RT 2 RW I KELURAHAN WIYUNG
Genogram
Keterangan: = laki-laki
= perempuan
= sakit
= tinggal serumah
B. Keadaan Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Luas rumah yang ditempati + 60 m2 (5 m x 12 m), terdiri dari 1 ruang
tamu, 4 kamar tidur, 1 ruang keluarga, 1 ruang dapur dan 1 kamar
mandi. Bangunan rumah berbentuk rumah jawa yang dimodifikasi.
Lantai rumah terbuat dari plesteran dengan keadaan cukup bersih dan
kurang rapi, penerangan dan ventilasi cukup. Sumber air minum , mandi
dan cuci pakaian menggunakan PAM. WC menggunakan septic tank
yang terletak disamping rumah ( tempat jemuran pakaian).
1 2 1. U
3
4
8
3
5
6
7
3. Mobilitas keluarga
Keluarga ini terdiri dari tiga jiwa, masig-masing bekerja. P. Matair
bekerja bila ada proyek bangunan di Madura atau di luar kota dan
menginap di luar kota. B. Mudjiati bekerja bila ada pesanan kue dan
dikerjakan dirumah serta Iskandar bekerja di organda berangkat pagi
pulang sore.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyrakat
Keluarga ini sering termasuk aktif dalam kegiatan masyarakat. Seperti
perkumpulan PKK, pengajian dan kegiatan sosial lainnya.
5. Sistem pendukung keluarga
Yang merawat P. Matair adalah dirinya sendiri dan selalu dipantau oleh
anaknya.
C. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Keluarga mengatakan, komunikasi selalu dilakukan dengan anak-
anaknya baik di rumah maupun yang di luar rumah.
2. Struktur peran keluarga
a. Pak Matair sebagai kepala keluarga berperan sebagai pencari
nafkah dan pengambil keputusan utama dalam keluarga.
b. Bu Mudjiati sebagai ibu rumah tangga bertanggung jawab dalam
membimbing anak dan membantu mencari nafkah.
c. Iskandar juga membantu mencari nafkah untuk kebutuhannya sendiri
dan membantu keluarga.
3. Nilai dan norma keluarga
Nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga menyesuaikan dengan
nilai agama dan adat istiadat jawa yang dianutnya serta norma
masyarakat disekitarnya. Keluarga ini menganggap bahwa sakit yang
diderita P. Matair adalah penyakitnya orang tua yang biasa terjadi. Tapi
upaya untuk mengendalikan dan mencegah kekambuhan tetap
dilakukan dengan mengatur makanan dan segera periksa bila dirasakan
ada gangguan kesehatannya.
D. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afeksi
Menurut keterangan keluarga, dalam kehidupan sehari-harinya mereka
selalu damai dan saling menjaga kepentingan bersama. Seperti
misalnya Pak Matair yang berusia 65 tahun masih ingin memeilahara
ayam untuk kesibukan. Fungsi sosial
Keluarga selalu mengikuti kegiatan sosial misalnya P. Matair mengikuti
tahlilan setiap hari rabu malam, B. Mudjiati mengikuti tahlilan setiap
kamis malam hal ini merupakan contoh konkrit bagi keluarganya.
2. Fungsi perawatan kesehatan
Dalam hal kesehatan keluarga tahu tentang diit yang harus diberikan
kepada P. Matair, tapi tidak tahu banyak tentang hal-hal yang berkaitan
dengan sakitnya. Sehingga mereka berbuat tidak sesuai anjuran
petugas puskesmas . Sebagai contoh mereka masih lebih suka periksa
kesehatan pada dukun/tabib, dan jarang untuk memeriksakan dirinya ,
misalnya cek tekanan darah.
3. Fungsi reproduksi
Keluarga ini sudah lansia jadi tidak perlu KB.
