Anda di halaman 1dari 7

10 Penyakit Teratas yang Banyak Ditemukan di Kota Bandung

Berikut adalah 10 besar penyakit rawat inap di RSUD Kota Bandung pada 2015:

1. Gastroentritis akut (GEA)


Gastroenterits atau diare akut adalah inflamasi lambung dan usus yang disebabkan oleh
berbagai bakteri, virus, dan pathogen melalui perantara makanan dan minuman yang
tercemar,yang di tandai dengan bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari biasanya (>
3 kali/hari) disertai perubahan konsistensi tinja (menjadi cair). GEA bukanlah penyakit
menular.

Alur paparannya sebagai berikut,

Faktor makanan Faktor malabsorpsi Faktor infeksi


(Makanan basi, beracun) (karbohidrat, protein, (bakteri&virus)
Masuk kedalam tubuh Makanan lemak)
tidak terserap Masuk kedalam tubuh
oleh vili usus bersama makanan dan
Mencapai usus halus minuman yang tercemar
Peningkatan tekanan osmotik
Merangsang/menstimulasi dalam lumen usus Mencapai usus halus
dinding usus halus
Pergeseran air dan elektrolit Menyebabkan infeksi
Peningkatan isi (rongga) kedalam lumen usus pada usus halus
lumen usus
Malabsorpsi makanan dan
cairan

Hiperperistaltik
Peningkatan percepatan kontak antara makanan dan air dengan mukosa usus

Penyerapan makanan, air, dan elektrolit terganggu

GASTROENTERITIS AKUT

Kehilangan cairan dan elektrolit Muntah, sering defekasi Reflek spasme


Dehidrasi Intake tdak kuat Kehilangan memlalui feses dan
Sirkulasi darah menurun Perubahan nutrisi, kurang dari muntah
Gejala-gejala
Nyeri akutGEA, yakni diare, muntah, demam,
kebutuhan nyeri abdomen,
tubuh membran
Resiko tinggimukosa
kekurangan volume
Hipertemi
mulut dan bibir kering, frontanel cekung, kehilangan berat badan, tidak nafsucairan
makan,
dan badan terasa lemah.

2. Asfiksia ringan sedang


Asfiksia adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan
dan teratur. Bayi dengan riwayat gawat janin sebelum lahir, umumnya akan mengalami
asfiksia pada saat dilahirkan. Penyakit yang tidak menular ini memiliki perantara yakni
sang ibu sendiri. Gejala-gejalanya: tidak bernafas atau bernafas megap-megap, warna
kulit kebiruan, kejang, dan penurunan kesadaran

Berikut ini adalah pathway asfiksia,

3. Stroke infark
Stroke merupakan penyakit akibat gangguan aliran darah otak yang terjadi secara
mendadak (akut) yang dapat disebabkan oleh sumbatan (infark) atau oleh pecahnya
pembuluh darah otak (bleeding). Sumbatan pembuluh darah otak dapat bersumber dari
pembuluh darah itu sendiri melalui mekanisme pembentukan gumpalan darah
(trombotik), atau berasal dari gumpalan darah yang dihasilkan dari pembuluh darah
besar lainnya, serta dapat pula terjadi akibat gumpalan darah yang berasal dari jantung
(Emboli).

Stroke infark bukanlah penyakit menular. Tidak ada perantara penyakit ini. Gejala awal
stroke, yaitu FAST (Face, Arm, Speech and Time), yaitu:

Face: wajah mencong ke satu sisi (mulut merot/ mencong)


Arm: adanya kelemahan atau kesemutan/ rasa tebal pada satu sisi tubuh
Speech: bicara jadi pelo/ rero atau tidak bisa mengeluarkan suara
Time: waktu sangat berharga, jadi segeralah membawa penderita ke rumah sakit
yang memiliki kemampuan menangani stroke secara menyeluruh atau rumah
sakit yang merupakan pusat rujukan stroke

4. Bronchopneumonia
Bronkopneumonia adalah peradangan dinding. Peradangan ini umumnya disebabkan
infeksi dan terjadi pada kedua paru paru secara tersebar. Gejala umumnya: suhu
meningkat, nadi meningkat, pernapasan meningkat.

