Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

UJI KUALITAS AIR BERDASARKAN NILAI MPN COLIFORM

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


Mikrobiologi
yang dibimbing oleh Bapak Agung Witjoro, S.Pd, M.Kes

Oleh :
Offering C/ Kelompok 5
Atika Anggraini (130341614798)
Hanifa Fitria Ratri (130341614781)
Herlizza Basyarotun A (130341614782)
Karima Zakiyulfani (130341614843)
Rizka Nurlaili (130341614848)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
MARET 2014
Topik : Uji Kualitas Air Berdasarkan Nilai MPN Coliform

Tujuan :
Mahasiswa dapat:
Mengetahui jumlah bakteri coliform yang terdapat didalam sampel air
sumur.

PELAKSANAAN :
Laboratorium Mikrobiolgi O5.305, 27 Februari 2014

Dasar Teori :
Perhitungan jumlah mikroba dapat dilakukan dengan perhitungan
langsung maupun tidak langsung. Perhitungan secara langsung dapat
mengetahui beberapa jumlah mikroorganisme pada suatu bahan pada suatu
saat tertentu tanpamemberikan perlakuan terlebih dahulu, sedangkan
jumlah organisme yang diketahui dari cara tidak langsung terlebih dahulu
harus memberikan perlakuantertentu sebelum dilakukan perhitungan.
Perhitungan secara langsung, dapat dilakukan dengan beberapa cara antara
lain adalah dengan membuat preparat darisuatu bahan (preparat sederhana
diwarnai atau tidak diwarnai) dan penggunaan ruang hitung (counting
chamber ). Sedangkan perhitungan cara tidak langsung hanya untuk
mengetahui jumlah mikroorganisme pada suatu bahan yang masih hidup
saja (viabel count). Dalam pelaksanaannya, ada beberapa cara
yaitu : perhitungan pada cawan petri (total plate count /TPC), perhitungan
melalui pengenceran, perhitungan jumlah terkecil atau terdekat (MPN
methode), dan kalorimeter (cara kekeruhan atau turbidimetri)
(Dwidjoseputro, 1994).
Perhitungan secara tidak langsung ada beberapa cara yaitu :
perhitungan pada cawan petri (total plate count / TPC), perhitungan
melalui pengenceran, perhitungan jumlah terkecil atau terdekat (MPN
methode), dan kalorimeter (cara kekeruhan atau turbidimetri). Metode
MPN terdiri dari tiga tahap, yaitu uji pendugaan (presumtive test), uji
konfirmasi (confirmed test), dan uji kelengkapan (completed test). Dalam
uji tahap pertama, keberadaan coliform masih dalam tingkat probabilitas
rendah; masih dalam dugaan. Uji ini mendeteksi sifat fermentatif coliform
dalam sampel. Metode perhitungan MPN sering digunakan dalam
pengamatan untuk menghitung jumlah bakteri yang terdapat di dalam
tanah seperti Nitrosomonas dan Nitrobacter. Kedua jenis bakteri ini
memegang peranan penting dalam meningkatkan pertumbuhan dan
produksi tanaman, sehubungan dengan kemampuannya dalam mengikat
N2 dari udara dan mengubah ammonium menjadi nitrat (Lim, 1998).
Metode MPN biasanya biasanya dilakukan untuk menghitung
