Anda di halaman 1dari 73

LABORATORIUM MEKATRONIKA

MODUL 1

MIKROKONTROLER DAN INTERFACE

Tujuan :

1. Mengetahui Prinsip kerja dari mikrokontroler


2. Mengetahi jenis-jenis mikrokontroler
3. Memahami tentang rangkaian system minimum suatu mikrokontroler
4. Dapat membuat sebuah aplikasi sederhana dengan mikrokontroler

Mikrokontroler

Defenisi Mikrokontroler

Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah


chip.Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM,
memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input output.
Dengan kata lain, mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang
mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis
dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan
menulis data. Bentuk fisik mikrokontroler seperti gambar di bawah ini:

Gambar2.129 . Mikrokontroler

Mikrokontroler merupakan komputer di dalam chip yang digunakan untuk


mengontrol peralatan elektronik, yang menekankan efisiensi dan efektifitas biaya.

1
LABORATORIUM MEKATRONIKA

Secara harfiahnya bisa disebut pengendali kecil dimana sebuah sistem elektronik
yang sebelumnya banyak memerlukan komponen-komponen pendukung seperti IC
TTL dan CMOS dapat direduksi atau diperkecil dan akhirnya terpusat serta
dikendalikan oleh mikrokontroler ini.

Mikrokontroler digunakan dalam produk dan alat yang dikendalikan secara


automatis, seperti sistem kontrol mesin, remote control, mesin kantor, peralatan
rumah tangga, alat berat, dan mainan. Dengan mengurangi ukuran, biaya, dan
konsumsi tenaga dibandingkan dengan mendesain menggunakan microprocessor
memori, dan alat input output yang terpisah, kehadiran mikrokontroler membuat
kontrol elektrik untuk berbagai proses menjadi lebih ekonomis.

Bagian-bagian sebuah Mikrokontroler

Diagram Blok AT89S51

Gambar 2.130diagram blok AT89S51

2
LABORATORIUM MEKATRONIKA

Adapun fitur yang dimiliki Mikrokontroler AT89S51 adalah sebagai


berikut :

1. Sebuah CPU (Central Processing Unit) 8 bit yang termasuk keluarga


MCS51.

2. Osilator internal dan rangkaian pewaktu, RAM internal 128 byte (on
chip).

3. Empat buah Programmable port I/O,masing-masing terdiri atas 8 jalur I/O

4. Dua buah Timer Counter 16 bit.

5. Lima buah jalur interupsi (2 interupsi external dan 3 interupsi internal )

6. Sebuah port serial dengan kontrol serial full duplex UART.

7. Kemampuan melaksanakan operasi perkalian, pembagian dan operasi


Boolean (bit)

8. Kecepatan pelaksanaan instruksi per siklus 1 microdetik pada frekuensi


clock 12 MHz

9. 4 Kbytes Flash ROM yang dapat diisi dan dihapus sampai 1000 kali

10. In-System Programmable Flash Memory

Dengan keistimewaan di atas, pembuatan alat menggunakan AT89S51


menjadi lebih sederhana dan tidak memerlukan IC pendukung yang
banyak.Sehingga mikrokontroler AT89S51 ini mempunyai keistimewaan dari
segi perangkat keras.

A. Memori

3
LABORATORIUM MEKATRONIKA

Memori adalah bagian mikrokontroler untuk menyimpan program dan data. Ada 3
bagian utama sebuah memori, yaitu alamat, data dan kontrol baca atau tulis R

atau W.

Jenis memory antara lain :

1. RAM (Random Access Memory)


CPU bisa menulis, menyimpan dan membaca ke dalam memori ini , memori
akan hilang jika power supply dihilangkan. Data bersifat sementara dan dapat
diperbaharui.

Bentuk fisik RAM dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar2.131 RAM

2. ROM (Read-Only Memory)


Memori yang hanya bisa sekali ditulis dan selanjutnya hanya bisa dibaca.Data
tidak hilang jika power dihilangkan.Data bersifat permanen dan tidak dapat diubah.
Bentuk fisik ROM dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 2.132. ROM

4
LABORATORIUM MEKATRONIKA

3. EPROM (Erasable Programmable Read-Only Memory)


CPU bisa menulis, menyimpan dan membaca ke dalam memori, memori tidak
hilang jika power supply dihilangkan. Cara penulisan dengan cara tertentu atau
dengan alat programmer. Cara menghapus data dengan disinari cahaya ultra violet
atau bisa juga dengan sinar matahari selama beberapa menit. Bentuk fisik EPROM

seperti gambar di bawah ini :

Gambar2.133 . EPROM

4. EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read-Only Memory)


CPU bisa menulis atau menyimpan dan membaca ke dalam memori, memori
tidak hilang jika power supply dihilangkan. Cara penulisan dengan cara tertentu atau
dengan alat programmer. Data tidak permanen. Bentuk fisik EEPROM seperti
gambar di bawah ini :

Gambar2.134 . EEPROM

5
LABORATORIUM MEKATRONIKA

B. Register

Mcu dalam memproses data memori , ia akan mengambil data di memori dan
menyimpan ke dalam register di dalam CPU setelah diproses hasil akan dikirim
kembali ke memori. Register di CPU biasanya terdiri dari 2 jenis yaitu Akumulator
dan index register.

Akumulator digunakan dalam perhitungan arithmetic operations, like


addition,subtraction, or performing logical and bit operations. Indexregisters
digunakan menujuk alamat data di memori. Contoh register pada MCU 68HC11.
68HC11 punya 2 register Akumulator, labeled A dan B. Masing-masing register 8-bit
menyimpan 1 byte data. Index registers X dan Y, 16-bit biasa digunakan
menunjukan data di memori.

Stack Pointer, atau SP register, menyimpan program stack. Stack menyimpan


temporary data, dan menyimpan alamat return sebelum subroutine dipanggil.
RegisterProgram Counter, or PC, menyimpan alamat yang sedang dieksekusi CPU.
Nilai PC automatis bertambah 1 tiap instruksi dieksekusi.

C. Central Processing Unit (CPU)

CPU adalah bagian utama sebuah mikrokontroler.Dialah yang melaksanakan


(mengeksekusi) program yang ada di memori dalam melaksanakan tugasnya.Ia
dibantu beberapa memori internal di dalam CPU yang disebut register.

Dalam melakukan berbagai operasi perhitungan data yang ada di memori, CPU
mengambil data di memori dan menyimpan di register agar lebih efisien.
Misal operasi penjumlahan data didua lokasi memori, lokasi data di lokasi memori 1
di simpan di register 1 dan data kedua dari lokasi memori di simpan di register 2
hasilnya di simpan di register 3. Bentuk fisik CPU seperti gambar di bawah ini :

6
LABORATORIUM MEKATRONIKA

Gambar2.135 . CPU

D. Bus (Jalur)

Bus adalah nama untuk group koneksi-koneksi. Ada 2 jenis bus, yaitu : bus data
dan bus alamat. Jalur data terdiri dari 8 bit, 16 bit, 32 bit, tapi untuk mikrokontroler
yang kita pelajari terdiri dari 8 bit data (1 byte) dan jalur alamat jumlahnya variatif
tergantung jenis mikrokontroler. Jumlah jalur alamat menunjukan banyaknya lokasi
memori yang bisa diakses. Misal bus alamat ada 3 (A0,A1,A2) maka lokasi alamat
di memori yang bisa diakses adalah ada 8 lokasi alamat di memori , 8 = 23

Jadi jika bus alamat ada 16 bit (A0~A15) maka jumlah alamat yang bisa diakses
sebanyak 216 = 65536 lokasi memori.

Gambar2.136 . Skema kerja Bus

7
LABORATORIUM MEKATRONIKA

E. Input-output unit

Untuk berhubungan dengan dunia luar seperti dengan relay, LED, sensor, switch
dan lain-lain, mikrokontroler menggunakan input atau output port. Jenis port ada 3,
yaitu port untuk mengambil sinyal dari luar (disebut input port), port untuk
mengeluarkan sinyal (output port) dan ada port yang bisa untuk input maupun output
pada 1 kaki yang sama atau bidirectional. Cara menulis atau membaca sama seperti
menulis atau membaca memori, cuma alamatnya bisa berupa nomor port atau pin
mikrokontroler.

Bentuk fisik port yang dapat digunakan seperti gambar di bawah ini :

Gambar2.137 .Bentuk fisik port CPU

F. Komunikasi Serial

Untuk berkomunikasi dengan mikrokontroler atau PC lain, salah satu metoda


yang populer adalah secara serial dan paralel. Misal mikrokontroler akan mengirim 1
byte atau huruf "A" (dalam biner 1110 1111) , mengirim secara paralel berarti satu
clock dikirim sekaligus tapi butuh minimal 8 kabel atau pin dan secara serial ia
dikirim satu persatu bit, jadi minimal 8 clock dibutuhkan untuk mengirim "A" tapi
hanya membutuhkan minimal 2 kabel atau pin. Untuk mikrokontroler biasanya
menggunakan serial, jadi butuh hanya 2 pin untuk mengirim dan menerima pada
waktu yang sama dan ini disebut full duplex.

8
LABORATORIUM MEKATRONIKA

G. Timer unit

Untuk mengetahui waktu, panjang sinyal, frekuensi dan lain-lain, kita


membutuhkan timer. Dasarnya adalah timer free-run counter, adalah sebuah
registercounter yang nilainya bertambah satu mulai dari 0000 sampai ffff kemudian
kembali 0000 terus menerus berulang .

H. Watchdog

Kadang-kadang karena berbagai sebab, mikrokontroler mengalami program hang


sama seperti sebuah PC. Untuk PC biasanya kita mereset, tapi untuk mikrokontroler
agak sulit jika kita harus yang mereset sendiri, karena biasanya mikrokontroler
bekerja pada peralatan 24 jam seperti sistem alarm, AC dan lain-lain. Untuk
mengatasi masalah ini, dibuatlah sistem timer yang bisa mereset otomatis jika terjadi
program hang, namanya watchdogtimer. Ia akan mereset program mikrokontroler
secara berkala, misal tiap 5 detik ia akan mereset program mikrokontroler.

