Diktat Prakitum Mekatronika 2015
Diktat Prakitum Mekatronika 2015
MODUL 1
Tujuan :
Mikrokontroler
Defenisi Mikrokontroler
Gambar2.129 . Mikrokontroler
1
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Secara harfiahnya bisa disebut pengendali kecil dimana sebuah sistem elektronik
yang sebelumnya banyak memerlukan komponen-komponen pendukung seperti IC
TTL dan CMOS dapat direduksi atau diperkecil dan akhirnya terpusat serta
dikendalikan oleh mikrokontroler ini.
2
LABORATORIUM MEKATRONIKA
2. Osilator internal dan rangkaian pewaktu, RAM internal 128 byte (on
chip).
9. 4 Kbytes Flash ROM yang dapat diisi dan dihapus sampai 1000 kali
A. Memori
3
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Memori adalah bagian mikrokontroler untuk menyimpan program dan data. Ada 3
bagian utama sebuah memori, yaitu alamat, data dan kontrol baca atau tulis R
atau W.
Gambar2.131 RAM
4
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Gambar2.133 . EPROM
Gambar2.134 . EEPROM
5
LABORATORIUM MEKATRONIKA
B. Register
Mcu dalam memproses data memori , ia akan mengambil data di memori dan
menyimpan ke dalam register di dalam CPU setelah diproses hasil akan dikirim
kembali ke memori. Register di CPU biasanya terdiri dari 2 jenis yaitu Akumulator
dan index register.
Dalam melakukan berbagai operasi perhitungan data yang ada di memori, CPU
mengambil data di memori dan menyimpan di register agar lebih efisien.
Misal operasi penjumlahan data didua lokasi memori, lokasi data di lokasi memori 1
di simpan di register 1 dan data kedua dari lokasi memori di simpan di register 2
hasilnya di simpan di register 3. Bentuk fisik CPU seperti gambar di bawah ini :
6
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Gambar2.135 . CPU
D. Bus (Jalur)
Bus adalah nama untuk group koneksi-koneksi. Ada 2 jenis bus, yaitu : bus data
dan bus alamat. Jalur data terdiri dari 8 bit, 16 bit, 32 bit, tapi untuk mikrokontroler
yang kita pelajari terdiri dari 8 bit data (1 byte) dan jalur alamat jumlahnya variatif
tergantung jenis mikrokontroler. Jumlah jalur alamat menunjukan banyaknya lokasi
memori yang bisa diakses. Misal bus alamat ada 3 (A0,A1,A2) maka lokasi alamat
di memori yang bisa diakses adalah ada 8 lokasi alamat di memori , 8 = 23
Jadi jika bus alamat ada 16 bit (A0~A15) maka jumlah alamat yang bisa diakses
sebanyak 216 = 65536 lokasi memori.
7
LABORATORIUM MEKATRONIKA
E. Input-output unit
Untuk berhubungan dengan dunia luar seperti dengan relay, LED, sensor, switch
dan lain-lain, mikrokontroler menggunakan input atau output port. Jenis port ada 3,
yaitu port untuk mengambil sinyal dari luar (disebut input port), port untuk
mengeluarkan sinyal (output port) dan ada port yang bisa untuk input maupun output
pada 1 kaki yang sama atau bidirectional. Cara menulis atau membaca sama seperti
menulis atau membaca memori, cuma alamatnya bisa berupa nomor port atau pin
mikrokontroler.
Bentuk fisik port yang dapat digunakan seperti gambar di bawah ini :
F. Komunikasi Serial
8
LABORATORIUM MEKATRONIKA
G. Timer unit
H. Watchdog
Jadi, biar watchdog timer tidak mereset CPU ketika keadaan normal kita harus
mereset watchdog timer maksimal tiap 4 detik. Jadi sebelum ia mereset CPU, artinya
pada detik ke 4 kita reset watchdog timer, jadi sebelum watchdog timer mereset CPU
pada detik kelima sudah kita reset duluan watchdog timer-nya pada detik ke 4,
perintah mereset watchdog timer ada di dalam program. Jadi ketika program kita
hang maka tidak ada lagi perintah yang mereset watchdog timer sehingga watchdog
timerakan mereset CPU.
Contoh skema kerja watchdog dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
9
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Perlu diingat bahwa mikrokontroler bekerja pada sinyal digital 1 atau 0. Beberapa
mikrokontroler dilengkapi analog digital converter, misalnya pada mikrokontroler
mc68hc11 buatan motorola. Tugas adc merubah sinyal analog kedigital sehingga bisa
diproses mikrokontroler.
