Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK MATAIR

RT 2 RW I KELURAHAN WIYUNG

Pengkajian (Tanggal 8 April 2002)


A. Data Umum
1. Nama KK : Matair
2. Umur : 61 th.
3. Alamat : RT 2 RW I Kel. Wiyung.
4. Pendidikan : SD
5. Pekerjaan : Swasta
6. Agama : Islam
7. Komposisi Keluarga :
Hub.
No Se Umu Pend Agam Pekerja Status
Nama Dg.
. x r d a an kes
KK
1. Mudjiati P 55 Istri Islam - Sehat
SD
th.
2. Iskandar L 35 Anak SMA Islam - Sehat
th.
Catatan : no. 3. status imunisasi lengkap.

Genogram

Keterangan: = laki-laki
= perempuan
= sakit
= tinggal serumah

8. Tipe keluarga : Nuclear family


Yang terdiri dari Ayah, ibu dan satu anak, Kewargaan negara/ suku
bangsa : Indonesia/Jawa.
9. Agama : Islam.
10. Status social ekonomi keluarga :
Penghasilan keluarga + Rp. 1.000.000,- perbulan yang diperoleh dari
kerja Pak Matair sebagai tukang batu, dibantu Bu. Mudjiati berjualan kue
bila ada pesanan dan anaknya yaitu Sdr. Iskandar bekerja di Organda.
Ketiga nya mendapatkan penghasilan yang tidak menentu. Menurut
pengakuan keluarga penghasilan yang ada cukup untuk memenuhi
keperluan sehari-hari
11. Aktivitas rekreasi keluarga :
Kegiatan yang dilakukan keluarga untuk rekreasi nonton TVdi rumah.
Kadang-kadang kumpul-kumpul dengan sanak saudara atau tetangga
dekatnya. Rekreasi keluar yaitu sering mengadakan wisata ritual ke
makam Wali Songo dan tempat ibadah lainnya.

12. Riwayat Perkembangan Keluarga


Tahap perkembangan saat ini : Keluarga lansia.
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi:
Tidak ada tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.
Sedangkan tugas keluarga yang belum dapat dicapai adalah dalam
merawat kesehatan keluarga, dimana terdapat seorang kepala
keluarga yang menderita hipertensi yang memerlukan perhatian
khusus baik diet maupun kondisi fisikserta mentalnya.
13. Riwayat kesehatan keluarga
P. Matair mengatakan bahwa dirinya menderita tekanan darah tinggi
sejak + 10 tahun yang lalu. Sudah berobat ke Puskesmas, tetapi
selanjutnya hanya bila terasa pusing ,beliau hanya membeli cao atau
janggelan sebagai obatnya. Kadang-kadang beliau memeriksakan
kepada Mantri kesehatan.
14. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya (yang lalu)
Dari hasil pengkajian didapatkan data bahwa keluarga Bpk. Matair tidak
pernah mempunyai riwayat penyakit yang menular atau penyakit kronis
yang berat, begitu juga anggota keluarga lainnya.

B. Keadaan Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Luas rumah yang ditempati + 60 m2 (5 m x 12 m), terdiri dari 1 ruang
tamu, 4 kamar tidur, 1 ruang keluarga, 1 ruang dapur dan 1 kamar
mandi. Bangunan rumah berbentuk rumah jawa yang dimodifikasi.
Lantai rumah terbuat dari plesteran dengan keadaan cukup bersih dan
kurang rapi, penerangan dan ventilasi cukup. Sumber air minum , mandi
dan cuci pakaian menggunakan PAM. WC menggunakan septic tank
yang terletak disamping rumah ( tempat jemuran pakaian).

1 2 1. U

3
4

8
3

5
6
7

Gb. Denah Rumah Pak Matair


Keterangan: 1 = kamar mandi
2 = dapur
3 = kamar tidur
4 = ruang keluarga
5 = kamar tamu
6 = rung tamu
7 = teras
8 = kandang ayam
= lorong kampung

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Tetangga sebelah kanan kiri rumah adalah saudara sendiri sehingga
mereka selalu berkumpul dalam waktu luang dan membicarakan
keperluan masalah keluarga yang ringan-ringan. Keluarga Pak Matair
termasuk keluarga asli warga Wiyung sehingga sudah dikenal oleh
lingkungannya dengan baik.

