Transmitasi (T) sering dinyatakan dengan
presentase (% T), dimana: T = P/Po Absorbansi (A) suatu larutan dinyatakan dengan persamaan: A =
- log T = log P/Po Berbeda dengan transmitasi, absorbansi larutan bertambah dengan pengurangan
kekuatan sinar. Dengan kata lain, absorbansi (A) adalah besarnya intensitas sinar yang diserap suatu
medium. Absorbansi tergantung pada jarak yang dijalani oleh radiasi meleati larutan, panjang
gelombang radiasi dan sifat jenis zat molekular dalam larutan. Faktor-faktor yang mempengaruhi
absorbansi yaitu jenis pelarut, pH larutan, suhu, konsentrasi elektrolit yang tinggi, dan zat
pengganggu. Penyimpanannya jika zat pewarna mengion, berdisosiasi atau berasosiasi dengan
larutan serta membentuk ion kompleks yang posisinya bergantung pada konsentrasi dan cahaya
tidak monokromatis. (Hedayana dkk, 1994: 145) Hukum lambert menyatakan bahwa cahaya
monokromatik melewati medium tembus cahaya, laju berkurangnya intensitas oleh bertambahnya
ketebalan berbanding lurus dengan intensitas cahaya. Hukum Beer menyatakan bahwa intensitas
cahaya berkurang secara eksponensial dengan bertambahnya konsentrasi zat penyerap secara linier.
Hukum Beer hanya digunakan tepat untuk radiasi monokromatis dan sifat macam zat yang
menyerap diatas jangkauan konsentrasi yang bersangkutan. (Denney, 1994) Lambert-Beer
mengamati hubungan antara intensitas sinar (monokromatis) mula-mula dengan intensitas sinar
(monokromatis) setelah melalui media, yang persamaannya: Log Io/It = ebc Dimana, Io = Intensitas
mula-mula It = Intensitas setelah melalui media e = absorbtivitas molar b = tebal media / larutan c
= konsentrasi larutan dari persamaan teresebut, log (Io/It) merupakan absorbansi (A). Grafik antara
absorbansi dengan konsentrasi media larutan berwarna berupa garis lurus yang melalui pusat
sumbu. Agar perubahan absorbansi oleh perubahan konsentrasi lebih sensitif dan lebih cepat, maka
panjang gelombang dengan serapan maksimum. Syarat-syarat penggunaan Hukum Beer a. Syarat
Konsentrasi b. Syarat Kimia c. Syarat Cahaya d. Syarat Kejernihan Penyimpangan Hukum Lambert-
Beer 1. Alur absorbansi versus konsentrasi molar akan berupa tidak linier sepanjang seluruh jangka
konsentrasi 2. Nilai e tidak tergantung pada sifat dasar spesies penyerap dalam larutan dan panjang
gelombang radiasi karena tidak mampu mengawasi kedua aspek tersebut. 3. Nilai e untuk suatu zat
dalam larutan berubah dengan perubahan indeks bias yang tergantung pada konsentrasi 4. Radiasi
yang relatif kuat yang melalui suatu medium yang hanya mengandung sedikit molekul penyerap,
dimungkinkan molekul tereksitasi ke keadaan energi yang lebih tinggi oleh sebagian foton yang
tersedia sehingga tidak ada peluang untuk absorbansi lanjut 5. Karakteristik instrumen yang
disebabkan efek kelebihan defektor ketidaklinieran pengganda dan piranti kaca serta
ketidakstabilan sumber-sumber radiasi atau cahaya 6. Radiasi polikromatik yang menyebabkan
lapisan kedua tidak akan menyerap fraksi radian yang sama seperti lapisan pertama (Hadyana,
1992) Hukum Lambert-Beer mengindikasikan bahwa absorbtivitas adalah konsentrasi yang konstan,
panjang gelombang yang kecil dan intensitas radiasi. Hukum tersebut tidak menyinggung efek dari
temperatur (suhu), panjang gelombang dan sifat alamiah yang terlarut. Dalam prakteknya,
temperatur ditemukan hnaya sebagai efek kedua, jika tidak mengubah skala luas. Konsentrasi
larutan akan berubah sedikit dengan perubahan temperatur karena perubahan volume. By
indrawadi Makassar 21:48 Ballo tala http://indrawadi-ballo-
tala.blogspot.co.id/2014/09/penentuan-indeks-absorbansi-larutan.html