Jadi, biar watchdog timer tidak mereset CPU ketika keadaan normal kita harus
mereset watchdog timer maksimal tiap 4 detik. Jadi sebelum ia mereset CPU, artinya
pada detik ke 4 kita reset watchdog timer, jadi sebelum watchdog timer mereset CPU
pada detik kelima sudah kita reset duluan watchdog timer-nya pada detik ke 4,
perintah mereset watchdog timer ada di dalam program. Jadi ketika program kita
hang maka tidak ada lagi perintah yang mereset watchdog timer sehingga watchdog
timerakan mereset CPU.

Contoh skema kerja watchdog dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

9
LABORATORIUM MEKATRONIKA

Gambar 2.138. Skema kerja watchdog

I. Pengubah sinyal Analog ke Digital

Perlu diingat bahwa mikrokontroler bekerja pada sinyal digital 1 atau 0. Beberapa
mikrokontroler dilengkapi analog digital converter, misalnya pada mikrokontroler
mc68hc11 buatan motorola. Tugas adc merubah sinyal analog kedigital sehingga bisa
diproses mikrokontroler.

J. Interupsi

Saat kaki RESET pada IC microprocessor atau mikrokontroler menerima sinyal


reset (sinyal tersebut berupa sinyal 1 sesaat, pada prosesor lain umumnya
merupakan sinyal 0 sesaat) program Counter diisi dengan sebuah nilai. Nilai
tersebut dinamakan sebagai vektor reset (reset vector), merupakan nomor awal
memori-program yang menampung program yang harus dijalankan.

Pembahasan di atas memberi gambaran bahwa proses reset merupakan peristiwa


perangkat keras (sinyal reset diumpankan ke kaki Reset) yang dipakai untuk
mengatur kerja dari perangkat lunak, yakni menentukan aliran program prosesor
(mengisi program Counter dengan vektor reset).

10
LABORATORIUM MEKATRONIKA

Program yang dijalankan dengan cara reset, merupakan program utama bagi
prosesor. Peristiwa perangkat keras yang dipakai untuk mengatur kerja dari perangkat
lunak, tidak hanya terjadi pada proses reset, tapi terjadi pula dalam proses interupsi.

Dalam proses interupsi, terjadinya sesuatu pada perangkat keras tertentu dicatat
dalam flip-flop khusus, flip-flop tersebut sering disebut sebagai petanda (flag),
catatan dalam petanda tersebut diatur sedemikian rupa sehingga bisa merupakan
sinyal permintaan interupsi pada prosesor. Jika permintaan interupsi ini dilayani
prosesor, program Counterakan diisi dengan sebuah nilai. Nilai tersebut dinamakan
sebagai vektor interupsi (interrupt vector), yang merupakan nomor awal memori-
program yang menampung program yang dipakai untuk melayani permintaan
interupsi tersebut.

Program yang dijalankan dengan cara interupsi, dinamakan sebagai program


layanan interupsi (ISR - Interrupt Service Routine). Saat prosesor menjalankan ISR,
pekerjaan yang sedang dikerjakan pada program utama sementara ditinggalkan,
selesai menjalankan ISR prosesor kembali menjalankan program utama.Bagan kerja
prosesor melayani interupsi.

Sebuah prosesor bisa mempunyai beberapa perangkat keras yang merupakan


sumber sinyal permintaan interupsi, masing-masing sumber interupsi dilayani dengan
ISR berlainan, dengan demikian prosesor mempunyai beberapa vektor interupsi untuk
memilih ISR mana yang dipakai melayani permintaan interupsi dari berbagai sumber.
Kadang kala sebuah vektor interupsi dipakai oleh lebih dari satu sumber interupsi
yang sejenis, dalam hal semacam ini ISR bersangkutan harus menentukan sendiri
sumber interupsi mana yang harus dilayani saat itu. Contoh interupsi pada kaki XIRQ
, yang mempunyai vektor interupsi = FFE4h.

Jika pada saat yang sama terjadi lebih dari satu permintaan interupsi, prosesor
akan melayani permintaan interupsi tersebut menurut perioritas yang sudah
ditentukan, selesai melayani permintaan interupsi perioritas yang lebih tinggi,

11
LABORATORIUM MEKATRONIKA

prosesor melayani permintaan interupsi berikutnya, baru setelah itu kembali


mengerjakan program utama.

Saat prosesor sedang mengerjakan ISR, bisa jadi terjadi permintaan interupsi lain,
jika permintaan interupsi yang datang belakangan ini mempunyai perioritas lebih
tinggi, ISR yang sedang dikerjakan ditinggal dulu, prosesor melayani permintaan
yang perioritas lebih tinggi, selesai melayani interupsi perioritas tinggi prosesor
meneruskan ISR semula, baru setelah itu kembali mengerjakan program utama. Hal
ini dikatakan sebagai interupsi bertingkat (nested interrupt), tapi tidak semua prosesor
mempunyai kemampuan melayani interupsi secara ini.

Ciri-ciri Mikrokontroler

Berikut ini adalah ciri khas dari mikrokontroler:

Kemampuan CPU yang tidak terlalu tinggi


Memiliki memori internal relatif sedikit
Memiliki memori volatile, yang isinya tidak hilang bila catu daya mati
Memiliki port I/O yang terintegrasi
Pemrosesan bit selain byte
Memiliki perintah atau program yang langsung berhubungan dengan I/O
Perintah relatif sederhana
Rangkaian sederhana dan kompak
Konsumsi daya kecil
Lebih tahan terhadap kondisi lingkungan yang ekstrim misalnya temperatur,
tekanan, kelembaban yang tinggi, dan lain-lain
Unit I/O yang sederhana
Memiliki program khusus yang disimpan di dalam memori. Program
mikrokontroler relatif lebih kecil daripada program-program pada PC
Murah, karena komponen-komponennya tidak dirancang untuk menghasilkan
kemampuan komputasi yang tinggi.

Perbedaan Mikrokontroler dengan Microprocessor

12
LABORATORIUM MEKATRONIKA

Mikrokontroler digunakan khusus untuk mengontrol peralatan tertentu, tidak


bisa digunakan untuk tugas-tugas lain, mikrokontroler otak dari sebuah peralatan
otomatis seperti AC, mesin cuci, TV, remote control dan lain-lain. Bentuk fisik seperti
gambar di bawah ini:

Gambar1.139 . Mikrokontroler

Microprocessor digunakan untuk memproses berbagai macam tugas. Contoh


penggunaan microprosesor antara lain pada komputer atau PC, ia bisa digunakan
untuk berbagai macam tugas seperti pengolah kata, game, desain grafik, multimedia
dan lain-lain. Microprocessor membutuhkan memori luar memori, atau komponen
untuk mengirim dan menerima data. Bisa dibilang Microprocessor otak dari sebuah
komputer. Adapun bentuk fisik mikrokontroler seperti gambar di bawah ini:

Gambar2.140 .Mikroprosesor

Jenis-jenis Mikrokontroler

13
LABORATORIUM MEKATRONIKA

Ada beberapa jenis mikrokontroler, diantaranya keluarga ATMEL atau MCS-


51, AVR, dan PIC. Masing Masing mempunyai keturunan atau keluarga sendiri-
sendiri yaitu sebagai berikut :

1. RISC (Reduced Instruction Set Computer )


Instruksi terbatas tapi memiliki fasilitas yang lebih banyak. Adapun
mikrokontroler berbasis RISC yaitu:
Mikrokontroler AVR (Alv and Vegards Risc prosessor)
Merupakan mikrokontroler dengan arsitektur modern atau jenis
mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam bidang elektronika
dan instrumentasi. Terdapat 3 macam mikrokontroler AVR, yaitu :
Tiny AVR
AVR atau Classic AVR
Mega AVR

Perbedaan jenis-jenis tersebut terletak dari fasilitas, atau lebih


dikenal dengan fitur-fiturnya. Jenis Tiny AVR merupakan
mikrokontroler dengan jumlah pin yang terbatas dan sekaligus fitur-
fiturnya juga terbatas dibandingkan yang Mega AVR. Semua
mikrokontroler AVR memiliki set instruksi (assembly) dan organisasi
memori yang sama.

Mikrokontroler AVR Prosessor merupakan mikrokontroler RISC 8


bit. Karena RISC inilah sebagian besar kode instruksinya dikemas
dalam satu siklus clock. Adapun bentuk fisik mikrokontroler tersebut
dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

14
LABORATORIUM MEKATRONIKA

Gambar2.141 .Mikrokontroler AVR ATmega

2. CISC (Complex Instruction Set Computer)


Instruksi bisa dikatakan lebih lengkap tapi dengan fasilitas
secukupnya. Adapun mikrokontroler berbasis CISC yaitu:
Mikrokontroler ATMEL atau MCS-51
Mikrokontroler MCS-51 adalah mikrokontroler yang paling populer
saat ini. Keluarga ini diawali oleh intel yang mengenalkan IC
Mikrokontroler type 8051 pada awal tahun 1980-an. Banyak pabrik IC
besar lain ikut memproduksinya karena termasuk sederhana dan
harganya murah sehingga banyak digemari. Sampai kini lebih 100
macam mikrokontroler turunan 8051 sehingga terbentuklah sebuah
keluarga besar mikrokontroler dan biasa disebut sebagai MCS-51.
Rangkaian Sistem Minimum Atmel 89S51 atau sistim
mikrokontroler adalah rangkaian elektronik minimum yang diperlukan
untuk beroperasinya IC mikrokontroler. Sismin ini kemudian bisa
dihubungkan dengan rangkaian lain untuk menjalankan fungsi tertentu.
Suatu sismin bisa saja ditambahkan dengan rangkaian pelengkap
lainnya sehingga menjadi suatu sistem yang lebih lengkap dan
memiliki fungsi lebih banyak.