3. Mobilitas keluarga
Keluarga ini terdiri dari tiga jiwa, masig-masing bekerja. P. Matair
bekerja bila ada proyek bangunan di Madura atau di luar kota dan
menginap di luar kota. B. Mudjiati bekerja bila ada pesanan kue dan
dikerjakan dirumah serta Iskandar bekerja di organda berangkat pagi
pulang sore.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyrakat
Keluarga ini sering termasuk aktif dalam kegiatan masyarakat. Seperti
perkumpulan PKK, pengajian dan kegiatan sosial lainnya.
5. Sistem pendukung keluarga
Yang merawat P. Matair adalah dirinya sendiri dan selalu dipantau oleh
anaknya.
C. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Keluarga mengatakan, komunikasi selalu dilakukan dengan anak-
anaknya baik di rumah maupun yang di luar rumah.
2. Struktur peran keluarga
a. Pak Matair sebagai kepala keluarga berperan sebagai pencari
nafkah dan pengambil keputusan utama dalam keluarga.
b. Bu Mudjiati sebagai ibu rumah tangga bertanggung jawab dalam
membimbing anak dan membantu mencari nafkah.
c. Iskandar juga membantu mencari nafkah untuk kebutuhannya sendiri
dan membantu keluarga.
3. Nilai dan norma keluarga
Nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga menyesuaikan dengan
nilai agama dan adat istiadat jawa yang dianutnya serta norma
masyarakat disekitarnya. Keluarga ini menganggap bahwa sakit yang
diderita P. Matair adalah penyakitnya orang tua yang biasa terjadi. Tapi
upaya untuk mengendalikan dan mencegah kekambuhan tetap
dilakukan dengan mengatur makanan dan segera periksa bila dirasakan
ada gangguan kesehatannya.
D. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afeksi
Menurut keterangan keluarga, dalam kehidupan sehari-harinya mereka
selalu damai dan saling menjaga kepentingan bersama. Seperti
misalnya Pak Matair yang berusia 65 tahun masih ingin memeilahara
ayam untuk kesibukan. Fungsi sosial
Keluarga selalu mengikuti kegiatan sosial misalnya P. Matair mengikuti
tahlilan setiap hari rabu malam, B. Mudjiati mengikuti tahlilan setiap
kamis malam hal ini merupakan contoh konkrit bagi keluarganya.
2. Fungsi perawatan kesehatan
Dalam hal kesehatan keluarga tahu tentang diit yang harus diberikan
kepada P. Matair, tapi tidak tahu banyak tentang hal-hal yang berkaitan
dengan sakitnya. Sehingga mereka berbuat tidak sesuai anjuran
petugas puskesmas . Sebagai contoh mereka masih lebih suka periksa
kesehatan pada dukun/tabib, dan jarang untuk memeriksakan dirinya ,
misalnya cek tekanan darah.
3. Fungsi reproduksi
Keluarga ini sudah lansia jadi tidak perlu KB.
4.Fungsi ekonomi
Pendapatan utama keluarga ini adalah dari gaji Pak Matair yang
ditambah dengan hasil jualan kue Bu Mudjiati dan Iskandar. Menurut
pengakuan keluarga penghasilan tiap bulan cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari saja. Bila ada kebutuhan yang besar atau
mendadak akan dibantu oleh anak-anaknya yang di luar rumah.

E. Stress dan Koping Keluarga


1. Stressor yang dimiliki
Karena sakit hipertensi dan hernia, P. Matair selalu mencari obat
tradisional dan kadang-kadang ke dukun. Tetapi penyakitnya tidak
kunjung sembuh..
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, keluarga selalu berhati-
hati menjaga kesehatan, beliau sudah bermusyawarah dengan anak-
anaknya untuk operasi penyakit hernia. Sambil menunggu keputusan
keluarga , P. Matair berobat ke dukun/tabib dan konsultasi pada setiap
petugas kesehatan.
3. Strategi koping yang digunakan
Karena P. Matair telah diketahui penyakitnya hipertensi maka
senantiasa harus berhati-hati memilih makanan juga mengurangi
kecapaian fisik dan emnjaga emosinya, serta banyak istirahat agar
hernianya tidak semakin parah.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Bila tekanan darahnya tinggi dan sulit untuk kembali normal, P. Matair
ingin agar tekanan darahnya naik sampai sistolnya 300 mmHg. Hal ini
dsisebabkan karena kejengkelannya.