J. Interupsi
10
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Program yang dijalankan dengan cara reset, merupakan program utama bagi
prosesor. Peristiwa perangkat keras yang dipakai untuk mengatur kerja dari perangkat
lunak, tidak hanya terjadi pada proses reset, tapi terjadi pula dalam proses interupsi.
Dalam proses interupsi, terjadinya sesuatu pada perangkat keras tertentu dicatat
dalam flip-flop khusus, flip-flop tersebut sering disebut sebagai petanda (flag),
catatan dalam petanda tersebut diatur sedemikian rupa sehingga bisa merupakan
sinyal permintaan interupsi pada prosesor. Jika permintaan interupsi ini dilayani
prosesor, program Counterakan diisi dengan sebuah nilai. Nilai tersebut dinamakan
sebagai vektor interupsi (interrupt vector), yang merupakan nomor awal memori-
program yang menampung program yang dipakai untuk melayani permintaan
interupsi tersebut.
Jika pada saat yang sama terjadi lebih dari satu permintaan interupsi, prosesor
akan melayani permintaan interupsi tersebut menurut perioritas yang sudah
ditentukan, selesai melayani permintaan interupsi perioritas yang lebih tinggi,
11
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Saat prosesor sedang mengerjakan ISR, bisa jadi terjadi permintaan interupsi lain,
jika permintaan interupsi yang datang belakangan ini mempunyai perioritas lebih
tinggi, ISR yang sedang dikerjakan ditinggal dulu, prosesor melayani permintaan
yang perioritas lebih tinggi, selesai melayani interupsi perioritas tinggi prosesor
meneruskan ISR semula, baru setelah itu kembali mengerjakan program utama. Hal
ini dikatakan sebagai interupsi bertingkat (nested interrupt), tapi tidak semua prosesor
mempunyai kemampuan melayani interupsi secara ini.
Ciri-ciri Mikrokontroler
12
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Gambar1.139 . Mikrokontroler
Gambar2.140 .Mikroprosesor
Jenis-jenis Mikrokontroler
13
LABORATORIUM MEKATRONIKA
14
LABORATORIUM MEKATRONIKA
15
LABORATORIUM MEKATRONIKA
IC mikrokontroler AT89S
1 XTAL 12 MHz atau 11.0592 MHz
2 kapasitor kertas 33 pF
1 kapasitor elektrolit 10 uF
1 resistor 10 Kohm
3. Mikrokontroler PIC
Mikrokontroler PIC adalah salah satu jenis mikrokontroler yang
diproduksi oleh microchip untuk mengontrol alat disekeliling, sehingga
mengurangi beban CPU utama PIC 18F452 yang memiliki fungsi kalkulasi
dan memori serta dikendalikan oleh software.PIC termasuk keluarga
mikrokonktroler berarsitektur Harvard yang dibuat oleh Microchip
Technology. Awalnya dikembangkan oleh Divisi Mikroelektronik General
Instruments dengan nama PIC1640. Frekuensi kerja maksimum clock
untuk mikrokontroler PIC adalah sekitar 20 MHz dan kapasitas memori
untuk mengisikan program adalah sekitar 1 k sampai dengan 4 k. Frekuensi
clock dapat menentukan kecepatan membaca suatu program dan sebuah
16
LABORATORIUM MEKATRONIKA
instruksi dieksekusi atau dijalankan. Bentuk fisik dapat dilihat pada gambar
di bawah ini:
A. Mikrokontroler AT89S51
Spesifikasi Teknis :
- 4K Byte Code Memory
- 3 Lock Bit
- 256 Byte Internal RAM
17
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Adapun bentuk fisik dari mikrokontroler AT89S51 dapat dilihat pada gambar
di bawah ini:
18
LABORATORIUM MEKATRONIKA
1. Pin 1 sampai 8 (Port 1) merupakan port pararel 8 bit dua arah (bidirectional) yang
dapat digunakan untuk berbagai keperluan (general purpose).
2. Pin 9 merupakan pin reset, reset aktif jika mendapat catuan tinggi.
3. Pin 10 sampai 17 (Port 3) adalah port pararel 8 bit dua arah yang memiliki fungsi
pengganti sebagai berikut :
19
LABORATORIUM MEKATRONIKA
P3.6 (16) : WR (Write, aktif low) Sinyal kontrol penulisan data dari port 0 ke
memori data dan input-output eksternal.