Untuk membuat rangkaian sismin Atmel 89S diperlukan beberapa


komponen yaitu:

15
LABORATORIUM MEKATRONIKA

IC mikrokontroler AT89S
1 XTAL 12 MHz atau 11.0592 MHz
2 kapasitor kertas 33 pF
1 kapasitor elektrolit 10 uF
1 resistor 10 Kohm

Selain itu tentunya diperlukan power suply yang bisa memberikan


tegangan 5V DC. Adapun bentuk fisik mikrokontroler tersebut dapat
dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar . 2.142. IC Mikrokontroler ATMEL

3. Mikrokontroler PIC
Mikrokontroler PIC adalah salah satu jenis mikrokontroler yang
diproduksi oleh microchip untuk mengontrol alat disekeliling, sehingga
mengurangi beban CPU utama PIC 18F452 yang memiliki fungsi kalkulasi
dan memori serta dikendalikan oleh software.PIC termasuk keluarga
mikrokonktroler berarsitektur Harvard yang dibuat oleh Microchip
Technology. Awalnya dikembangkan oleh Divisi Mikroelektronik General
Instruments dengan nama PIC1640. Frekuensi kerja maksimum clock
untuk mikrokontroler PIC adalah sekitar 20 MHz dan kapasitas memori
untuk mengisikan program adalah sekitar 1 k sampai dengan 4 k. Frekuensi
clock dapat menentukan kecepatan membaca suatu program dan sebuah

16
LABORATORIUM MEKATRONIKA

instruksi dieksekusi atau dijalankan. Bentuk fisik dapat dilihat pada gambar
di bawah ini:

Gambar2.143 . Bentuk fisik mikrokontroler PIC 18F452

Rangkaian Sistem Minimum AT89S51

A. Mikrokontroler AT89S51

Mikrokontroler tipe AT89S51 merupakan mikrokontroler keluarga MCS-51


dengan konfigurasi yang sama persis dengan AT89C51 yang cukup terkenal, hanya
saja AT89S51 mempunyai fitur ISP (In-System Programmable Flash Memory). Fitur
ini memungkinkan mikrokontroler dapat diprogram langsung dalam suatu sistem
elektronik tanpa melalui Programmer Board atau Downloader Board.Mikrokontroler
dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel port
pada suatu Personal Computer.

Mikrokontroler AT89S51 kompatible dengan mikrokontroler Intel 8051.


Mikrokontroler tersebut murah harganya, serta mudah didapat di pasaran,
mikrokontroler tersebut memiliki spesifikasi sebagai berikut :

8-Bit mikrokontroler keluarga MCS-51

Spesifikasi Teknis :
- 4K Byte Code Memory
- 3 Lock Bit
- 256 Byte Internal RAM

17
LABORATORIUM MEKATRONIKA

- Two 16-bit Timer / Counter


- 9 sumber interrupt
- Ful Duplex UART Interface
- Dual Pointer
- DIP-40 Package

Adapun bentuk fisik dari mikrokontroler AT89S51 dapat dilihat pada gambar
di bawah ini:

Gambar2.144 .Mikrokontroler AT89S51

B. Konfigurasi pin AT89S51

Program digambarkan sebagai awan karena sebenarnya program adalah hasil


imajinasi seorang programmer. Komponen utama dari program adalah instruksi-
instruksi dari instruksi set CPU. Program disimpan dalam memori dalam sistem
komputer di mana mereka dapat secara berurutan dikerjakan oleh CPU.

18
LABORATORIUM MEKATRONIKA

Konfigurasi Pin MC AT89S52

Gambar2.145 . Konfigurasi Pin MC

Fungsi dari masing-masing pin AT89S52 adalah :

1. Pin 1 sampai 8 (Port 1) merupakan port pararel 8 bit dua arah (bidirectional) yang
dapat digunakan untuk berbagai keperluan (general purpose).

2. Pin 9 merupakan pin reset, reset aktif jika mendapat catuan tinggi.

3. Pin 10 sampai 17 (Port 3) adalah port pararel 8 bit dua arah yang memiliki fungsi
pengganti sebagai berikut :

P3.0 (10) : RXD (port serial penerima data)

P3.1 (11) : TXD (port serial pengirim data)

P3.2 (12) : INT0 (input interupsi eksternal 0, aktif low)

P3.3 (13) : INT1 (input interupsi ekstrernal 1, aktif low)

P3.4 (14) : T0 (eksternal input timer / counter 0)

P3.5 (15) : T1 (eksternal input timer / counter 1)

19
LABORATORIUM MEKATRONIKA

P3.6 (16) : WR (Write, aktif low) Sinyal kontrol penulisan data dari port 0 ke
memori data dan input-output eksternal.

P3.7 (17) : RD (Read, aktif low) Sinyal kontrol pembacaan memori data input-
output eksternal ke port 0.

4. Pin 18 sebagai XTAL 2, keluaran osilator yang terhubung pada kristal.

5. Pin 19 sebagai XTAL 1, masukan ke osilator berpenguatan tinggi, terhubung pada


kristal.

6. Pin 20 sebagai Vss, terhubung ke 0 atau ground pada rangkaian.

7. Pin 21 sampai 28 (Port 2) adalah port pararel 8 bit dua arah. Port ini mengirim
byte alamat bila pengaksesan dilakukan pada memori eksternal.

8. Pin 29 sebagai PSEN (Program Store Enable) adalah sinyal yang digunakan
untuk membaca, memindahkan program memori eksternal (ROM / EPROM) ke
mikrokontroler (aktif low).

9. Pin 30 sebagai ALE (Address Latch Enable) untuk menahan alamat bawah
selama mengakses memori eksternal. Pin ini juga berfungsi sebagai PROG
(aktif low) yang diaktifkan saat memprogram internal flash memori pada
mikrokontroler (on chip).

10. Pin 31 sebagai EA (External Accesss) untuk memilih memori yang akan
digunakan, memori program internal (EA = Vcc) atau memori program eksternal
(EA = Vss), juga berfungsi sebagai Vpp (programming supply voltage) pada saat
memprogram internal flash memori pada mikrokontroler.

11. Pin 32 sampai 39 (Port 0) merupakan port pararel 8 bit dua arah. Berfungsi
sebagai alamat bawah yang dimultipleks dengan data untuk mengakses program
dan data memori eksternal.

12. Pin 40 sebagai Vcc, terhubung ke +5 V sebagai catuan untuk mikrokontroler.

20
LABORATORIUM MEKATRONIKA

1. Rangkaian Minimum AT89S51

Rangkaian Sistem Minimum Mikrokontroler adalah rangkaian


elektronika yang terdiri dari komponen-komponen dasar yang dibutuhkan
oleh suatu mikrokontroler untuk dapat berfungsi dengan baik.Pada umumnya,
suatu mikrokontoler membutuhkan dua elemen (selain power supply) untuk
berfungsi yaitu Kristal Oscillator (XTAL), dan Rangkaian RESET.

Fungsi Kristal Oscillator adalah memompa data. Dan fungsi rangkaian


RESET adalah untuk membuat mikrokontroler memulai kembali pembacaan
program, hal tersebut dibutuhkan pada saat mikrokontroler mengalami
gangguan dalam mengeksekusi program.

21
LABORATORIUM MEKATRONIKA

Berikut adalah rangkaian minimum yang dapat dijalankan pada


mikrokontroler:

Gambar2.146 .Rangkaian Minimum Mikrokontroler


Keterangan:

o PSEN (Program Store Enable)

22
LABORATORIUM MEKATRONIKA

Adalah sebuah sinyal keluaran yang terdapat pada pin 29. Fungsinya
adalah sebagai sinyal kontrol untuk memungkinkan mikrokontroler
membaca program (code) dari memori eksternal. Biasanya pin ini
dihubungkan ke pin EPROM. Jika eksekusi program dari ROM internal
atau dari flash memori (ATMEL AT89SXX), maka berada pada kondisi
tidak aktif (high).

o ALE (Address Latch Enable)

Sinyal output ALE yang berada pada pin 30 fungsinya sama dengan
ALE pada microprocessor INTEL 8085, 8088 atau 8086. Sinyal ALE
dipergunakan untuk demultiplek bus alamat dan bus data.Sinyal ALE
membangkitkan pulsa sebesar 1/6 frekuensi oscillator dan dapat dipakai
sebagai clock yang dapat dipergunakan secara umum.

o EA (External Access)

Masukan sinyal terdapat pada pin 31 yang dapat diberikan logika


rendah (ground) atau logika tinggi (+5V). Jika diberikan logika tinggi
maka mikrokontroler akan mengakses program dari ROM internal
(EPROM/flash memori). Jika diberi logika rendah maka mikrokontroler
akan mengakses program dari memori eksternal.

o RST (Reset)

Input reset pada pin 9 adalah reset master untuk AT89S51. Pulsa
transisi dari tinggi selama 2 siklus ke rendah akan mereset
mikrokontroler.

o Oscillator
Oscillator yang disediakan pada chip dikemudikan dengan XTAL yang
dihubungkan pada pin 18 dan pin 19. Diperlukan kapasitor penstabil

23
LABORATORIUM MEKATRONIKA

sebesar 30 pF. Besar nilai XTAL sekitar 3 MHz sampai 33 MHz. XTAL1
adalah input ke pembalikan penguat osilator (inverting oscillator
amplifier) dan input ke clock internal pengoperasian rangkaian.
Sedangkan XTAL2 adalah output dari pembalikan penguat osilator.

o Power

AT89S51 dioperasikan pada tegangan supply +5v, pin Vcc berada


pada nomor 40 dan Vss (ground) pada pin 20.

a. Rangkaian Reset

Jika sebuah sinyal LOWdiaplikasikan pada pin ini, maka mikrokontroler


akan direset. Peresetan sistem dilakukan dengan tujuan:

1. Untuk melepas semua pin (kecuali pin-pin XTAL) untuk masuk ke


keadaan tri-state, menginisialisasi semua Register I/O, dan mereset
program counter (PC=0).