F. Pemeriksaan Fisik
Melakukan pemeriksaan fisik pada setiap anggota keluarga terutama yang
diidentifikasi sebagai klien atau sasaran pelayanan asuhan keperawatan
keluarga.

1) Pemeriksaan fisik umum:


Keadaan umum P. Matair: Nampak masih segar , Penampilan terlihat
rapi, kebersihan diri baik.
Tanda-tanda vital : Pada tanggal 17 Mei 2002 :
Tekanan darah : 220/100 mmHg.
Respirasi : 32 x/mnt
Suhu : 36,6 0C
TB : 155 cm
BB : 70 Kg.

2) Pemeriksaan fisik khusus:


Kepala dan leher
Pada pemeriksaan kepala , tidak terdapat adanya benjolan, bentuk
kepala normo chepalik.
Leher : Pada leher tidak nampak adanya peningkatan tekanan vena
jugularis dan arteri carotis, nyeri saat dilakukan penekanan pada
daerah oksipital.
Mata : Konjungtiva tidak terlihat anemis, kelopak mata tidak
terdapat udema, kornea tampak warna putih berkabut (katarak
sinilis).
Hidung : tidak ada kelaianan yang ditemukan.
Mulut : bibir tidak kering dan tidak terlihat tanda tanda sianosis.
Dada : Pergerakan dada terlihat saat inspirasi, Suara jantung S1
dan S2 tunggal, tidak terdapat palpitasi, suara mur mur tidak ada
ronchi (-), wheezing (-), nafas cuping hidung (-).
Abdomen : Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya
pembesaran hepar, tidak kembung, pergerakan peristaltik usus baik.
Ektrimitas :Pada ekstrimitas atas dan bawah tidak terdapat udema,
tidak terjadi kelumpuhan, dari ke-4 ektrimitas mampu menggerakan
persendian, mampu mengangkat dan melipat persendian secara
sempurna.

G. Harapan Keluarga
Keluarga Pak Matair berharap agar semua keluarga sehat. Semua keluarga
dapat berperan sesuai dengan perannya masing-masing.
Analisa Data
Data Masalah (P) Penyebab (E)
Data subyektif : Resiko tinggi Ketidak mampuan
P.Matair menderita hipertensi serangan keluarga mengenal
sejak 10 th. yang lalu. Pada tgl. 17 hipertensi berulang hal-hal yang
Mei 2002 diperiksa di Posyandu pada P. Matair. berkaitan dengan
Lansia. hipertensi.
Jarang merasakan kepala pusing
tetapi leher terasa tegang bila
kambuh, dan segera hilang
setelah makan cao.
Bpk. Matair mengatakan dia ingin
tekanan darah 300 mmHg Sistol).
Bpk. Matair mengatakan sering
pergi ke dukun untuk
memeriksakan penyakitnya.

Data Obyektif :
Pemeriksaan fisik umum:
Keadaan umum P. Matair :
Nampak segar tetapi kadang-
kadang nampak ketakutan.
Penampilan terlihat rapi,
kebersihan diri baik.
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 220/100 mmHg.
Respirasi : 32 x/mnt
Suhu : 36,6 0C
TB : 165 cm
BB : 70 Kg.
Tx. : Reserpin 3x1 IX

Rumusan diagnosa keperawatan


1. Ketidak mampuan keluarga mengenal masalah hipertensi, khususnya
pada Bpk. Matair sehubungan dengan kurang pengetahuan tentang arti,
penyebab dan tanda-tanda hipertensi.
2. Ketidak mampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat untuk
mengatasi hipertensi pada bpk.Matair sehubungan tidak memahami
akibat lanjut hiper tensi.

Penentuan Prioritas Diagnosa Keperawatan


1. Ketidak mampuan keluarga mengenal masalah hipertensi, khususnya pada
Bpk. Matair sehubungan dengan kurang pengetahuan tentang arti, penyebab
dan tanda-tanda hipertensi.