endahuluan

Analisis kimia dengan metode spektrofotometri didasarkan pada interaksi radiasi


elektromagnetik panjang gelombang tertentu yang sempit dan mendekati
monokromatik dengan molekul dari suatu materi. Interaksi tersebut meliputi
proses adsorpsi, emisi, refleksi dan transmisi radiasi elektromagnetik oleh atom-
atom atau molekul dalam suatu materi. Hal ini didasarkan pada kenyataan
bahwa molekul selalu mengabsorbsi cahaya elektromagnetik jika frekuensi
cahaya tersebut sama dengan fekuensi getaran dari molekul tersebut. Alat yang
digunakan dalam pengukurannya disebut spektrofotometer (Henry 2002).
Spektrofotometer merupakan penggabungan dua alat yaitu spektrometer
sebagai penghasil sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan
fotometer sebagai alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan,
direfleksikan, atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang (Widarsih
2007).

Metode spektrofotometri uv-vis adalah salah satu metode analisis kimia untuk
menentukan unsur logam, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif.
Analisis secara kualitatif berdasarkan pada panjang gelombang yang ditunjukkan
oleh puncak spektrum (190 nm s /d 900 nm), sedangkan analisis secara
kuantitatif yang berdasarkan pada penurunan intensitas cahaya yang diserap
oleh suatu media (Fatimah et al. 2009).

KMnO4 merupakan senyawa yang berperan sebagai oksidator yang kuat. Kalium
permanganat merupakan alkali yang akan terdisosiasi dalam air membentuk ion
permanganat dan juga mangan oksida bersamaan dengan terbentuknya molekul
oksigen elemental, sehingga senyawa ini berperan sebagai oksidator. Kalium
Permanganat wujudnya berupa kristal yang berwarna ungu kehitaman, berbau,
dapat larut dalam air, memiliki titik lebur 150 0C, dan berat molekulnya 158.03
gram/mol.

Senyawa K2Cr2O7 merupakan oksidator yang kuat, secara teoritis oksidator ini
dapat mengoksidasi senyawa organik sampai hampir sempurna (95-
100%).K2Cr2O7 merupakan zat padat yang berwarna jingga yang larut dalam air
dan tidak berbau, memiliki nilai pH pada 100 g/L H 2O yaitu 3.57, memiliki titik
lebur dan titik didih masing-masing sebesar 3980 0C dan >50000C, densitas yang
dimiliki sebesar 2.69 gram/cm3, dan memiliki massa molar 294,19 gram/mol.
(Indang et al. 2009).

Secara sederhana Instrumen spektrofotometri yang disebut spektrofotometer


terdiri dari :

sumber cahaya monokromator sel sampel detektor read out (pembaca).

Fungsi masing-masing bagian:

1. Sumber sinar polikromatis berfungsi sebagai sumber sinar polikromatis


dengan berbagai macam rentang panjang gelombang. Untuk sepktrofotometer

UV menggunakan lampu deuterium atau disebut juga heavi hidrogen

VIS menggunakan lampu tungsten yang sering disebut lampu wolfram

UV-VIS menggunan photodiode yang telah dilengkapi monokromator.

2. Monokromator berfungsi sebagai penyeleksi panjang gelombang yaitu


mengubah cahaya yang berasal dari sumber sinar polikromatis menjadi cahaya
monaokromatis.

3. Sel sampel berfungsi sebagai tempat meletakan sampel

(dicatatan)

4. Detektor berfungsi menangkap cahaya yang diteruskan dari sampel dan


mengubahnya menjadi arus listrik.
Detektor akan menangkap sinar yang diteruskan oleh larutan. Sinar kemudian
diubah menjadi sinyal listrik oleh amplifier dan dalam rekorder dan ditampilkan
dalam bentuk angka-angka pada reader (komputer). Detector dapat memberikan
respons terhadap radiasi pada berbagai panjang gelombang Ada beberapa cara
untuk mendeteksi substansi yang telah melewati kolom. Metode umum yang
mudah dipakai untuk menjelaskan yaitu penggunaan serapan ultra-violet.

5. Visual display/recorder

Merupakan system baca yang memperagakan besarnya isyarat listrik,


menyatakan dalam bentuk % Transmitan maupun Absorbansi..

