Makalah Lansia
Makalah Lansia
PENDAHULUAN
Lanjut usia masih mempunyai harapan untuk menikah dan masih memiliki
minat terhadap lawan jenis. Hal tersebut di tunjukkan dengan usaha berkunjung ke
lawan jenis yang sudah tidak memiliki pasangan. Adanya fenomena keinginan
adanya kebutuhan seksual dipenuhi, dan masih adanya anggapan yang keliru
Penurunan fungsi dan potensi seksual pada lanjut usia sering kali
berfungsi seksual secara efektif sampai usia delapan puluhan jika mereka
mengerti perubahan fisiologis yang terjadi dalam proses penuaan dan tidak
penyimpangan perilaku seksual pada lansia, karena secara lahiriah mereka tetap
menunjukkan bahwa 70% responden mengakui jika mereka tetap memiliki hasrat
1
tertarik untuk melakukan penelitian yang bertujuan mengetahui perubahan
XX. Jumlah sampel adalah 56 orang diambil secara quota sampling. Metode
dilakukan pada bulan Juli 2008. Data dianalisa secara deskriptif dengan rumus
prosentase.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari segi fisik, 87,1% responden
perempuan merasa alat genital sudah tidak lentur, 92% responden laki-laki
merasakan kekuatan alat genital (penis) menurun. Pada aspek psikologis, 58,9%
responden merasa bosan untuk melakukan hubungan seksual. Sedangkan jenis dan
Hasil penelitian ini dapat terjadi karena faktor fisik seperti sering sakit-sakitan,
nyeri sendi, atau kencing manis, akan berdampak pada aspek psikologis berupa
berikut:
2
2. Fase tanggapan Seksual ?
Sejalan dengan rumusan makalah di atas, makalah ini bertujuan sebagai berikut:
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
2. 1 Pengertian
Seksualitas adalah suatu ekspresi cinta yang indah, suatu keintiman, komuni suci
antara dua orang. Ketika mengalami dengan hati terbuka, seksualitas dapat
mengisi setiap manusia dengan rasa aman, kepuasan dan dapat memperpanjang
Seksualitas adalah bagian dari kita, dan alih-alih menghilangkannya, kita harus
membuat aman dengan seks dan kita perlu belajar cara mengungkapkannya
dengan positif dan konstruktif. Kita perlu mengenalnya untuk apa seks itu dan kita
perlu mencintai diri kita sehingga akan membiarkan hubungan yang indah dalam
mencintai dan menyayangi tubuh kita secara fisik. Kita harus tanggung-jawab
4
terhadap bagaimana kita memperlakukan tubuh kita, seperti halnya kendaraan,
Kita seringkali membiarkan diri kita merasakan cinta secara emosional, tetapi seks
suatu cara kita merasa dan mengalami cinta secara fisik. Ketika kita mulai
sayang dan cinta yang kita miliki, kita akan merasa aman dan percaya.
Seksualitas adalah tentang suatu penghargaan dan mencintai diri sendiri, tubuh,
pasangan dan tubuh pasangan kita. Ini tentang penemuan diri dalam hubungan
dengan tubuh dan pasangan. Hanya karena kita harus menyisihkan waktu untuk
belajar menjadi senang sementara mencintai dan memperhatikan tubuh kita, kita
perlu sabar dan toleran baik dengan tubuh kita ataupun pasangan kita karena kita
belajar merasa aman, nyaman dan memperhatiakn setiap bagian dari tubuh kita.
kemasakan dalam ukuran dan fungsi dan juga telah menunjukkan kemunduran
sejalan dengan waktu. Ada beberapa pendapat mengenai usia kemunduran yaitu
ada yang menetapkan 60 tahun, 65 tahun dan 70 tahun. Badan kesehatan dunia
(WHO) menetapkan 65 tahun sebagai usia yang menunjukkan proses menua yang
berlangsung secara nyata dan seseorang telah disebut lanjut usia. Lansia banyak
terintegrasi.
5
Masalah kesehatan mental pada lansia dapat berasal dari 4 aspek yaitu
fisik, psikologik, sosial dan ekonomi. Masalah tersebut dapat berupa emosi labil,
kehilangan, dan tidak berguna. Lansia dengan problem tersebut menjadi rentan
(kegilaan) atau kecanduan obat. Pada umumnya masalah kesehatan mental lansia
kemunduran.
Lansia juga identik dengan menurunnya daya tahan tubuh dan mengalami
berbagai macam penyakit. Lansia akan memerlukan obat yang jumlah atau
macamnya tergantung dari penyakit yang diderita. Semakin banyak penyakit pada
lansia, semakin banyak jenis obat yang diperlukan. Banyaknya jenis obat akan
Disamping itu dapat meningkatkan resiko efek samping obat atau interaksi obat.
Pemberian nutrisi yang baik dan cukup sangat diperlukan lansia. Hal
6
Dengan adanya penurunan kesehatan dan keterbatasan fisik maka
agar lansia mampu mandiri atau mendapat bantuan yang minimal. Perawatan yang
kebersihan kulit dan badan serta rambut. Selain itu pemberian informasi
pelayanan kesehatan yang memadai juga sangat diperlukan bagi lansia agar dapat
Pada dasarnya perubahan fisiologik yang terjadi pada aktifitas seksual pada usia
lanjut biasanya berlangsung secara bertahap dan menunjukan status dasar dari
Fase desire
Hasrat pada lansia wanita mungkin menurun seiring makin lanjutnya usia, tetapi
bias bervariasi.