2. Untuk memasuki mode pemrograman paralel.

Berikut adalah gambar rangkaian reset :

24
LABORATORIUM MEKATRONIKA

Gambar2.147 .Rangkaian Reset Mikrokontroller AT89S51

b. Rangkaian Xtal

Osilator didalam mikrokontroler digunakan sebagai pembangkit pulsa


clock, atau detak, karena mikro merupakan mesin sinkron, yang semua derap
mesinnya dikomandani oleh pulsa clock, osilator yang rangkaiannya ada
didalam mikro ini memerlukan tank-circuit atau rangkaian resonator yang
ditempatkan diluar chip, pada mikro kuno anda harus membuat sebuah
osilator beserta tank-circuit-nya, mikro modern rangkaian osilator ada didalam
chip, resonator diluar, berupa kristal atau rangkaian LC saja.

Xtal adalah resonator mekanik yang bergetar menstabilkan getaran


elektronis, kristal stabil karena memiliki inersia yang relatif besar, jika anda
mempunyai benda yang masa-nya besar, kan akan lebih stabil jika diam atau
berputar, contoh; bumi yang berputar terus ber-tahun2, putarannya stabil.

25
LABORATORIUM MEKATRONIKA

Gambar2.148 .Rangkaian Xtal Mikrokontroller AT89S51

c. Rangkaian VCC

Pada dasarnya, ada dua koneksi daya untuk mikrokontroler ataupun


rangkaian terpadu yang lain yakni VCC dan GND. VCC Ini adalah tanda
untuk tegangan positif. Bagi anda yang baru dan tidak memiliki basic
elektronika mungkin kedengarannya asing, tapi yakinlah, nanti anda akan
terbiasa GND adalah singkatan dari ground. Semua arus listrik memerlukan
jalur kembali ke ground. Ini biasa dipanggil common namun lebih sering
diberi tanda GND

Ada ribuan jenis mikrokontroler yang berbeda, tetapi 5V adalah nilai


standar untuk VCC, 3,3 Volt sebenarnya juga ada, namun ada juga 2,8V dan
1,8V VCC untuk beberapa mikrokontroler yang aneh. Namun sekarang, hanya
berpikirlah tentang 5V dan GND

Gambar 2.149.Rangkaian VCC Mikrokontroller AT89S51

26
LABORATORIUM MEKATRONIKA

Aplikasi Mikrokontroler AT89S51

1. Rangkaian minimum
Untuk menghidupkan 8 LED melalui Port 0 ditunjukan pada Gambar
1. yang perlu diperhatikan adalah konfigurasi rangkaian LED yaitu Common
Anode (CA) artinya untuk menghidupkan LED pada Port 3, port 3 harus
dikirim atau diberi logika 0. Jika LED terhubung secara Common Katode,
maka untuk menyalakan LED harus dikirim atau diberi logika 1,
menyebabkan Port 0 menjadi masukan berimpedansi, sehingga tidak dapat
menyalakan LED karena ordenya A.

V C C
U 1

3 9 2 1
3 8 P 0 .0 / A D 0 P 2 .0 / A 8 2 2
3 7 P 0 .1 / A D 1 P 2 .1 / A 9 2 3
3 6 P 0 .2 / A D 2 P 2 .2 /A 1 0 2 4
3 5 P 0 .3 / A D 3 P 2 .3 /A 1 1 2 5
3 4 P 0 .4 / A D 4 P 2 .4 /A 1 2 2 6
3 3 P 0 .5 / A D 5 P 2 .5 /A 1 3 2 7
3 2 P 0 .6 / A D 6 P 2 .6 /A 1 4 2 8
P 0 .7 / A D 7 P 2 .7 /A 1 5
1 1 0
2 P 1 .0 P 3 .0 /R XD 1 1
3 P 1 .1 P 3 .1 /T XD 1 2
4 P 1 .2 P 3 .2 /IN T 0 1 3
5 P 1 .3 P 3 .3 /IN T 1 1 4
6 P 1 .4 P 3 .4 /T 0 1 5
7 P 1 .5 P 3 .5 /T 1 1 6
8 P 1 .6 P 3 .6 /W R 1 7
P 1 .7 P 3 .7 /R D
1 9 3 0
1 8 XTA L 1 A L E /P R O G 2 9
V C C XTA L 2 P S E N
X1
3 1
R S T 9 E A /V P P
R S T
1 1 ,0 5 9 2 M H z

C 3 A T8 9 S 5 1
1 0 u
3 0 p 3 0 p R E S E T
C 6 C 7 R S T
C

R 2 D 3
4 K 7
1 N 4 0 0 2
A

Gambar2.150 . Rangkaian Flip-Flop AT89S51

2. Program

27
LABORATORIUM MEKATRONIKA

a. Pemograman Menyalakan LED


Setelah rangkaian LED dibuat dan dihubungkan dengan port pararel
mikrokontroller, maka sekarang saatnya Anda membuat program yang
digunakan untuk menghidupkan LED tersebut.

Program sebagai berikut ini:

//Program LED 1. LED Menyala

/* deklarasi register AT89c51 */


#include <at89x51.h> //jika menggunakan AT89C51

/* Program utama */
void main()
{
char a; a=0x000;
while(1)
{
P0 = a; //menyalakan Led semuanya
}
}

b. Pemograman LED Berkedip

Setelah membuat dan menjalankan program menyalakan lampu LED,


maka sekarang saatnya Anda membuat program kedua yang digunakan untuk
menghidupkan LED berkedip.

Program sebagai berikut ini :

//Program LED 2. LED Berkedip

28
LABORATORIUM MEKATRONIKA

/*------deklarasi register AT89c51---------*/


#include <at89x51.h> //jika menggunakan AT89C51

/*---fungsi tunda 1 milidetik (kira-kira)--*/


void tunda1ms()
{
int i;
for(i=0;i<150;i++);
}

/*--------fungsi tunda n milidetik--------*/


void tunda(int n)
{
int i;
for (i=0; i<n;i++)
tunda1ms();
}

/*-------------Program utama-------------*/
void main()
{
char a; char b;
a=0x000; b=0x0FF;

while(1)
{
P0= a; //menyalakan Led semuanya
tunda(500); //memanggil fungsi tunda
P0= b; //mematikan semua Led
tunda(500); //memanggil fungsi tunda
}

29
LABORATORIUM MEKATRONIKA

c. Pemograman LED Flip-Flop 1


Setelah membuat dan menjalankan program menyalakan lampu LED
berkedip, maka sekarang saatnya Anda membuat program ketiga yang
digunakan untuk menghidupkan LED flip-flop 1.

Program sebagai berikut ini

//Program LED 3 LED Flip-Flop

/*----------deklarasi register AT89c51---------*/


#include <at89x51.h>

/*----fungsi tunda 1 milidetik (kira-kira)----*/


void tunda()
{
_asm
mov r0, #0x0f5
01$: mov r1, #0x0ff
02$: mov r2, #0
djnz r1, 02$
djnz r0, 01$
_endasm;
}

/*--------------Program utama-----------------*/
void main()
{
char a;
char b;

30
LABORATORIUM MEKATRONIKA

a=0x00f;
b=0x0f0;
while(1)
{
P0= a; //menyalakan Led port0 - port3 yang
tunda(); //memanggil fungsi tunda
P0= b; //menyalakan Led port4 - port7 yang
tunda(); //memanggil fungsi tunda
}
}

d. Pemograman LED Flip-Flop 2

Setelah membuat dan menjalankan program menyalakan lampu LED


flip-flop pada pemrograman flip-flop 1, maka sekarang saatnya Anda
membuat program keempat yang digunakan untuk menghidupkan LED flip-
flop 2. Program LED flip-flop 2 ini berbeda dengan LED flip-flop 1.
Program ini akan menyalakan LED flip-flop genap dan ganjil pada port 0.

Program sebagai berikut ini

//Program LED 4 Flip-Flop genap dan ganjil

/* deklarasi register AT89c51 */


#include <at89x51.h>

/*-----------------fungsi tunda-----------------*/
void tunda()
{
_asm
mov r0, #0x0f5

31
LABORATORIUM MEKATRONIKA

01$: mov r1, #0x0ff


02$: mov r2, #0
djnz r1, 02$
djnz r0, 01$
_endasm;
}

/*--------------Program utama-------------------*/
void main()
{
char a;
char b;
a=0x55;
b=0xAA;

while(1)
{
P0= a; //menyalakan Led port genap yang lain
mati
tunda(); //memanggil fungsi tunda
P0= b; //menyalakan Led port ganjil yang lain
mati
tunda(); //memanggil fungsi tunda
}
}

e. Pemograman LED Berjalan ke Kanan

Setelah membuat dan menjalankan program menyalakan lampu LED


flip-flop, maka sekarang saatnya Anda membuat program yang digunakan
untuk menghidupkan LED berjalan kanan. Program LED berjalan kekanan

32
LABORATORIUM MEKATRONIKA

ini dijalankan pada hardware nyala led berlogika tinggi atau logika 1. jika
menggunakan logika rendah maka LED bukan menyala tetapi akan mati.
Program LED berjalan kekanan menggunakan operasi geser kanan. Operasi
geser kiri akan menggeser bit-bit kekanan sehingga bit 0 akan berpindah ke
bit 1 dan bit 1 akan berpindah ke bit 2 dan seterusnya.