( http://wocono.wordpress.com/2013/03/04/spektrofotometri-uv-vis/)

Spektrum absorpsi adalah spektrum yang terjadi karena penyerapan panjang


gelombang tertentu dari suatu cahaya. Spektrum absorpsi terdiri atas sederetan
garis-garis hitam pada spektrum kontinu. Penyerapan terhadap panjang
gelombang tertentu terjadi pada foton yang memiliki energi tepat sama dengan
selisih energi antara tingkat eksitasi dengan tingkat dasar. Misalkan spektrum
pada matahari. Secara sepintas, matahari seperti spektrum kontinu, akan tetapi
jika dicermati akan tampak garis-garis gelap terang yang disebut garis-garis
Fraunhofer yang disebabkan oleh cahaya putih dari bagian inti matahari yang
diserap oleh atom-atom dan molekul-molekul gas dalam atmosfer matahari
maupun atmosfer bumi. http://www.pengertianahli.com/2013/12/pengertian-
spektrum-absorpsi.html

. Panjang gelombang maksimum

Panjang gelombang yang digunakan adalah panjang gelombang yang


mempunyai absorbansi maksimal. Hal ini dikarenakan pada panajgn gelombang
maksimal, kepekaannya juga maksimal karena pada panjang gelombang
tersebut, perubahan absorbansi untuk tiap satuan konsentrasi adalah yang
paling besar. Selain itu disekitar panjang gelombang maksimal, akan terbentuk
kurva absorbansi yang datar sehingga hukum Lambert-Beer dapat terpenuhi.
Dan apabila dilakukan pengukuran ulang, tingkat kesalahannya akan kecil sekali.

http://banyakhalseru.blogspot.co.id/2014/09/landasan-teori-praktikum-
penentuan.html

SPEKTROFOTOMETRI

Spektrofotometri Sinar Tampak (UV-Vis) adalah pengukuran energi cahaya oleh


suatu sistem kimia pada panjang gelombang tertentu. Sinar ultraviolet (UV) mempunyai
panjang gelombang antara 200-400 nm, dan sinar tampak (visible) mempunyai panjang
gelombang 400-750 nm. Pengukuran spektrofotometri menggunakan alat spektrofotometer
yang melibatkan energi elektronik yang cukup besar pada molekul yang dianalisis, sehingga
spektrofotometer UV-Vis lebih banyak dipakai untuk analisis kuantitatif dibandingkan
kualitatif. Spektrum UV-Vis sangat berguna untuk pengukuran secara kuantitatif. Konsentrasi
dari analit di dalam larutan bisa ditentukan dengan mengukur absorban pada panjang
gelombang tertentu dengan menggunakan hukum Lambert-Beer.

Hukum Lambert-Beer menyatakan hubungan linieritas antara absorban dengan


konsentrasi larutan analit dan berbanding terbalik dengan transmitan. Dalam hukum
Lambert-Beer tersebut ada beberapa pembatasan, yaitu :

- Sinar yang digunakan dianggap monokromatis

- Penyerapan terjadi dalam suatu volume yang mempunyai penampang yang sama

- Senyawa yang menyerap dalam larutan tersebut tidak tergantung terhadap yang lain
dalam larutan tersebut

- Tidak terjadi fluorensensi atau fosforisensi

- Indeks bias tidak tergantung pada konsentrasi larutan

Hukum Lambert-Beer dinyatakan dalam rumus sbb :

A = e.b.c
dimana :
A = absorban
e = absorptivitas molar
b = tebal kuvet (cm)
c = konsentrasi

TAHAPAN PENENTUAN KADAR SAMPEL SECARA SPEKTROFOTOMETRI

1. Penentuan panjang gelombang maksium

panjang gelombang yang mempunyai absorbansi maksimal, dilakukan dengan


membuat kurva hubungan antara absorbansi dengan panjang gelombang dari suatu larutan
baku pada konsentrasi tertentu

Alasan mengapa dipergunakan panjang gelombang maksimum dalam pemeriksaan


spektrofotometri, sbb :
- panjang gelombang max memiliki kepekaan maksimal karena terjadi perubahan
absorbansi yang paling besar
- Pada panjang gelombang max bentuk kurva absorbansi memenuhi hukum Lambert-Beer

Hal yang perlu diperhatikan pada penentuannya:


Absorban yang terbaca pada spektrofotometer hendaknya antara 0,2 sampai 0,8
atau 15% sampai 70% jika dibaca sebagai transmitans. Anjuran ini berdasarkan anggapan
bahwa kesalahan dalam pembacaan T adalah 0,005 atau 0,5% (kesalahan fotometrik).