P3.7 (17) : RD (Read, aktif low) Sinyal kontrol pembacaan memori data input-
output eksternal ke port 0.
7. Pin 21 sampai 28 (Port 2) adalah port pararel 8 bit dua arah. Port ini mengirim
byte alamat bila pengaksesan dilakukan pada memori eksternal.
8. Pin 29 sebagai PSEN (Program Store Enable) adalah sinyal yang digunakan
untuk membaca, memindahkan program memori eksternal (ROM / EPROM) ke
mikrokontroler (aktif low).
9. Pin 30 sebagai ALE (Address Latch Enable) untuk menahan alamat bawah
selama mengakses memori eksternal. Pin ini juga berfungsi sebagai PROG
(aktif low) yang diaktifkan saat memprogram internal flash memori pada
mikrokontroler (on chip).
10. Pin 31 sebagai EA (External Accesss) untuk memilih memori yang akan
digunakan, memori program internal (EA = Vcc) atau memori program eksternal
(EA = Vss), juga berfungsi sebagai Vpp (programming supply voltage) pada saat
memprogram internal flash memori pada mikrokontroler.
11. Pin 32 sampai 39 (Port 0) merupakan port pararel 8 bit dua arah. Berfungsi
sebagai alamat bawah yang dimultipleks dengan data untuk mengakses program
dan data memori eksternal.
20
LABORATORIUM MEKATRONIKA
21
LABORATORIUM MEKATRONIKA
22
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Adalah sebuah sinyal keluaran yang terdapat pada pin 29. Fungsinya
adalah sebagai sinyal kontrol untuk memungkinkan mikrokontroler
membaca program (code) dari memori eksternal. Biasanya pin ini
dihubungkan ke pin EPROM. Jika eksekusi program dari ROM internal
atau dari flash memori (ATMEL AT89SXX), maka berada pada kondisi
tidak aktif (high).
Sinyal output ALE yang berada pada pin 30 fungsinya sama dengan
ALE pada microprocessor INTEL 8085, 8088 atau 8086. Sinyal ALE
dipergunakan untuk demultiplek bus alamat dan bus data.Sinyal ALE
membangkitkan pulsa sebesar 1/6 frekuensi oscillator dan dapat dipakai
sebagai clock yang dapat dipergunakan secara umum.
o EA (External Access)
o RST (Reset)
Input reset pada pin 9 adalah reset master untuk AT89S51. Pulsa
transisi dari tinggi selama 2 siklus ke rendah akan mereset
mikrokontroler.
o Oscillator
Oscillator yang disediakan pada chip dikemudikan dengan XTAL yang
dihubungkan pada pin 18 dan pin 19. Diperlukan kapasitor penstabil
23
LABORATORIUM MEKATRONIKA
sebesar 30 pF. Besar nilai XTAL sekitar 3 MHz sampai 33 MHz. XTAL1
adalah input ke pembalikan penguat osilator (inverting oscillator
amplifier) dan input ke clock internal pengoperasian rangkaian.
Sedangkan XTAL2 adalah output dari pembalikan penguat osilator.
o Power
a. Rangkaian Reset
24
LABORATORIUM MEKATRONIKA
b. Rangkaian Xtal
25
LABORATORIUM MEKATRONIKA
c. Rangkaian VCC
26
LABORATORIUM MEKATRONIKA
1. Rangkaian minimum
Untuk menghidupkan 8 LED melalui Port 0 ditunjukan pada Gambar
1. yang perlu diperhatikan adalah konfigurasi rangkaian LED yaitu Common
Anode (CA) artinya untuk menghidupkan LED pada Port 3, port 3 harus
dikirim atau diberi logika 0. Jika LED terhubung secara Common Katode,
maka untuk menyalakan LED harus dikirim atau diberi logika 1,
menyebabkan Port 0 menjadi masukan berimpedansi, sehingga tidak dapat
menyalakan LED karena ordenya A.
