Berikut adalah 10 besar penyakit rawat inap di RSUD Kota Bandung pada 2015:
Hiperperistaltik
Peningkatan percepatan kontak antara makanan dan air dengan mukosa usus
GASTROENTERITIS AKUT
3. Stroke infark
Stroke merupakan penyakit akibat gangguan aliran darah otak yang terjadi secara
mendadak (akut) yang dapat disebabkan oleh sumbatan (infark) atau oleh pecahnya
pembuluh darah otak (bleeding). Sumbatan pembuluh darah otak dapat bersumber dari
pembuluh darah itu sendiri melalui mekanisme pembentukan gumpalan darah
(trombotik), atau berasal dari gumpalan darah yang dihasilkan dari pembuluh darah
besar lainnya, serta dapat pula terjadi akibat gumpalan darah yang berasal dari jantung
(Emboli).
Stroke infark bukanlah penyakit menular. Tidak ada perantara penyakit ini. Gejala awal
stroke, yaitu FAST (Face, Arm, Speech and Time), yaitu:
4. Bronchopneumonia
Bronkopneumonia adalah peradangan dinding. Peradangan ini umumnya disebabkan
infeksi dan terjadi pada kedua paru paru secara tersebar. Gejala umumnya: suhu
meningkat, nadi meningkat, pernapasan meningkat.
Penyakit ini merupakan penyakit menular dengan cara penularan sebagai berikut:
Doplet infection (infeksi tetes) melalui percikan mucus atau saliva.
Makanan dan minuman yang terkontaminasi
Peralatan pernapasan yang terkontaminasi
Penggunaan alat bantu pernapasan secara bersama-sama
Kolaps alveoli akan mengakibatkan penyempitan jalan napas, sesak napas dan napas
ronchi. Fibrosis bisa menyebabkan penurunan fungsi paru dan penurunan produksi
surfaktan sebagai pelumas yang berfungsi untuk melembabkan rongga pleura.
Emfisema (tertimbunnya cairan atau pus dalam rongga paru) adalah tindak lanjut
daripembedahan. Atelektasis mengakibatkan peningkatan frekuensi napas,
hipoksemia, asidosis respiratori pada klien terjadi sianosis, dipneu dan kelelahan yang
akan mengakibatkan terjadinya gagal napas.
Jadi, Salmonella typhi masuk kedalam tubuh manusia dengan melalui makanan dan air
yang tecemar. Sebagian kuman dimusnahkan oleh asam lambung dan sebagian lagi
masuk kedalam usus halus dan mencapai jaringan limfoid plak peyeri di ileum
terminalis yang hipertrofi. Bila terjadi komplikasi pendarahan dan perforasi intestinal,
kuman menembus lamina propia, masuk aliran limfe mencapai kelanjar limfe
mesentrial dan masuk aliran darah melalui duktus torasikus.
Gejalanya yaitu demam lebih dari 7 hari, gangguan saluran pencernaan, ganguan
kesadaran, terdapat roseola pada punggung, berulangnya gejala tifus abdominalis,
mimisan, dan melambatnya nadi (bradikardi).
Pasien sebaiknya waspada jika mengalami gejala-gejala seperti: tekanan darah tinggi,
perubahan jumlah kencing, ada darah dalam air kencing, bengkak pada kaki dan
pergelangan kaki, rasa lemah serta sulit tidur, sakit kepala, sesak, dan merasa mual dan
muntah.
Berikut adalah pathway-nya.
7. Abortus inkomplit
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan oleh akibat akibat tertentu pada atau
sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu
untuk hidup di luar kandungan.
Gejalanya ialah:
Amenorea, sakit perut dan mulas-mulas
Perdarahan yang bisa sedikit / banyak dan biasanya berupa stalsel (darah beku)
Sudah ada keluar fetus / jaringan
Pada abortus yang sudah lama terjadi / pada abortus provokatus yang dilakukan
Orang yang tidak ahli sering terjadi infeksi.
Pada awal abortus terjadi perdarahan dalam desidua basalis, diikuti nerloisi jaringan
yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda asing dalam uterus.
Sehingga menyebabkan uterus berkontraksi untuk mengeluarkan benda asing tersebut.
Apabila pada kehamilan kurang dari 8 minggu, nilai khorialis belum menembus
desidua serta mendalam sehingga hasil konsepsi dapat keluar seluruhnya. Apabila
kehamilan 8-14 minggu villi khoriasli sudah menembus terlalu dalam hingga plasenta
tidak dapat dilepaskan sempurna dan menimbulkan banyak perdarahan dari pada
plasenta.
Apabila mudigah yang mati tidak dikeluarkan dalam waktu singkat,maka dia dapat
diliputi oleh lapisan bekuan darah. Pada janin yang telah meninggal dan tidak
dikeluarkan dapat terjadi proses modifikasi janin mengering dan karena cairan amion
menjadi kurang oleh sebab diserap. Ia menjadi agak gepeng. Dalam tingkat lebih
lanjut ia menjadi tipis.
Kemungkinan lain pada janin mati yang tidak lekas dikeluarkan ialah terjadinya
maserasi, kulit terkelupas, tengkorak menjadi lembek, perut membesar karena terasa
cairan dan seluruh janin bewarna kemerah-merahan
Berat badan lahir < 2500 gram, panjang badan 45 Cm, lingkar dada < 30 Cm,
lingkar kepala < 33 Cm.
Masa gestasi < 37 minggu.
Penampakan fisik sangat tergantung dari maturitas atau lamanya gestasi; kepala
relatif lebih besar dari badan, kulit tipis, transparan, banyak lanugo, lemak sub
kutan sedikit, osifikasi tengkorak sedikit, ubun-ubun dan sutu lebar, genetalia
immatur, otot masih hipotonik sehingga tungkai abduksi, sendi lutut dan kaki
fleksi, dan kepala menghadap satu jurusan.
Lebih banyak tidur daripada bangun, tangis lemah, pernafasan belum teratur dan
sering terjadi apnea, refleks menghisap, menelan, dan batuk belum sempurna.
9. Demam berdarah
Dengue atau yang biasa disingkat
dengan Penyakit DBD merupakan
penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue. Virus dengue ini ditularkan
melalui gigitan nyamuk Aedes aegipty
atau Aedes albopictus yang berkelamin
betina. Biasanya nyamuk dengan kaki
berwarna belang-belang putih ini
menggigit mangsanya, manusia pada
siang hari. Maka dari itu jika ada
nyamuk bercirikan seperti ini haruslah
waspada.
Gejalanya yaitu,
Panas tinggi yang datang secara
tiba-tiba selama 2 hingga 7 hari
dengan suhu badan mencapai
38-40 derajat celcius atau
bahkan lebih.
Ketuban pecah dini adalah suatu keadaan dimana ketuban pecah sebelum terjadinya
persalinan. Gejalanya, cairan ketuban keluar secara tiba-tiba. Penyebabnya, misalnya
karena infeksi dan kontaminasi bakteri misalnya melalui perantara kulit dan pori-pori
manusia. Selanjutnya bisa juga melalui makanan yang biasa dikonsumsi. Dengan
masuknya bakteri ke dalam tubuh ibu hamil tersebut, membuat selaput air ketuban
bersifat lemah.
Adapun patofisiologinya:
Infeksi inflamasi
Kolagenase jaringan