Aku Telah Sadar
Aku Telah Sadar
Beberapa bulan yang lalu, aku selalu memaksa Ibu untuk memenuhi segala
permintaanku. Pokoknya aku tidak mau ketinggalan dengan teman - temanku. Kalau teman-
temanku memakai sepatu baru, aku juga merengek minta dibelikan sepatu. Keinginanku
bermacam-macam. Akan tetapi, Ibu selalu menjawab,Ibu belum punya uang.
Aku kesal, jengkel, dan bosan dengan jawaban Ibu yang itu-itu terus. Aku menangis
keras-keras dan sampai tidak mau makan.
Suatu hari, aku minta sesuatu lagi kepada Ibu. Ibu tidak punya uang, jawab Ibu
dengan wajah murung. Namun, aku tidak mau tahu. Aku mengobrak-abrik pakaian di lemari
sambil menangis.
Ibu diam saja, lalu masuk kamar. Setelah kutengok, ternyata Ibu sedang menelungkup
di ranjang sambil menangis tersedu-sedu. Aku kasihan melihat Ibu menangis sebab tidak dapat
memenuhi keinginanku.
Kini, aku sadar betapa sulitnya orang tua mencari uang untuk anak-anaknya.