Program sebagai berikut ini :

//Program LED 6 LED berjalan Kekanan

/* deklarasi register AT89c51 */


#include <at89x51.h>

/* fungsi tunda 1 */
/*------------------------------------------*/
/* fungsi tunda 1 milidetik (kira-kira) */
/*------------------------------------------*/
void tunda1ms()
{
int i;
for(i=0;i<150;i++);
}
/*--------------------------------------------*/
/* fungsi tunda n milidetik */
/*--------------------------------------------*/
void tunda(int n)
{
int i;

33
LABORATORIUM MEKATRONIKA

for (i=0; i<n;i++)


tunda1ms();
}

/* Program utama */
void main()
{
volatile unsigned char a=0x01;
while(1)
{
a=((a>>7) | (a<<1)); //putar ke kanan 1 bit, bit
ke 0 akan
tunda(1000); //sehingga efeknya seperti LED
berjalan
P0=a; // mengisi bit ke 7 dst
}
}

f. Pemograman LED Berjalan ke Kiri


Setelah membuat dan menjalankan program menyalakan lampu
LEDberjalan kekanan, maka sekarang saatnya Anda membuat program yang
digunakan untuk menghidupkan LED berjalan kekiri.Program LED berjalan
kekanan menggunakan operasi geser kiri. Operasi geser kiri akan menggeser
bit-bit kekanan sehingga bit 7 akan berpindah ke bit 6 dan bit 6 akan
berpindah ke bit 5 dan seterusnya.

Program sebagai berikut ini

//Program LED 6 LED Berputar kekiri

34
LABORATORIUM MEKATRONIKA

/* deklarasi register AT89c51 */


#include <at89x51.h>

/* fungsi tunda 1 */

/*------------------------------------------*/
/* fungsi tunda 1 milidetik (kira-kira) */
/*------------------------------------------*/
void tunda1ms()
{
int i;
for(i=0;i<150;i++);
}
/*--------------------------------------------*/
/* fungsi tunda n milidetik */
/*--------------------------------------------*/
void tunda(int n)
{
int i;
for (i=0; i<n;i++)
tunda1ms();
}

/* Program utama */
void main()
{
volatile unsigned char a=0x01;
while(1)
{
a=((a<<7) | (a>>1)); //putar ke kanan 1 bit, bit ke 0
akan
tunda(1000); //sehingga efeknya seperti LED

35
LABORATORIUM MEKATRONIKA

berjalan
P0=a; // mengisi bit ke 7 dst
}
}

INTERFACE

Pengertian Interface

Interface dapat juga diartikan sebagai salah satu bagian yang terpenting dari
sistem. Interface sendiri adalah sistem yang dirancang untuk mengolah input dan
output dari data. Seperti contohnyainterface dibuat untuk pembentukan output
laporan yang dapat dipreview, diprint, export/import (excel, word, barcode, text dll..).
Semua ini dikenalkan untuk memudahkan dalam hal analisa dan strategi.

36
LABORATORIUM MEKATRONIKA

Gambar 2.151Interface pada Motherboard

Jenis-Jenis Interface

Port merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk menghubungkan


komputer dengan peripheral lainnya. Interface yang memungkinkan sebuah PC dapat
mengirimkan atau menerima informasi ke atau dari peranti eksternal, seperti printer
atau modem. Sebuah PC umumnya terdiri dari port serial, parallel dan beberapa port
USB.

1. Serial Interface

Serial Port atau biasa disebut dalam bahasa Indonesia adalah port seri
merupakan sebuah port pada personal computer yang berfungsi untuk
mentransmisikan satu bit informasi pada satu satuan waktu. Dalam serial port,
pengiriman informasi tidak memungkinkan untuk melakukan secara banyak
sekalius.Hal ini disebabkan karena dalam melakukan pemindahan data, biasanya
serial port bekerja seri, misalnya COM 1 dan COM 2.Untuk penggunaan port serial
sekarang ini sudah berkurang.Penggunaan port serial telah tergantikan dengan port
USB dan Firewire. Sedangkan untuk jaringan (networking) fungsinya sudah
tergantikan dengan port Ethernet. Berikut beberapa fungsi serial port yaitu
menghubungkan antara peripheral (alat) computer lain dengan motherboard,
penghubung antara mouse dengan motherboard, penghubung antara modem dengan
motherboard, dan mentransmisikan informasi-informasi berupa bit-bit dari mainboard
ke perangkat lainnya.

37
LABORATORIUM MEKATRONIKA

Gambar 2.152serial Interface

2. Paralel Interface

Parallel port atau biasa disebut dalam bahasa Indonesia adalah port paralel
merupakan sebuah port pada personal computer yang berfungsi sebagai alat
komunikasi komputer (motherboard) dengan perangkat luar yang bersifat paralel.
Pada port paralel, pemindahan informasi dapat dilakukan secara bersamaan sehingga
informasi yang terkirim lebih banyak daripada port seri.Port paralel biasa dikenal
dengan Printer Port atau Centronics Port. Fungsi port paralel adalah sebagai
penghubung motherboard dengan Printer jenis lama, Zip drive, beberapa Scanner,
Sound Cards, Web Cams, Gamepads, Joystick, pemrograman EPROM, peralatan
SCSI melalui adapter paralel ke SCSI, percobaan dengan TTL 12 driver, dan External
CD-R atau CD-RW. Selain itu, port paralel juga digunakan sebagi uji coba sederhana
dalam perancangan peralatan elektronika.

38
LABORATORIUM MEKATRONIKA

Gambar 2.153.parallelInterface

Jenis-Jenis Port Pada Komputer

1. Jenis port pada komputer


Port pada dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Port fisik,adalah soket atau slot atau colokan yang ada di belakang CPU sebagai
penghubung peralatan input-output komputer, misalnya
Mouse,keyboard,printerdll.

b. Port Logika (non fisik),adalah port yang di gunakan oleh Software sebagai jalur
untuk melakukan koneksi dengan komputer lain, tentunya termasuk koneksi
internet.

39
LABORATORIUM MEKATRONIKA

Gambar 2.154: port logika

Berikut yang termasuk dalam Port Fisikyaitu ;


Port Serial.
Biasa digunakan untuk melakukan tranmisi data yang beroreintasi pada
pengiriman sebuah bit per waktu, kareana sifatnya demikian pegiriman data
berjalan agak lambat, biasanya digunakan untuk mengoneksi piranti seperti :
printer, mouse, modem, PLC (programmable Logic controller), pembaca kartu
maknetik dan pembaca barcode. Port ini sering dinyatakan dengan nama COM.
Konektor yang digunakan adalah RS-232C dengan 9 pin atau 25 pin.

Gambar2.155 : port serial

Port Parallel
Port Parallel atau sering disebut port LPT bekerja atas dasar 8 bit perwaktu,
cocok untuk pengiriman data dengan cepat, tetapi dengan kabel yang pendek
(tidak lebih dari 15 kaki). Umumnya digunakan untuk printer parallel, hard

40
LABORATORIUM MEKATRONIKA

disk eksternal dan zip drive. Konektor yang digunakan adalah DB-25 yang
terdiri dari 25 pin.

Gambar2.156 port parallel


Port USB
Port USB merupakan port yang akhir-akhir ini sangat populer digunakan, yang
dapat digunakan untuk menghubungkan berbagai piranti seperti camera digital,
printer, scanner, zip drive dan sebagainya, port ini mempunyai kecepatan tinggi
bila dibandingkan dengan port serial maupun port paralel.

Gambar2.157 port USB


Port SCSI
Port SCSI adalah Small Compter System Interface yang merupakan jenis port
yang memungkinkan koneksi antar piranti dalam bentuk sambung
menyambung. Port mempunyai kecepatan tinggi, dengan kecepatan tranfernya
32 bit per waktu, biasa digunakan untuk menghubunkan hard drive, scanner,
printer dan tape drive, konektor yang digunakan adalah DB-25 dan 50 pin
Centronics SCSI.

41
LABORATORIUM MEKATRONIKA

Gambar 2.158: port SCSI

Port Infra Merah


Port ini digunakan untuk mendukung hubungan tanpa kabel, misalnya untuk
menghubungkan mouse yang menggunakan infra merah sebagai media
tranmisi, mengirim data dari ponsel, dan sebagainya.

Gambar 2.159 port Infra Merah


Port-Port Lain
Banyak port lain yang tidak tergolong pada port-port diatas, misalnya port
untuk monitor, port keyboard, port mouse, port speaker, port jaringan, port dll.
Dan berikut yang termasuk dalam Port Non Fisik :
Port 80, Web Server
Port ini biasanya digunakan untuk web server, jadi ketika user mengetikan
alamat IP atau hostname di web broeser maka web browser akan melihat IP tsb
pada port 80.
Port 81, Web Server Alternatif

42
LABORATORIUM MEKATRONIKA

ketika port 80 diblok maka port 81 akan digunakan sebagai port altenatif
hosting website.
Port 21, FTP Server
Ketika seseorang mengakses FTP server, maka ftp client secara default akan
melakukan koneksi melalui port 21 dengan ftp server.
Port 22, SSH Secure Shell
Port ini digunakan untuk port SSH
Port 23, Telnet
Jika anda menjalankan server telnet maka port ini digunakan client telnet untuk
hubungan dengan server telnet.
Port 25, SMTP(Simple Mail Transport Protokol)
Ketika seseorang mengirim email ke server SMTP anda, maka port yg
digunakan adalah port 25.
Port 2525 SMTP Alternate Server
Port 2525 adalah port alternatifi aktif dari TZO untuk menservice forwarding
email. Port ini bukan standard port, namun dapat diguunakan apabila port smtp
terkena blok.
Port 110, POP Server
Jika anda menggunakan Mail server, user jika log ke dalam mesin tersebut via
POP3 (Post Office Protokol) atau IMAP4 (Internet Message Access Protocol)
untuk menerima emailnya, POP3 merupakan protokol untuk mengakses mail
box.
Port 119, News (NNTP) Server
Port 3389, Remote Desktop
Port ini adalah untuk remote desktop di WinXP.
Port 389, LDAP Server
LDAP Directory Access Protocol menjadi populer untuk mengakses Direktori,
atau Nama, Telepon, Alamat direktori. Contoh untuk LDAP: / /
LDAP.Bigfoot.Com adalaha LDAP directory server.
Port 143, IMAP4 Server.
IMAP4 atau Pesan Akses Internet Protocol semakin populer dan digunakan
untuk mengambil Internet Mail dari server jauh.Disk lebih intensif, karena
semua pesan yang disimpan di server, namun memungkinkan untuk mudah
online, offline dan diputuskan digunakan.
Port 443, Secure Sockets Layer (SSL) Server

