Anda di halaman 1dari 2

Tujuan pembelajaran

a. Konsep Tujuan Pembelajaran

Suatu tujuan pembelajaran adalah sejumlah hasil pembelajaran yang dinyatakan dalam artian
siswa belajar, yang secara umum mencakup pengetahuan baru, keterampilan dan kecakapan
serta sikap-sikap yang baru, yang diharapkan oleh guru dicpai oleh siswa sebagai hasil
pembelajaran

Tujuan pembelajaran adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercpai
oleh siswa setelah berlangsung pembelajaran. Tujuan belajar merupakan cara yang akurat
untuk menentukan hasil pembelajaran.

Konsep tujuan pembelajaran ang dikemukakan oleh Mager menitik beratkan pada tingkah
laku siswa sebagai suatu jenis output yang terdapat pada siswa yang dapat diamati dan
menunjukan bahwa siswa tersebut telah mealukan kegian pembelajaran. Dengan kata lain
proses pembelajaran tersebut telah memberikan dampak tertentu pada tingkah laku siswa
yang bersangkutan.

Menurut Mager, tujuan instruksional seharusnya mengandung tiga komponen utama, yakni
sebagai berikut:

1. Tingkah laku (behavior): untuk menspesifikasikan apa yang akan kita amati dan akan
diukur.
2. Standar (standard): yang memungkinkan kita untuk menilai dampak dari belajar.
3. Kondisi luar (external conditions): untuk meyakinkan bahwa perilaku yang diperoleh
benar-benar disebabkan oleh kegiatan belajar, bukan karena sebab lain.

Tujuan dapat dijadikan sebagai tolak ukur erhadap keberhasilan instruksional, maka
sebenarnya tujuan perumusan tujuan seharusnye mengandung empat komponen, meliputi:

1. Kondisi-kondisi eksternal yang perlu


2. Tingkah laku yang diharapkan
3. Standar atau kriteria
4. Instrumen evaluasi

b. Pentingnya Tujuan
Perumusan tujuan memegang peranan penting sekaligus merupakan kegiatan petama dan
utama yang harus dikerjakan guru dalam peoses belajar mengajar. Adapun kegunaan
pentingnya guru merumuskan tujuan adalah sebgai berikut:

1. Memberi kriteria yang pasti, agar kemajuan belajar siswa dapat diukur atu tingkat
kemampan dapat ditentukan secara pasti
2. Memberikan kepastian mengenai kemampuan, keterampilan, dan sikap ang
diharapkan siswa.
3. Memberikan dasar untuk mengembangkan alat evaluasi guna mengukur evektivitas
pengajaran
4. Memberi petunjuk kepada pembuat desain untuk menentukan materi dan strategi
pengajaran
5. Tidak hanya berguna bagi penyusun desain atau guru, tapi juga berguna bagi siswa.

Anda mungkin juga menyukai