4.Fungsi ekonomi
Pendapatan utama keluarga ini adalah dari gaji Pak Matair yang
ditambah dengan hasil jualan kue Bu Mudjiati dan Iskandar. Menurut
pengakuan keluarga penghasilan tiap bulan cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari saja. Bila ada kebutuhan yang besar atau
mendadak akan dibantu oleh anak-anaknya yang di luar rumah.
F. Pemeriksaan Fisik
Melakukan pemeriksaan fisik pada setiap anggota keluarga terutama yang
diidentifikasi sebagai klien atau sasaran pelayanan asuhan keperawatan
keluarga.
G. Harapan Keluarga
Keluarga Pak Matair berharap agar semua keluarga sehat. Semua keluarga
dapat berperan sesuai dengan perannya masing-masing.
Analisa Data
Data Masalah (P) Penyebab (E)
Data subyektif : Resiko tinggi Ketidak mampuan
P.Matair menderita hipertensi serangan keluarga mengenal
sejak 10 th. yang lalu. Pada tgl. 17 hipertensi berulang hal-hal yang
Mei 2002 diperiksa di Posyandu pada P. Matair. berkaitan dengan
Lansia. hipertensi.
Jarang merasakan kepala pusing
tetapi leher terasa tegang bila
kambuh, dan segera hilang
setelah makan cao.
Bpk. Matair mengatakan dia ingin
tekanan darah 300 mmHg Sistol).
Bpk. Matair mengatakan sering
pergi ke dukun untuk
memeriksakan penyakitnya.
Data Obyektif :
Pemeriksaan fisik umum:
Keadaan umum P. Matair :
Nampak segar tetapi kadang-
kadang nampak ketakutan.
Penampilan terlihat rapi,
kebersihan diri baik.
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 220/100 mmHg.
Respirasi : 32 x/mnt
Suhu : 36,6 0C
TB : 165 cm
BB : 70 Kg.
Tx. : Reserpin 3x1 IX
A.
Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran
No
a. T= 220/100 mmHg, secara
1. a. Sifat masalah: 3 1 3/3x1=1 verbal klien mengatakan ingin T=
Tidak/kurang sehat 300 mmHg(sistol)
b.Kemungkinan masalah
dapat diubah: 1 2 1/2x2= 1 Usia klien 65 th. lama menderita
Hanya sebagian HT 10 th. Berdasarkan proknosa
kesembuhan penyakit HT hanya
sebagian kecil bisa sembuh.
4
2. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputasan yang tepat untuk mengatasi
hipertensi, khususnya pada Bpk. Matair sehubungan dengan tidak memahami
akibat lanjut penyakit hipertensi.
B.
Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran
No
Total
3 1/3
Berdasarkan prioritas diagnosa keperawatan pada Kelurga Bapak Matair, dapat dibuat
perencanaan sebagai berikut :
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
No.Dx Tujuan Kriteria Standar Intervensi Evaluasi
1. Setelah Verbal Keluarga 1. Kaji pengetahuan keluarga. Pada tanggal 24 Mei 2002
diberi HE 2 (pengeta dapat 2. Kaji tindakan yang pernah dilakukan S: Keluarga mengatakan
kali tatap huan) menyebutkan, pada Bpk. Matair berhubungan dengan mengerti tentang tanda tanda
muka 2 x arti , penyakitnya. serangan hipertensi.
30 menit penyebab dan 3. Diskusikan dengan keluarga tentang O: T:150/90 mmHg.
keluarga tanda-tanda tanda atau gejala peny. hipertensi. A: Masalah teratasi.
mengetahu penyakit 4. Diskusikan dengan keluarga cara P:-
i arti, hipertensi. mengiidentifikasi serangan hipertensi.
penyebab Keluarga 5. Berikan kesempatan keluarga
dan tanda- dapat menanyakan penjelasan yang telah
tanda mengidentifika diberikan setiap kali diskusi.
hipertensi. si gejala dini 6. berikan penjelasan ulang bila ada