43
LABORATORIUM MEKATRONIKA

Ketika Anda menjalankan server yang aman, SSL Klien ingin melakukan
koneksi ke server Anda Aman akan menyambung pada port
443. This port needs to be open to run your own Secure Transaction server.
Port 445, SMB over IP, File Sharing
Kelemahan windows yg membuka port ini. biasanya port ini digunakan
sebagai port file sharing termasuk printer sharing, port inin mudah dimasukin
virus atau worm dan sebangsanya.
Ports 1503 and 1720 Microsoft NetMeeting and VOIP
MS NetMeeting dan VOIP memungkinkan Anda untuk meng-host Internet
panggilan video atau lainnya dengan.
Port 5631, PCAnywhere
Port 5900, Virtual Network Computing (VNC)
Bila Anda menjalankan VNC server remote kontrol ke PC Anda, menggunakan
port 5900. VNC berguna jika anda ingin mengontrol remote server.
Port 111, Portmap
Port 3306, Mysql
Port 981/TCP

Rangkaian Interface AT89S51 dengan Komputer

AT89S51 bisa digunakan sebagai antarmuka antara perangkat yang


dikendalikan dengan komputer yang berisi program kendali sebagai pengendali
peralatan diluar computer. AT89S51 merupakan chip tunggal yang terdiri dari : CPU,
ram internal, 4 port paralel, interupsi (eksternal interuption, timer/counter, serial
interuption)

Gambar 2.160 rangkaian interface AT 89S51 pada komputer

44
LABORATORIUM MEKATRONIKA

IC AT89C51 ini mempunyai empat buah port yang dapat digunakan sebagai
masukan dan keluaran.Sebelum menggunakan IC Mikrokontroler AT89C51 ini
langkah yang harus dipersiapkan adalah membuat rangkaiansistem minimum
AT89C51. Setelah mendapatkan sebuah rangkaian sistem minimum yang lengkap,
sistem minimum AT89C51 ini akan dioperasikan sebagai input sekaligus sebagai
output pada keseluruhan rangkaian mikrokontroler AT89C51. Berikut merupakan
gambar sistem minimum rangkaian mikrokontroler :

Gambar2.161 : skema rangkaian interface AT 89S51 pada komputer

45
LABORATORIUM MEKATRONIKA

MODUL 2

KOMPONEN ELEKTRONIKA

TUJUAN:

1. Untuk mengetahui jenis-jenis komponen elektronika


2. Untuk mengetahui prinsp kerja komponen dan alat ukur
3. Untuk mengetahui kegunaan rangkaian penyearah

Teori Dasar

RESISTOR

Resistor adalah suatu komponen elektronika yang fungsinya


untuk menghambat arus listrik.
Resistor dapat dibagi menjadi dua, yaitu :

Resistor Tetap

Resistor tetap adalah resistor yang memiliki nilai hambatan


yang tetap. Resistor memiliki batas kemampuan daya
Simbol Resistor Tetap :

Tabel Kode Warna Resistor


GELANG KE
WARNA 1 DAN 2 3 4
Hitam 0 x 1 1%
Coklat 1 x 10 2%
Merah 2 x 100 2%
Jingga 3 x 1000 -
Kuning 4 x 10000 -
Hijau 5 x 100000 -
Biru 6 x 1000000 -
Ungu 7 x 10000000 -
Abu-abu 8 x 100000000 -
Putih 9 x 1000000000 -

46
LABORATORIUM MEKATRONIKA

Emas - x 0.1 5%
Perak - x 0.01 10%
Tidak Berwarna - - 20%

Resistor yang Tidak Tetap (Variabel)


Resistor yang tidak tetap ialah resistor yang nilai
hambatannya atau resistansinya dapat diubah-ubah. Jenisnya
antara lain : hambatan geser, trimpot dan potensiometer.
Yang banyak digunakan ialah trimpot dan potensimeter.
a. Potensiometer
Resistor yang nilai resistansinya dapat diubah-ubah
dengan memutar poros
Simbol Potensiometer :

(a) (b)

b. Trimpot
Resistor yang nilai resistansinya dapat diubah-ubah dengan
cara memutar porosnya
Simbol Trimpot :

(a) (b)

KAPASITOR

Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang dapat


menyimpan dan melepaskan muatan listrik atau energi listrik

47
LABORATORIUM MEKATRONIKA

Kapasitor Tetap

Kapasitor tetap merupakan kapasitor yang mempunyai nilai


kapasitas yang tetap.
Simbol Kapasitor Tetap :

Simbol Elco :

Kapasitor elektrolit atau Electrolytic Condenser (sering disingkat Elco)


adalah Kapasitor yang biasanya berbentuk tabung, mempunyai dua
kutub kaki berpolaritas positif dan negatif, ditandai oleh kaki yang
panjang positif sedangkan yang pendek negatif atau yang dekat tanda
minus ( - ) adalah kaki negatif
Kapasitor Tidak Tetap

Kapasitor tidak tetap adalah kapasitor yang memiliki nilai


kapasitansi atau kapasitas yang dapat diubah-ubah. Kapasitor ini terdiri
dari :
a. Kapasitor Trimmer

Simbol Trimmer :

b. Variabel Capasitor (Varco)

Simbol Varco :

48
LABORATORIUM MEKATRONIKA

DIODA (PN Junction)

Dioda merupakan suatu semikonduktor yang hanya dapat


menghantar arus listrik dan tegangan pada satu arah saja.
Dioda terdiri dari :
Dioda Kontak Titik

Dioda ini dipergunakan untuk mengubah frekuensi


tinggi menjadi frekuensi rendah.

Simbol Dioda Kontak Titik :

Dioda Hubungan

Dioda ini dapat mengalirkan arus atau tegangan yang


besar hanya satu arah. Dioda ini biasa digunakan untuk
menyearahkan arus dan tegangan.

Dioda Zener
Dioda Zener adalah dioda yang bekerja pada daerah
breakdown atau pada daerah kerja reverse bias. Dioda ini banyak
digunakan untuk pembatas tegangan.
Simbol Dioda Zener :

Dioda Pemancar Cahaya (LED)

LED adalah kepanjangan dari Light Emitting Diode (Dioda


Pemancar Cahaya).
Simbol LED :

49
LABORATORIUM MEKATRONIKA

TRANSFORMATOR

Transformator disingkat dengan Trafo. Trafo terdiri dari dua buah


lilitan yaitu lilitan primer dan lilitan skunder. Trafo bekerja berdasarkan
sistem perubahan gaya medan listrik, yang dapat digunakan untuk menaikan
atau menurunkan tegangan listrik AC.
Simbol Trafo :

RELAY

Relay adalah saklar (switch) elektrik yang bekerja berdasarkan


medan magnet. Relay terdiri dari suatu lilitan dan switch mekanik.
gambar Relay :

TRANSISTOR

Transistor memiliki dua jenis yaitu: Transistor Bipolar


dan Transistor Unipolar.

50
LABORATORIUM MEKATRONIKA

Transistor biasa terdiri dari 3 buah kaki yang masing-masing diberi


nama: emitor, basis dan kolektor.
Simbol Transistor :

SWITCH

Switch atau saklar merupakan sebuah alat yang biasa


terdapat pada alat elektronik yang berfungsi menghubungkan dan
memutus arus listrik.

51
LABORATORIUM MEKATRONIKA

DIODA SEBAGAI PENYEARAH


Dioda semikonduktor
Bahan dasar yang banyak digunakan untuk membuat piranti elektronik adalah
bahan semikonduktor germanium (Ge) dan silikon (Si), yang mana kedua
bahan ini mempunyai elektron valensi yang sama.
Sambungan bahan semikonduktor P dan N mendasari suatu piranti
elektronik aktif yang disebut sebagai Dioda.
Dioda mempunyai elektroda Anoda yang berkutub positif dan elektroda Katoda
yang berkutub negatif. Simbol dioda diperlihatkan seperti pada gambar 1.1.

Gambar 1.1
Simbol Dioda

PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG


Contoh sederhana rangkaian penyearah setengah gelombang
diperlihatkan seperti gambar 1.6

52
LABORATORIUM MEKATRONIKA

common
Gambar 1.6 Rangkaian Penyearah setengah gelombang

PENYEARAH GELOMBANG PENUH


Rangkaian penyearah gelombang penuh dapat diperoleh dengan
dua cara. Cara pertama memerlukan transformator sadapan pusat
(Centre Tap-CT).
Cara yang lain untuk mendapatkan keluaran (output) gelombang penuh
adalah
dengan menggunakan empat dioda disebut penyearah jembatan
(rectifier bridge).

A. Rangkaian Penyearah Centre tap


Penyearah gelombang penuh dengan menggunakan transformator sadapan
pusat ( Center Tap ) diperlihatkan seperti gambar 1.10 dan 1.11

Gambar 1.10 Penyearah dengan Trafo CT


Bila U1 dan U2 mempunyai polaritas, ujung A berpolaritas positif dan
ujung B berpolaritas negatif. Pada saat ini D1 menghantar (conduct)
sedangkan D2 tidak menghantar (reverse biased).
Pada saat A berpolaritas negatif , sedang B berpolaritas positif, pada saat ini
D2 menghantar sedangkan D1 tidak menghantar . Bentuk gelombang
input dan output ditunjukkan seperti terlihat pada gambar 1.11

53
LABORATORIUM MEKATRONIKA

Gambar 1.11 Bentuk gelombang Penyearah gelombang penuh

54
LABORATORIUM MEKATRONIKA

MODUL 3

MOTOR MOTOR LISTRIK

Tujuan:

1. Mengetahui jenis-jenis dari motor listrik.


2. Mengetahui prinsip kerja dari motor listrik.
3. Mengetahui aplikasi motor listrik.

Teori Dasar

Motor listrik adalah suatu perangkat elektromagnetis yang dapat mengubah


energi listrik menjadi energi mekanik (gerak).

Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama, yaitu:

Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya

55
LABORATORIUM MEKATRONIKA

Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka
kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah
yang berlawanan.

Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torque untuk memutar kumparan.

Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran
yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang
disebut kumparan medan.

Secara sistem kerjanya motor listrik dibagi atas 4 :


1. Motor DC
Jenis-jenis Motor DC:
Berdasarkan macamnya, Motor DC terdiri dari:

a) Motor DC Shunt.
Motor DC jenis ini mempunyai ciri kumparan penguat medan diparalel terhadap
kumparan armatur.
Kelebihan dari Motor DC jenis ini yaitu tidak terlalu membutuhkan banyak ruangan
karena diameter kawat kecil. Sedangkan kelemahannya yaitu daya keluaran yang
dihasilkan kecil karena arus penguatnya kecil.
b) Motor DC Seri.
Motor DC jenis ini mempunyai ciri kumparan penguat medan diseri terhadap kumparan
armatur.
Kelebihan dari Motor DC jenis ini yaitu daya output yang dihasilkan besar. Sedangkan
kelemahannya yaitu arus beban yang diminta sangatlah besar, sesuai dengan beban yang
dipikulnya.
c) Motor DC Kompound.
Pada umumnya Motor DC Kompond dibuat untuk mengurangi kelemahan yang terjadi
pada Motor DC Shunt maupun Seri.
Jenisnya ada dua macam, yaitu Motor DC Kompond Panjang dan Motor DC Kompond
Pendek, ciri khas yang membedakan keduanya yaitu tata letak kumparan penguat medan
tambahan diletakkan seri dengan kumparan penguat medan pada Motor DC Shunt dan
ini desebut Motor DC Kompond Pendek. Sedangkan pada Motor DC Kompond Panjang,
kumparan penguat medan tambahan diletakkan secara seri antara Kumparan armatur
dan kumparan penguat medan shunt pada Motor DC Shunt.

56
LABORATORIUM MEKATRONIKA

2. Motor AC
Komponen :
Stator
Rotor

Pembagian motor AC :

a) Motor Sinkron

Motor yang bekerja pada kecepatan tetap pada sistim frekwensi tertentu.

Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk pembangkitan daya dan memiliki torque
awal yang rendah, dan oleh karena itu motor sinkron cocok untuk penggunaan awal
dengan beban rendah, seperti kompresor udara.

b) Motor Induksi

Motor yang di induksikan arus magnet pada rotor dengan arus DC axited. Motor ini memiliki
rancangan yang sederhana, murah dan mudah didapat, dan dapat langsung disambungkan ke
sumber daya AC.

3. Motor Stepper
Merupakan motor DC yang lagkahnya perstep

Rangkaian Motor stepper

Pada dasaranya terdapat 3 tipe motor stepper yaitu:


Motor stepper tipe Variable reluctance (VR)
Motor stepper tipe Permanent Magnet (PM)
Motor stepper tipe Hybrid (HB)
4. Motor Servo

57
LABORATORIUM MEKATRONIKA

Motor servo atau lebih singkat disebut Servo adalah Sebuah alat yang terdiri
dari Motor DC, Gear Box dan Driver control yang terpadu menjadi satu. Itu sebabnya
banyak yang menggunakan tipe motor ini untuk pembuatan robot berkaki atau
sejenisnya.

Motor servo biasanya hanya bergerak mencapai sudut tertentu saja dan
tidak kontinyu seperti motor DC maupun motor stepper. Walau demikian, untuk
beberapa keperluan tertentu, motor servo dapat dimodifikasi agar bergerak
kontinyu. Pada robot, motor ini sering digunakan untuk bagian kaki, lengan atau
bagianbagian lain yang mempunyai gerakan terbatas dan membutuhkan torsi
cukup besar. Motor servo adalah motor yang berputar lambat, dimana biasanya
ditunjukkan oleh rate putarannya yang lambat, namun demikian memiliki torsi
yang kuat karena internal gearnya.

MODUL 4

58
LABORATORIUM MEKATRONIKA

OPERATIONAL AMPLIFIER

TUJUAN:

1. Mempelajari penggunaan operational amplifier


2. Mempelajari rangkaian-rangkaian

TEORI DASAR

Operational amplifier yang sering disebut dengan Op-Amp merupakan


komponen yang penting dan banyak digunakan dalam rangkaian
elektronika yang berdaya rendah (Low Power) berfungsi sebagai
penguat tegangan. Istilah Operational menunjukkan kepada
penggunaan Op-Amp pada rangkaian elektronika yang
memberikan operasi auotmatik pada tegangan input (arus input)
yang diberikan pada rangkaian.

Operational Amplifier dan Koneksinya

A. Inverting Amplifier
Operational amplifier yang sering disebut dengan Op-Amp merupakan komponen yang
penting dan banyak digunakan dalam rangkaian elektronika yang berdaya rendah (Low
Power) berfungsi sebagai penguat tegangan. Istilah Operational menunjukkan kepada
penggunaan Op-Amp pada rangkaian elektronika yang memberikan operasi auotmatik pada
tegangan input (arus input) yang diberikan pada rangkaian. Pada rangkaian ini, umpan balik
negatif di bangun melalui resistor R2. Pada penguat membalik sumber isyarat (Vin)
dihubungkan dengan masukan membalik sedangkan masukan positif ditanahkan (GND).

59
LABORATORIUM MEKATRONIKA

Gambar Inverting Amplifier

Untuk operasional amplifier ideal juga tidak ada arus yang mengalir melalui titik X, maka

arus yang melewati R1 harus sama dengan besar arus yang melewati R1. Beda tegangan pada

R1 = Vx Vout dikarenakan Vx adalah untuk amplifier ideal maka beda potensial pada

R1 = Vout

Jadi : Vout = I1 . R2

Dari kedua persamaan ini diperoleh :

Voltase yang didapat dari sirkuit

60
LABORATORIUM MEKATRONIKA

Vout Rf
=
Vin R1

Tanda negatif ( - ) menunjukakan outputnya adalah berlawanan arah. Contohnya beda


fasanya 180o terhadap inputnya.

Untuk menggambarkan kondisi di atas, anggaplah sebuah pengoperasian berlawanan


dari sirkuit amplifier yang memiliki hambatan 1 M, berapa voltase yang diperoleh dari
sirkuit?

Voltase perolehan dari sirkuit

Vout Rf 10
=
= = =10
Vin R1 1

B. Non Inverting Amplifier

61
LABORATORIUM MEKATRONIKA

Gambar Non Inverting Amplifier

Penguat ini memiliki masukan yang dibuat melalui input non-inverting. Dengan demikian
tegangan keluaran rangkaian ini akan satu fasa dengan tegangan inputnya. Untuk
menganalisa rangkaian penguat op-amp non inverting, caranya sama seperti menganalisa
rangkaian inverting. Sebagai penguat non-inverting sumber isyarat dihubungkan dengan
masukan (+).Outputnya bisa diambil dan beda potensial sirkuit yang terdiri dari hubungan
seri R1 dan R2. Voltase Vx adalah fraksi R1 / ( R1 + R2 ) dari voltase output adalah

R1
Vx= Vout
( R 1+ R 2)

Voltase perolehan dari sirkuit

Vout (R 1+R 2) R2
= =1+
Vin R1 R1

Kekhususan dari operasional amplifier ini adalah ketika loop umpan baliknya adalah sirkuit
pendek R2 = 0, maka voltase perolehan adalah 1. Input menuju sirkuit sama dengan
hambatan yang besar. Hambatan input dengan ground biasanya lebih kecil 75. Amplifier
jenis ini disebut juga dengan voltase follower.

C. Summing Amplifier

62
LABORATORIUM MEKATRONIKA

Gambar Summing
Amplifier

Gambar di atas menunjukkan sirkuit dari sebuah summing amplifier, sama dengan inverting
amplifier, X merupakan virtual earth. Ini merupakan penjumlahan dari arus yang masuk ke X
harus sama dengan yang keluar. Dimana IA = VA/RA, IB = VB/RB dan IC = VC/RC, kita
juga harus memiliki arus yang sama melewati tahanan umpan balik. Beda potensial R2
adalah ( Vin Vx ), dimana Vx diasumsikan bernilai nol.

Vout VA VB VC
= + +
R2 RA RB Rn

R2 R2 R2
Vout=( VA + VA + VA )
RA RB RC

Jika RA = RB = RC = R1, maka:

R 1
Vout= (VA + VB+ VC)
R2

63
LABORATORIUM MEKATRONIKA

Ilustrasi diatas memperlihatkan desain sirkuit yang dapat digunakan untuk memperoleh
voltase output yang merupakan rata rata dari ketiga voltase input ketiga sensor.

D. Integrating Amplifier

Gambar Integrating Amplifier

Arus merupakan laju perpindahan muatan ( q ) dan untuk kapasitor q = Cv, dimana V voltase
yang melewatinya. Arus yang melewati kapasitor adalah I = dq/dt = Cdv/dt. Perbedaan
potensial melaui C adalah ( Vx Vout ) dan karena Vx relatif sama dengan nol maka secara
virtual earth = Vout, maka arus yang melewati kapasitor adalah Cdvout/dt tetapi ini juga arus
yang melewati tahanan input R dimana :

Vout dvout
=C
R dt

dvout= ( RC1 ) Vindt


Dari kedua persamaan di atas diperoleh:

1 t 2
Vout ( t 2 )Vout ( t 1 )= Vindt
RC t 1

Vout ( t2 ) adalah voltase output pada waktu t2 demikian juga untuk t1. Output merupakan
proporsional menuju integral dari voltase input. Perubahan sirkuit dapat diperoleh jika
kapasitor dan resistor diubah letaknya pada sirkuit untuk mengintegralkan amplifier.

64
LABORATORIUM MEKATRONIKA

E. Differential Amplifier

Gambar Differential Amplifier

Salah satu amplifier yang berbeda antara kedua voltase inputnya. gambar di atas
memperlihatkan sirkuit tersebut dimana secara nyata tidak ada arus melalui tahanan terbesar
pada operasional amplifier diantara terminal kedua input, tidak ada tegangan jatuh dan kedua
input X akan sama potensialnya.