Penyakit ini merupakan penyakit menular dengan cara penularan sebagai berikut:
Doplet infection (infeksi tetes) melalui percikan mucus atau saliva.
Makanan dan minuman yang terkontaminasi
Peralatan pernapasan yang terkontaminasi
Penggunaan alat bantu pernapasan secara bersama-sama

Bronchopneumonia yang masuk ke saluran pernapasan sehingga terjadi peradangan


broncus dan alveolus. Inflamasi broncus ditandai adanya penumpukan sekret sehingga
terjadi demam, batuk produktif, ronchi positif dan mual. Bila penyebaran kuman
sudah mencapai alveolus maka komplikasi yang terjadi adalah kolaps alveoli,
emfisema dan atelektasis.

Kolaps alveoli akan mengakibatkan penyempitan jalan napas, sesak napas dan napas
ronchi. Fibrosis bisa menyebabkan penurunan fungsi paru dan penurunan produksi
surfaktan sebagai pelumas yang berfungsi untuk melembabkan rongga pleura.
Emfisema (tertimbunnya cairan atau pus dalam rongga paru) adalah tindak lanjut
daripembedahan. Atelektasis mengakibatkan peningkatan frekuensi napas,
hipoksemia, asidosis respiratori pada klien terjadi sianosis, dipneu dan kelelahan yang
akan mengakibatkan terjadinya gagal napas.

5. Infeksi akut usus halus (Typhoid Fever)


Typhoid fever adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan kuman
Salmonella typhi dengan gejala demam lebih dari satu minggu, gangguan pada saluran
pencernaan dan gangguan kesadaran. Sumber penularan penyakit typhoid fever dapat
melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh Salmonella typhi. Salmonella
typhi dapat menyebar melalui tangan penderita, lalat dan serangga lain. Penyakit ini
merupakan salah satu penyakit yang sangat menular.

Jadi, Salmonella typhi masuk kedalam tubuh manusia dengan melalui makanan dan air
yang tecemar. Sebagian kuman dimusnahkan oleh asam lambung dan sebagian lagi
masuk kedalam usus halus dan mencapai jaringan limfoid plak peyeri di ileum
terminalis yang hipertrofi. Bila terjadi komplikasi pendarahan dan perforasi intestinal,
kuman menembus lamina propia, masuk aliran limfe mencapai kelanjar limfe
mesentrial dan masuk aliran darah melalui duktus torasikus.
Gejalanya yaitu demam lebih dari 7 hari, gangguan saluran pencernaan, ganguan
kesadaran, terdapat roseola pada punggung, berulangnya gejala tifus abdominalis,
mimisan, dan melambatnya nadi (bradikardi).

6. Gagal ginjal kronis (CKD)


Penyakit ginjal kronis adalah kondisi saat fungsi ginjal mulai menurun secara bertahap.
Indonesia Renal Registry mendefinisikan gagal ginjal kronis sebagai kerusakan ginjal,
dapat berupa kelainan jaringan, komposisi darah dan urine atau tes pencitraan ginjal,
yang dialami lebih dari tiga bulan.

Pasien sebaiknya waspada jika mengalami gejala-gejala seperti: tekanan darah tinggi,
perubahan jumlah kencing, ada darah dalam air kencing, bengkak pada kaki dan
pergelangan kaki, rasa lemah serta sulit tidur, sakit kepala, sesak, dan merasa mual dan
muntah.
Berikut adalah pathway-nya.

7. Abortus inkomplit
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan oleh akibat akibat tertentu pada atau
sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu
untuk hidup di luar kandungan.
Gejalanya ialah:
Amenorea, sakit perut dan mulas-mulas
Perdarahan yang bisa sedikit / banyak dan biasanya berupa stalsel (darah beku)
Sudah ada keluar fetus / jaringan
Pada abortus yang sudah lama terjadi / pada abortus provokatus yang dilakukan
Orang yang tidak ahli sering terjadi infeksi.

Pada awal abortus terjadi perdarahan dalam desidua basalis, diikuti nerloisi jaringan
yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda asing dalam uterus.
Sehingga menyebabkan uterus berkontraksi untuk mengeluarkan benda asing tersebut.