A.
Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran
No
a. T= 220/100 mmHg, secara
1. a. Sifat masalah: 3 1 3/3x1=1 verbal klien mengatakan ingin T=
Tidak/kurang sehat 300 mmHg(sistol)

b.Kemungkinan masalah
dapat diubah: 1 2 1/2x2= 1 Usia klien 65 th. lama menderita
Hanya sebagian HT 10 th. Berdasarkan proknosa
kesembuhan penyakit HT hanya
sebagian kecil bisa sembuh.

c. Potensial masalah 3 1 3/3x1=1 Menghindari tinggi garam, tinggi


untuk dicegah: kolesterol, stress.
Tinggi

d.Menonjolnya masalah: 2 1 Komplikasi (stroke, jantung


Masalah berat, harus 1. 2 ,DM,dll.)
segera ditangani
/2x1
Total
=1

4
2. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputasan yang tepat untuk mengatasi
hipertensi, khususnya pada Bpk. Matair sehubungan dengan tidak memahami
akibat lanjut penyakit hipertensi.
B.
Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran
No

1. a. Sifat masalah: 2 1 2/3x1=2/3 a. Tidak diberikan diet RG, R


Ancaman kesehatan kolesterol. Walupun T 220/100
mmHg tidak ada respon dari
keluarga. Lebih sering
diperiksakan ke dukun daripada
ke PKM.

b. Kemungkinan 1 2 1/2x2= 1 b. Respon keluarga mau menerima


masalah dapat HE.
diubah: sebagian

c. Potensial masalah 2 1 2/3x1=2/3 c.Kemampuan Klien rendah untuk


untuk dicegah: menerima HE, tetapi anaknya
Cukup berpendidikan tinggi sehingga
memungkinkan dapat mengambil
keputusan yang tepat.

d. Menonjolnya 2 1 1. 2 d. Bila tidak segera ditangani


masalah:
/2x1 dimungkinkan salah terapi sehingga
Masalah berat, harus mengancam kesehatan.
=1
segera ditangani.

Total

3 1/3

Berdasarkan prioritas diagnosa keperawatan pada Kelurga Bapak Matair, dapat dibuat
perencanaan sebagai berikut :
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
No.Dx Tujuan Kriteria Standar Intervensi Evaluasi
1. Setelah Verbal Keluarga 1. Kaji pengetahuan keluarga. Pada tanggal 24 Mei 2002
diberi HE 2 (pengeta dapat 2. Kaji tindakan yang pernah dilakukan S: Keluarga mengatakan
kali tatap huan) menyebutkan, pada Bpk. Matair berhubungan dengan mengerti tentang tanda tanda
muka 2 x arti , penyakitnya. serangan hipertensi.
30 menit penyebab dan 3. Diskusikan dengan keluarga tentang O: T:150/90 mmHg.
keluarga tanda-tanda tanda atau gejala peny. hipertensi. A: Masalah teratasi.
mengetahu penyakit 4. Diskusikan dengan keluarga cara P:-
i arti, hipertensi. mengiidentifikasi serangan hipertensi.
penyebab Keluarga 5. Berikan kesempatan keluarga
dan tanda- dapat menanyakan penjelasan yang telah
tanda mengidentifika diberikan setiap kali diskusi.
hipertensi. si gejala dini 6. berikan penjelasan ulang bila ada

terjadinya penjelasan yang belum dimengerti.

serangan. 7. Evaluasi secara singkat terhadap topik


yang didiskusikan dengan keluarga.
8. Kolaborasi dengan medis untuk
memberikan terapi : reserpin mg 3x1.
2. Setelah Verbal Keluarga 1. Memberikan informasi tentang fasilitas Pada tanggal 24 Mei 2002
dilakukan (pengeta dapat kesehatan yang ada di wilahnya. S : Keluarga mengatakan akan
penyuluha huan) menyebutkan 2. Diskusikan dengan keluarga tentang dibawa ke PKM secara teratur
n tentang tindakan yang perawatan klien dengan hipertensi. dan anaknya selalu memantau
resiko dari tepat kepada 3. Diskusikan dengan keluarga tentang diet P.Matair.
penyakit Bpk. Matair resiko kesalahan perawatan. O : Klie makan dg.diet RG&RL
hipertensi, sehubungan 4. Beri HE tentang diet RG dan Rendah P:-
keluarga dengan Kolesterol dan memberikan leflet.
mampu hipertensinya.
mengambil Keluarga
keputusan memeriksakan
yang tepat. Bpk. Matair ke
PKM.secara
teratur.

Anda mungkin juga menyukai