2. Penentuan Operating Time (OT)


TUJUAN : untuk mengetahui waktu pengukuran yang stabil yaitu saat sampel bereaksi
sempurna dengan reagen warna . Waktu kerja ditentukan dengan mengukur hubungan
antara waktu pengukuran dengan absorbansi larutan

3. Pembuatan Kurva Larutan Baku Linier


TUJUAN : untuk memperoleh persamaan larutan baku dalam penentuan kadar sampel
Tahapan yang diperlukan sbb :
a. Dibuat seri larutan baku dari zat yang akan dianalisis dengan berbagai konsentrasi.
b. Masing-masing absorbansi larutan dengan berbagai konsentrasi diukur pada ?max
(berdasarkan hasil ?max yang diperoleh dari tahap 1) dan Operating Time (berdasarkan
waktu yang diperoleh pada tahap 2)
c. Membuat Kurva Larutan Baku yang merupakan hubungan antara konsentrasi (sumbu y)
dan absorbansi (sumbu x).
d. Bila hukum Lambert-Beer terpenuhi maka kurva baku berupa garis lurus.
e. Paling sedikit menggunakan 5 rentang konsentrasi yang meningkat yang dapat
memberikan serapan linier
f. Kemiringan atau slope adalah nilai e (absorptivitas molar).
g. Nilai R antara 0,70 1,00 (pertanda terbentuk garis lurus linear pada rentang konsentrasi
yang dibuat)

Apabila persyaratan pembuatan kurva baku di atas tidak terpenuhi maka penyimpangan dari
garis lurus biasanya dapat disebabkan oleh: (i) kekuatan ion yang tinggi, (ii) perubahan
suhu, dan (iii) reaksi ikutan terjadi.

4. Penentuan Kadar Sampel

Penentuan kadar sampel metode regresi linier yaitu metode parametrik dengan
variabel bebas (konsentrasi sampel) dan variabel terikat (absorbansi sampel) menggunakan
persamaan garis regresi Kurva Larutan Baku. Konsentrasi sampel dapat dihitung
berdasarkan persamaan kurava baku tersebut

PENENTUAN KETELITIAN METODE SPEKTROFOTOMETRI

Melalui Perhitungan Standar Deviation (SD) dan Relative Standar Deviation (RSD)
harga SD < 2 dan harga RSD < 2 % dapat dikatakan mempunyai harga ketelitian yang baik.

PENENTUAN KETEPATAN METODE SPEKTROFOTOMETRI

Metode Penambahan Baku (standard addition method)


Dilakukan dengan menambahkan analit dengan konsentrasi tertentu pada sampel
yang diperiksa, lalu dianalisis lagi metode tersebut (WHO, 1992). Nilai rentang recovery
dianggap baik 80 120%

Uji Perolehan Kembali / Recovery (%) = (Co-C1)/C


Co = konsentrasi sampel yang diperoleh setelah penambahan larutan baku
C1 = konsentrasi sampel sebelum penambahan larutan baku
C = Konsentrasi larutan baku yang ditambahkan
PRAKTIKUM YANG DILAKUKAN

Latar Belakang
Spektrofotometri adalah suatu metode analisis yang berdasarkan pada
pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada
panjang gelombang yang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma
atau kisi difraksi dan detector vacuum phototube atau tabung foton hampa. Alat
yang digunakan adalah spektrofotometer, yaitu sutu alat yang digunakan untuk
menentukan suatu senyawa baik secara kuantitatif maupun kualitatif dengan
mengukur transmitan ataupun absorban dari suatu cuplikan sebagai fungsi dari
konsentrasi. Pada titrasi spektrofotometri, sinar yang digunakan merupakan satu
berkas yang panjangnya tidak berbeda banyak antara satu dengan yang lainnya,
sedangkan dalam kalorimetri perbedaan panjang gelombang dapat lebih besar.
Dalam hubungan ini dapat disebut juga spektrofotometri adsorpsi atomic
(Harjadi, 1990).