jumlah mikroba di dalam contoh yang berbentuk cair, meskipun dapat pula
digunakan untuk contoh berbentuk padat. Perhitungan jumlah suatu
bakteri dapat melalui berbagai macam uji seperti uji kualitatif koliform
yang secara lengkap terdiri dari tiga tahap yaitu uji penduga (uji
kuantitatif, bisa dengan metode MPN), uji penguat dan uji pelengkap.
Waktu, mutu sampel, biaya, tujuan analisis merupakan beberapa faktor
penentu dalam uji kualitatif koliform. Bakteri koliform dapat dihitung
dengan menggunakan metode cawan petri (metode perhitungan secara
tidak langsung yang didasarkan pada anggapan bahwa setiap sel yang
dapat hidup akan berkembang menjadi satu koloni yang merupakan suatu
indeks bagi jumlah organisme yang dapat hidup yang terdapat pada sampel
(Plummer, 1987).
Output metode MPN adalah nilai MPN. Nilai MPN adalah
perkiraan jumlah unit tumbuh (growth unit) atau unit pembentuk koloni
(colony forming unit) dalam sampel. Namun, pada umumnya nilai MPN
juda diartikan sebagai perkiraan jumlah individu bakteri. Satuan yang
digunakan, umumnya per 100 mL atau per gram. Metode MPN memiliki
limit kepercayaan 95 persen sehingga pada setiap nilai MPN, terdapat
jangkauan nilai MPN terendah dan nilai MPN tertinggi (Lim, 1998).
Metode MPN biasanya dilakukan untuk menghitung jumlah
mikroba di dalam contoh yang berbentuk cair, meskipun dapat pula
digunakan untuk contoh berbentuk padat dengan terlebih dahulu membuat
suspensi 1:10 dari contoh tersebut. Metode MPN digunakan medium cair
di dalam tabung reaksi, dimana perhitungannya dilakukan berdasarkan
jumlah tabung yang positif yaitu yang ditumbuhi oleh jasad renik setelah
inkubasi pada suhu dan waktu tertentu. Pengamatan tabung yang positif
dapat dilihat dengan mengamati timbulnya kekeruhan atau terbentuknya
gas di dalam tabung kecil (tabung Durham) yang diletakkan pada posisi
terbalik, yaitu untuk jasad renik pembentuk gas (Fardiaz, 1993).
Untuk metode MPN (most probable number) digunakan medium
cair dalam wadah berupa tabung reaksi, perhitungan di lakukan
berdasarkan jumlah tabung yang positif yaitu tabung yang mengalami
perubahan pada mediumnya baik itu berupa perubahan warna atau
terbentuknya gelembung gas pada dasar tabung durham. Pada metode
perhitungan MPN ini digunakan bentuk tiga seri pengenceran, yang
pertama 10-1, 10-2, dan 10-3. Kemudian dari hasil perubahan tersebut dicari
nilai MPNnya pada tabel nilai MPN, dan untuk jumlah bakterinya maka
digunakan rumus (Gobel, 2008).
Metode MPN merupakan uji deretan tabung yang menyuburkan
pertumbuhan koliform sehingga diperoleh nilai untuk menduga jumlah
koliform dalam sampel yang diuji. Uji positif akan menghasilkan angka
indeks. Angka ini disesuaikan dengan tabel MPN untuk menentukan
jumlah koliform dalam sampel (Pakadang, S, 2010).