V C C
U 1
3 9 2 1
3 8 P 0 .0 / A D 0 P 2 .0 / A 8 2 2
3 7 P 0 .1 / A D 1 P 2 .1 / A 9 2 3
3 6 P 0 .2 / A D 2 P 2 .2 /A 1 0 2 4
3 5 P 0 .3 / A D 3 P 2 .3 /A 1 1 2 5
3 4 P 0 .4 / A D 4 P 2 .4 /A 1 2 2 6
3 3 P 0 .5 / A D 5 P 2 .5 /A 1 3 2 7
3 2 P 0 .6 / A D 6 P 2 .6 /A 1 4 2 8
P 0 .7 / A D 7 P 2 .7 /A 1 5
1 1 0
2 P 1 .0 P 3 .0 /R XD 1 1
3 P 1 .1 P 3 .1 /T XD 1 2
4 P 1 .2 P 3 .2 /IN T 0 1 3
5 P 1 .3 P 3 .3 /IN T 1 1 4
6 P 1 .4 P 3 .4 /T 0 1 5
7 P 1 .5 P 3 .5 /T 1 1 6
8 P 1 .6 P 3 .6 /W R 1 7
P 1 .7 P 3 .7 /R D
1 9 3 0
1 8 XTA L 1 A L E /P R O G 2 9
V C C XTA L 2 P S E N
X1
3 1
R S T 9 E A /V P P
R S T
1 1 ,0 5 9 2 M H z
C 3 A T8 9 S 5 1
1 0 u
3 0 p 3 0 p R E S E T
C 6 C 7 R S T
C
R 2 D 3
4 K 7
1 N 4 0 0 2
A
2. Program
27
LABORATORIUM MEKATRONIKA
/* Program utama */
void main()
{
char a; a=0x000;
while(1)
{
P0 = a; //menyalakan Led semuanya
}
}
28
LABORATORIUM MEKATRONIKA
/*-------------Program utama-------------*/
void main()
{
char a; char b;
a=0x000; b=0x0FF;
while(1)
{
P0= a; //menyalakan Led semuanya
tunda(500); //memanggil fungsi tunda
P0= b; //mematikan semua Led
tunda(500); //memanggil fungsi tunda
}
29
LABORATORIUM MEKATRONIKA
/*--------------Program utama-----------------*/
void main()
{
char a;
char b;
30
LABORATORIUM MEKATRONIKA
a=0x00f;
b=0x0f0;
while(1)
{
P0= a; //menyalakan Led port0 - port3 yang
tunda(); //memanggil fungsi tunda
P0= b; //menyalakan Led port4 - port7 yang
tunda(); //memanggil fungsi tunda
}
}
/*-----------------fungsi tunda-----------------*/
void tunda()
{
_asm
mov r0, #0x0f5
31
LABORATORIUM MEKATRONIKA
/*--------------Program utama-------------------*/
void main()
{
char a;
char b;
a=0x55;
b=0xAA;
while(1)
{
P0= a; //menyalakan Led port genap yang lain
mati
tunda(); //memanggil fungsi tunda
P0= b; //menyalakan Led port ganjil yang lain
mati
tunda(); //memanggil fungsi tunda
}
}
32
LABORATORIUM MEKATRONIKA
ini dijalankan pada hardware nyala led berlogika tinggi atau logika 1. jika
menggunakan logika rendah maka LED bukan menyala tetapi akan mati.
Program LED berjalan kekanan menggunakan operasi geser kanan. Operasi
geser kiri akan menggeser bit-bit kekanan sehingga bit 0 akan berpindah ke
bit 1 dan bit 1 akan berpindah ke bit 2 dan seterusnya.
/* fungsi tunda 1 */
/*------------------------------------------*/
/* fungsi tunda 1 milidetik (kira-kira) */
/*------------------------------------------*/
void tunda1ms()
{
int i;
for(i=0;i<150;i++);
}
/*--------------------------------------------*/
/* fungsi tunda n milidetik */
/*--------------------------------------------*/
void tunda(int n)
{
int i;
33
LABORATORIUM MEKATRONIKA
/* Program utama */
void main()
{
volatile unsigned char a=0x01;
while(1)
{
a=((a>>7) | (a<<1)); //putar ke kanan 1 bit, bit
ke 0 akan
tunda(1000); //sehingga efeknya seperti LED
berjalan
P0=a; // mengisi bit ke 7 dst
}
}
34
LABORATORIUM MEKATRONIKA
/* fungsi tunda 1 */
/*------------------------------------------*/
/* fungsi tunda 1 milidetik (kira-kira) */
/*------------------------------------------*/
void tunda1ms()
{
int i;
for(i=0;i<150;i++);
}
/*--------------------------------------------*/
/* fungsi tunda n milidetik */
/*--------------------------------------------*/
void tunda(int n)
{
int i;
for (i=0; i<n;i++)
tunda1ms();
}
/* Program utama */
void main()
{
volatile unsigned char a=0x01;
while(1)
{
a=((a<<7) | (a>>1)); //putar ke kanan 1 bit, bit ke 0
akan
tunda(1000); //sehingga efeknya seperti LED
35
LABORATORIUM MEKATRONIKA
berjalan
P0=a; // mengisi bit ke 7 dst
}
}
INTERFACE
Pengertian Interface
Interface dapat juga diartikan sebagai salah satu bagian yang terpenting dari
sistem. Interface sendiri adalah sistem yang dirancang untuk mengolah input dan
output dari data. Seperti contohnyainterface dibuat untuk pembentukan output
laporan yang dapat dipreview, diprint, export/import (excel, word, barcode, text dll..).