Apabila pada kehamilan kurang dari 8 minggu, nilai khorialis belum menembus
desidua serta mendalam sehingga hasil konsepsi dapat keluar seluruhnya. Apabila
kehamilan 8-14 minggu villi khoriasli sudah menembus terlalu dalam hingga plasenta
tidak dapat dilepaskan sempurna dan menimbulkan banyak perdarahan dari pada
plasenta.

Apabila mudigah yang mati tidak dikeluarkan dalam waktu singkat,maka dia dapat
diliputi oleh lapisan bekuan darah. Pada janin yang telah meninggal dan tidak
dikeluarkan dapat terjadi proses modifikasi janin mengering dan karena cairan amion
menjadi kurang oleh sebab diserap. Ia menjadi agak gepeng. Dalam tingkat lebih
lanjut ia menjadi tipis.

Kemungkinan lain pada janin mati yang tidak lekas dikeluarkan ialah terjadinya
maserasi, kulit terkelupas, tengkorak menjadi lembek, perut membesar karena terasa
cairan dan seluruh janin bewarna kemerah-merahan

8. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)


Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat badannya < 2500
gram tanpa memperhatikan usia gestasi.
Secara umum gambaran klinis pada bayi berat badan lahir rendah sebagai berikut:

Berat badan lahir < 2500 gram, panjang badan 45 Cm, lingkar dada < 30 Cm,
lingkar kepala < 33 Cm.
Masa gestasi < 37 minggu.
Penampakan fisik sangat tergantung dari maturitas atau lamanya gestasi; kepala
relatif lebih besar dari badan, kulit tipis, transparan, banyak lanugo, lemak sub
kutan sedikit, osifikasi tengkorak sedikit, ubun-ubun dan sutu lebar, genetalia
immatur, otot masih hipotonik sehingga tungkai abduksi, sendi lutut dan kaki
fleksi, dan kepala menghadap satu jurusan.
Lebih banyak tidur daripada bangun, tangis lemah, pernafasan belum teratur dan
sering terjadi apnea, refleks menghisap, menelan, dan batuk belum sempurna.
9. Demam berdarah
Dengue atau yang biasa disingkat
dengan Penyakit DBD merupakan
penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue. Virus dengue ini ditularkan
melalui gigitan nyamuk Aedes aegipty
atau Aedes albopictus yang berkelamin
betina. Biasanya nyamuk dengan kaki
berwarna belang-belang putih ini
menggigit mangsanya, manusia pada
siang hari. Maka dari itu jika ada
nyamuk bercirikan seperti ini haruslah
waspada.

Gejalanya yaitu,
Panas tinggi yang datang secara
tiba-tiba selama 2 hingga 7 hari
dengan suhu badan mencapai
38-40 derajat celcius atau
bahkan lebih.

Kulit nampak bintik-bintik


merah.
Terkadang penderita penyakit DBD mengalami mimisan.
Terjadi muntah darah atau berak darah.
Tes Torniquet menunjukkan hasil yang positif.
Terjai pendarahan yang petekia, purpura atau akimosis.
Terkadang elu hati terasa nyeri karena terjadi pendarahan pada lambung.
Bila penyakit demam berdarah pada fase yang dapat dikatakan parah, penderita
akan mengalami kegelisahan. Ujung tangan serta kaki berkeringat dingin.
Trombositomenia 100.000 per mm3.
Terjadi pembesaran pada plasma yang identik dengan kenaikan dinding
pembuluh darah.

10. Ketubah pecah dini

Ketuban pecah dini adalah suatu keadaan dimana ketuban pecah sebelum terjadinya
persalinan. Gejalanya, cairan ketuban keluar secara tiba-tiba. Penyebabnya, misalnya
karena infeksi dan kontaminasi bakteri misalnya melalui perantara kulit dan pori-pori
manusia. Selanjutnya bisa juga melalui makanan yang biasa dikonsumsi. Dengan
masuknya bakteri ke dalam tubuh ibu hamil tersebut, membuat selaput air ketuban
bersifat lemah.
Adapun patofisiologinya:
Infeksi inflamasi

Terjadi peningkatan aktifitas iL 1 dan prostaglandin

Kolagenase jaringan

Depolimerasi kolagen pada selaput korion atau amion

Ketuban tipis, lemah dan mudah pecah spontan

Anda mungkin juga menyukai