Bakteri koliform adalah bakteri indikator keberadaan bakteri


patogenik lain dengan kata lain merupakan bakteri indikator sebagai tanda
bahwa adanya pencemaran bakteri patogen. Penentuan koliform fecal
menjadi indikator pencemaran dikarenakan jumlah koloninya pasti
berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri patogen. Keuntungan
mendeteksi koliform adalah jauh lebih murah, cepat, dan sederhana
daripada mendeteksi bakteri patogenik lain. Koliform merupakan suatu
grup bakteri yang digunakan sebagai indikator adanya pencemaran dan
kondisi sanitasi yang tidak baik terhadap air, makanan, susu dan produk-
produk susu. Pada saat perhitungan koloni, apabila jumlah koloni yang di
temukan kurang dari standart yang telah di tetapkan, maka suatu sampel
bisa di katakan murni (Umbreit, 1960).
Beberapa jenis bakteri selain coliform juga memiliki sifat
fermentatif, sehingga diperlukan uji konfirmasi untuk mengetes kembali
kebenaran adanya coliform dengan bantuan medium selektif diferensial.
Uji kelengkapan kembali meyakinkan hasil tes uji konfirmasi dengan
mendeteksi sifat fermentatif dan pengamatan mikroskop terhadap ciri-ciri
coliform: berbentuk batang, gram negatif, tidak-berspora. Bakteri coliform
adalah golongan bakteri intestinal, yaitu hidup dalam saluran pencernaan
manusia. Bakteri coliform adalah bakteri indicator keberadaan bakteri
patogenik lainnya. Lebih tepatnya, sebenarnya bakteri coliform fecal
adalah bakteri indicator adanya pencemaran bakteri pathogen. Penentuan
coliform fekal menjadi indikator pencemaran dikarenakan jumlah
koloninya pasti berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri pathogen.
Selain itu, mendeteksi coliform jauh lebih murah, cepat dan sederhana
daripada mndeteksi bakteri patogenik lain (Lim, 1998).
Salah satu anggota kelompok coliform adalah E.coli.
Karena E.coli adalah bakteri coliform yang ada pada kotoran manusia,
maka E.coli sering disebut sebagai coliform fekal. Pengujian coliform jauh
lebih cepat jika dibandingkan dengan uji E.coli karena hanya memerlukan
uji penduga yang merupakan tahap pertama uji E.coli (Penn, 1991).
Bakteri coliform merupakan parameter mikrobiologis terpenting
bagi kualitas air minum. Kelompok bakteri coliform, antara
lain Eschericia coli, Enterrobacter aerogenes, dan Citrobacter fruendi.
Keberadaan bakteri di dalam air minum itu menunjukkan tingkat sanitasi
rendah. Keberadaan bakteri ini juga menunjukkan adanya bakteri pathogen
lain misalnya, Shigella, yang menyebabkan diare hingga muntaber (Lim,
1998).

Alat dan Bahan:

Alat :

Botol dengan volume 100 ml, Laminar Air Flow, Tabung


reaksi tertutup, Tabung Durham, Tabung fermentasi,
Gelas ukur 10 ml, Pipet steril, Labu Takar 500 ml,
Lampu spiritus, dan Inkubator.

Bahan :

Sampel air sumur, Aquades steril, Medium Kaldu Laktose,


Medium Brilliant Green Lactose Bile Broth.
Cara Kerja :
Tes Pendugaan

disediakan 100 ml sampel air Secara aseptik diinokulasi


sumur yang akan diperiksa. 1 ml sampel air sumur
Siapkan juga 9 tabung reaksi kedalam tabung reaksi
berisi 3 ml aquades dan 9 berisi 9 ml aquades steril
tabung berisi Durham yang lalu dikocok tabung
telah diisi 3ml medium kaldu tersebut.
latose.

disiapkan 9 tabung reaksi


berisi medium kaldu laktose,
beri kode A1, A2, A3, B1, B2, dilakukan pengenceran
dengan cara yang sama
B3, C1,C2,C3. Ke dalam tabung
sehingga diperoleh
A1, A2, A3 dimasukkan 1 ml pengenceran 1 : 100 dan
sampel dengan pengenceran 1 : 1000.
1:10 , ke dalam tabung B1, B2,
B3 dimasukkan 1 ml sampel
dengan pengenceran 1: 100.
Ke dalam tabung C1,C2,C3
dimasukkan 1 ml sampel
dengan pengenceran 1: 1000.

dinkubasikan semua tabung reaksi


pada suhu 37C selama 1x24 jam. Jika
timbul gas dalam tabung Durham
bagian dasar dilakukan tes penegasan.
Jika tidak ada gas ditunggu 1x24 jam
selanjutnya. Jika tetap tidak ada gas
maka sampel air sumur tersebut tidak
perlu diperiksa lebih lanjut.
Tes Penegasan

dimasukkan semua tabung


reaksi ini dalam inkubator
dilakukan inokulasi air pada suhu 45C selama 1x24
sumur yang meng-hasilkan jam. Jika terdapat gas pada
gas pada tes pendugaan. bagian dasar tabung Durham
Perlakukan seperti tes berarti dalam sampel air
pendugaan tetapi yang sumur terdapat bakteri
digunakan ialah medium coliform. Jika tidak ada gas
Brilliant Green Lactose tunggulah sampai 2x24 jam.
Bile Broth sebanyak 9 Jika ada gas berarti sampel air
tabung reaksi @3ml. sumur ini juga mengandung
bakteri coliform. Untuk
mengetahui angka MPN
bakteri coliform yang
terkandung dalam sampel air
sumur ini kita dapat melihat
tabel MPN.