Spektrometer menghasilkan sinar dari spectrum dengan panjang


gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang
ditransmisikan atau diabsorbsi. Kelebihan spectrometer dibandingkan fotometer
adalah panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi dan ini
diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating, atau celah optis. Pada
fotometer filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan
trayek panjang gelombang tertentu. Pada fotometer filter tidak mungkin
diperoleh panjang gelombang yang benar-benar monokromatis, melainkan suatu
trayek panjang gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada spektrofotometer,
panjang gelombang yang benar-benar terseleksi dapatdiperoleh dengan bantuan
alat pengurai cahaya seperti prisma. Suatu spektrofotometer tersusun dari
sumber spektrum tampak yang kontiniu, monokromator, sel pengabsorbsi untuk
larutan sampel atau blanko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absorbsi
antara sampel dan blanko ataupun pembanding (Khopkar, 2002).

Sinar yang melewati suatu larutan akan terserap oleh senyawa-senyawa


dalam larutan tersebut. Intensitas sinar yang diserap tergantung pada jenis
senyawa yang ada, konsentrasi dan tebal atau panjang larutan tersebut. Makin
tinggi konsentrasi suatu senyawa dalam larutan, makin banyak sinar yang
diserap (Anonim, 2011).

Spektrometer menghasilkan sinar dari spectrum dengan panjang


gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang
ditransmisikan atau diabsorbsi. Kelebihan spectrometer dibandingkan fotometer
adalah panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi dan ini
ndiperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating, atau celah optis. Pada
fotometer filter berbagai filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi
melewatkan trayek panjang gelombang tertentu. Pada fotometer filter tidak
mungkin diperoleh panjang gelombang yang benar-benar monokromatis,
melainkan suatu trayek panjang gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada
spektrofotometer, pnjang gelombang yang benar-benar terseleksi dapatdiperoleh
dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma. Suatu spektrofotometer
tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel
pengabsorbsi untuk larutan sampel atau blanko dan suatu alat untuk mengukur
perbedaan absorbsi antara sampel dan blanko ataupun pembanding. Pengertian
spektrofotometri lebih spesifik atau pengertiannya lebih sempit karena
ditunjukan pada interaksi antara materi dengan cahaya (baik yang dilihat
maupun tidak terlihat), sedangkan pengertian spektroskopi lebih luas misalnya
cahaya maupun medan magnet termasuk gelombang elektromagnetik ( Eka,
2007 ).

Spektrometri molekular (baik kualitatif dan kuantitatif) bisa dilaksanakan


di daerah sinar tampak, sama halnya seperti di daerah yang sinar ultraviolet dan
daerah sinar inframerah. Spektrofotometri dapat dianggap sebagai perluasan
suatu pemeriksaan visual dengan studi yang lebih mendalam dari absorbsi
energi. Absorbsi radiasi oleh suatu sampel diukur pada berbagai panjang
gelombangdan dialirkan oleh suatu perkam untuk menghasilkan spektrum
tertentu yang khas untuk komponen yang berbeda ( Mathias, 2005 ).

Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari cara menentukan konsentras


suatu zat dalam larutan berdasarkan nilai absorbansi yang diukur dengan
menggunakan spektrofotometer.

TINJAUAN PUSTAKA

Spektrofotometri adalah sebuah metode analisis untuk mengukur


konsentrasi suatu senyawa berdasarkan kemampuan senyawa tersebut
mengabsorbsi berkas sinar atau cahaya. Spektrofotometri adalah alat yang
terdiri dari spektrofotometer dan fotometer. Spektrofotometer menghasilkan
sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu, sementara fotometer
adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau diabsorpsi.
Istilah spektrofotometri berhubungan dengan pengukuran energi radiasi yang
diserap oleh suatu sistem sebagai fungsi panjang gelombang dari radiasi
maupun pengukuran panjang absorpsi terisolasi pada suatu panjang gelombang
tertentu (Underwood, 1988).

Secara umum spektrofotometri dibedakan menjadi empat macam, yaitu :


a)Spektrofotometer ultraviolet

b) Spektrofotometer sinar tampak

c) Spektrofotometer infra merah

d) Spektrofotometer serapan atom

Spektrum elektromagnetik terdiri dari urutan gelombang dengan sifat-


sifat yang berbeda. Kawasan gelombang penting di dalam penelitian biokimia
adalah ultra lembayung (UV, 180-350 nm) dan tampak (VIS, 350-800 nm).
Cahaya di dalam kawasan ini mempunyai energi yang cukup untuk
mengeluarkan elektron valensi di dalam molekul tersebut (Harjadi, 1990).