Interval untuk meningkatkan hasrat seksual pada lansia pria meningkat serta
libido.
7
Fase arousal
elastisitas dinding vagina, lubrikasi vagina dan peregangan otot-otot; iritasi uretra
Lansia pria : ereksi membutuhkan waktu lebih lama, dan kurang begitu kuat;
Fase orgasmik
Lansia wanita : tanggapan orgasme kurang intens disertai lebih sedikit konstraksil
Disfungsi seksual pada lansia tidak hanya disebabkan oleh perubahan fisiologik
Penyebab iatrogenik
Tingkah laku buruk beberapa klinisi, dokter, suster dan orang lain yang mungkin
8
seksual.
Hampir semua kondisi kronis melemahkan baik itu berhubungan langsung atau
tidak dengan seks dan system reproduksi mungkin memacu disfungsi seksual
psikogenik
Pada usia lanjut terdapat berbagai hambatan untuk melakukan aktivitas seksual
yang dapat dibagi menjadi hambatan eksternal yang dating dari lingkungan dan
Pada lansia yang yng berada diinstitusi ,misalnya di panti wreda hambatan
hambatan eksternal .seringkali seorang lansia sudah merasa tidak bias dan tidak
Obat-obatan yang sering diberikan pada penderita usia lanjut dengan patologi
multipel juga sering menyebabkan berbagai gangguan fungsi seksual pada usia
9
Anjuran
Golongan Pengaruh
Contoh obat
obat pada fase
pengganti
Anti Gol;tiasid Fase Pertimban
hipertensi: pembangkita gan
Klonidin
diuretika n(arousal) penghamb
metil-dopa
at kanal ca
Anti Fase
Propanolol
hipertensi; pembangkita Pertimban
obat n (arousal) gkan
Captropil
berdaya buspiron
Fase
sentral Torasin
hasrat(desire Lebih
tiotiksen
Anti ) ditekankan
haloperidol
hipertensi pada
Fase
penyekat b Diazepam pemuasan
penggairahan
Anti diasepam (arousal) Estrgon
hipertensi oral
Atropine,hi Fase desire
merupakan
droksisin
penghamb pilihan
Fase desire
at AC padayang
premarin
Fase desire tak bisa
Obat anti
provera per oral
psikotik Fase
Simetidin pembangkita Bila
Obat anti
n adaefek
angsietas Kodein samping
;Demerol Fase desire
Anti
berikan
kolinergik Alcohol Fase desire
secara
balbiturat siklik
Estrogen Fase desire
Imipramin
10
amitriptilin Fase desire
Progestin Pertimban
ganaltern
Antaginis
reseptor h- waktu
2 pemberian
sangat
narkotik
pentingf
dari bloker
sedaktif
h-2
anti
kenali
depresan
obat dan
trisiklik
obati
pertimban
gan prozac
ziloft
keturunan.
memuaskan .
11
Secara garis besar Dedapat dibagi menjadi 2 bagian besar sebagai berikut .
.penyakit yang meningkat hormon prolaktin dan tiroksin dapat menyebabkan DE.
dab DE .
DE psikologik atau psikogenik .DE jenis ini yang secare opotensial reversibel
feeling ) ,masa perkawinan atau juga akibat dari rasa takut akan gagal dalam
hubungan seksual .
12
tentang obat-obatan yang diminum,pemeriksaan fisik mengikuti seluruh organ
dari kepala samapai keujung kaki.setatus lokalis organ seksual perlu mendapatkan
jantung, hati, ginjal dan paru-paru. Setatus indrogin dan metabolik meliputi
keadaan gula dara, setaus gizi dan kalau diperlukan setatus hormonal tertentu
(testoteron, teroit dan proplaktin pada pria dan ekstrogen dan progestrorol pada
wanita ) apa bila penuaan mengenai disfunsi ereksi pda pria. Pemeriksaan kas juga
meliputi antara lain dengan pemeriksaan snap gauge atau nacturnal penile
yang mendasari keluhan tersebut dan sebaiknya dilakukan oleh suatu tim multi
disiplin. Pada keadaan dinfusi ereksi, terapi yang diperlukan berupa(Weg, 1986;
1. Terapi psikolgik
penis
salah satu obat peroral yang baru-baru ini meningkat popularitasnya untuk
pengobatan DE adalah sildenafil sitrat (VIAGRA) obat ini bekerja dengan jalan
13
hanya bisa diberikan apabila keadaan vaskuler penis masih intak. Yang perlu
diperhatikan adalah bahwa interaksi obat ini dengan golongan nitrat dapa
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
maupun ejakulasi, biarpun perubahan ereksi sendiri secara klinis merupakan kata-
kata keluhan yang sangat penting. Respon ereksi pada pria usia 48-65 tahun enam
kali lebih rendah dibandingkan pada pria usia 19-30 tahun, hal ini diperoleh dari
3.2 Saran
pada masa muda lansia tersebut melakukan olahraga yang dapat meningkatkan
produktifitas tubuhnya.
15
DAFTAR PUSTAKA
2. Hadi-Martono . kegiatan seksual pada lanjut usia. Naskah simposium sek rotary
Club
Purwokerto, 1996.
3. R. Buedhi Darmojo buku. Buku ajar Gerriatri ilmu kesehatn usia lanjut.fakultas
16