Penghitungan Jumlah Koloni Bakteri


dinokulasikan satu ose sampel
air sumur pada medium Mac diinkubasikan pada suhu
Conkey Agar, dengan arah zig- 37C selama 1x24 jam atau
zag 2x24 jam.

diamati koloni bakteri yang


diihitung jumlah koloni kedua memfermentasikan laktose,
kelompok bakteri. sedangkan koloni yang tidak
berwarna merupakan koloni
yang tidak
memfermentasikan laktose.
Data Pengamatan :

Tes pendugaan

SAMPEL TABUNG
Air Seri A Seri B Seri C
PDAM 0 0 0
Jl. Platina

Tes Penegasan

SAMPEL TABUNG
Air Seri A Seri B Seri C
PDAM 0 0 0
Jl. Platina

Medium MCA

CAWAN JUMLAH KOLONI


A -
B -
C -

Analisis Data :
Pada tes pendugaan diperoleh hasil bahwa pada semua tabung seri A, seri
B , maupun seri C tidak terdapat adanya gelembung di dalam tabung
durham. Kemudian pada tes penegasan yang dilakukan 1x24 jam
kemudian, juga tidak terdapat adanya gelembung di dalam tabung durham.
Dari hasil tes penegasan tersebut, yaitu pada tabung seri A = 0 tabung seri
B = 0 tabung seri C = 0, jika dilihat pada tabel MPN maka diperoleh nilai
< 0,03. Perhitungannya adalah sebagai berikut
Nilai MPN Coliform = nilai MPN tabel x 1/ pengenceran tengah
= < 0,03 x 1 / 10-2
=<3

Sumber Nilai MPN Nilai MPN Kualitas air


Coliform Coliform fekal
Air PDAM Jl. < 3 <3 Sangat baik
Platina

Selanjutnya pada medium MCA juga tidak ditemukan adanya gelembung


sama sekali, baik pada tabung seri A, tabung seri B, maupun tabung seri C.
Pembahasan :

Diskusi :
Bandingkan nilai MPN dari beberapa sampel air sumur, kemudian jelaskan
kualitas biologi air sumur itu dengan memperhatikan jarak antara sumur
dengan septic-tank, sifat-sifat fisik air, konstruksi sumur dan septic-tank
serta sifat tanah sebagai data penudkung!
Jawab :
Mengapa dugunakan medium Mac Conkey Agar?
Jawab :

Kesimpulan :

Daftar Pustaka :

Dwidjoseputro, D.1994, Dasar-Dasar Mikrobiologi, Djambatan, Jakarta.

Fardiaz, S., 1996, Analisis Mikrobiologi Pangan, PT. Radja Grafindo Persada,
Jakarta.

Gobel, Risco B. 2008. Mikrobiologi Umum Dalam Praktek. Universitas


Hasanuddin, Makassar.

Lim, D, 1998, Microbiology 2nd edition, United States of America, McGraw Hill.
Pakadang, S., 2010., Buku Penuntun Praktikum Mikrobiologi Farmasi, Jurusan
Farmasi Politeknik Kesehatan Depkes Makassar, Makassar.

Penn, C. 1991. Handling Laboratory Microorganism. Open University, Milton


Keynes.

Plummer, D. T., 1987, An Introduction to Practical Biochemistry, Tata Mc-Graw


Hill Publishing Company LTD, Bombay- New Delhi.
Wakhid, Abdul, 2009, Pemeriksaan Bakteri Coliform Pada Makanan dan
Minuman dengan Menggunakan Metode MPN. http://abdul-
wakhid.blogspot.com/2009/12/coliform.html. Diakses pada tanggal 20 April 2012.

Umbreit, W.W, 1960, Aplied Microbiology, Academic Press, London.

LAMPIRAN
Tes Pendugaan

Tes penegasan

Medium Conkey Agar

Anda mungkin juga menyukai