Penyerapan sinar UV-Vis dibatasi pada sejumlah gugus fungsional atau


gugus kromofor yang mengandung elektron valensi dengan tingkat eksutasi
rendah. Tiga jenis elektron yang terlibat adalah sigma, phi, dan elektron bebas.
Kromofor-kromofor organik seperto karbonil, alkena, azo, nitrat, dan karboksil
mampu menyerap sinar ultraviolet dan sinar tampak. Panjang gelombang
maksimumnya dapat berubah sesuai dengan pelarut yang digunakan.
Auksokrom adalah gugus fungsional yang mempunyai elektron bebas nseperti
hidroksil, metoksi, dan amina. Terkaitnya gugus kromofor akan mengakibatkan
pergeseran pita absorpsi menuju ke panjang gelombang yang lebih besar dan
disertai dengan peningkatan intensitas. Ketika cahaya melewati suatu larutan
biomolekul, terjadi dua kemungkinan. Kemungkinan pertama adalah cahaya
ditangkap dan kemungkinan kedua adalah cahaya discattering. Bila energi dari
cahaya (foton) harus sesuai dengan perbedaan energi dasar dan energi eksitasi
dari molekul tersebut. Proses inilah yang menjadi dasar pengukuran absorbansi
dalam spektrofotometer (sutopo, 2006).

Cara kerja spektrofotometer dimulai dengan dihasilkannya cahaya


monokromatik dari sumber sinar. Cahaya tersebut kemudian menuju ke kuvet
(tempat sampel/sel). Banyaknya cahaya yang diteruskan maupun yang diserap
oleh larutan akan dibaca oleh detektor yang kemudian menyampaikan ke layar
pembaca (Sastrohamidjojo, 1992)

Hasil pengukuran yang baik dari suatu parameter kuantitas kimia, dapat
dilihat berdasarkan tingkat presisi dan akurasi yang dihasilkan.Akurasi
menunjukkan kedekatan nilai hasil pengukuran dengan nilai sebenarnya. Untuk
menentukan tingkat akurasi perlu diketahui nilai sebenarnya dari parameter
yang diukur dan kemudian dapat diketahui seberapa besar tingkat akurasinya.
Presisi menunjukkan tingkat reliabilitas dari data yang diperoleh. Hal ini dapat
dilihat dari standar deviasi yang diperoleh dari pengukuran, presisi yang baik
akan memberikan standar deviasi yang kecil dan bias yang rendah. Jika
diinginkan hasil pengukuran yang valid, maka perlu dilakukan pengulangan,
misalnya dalam penentuan nilai konsentrasi suatu zat dalam larutan larutan
dilakukan pengulangan sebanyak n kali. Ilmu yang mempelajari interaksi radiasi
dengan materi sedangkan spektrofotometri adalahpengukuran kuantitatif dari
intensitas radiasi elektromagnetik pada satu atau lebih panjanggelombang
dengan suatu transduser (detektor). Spektrofotometri adalah analisis
kuantitatif yang paling sering digunakan karena mempunyai sensitivitas yang
baik yaitu 10-4 sampai 10-6. Analisis jenis ini juga relatif selektif dan spesifik,
ketepatannya cukup tinggi, relatif sederhana, dan murah ( Mathias, 2005 ).

Spektofotometri adalah metode dalam kimia analisis yang digunakan


untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif
yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. Peralatan yang
digunakan dalam spektrofotometri disebut spektrofotometer. Cahaya yang
dimaksud dapat berupa cahaya visibel, UV dan inframerah, sedangkan materi
dapat berupa atom dan molekul namun yang lebih berperan adalah elektron
valensi ( Sutopo, 2006 ).

Interaksi materi dengan cahaya atau radiasi elektromagnetik, radiasi


elektromagnetik kemungkinanan dihamburkan, diabsorbsi atau dihamburkan
sehingga dikenal adanya spektroskopi hamburan, spektroskopi absorbsi ataupun
spektroskopi emisi. Interaksi antara materi dengan cahaya disini adalah terjadi
penyerapan cahaya, baik cahaya Uv, Vis maupun Ir oleh materi sehingga
spektrofotometri disebut juga sebagaispektroskopi absorbsi ( Eka, 2007 ).

http://pranantagiat.blogspot.co.id/2013/04/praktikum-kimia-analitik-
instrumen.html

Anda mungkin juga menyukai