Voltase V2 melewati R2 dan R1 secara seri, maka potensial V2 pada X adalah :

Vx R2
=
V 2 R1+ R 2

Arus melewati tahanan umpan balik mesti yang sama dengan arus yang melewati R1
karenanya:

V 1Vx VxVout
=
R1 R2

Vout 1 1 V1
R2
=Vx (
+
R2 R1 R1 )

Jadi:

65
LABORATORIUM MEKATRONIKA

R1
Vout= (V 2V 1)
R2

MODUL 5
PLC & RANGKAIAN LOGIKA

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC)


Tujuan:
1. Mampu memahami dasar-dasar unit rancang bangun PLC
2. Mampu memasukan dan menjalankan program dasar di PLC
3. Mampu membuat program atau diagram ladder dari suatu masalah sederhana

66
LABORATORIUM MEKATRONIKA

Teori Dasar
Dalam bidang industri penggunaan mesin otomatis dan pemrosesan secara
otomatis merupakan hal yang umum. Sistem prengontrolan dengan elektromekanik
yang menggunakan relay-relay mempunyai banyak kelemahan, diantaranya kontak-
kontak yang dipakai mudah aus karena panas / terbakar atau karena hubung singkat,
membutuhkan biaya yang besar saat instalasi, pemeliharaan dan modifikasi dari
sistem yang telah dibuat jika dikemudian hari dipertlukan modifikasi.
Dengan menggunakan PLC hal-hal ini dapat diatasii, karena sistem PLC
mengintegrasikan berbagai macam komponen yang berdiri sendiri menjadi suatu
sistem kendali terpadu dan dengan mudah merenovasi tanpa harus mengganti semua
instrumen yang ada.
Terdapat banyak pilihan bahasa untuk membuat program dalam PLC. Masing-
masing bahasa mempunyai keuntungan dan kerugian tergantung dari sudut pandang
kita sebagai user / pemogram. Pada umumnya terdapat 2 bahasa pemograman
sederhana dari PLC , yaitu pemograman diagram ladder dan bahasa instruction list.
(mnemonic code).Diagram Ladder adalah bahasa yang dimiliki oleh setiap PLC.

Ladder Diagram

Diagram Ladder menggambarkan program dalam bentuk grafik. Diagram ini


dikembangkan dari kontak-kontak relay yang terstruktur yang menggambarkan aliran
arus listrik. Dalam diagram ladder terdapat dua buah garis vertical dimana garis
vertical sebelah kiri dihubungkan dengan sumber tegangan positip catu daya dan garis
sebelah kanan dihubungkan dengan sumber tegangan negatip catu daya.

Program ladder ditulis menggunakan bentuk pictorial atau simbol yang secara
umum mirip dengan rangkaian kontrol relay. Program ditampilkan pada layar dengan
elemen-elemen seperti normally open contact, normally closed contact, timer,
counter, sequencer dll ditampilkan seperti dalam bentuk pictorial.
Dibawah kondisi yang benar, listrik dapat mengalir dari rel sebelah kiri ke rel sebelah
kanan, jalur rel seperti ini disebut sebagai ladder line (garis tangga). Peraturan secara
umum di dalam menggambarkan program ladder diagram adalah

Daya mengalir dari rel kiri ke rel kanan


Output koil tidak boleh dihubungkan secara langsung di rel sebelah kiri.
Tidak ada kontak yang diletakkan disebelah kanan output coil
Hanya diperbolehkan satu output koil pada ladder line.
Dengan diagram ladder, gambar diatas direpresantisak menjadi

67
LABORATORIUM MEKATRONIKA

Gambar 1. Diagram Ladder

Diantar dua garis ini dipasang kontak-kontak yang menggambarkan kontrol


dari switch, sensor atau output. Satu baris dari diagram disebut dengan satu rung.
Input menggunakan symbol [ ] (kontak normally open) dan [/] (kontak normally
close). Output mempunyai symbol ( ) yang terletak paling kanan.

2. Prinsip-prinsip Ladder Diagram PLC

Untuk memperlihatkan hubungan antara satu rangkaian fisik dengan ladder diagram
yang mempresentasikannya, lihatlah rangkaian motor listrik pada gambar dibawah
ini.
Motor dihubungkan ke sumber daya melalui 3 saklar yang dirangkai secara seri
ditambah saklar over load sebagai pengaman. Motor akan menyala bila seluruh saklar
dalam kondisi menutup.

Safety overload

Start
Stop motor
motor
Start Stop safety

68
LABORATORIUM MEKATRONIKA

Gambar 2. rangkaian start stop motor

Kesimpulan :

Ladder diagram tersusun dari dua garis vertical yang mewakili rel daya
Diantara garis vertikal tersebut disusun garis horizontal yang disebut rung
(anak tangga) yang berfungsi untukmenempatkan komponen kontrol sistem.
3. Praktek memori Circuit (Latch)

Rangkaian yang bersifat mengingat kondisi sebelumnya seringkali dibutuhkan dalam


kontrol logic. Pada rangkaian ini hasil keluaran dikunci (latching) dengan
menggunakan kontak hasil keluaran itu sendiri, sehingga walaupun input sudah
berubah, kondisi output tetap.

X1 X2 Y1

Y1

Gambar 3. Latching Circuit

RANGKAIAN LOGIKA
Tujuan :
1. Untuk mengetahui prinsip dasar gerbang logika.
2. Mengetahui kombinasi gerbang logika.
3. Mengetahui aplikasi gerbang logika.
Teori Dasar
Rangkaian logika adalah rangkaian yang menerapkan dasar-dasar logika dalam
pemakaiannya. Pada umumnya rangkaian logika menggunakan gerbang-gerbang
logika yang terintegrasi dalam satu IC.

69
LABORATORIUM MEKATRONIKA

Gerbang logika dapat mengkondisikan input - input yang masuk kemudian


menjadikannya sebuah output yang sesuai dengan apa yang ditentukan olehnya.
Terdapat tiga gerbang logika dasar, yaitu : gerbang AND, gerbang OR, gerbang NOT.
Ketiga gerbang ini menghasilkan empat gerbang berikutnya, yaitu : gerbang NAND,
gerbang NOR, gerbang XOR, gerbang XAND

1. Gerbang AND
Gerbang AND merupakan suatu gerbang logika yang apabila outputnya
berlogika positif jika kedua inputnya berlogika positif.
Hal ini dapat dimisalkan sebagai sebuah starter mobil, sebelum starter bekerja
mesin akan hidup jika dua kondisi berada pada keadaan siap, pertama kunci
diputar dan kedua bahan bakar siap pada posisinya. Sinyal elektrik baru bisa
dikirimkan ke starter sehingga dapat membakar bahan bakar. Sirkuit untuk
starter ini dapat diperlihatkan pada gambar dibawah :
Situasi diatas merupakan contoh dari gerbang AND dimana jika S1 ditutup
dan S2 terbuka maka arus tidak dapat mengalir demikian juga jika S2 tertutup
dan S1 terbuka arus masih tetap tidak mengalir.

2. Gerbang OR
Gerbang OR merupakan suatu gerbang logika yang outputnya akan berlogika
positif jika salah satu inputnya berlogika positif. Gerbang OR ini dapat
dimisalkan dengan rangkaian paralel dari sebuah saklar, ini dapat dilihat dari
gambar dibawah ini:

Jika kedua saklar tertutup maka arus akan mengalir melalui rangkaian dan jika
tidak ada satupun yang tertutup maka arus tidak akan mengalir.

3. Gerbang NOT
Gerbang NOT merupakan suatu gerbang logika yang outputnya berkebalikan
dengan inputnya (inverter). Gerbang NOT dapat diasumsikan seperti rangkain
dengan satu saklar seperti dibawah ini :

4.Gerbang NAND

Merupakan gabungan dari gerbang AND dan NOT. Dimana output dari
gerbang AND menjadi input bagi gerbang NOT.

4. Gerbang NOR
Merupakan gabungan dari Gerbang OR dan NOT. Dimana output dari
gerbang OR menjadi input bagi gerbang NOT.

70
LABORATORIUM MEKATRONIKA

5. Gerbang Exclusive OR (XOR)


Gerbang XOR merupakan suatu gerbang logika yang apabila kedua inputnya
sama maka outputnya akan berlogika negatif, dan sebaliknya. Simbolnya
seperti gambar dibawah ini :

6. Gerbang Exclusive NOR (XNOR)


Gerbang XNOR merupakan suatu gerbang logika yang apabila kedua
inputnya sama maka outputnya akan bernilai positif, dan sebaliknya.

jenis-jenis gerbang logika

Nama Fungsi Lambang dalam rangkaian Tabel


kebenaran

DIN 40700
IEC 60617-
US-Norm (sebelum
12
1976)

A B Y
Gerbang-
AND 0 0 0
(AND)
0 1 0

71
LABORATORIUM MEKATRONIKA

1 0 0

1 1 1

A B Y

0 0 0
Gerbang-
OR 0 1 1
(OR)
1 0 1

1 1 1

Gerbang- \
NOT
(NOT, A Y
Gerbang-
komplemen, 0 1
Pembalik(Inv
erter)) 1 0

A B Y

0 0 1
Gerbang-
NAND 0 1 1
(Not-AND)
1 0 1

1 1 0

A B Y
Gerbang-
NOR 0 0 1
(Not-OR)
0 1 0

72
LABORATORIUM MEKATRONIKA

1 0 0

1 1 0

A B Y

Gerbang- 0 0 0
XOR
(Antivalen, atau 0 1 1
Exclusive-
1 0 1
OR)
1 1 0

A B Y
Gerbang- 0 0 1
XNOR
(Ekuivalen, atau 0 1 0
Not-
Exclusive- 1 0 0
OR)
1 1 1

73

Anda mungkin juga menyukai