Semua ini dikenalkan untuk memudahkan dalam hal analisa dan strategi.
36
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Jenis-Jenis Interface
1. Serial Interface
Serial Port atau biasa disebut dalam bahasa Indonesia adalah port seri
merupakan sebuah port pada personal computer yang berfungsi untuk
mentransmisikan satu bit informasi pada satu satuan waktu. Dalam serial port,
pengiriman informasi tidak memungkinkan untuk melakukan secara banyak
sekalius.Hal ini disebabkan karena dalam melakukan pemindahan data, biasanya
serial port bekerja seri, misalnya COM 1 dan COM 2.Untuk penggunaan port serial
sekarang ini sudah berkurang.Penggunaan port serial telah tergantikan dengan port
USB dan Firewire. Sedangkan untuk jaringan (networking) fungsinya sudah
tergantikan dengan port Ethernet. Berikut beberapa fungsi serial port yaitu
menghubungkan antara peripheral (alat) computer lain dengan motherboard,
penghubung antara mouse dengan motherboard, penghubung antara modem dengan
motherboard, dan mentransmisikan informasi-informasi berupa bit-bit dari mainboard
ke perangkat lainnya.
37
LABORATORIUM MEKATRONIKA
2. Paralel Interface
Parallel port atau biasa disebut dalam bahasa Indonesia adalah port paralel
merupakan sebuah port pada personal computer yang berfungsi sebagai alat
komunikasi komputer (motherboard) dengan perangkat luar yang bersifat paralel.
Pada port paralel, pemindahan informasi dapat dilakukan secara bersamaan sehingga
informasi yang terkirim lebih banyak daripada port seri.Port paralel biasa dikenal
dengan Printer Port atau Centronics Port. Fungsi port paralel adalah sebagai
penghubung motherboard dengan Printer jenis lama, Zip drive, beberapa Scanner,
Sound Cards, Web Cams, Gamepads, Joystick, pemrograman EPROM, peralatan
SCSI melalui adapter paralel ke SCSI, percobaan dengan TTL 12 driver, dan External
CD-R atau CD-RW. Selain itu, port paralel juga digunakan sebagi uji coba sederhana
dalam perancangan peralatan elektronika.
38
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Gambar 2.153.parallelInterface
b. Port Logika (non fisik),adalah port yang di gunakan oleh Software sebagai jalur
untuk melakukan koneksi dengan komputer lain, tentunya termasuk koneksi
internet.
39
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Port Parallel
Port Parallel atau sering disebut port LPT bekerja atas dasar 8 bit perwaktu,
cocok untuk pengiriman data dengan cepat, tetapi dengan kabel yang pendek
(tidak lebih dari 15 kaki). Umumnya digunakan untuk printer parallel, hard
40
LABORATORIUM MEKATRONIKA
disk eksternal dan zip drive. Konektor yang digunakan adalah DB-25 yang
terdiri dari 25 pin.
41
LABORATORIUM MEKATRONIKA
42
LABORATORIUM MEKATRONIKA
ketika port 80 diblok maka port 81 akan digunakan sebagai port altenatif
hosting website.
Port 21, FTP Server
Ketika seseorang mengakses FTP server, maka ftp client secara default akan
melakukan koneksi melalui port 21 dengan ftp server.
Port 22, SSH Secure Shell
Port ini digunakan untuk port SSH
Port 23, Telnet
Jika anda menjalankan server telnet maka port ini digunakan client telnet untuk
hubungan dengan server telnet.
Port 25, SMTP(Simple Mail Transport Protokol)
Ketika seseorang mengirim email ke server SMTP anda, maka port yg
digunakan adalah port 25.
Port 2525 SMTP Alternate Server
Port 2525 adalah port alternatifi aktif dari TZO untuk menservice forwarding
email. Port ini bukan standard port, namun dapat diguunakan apabila port smtp
terkena blok.
Port 110, POP Server
Jika anda menggunakan Mail server, user jika log ke dalam mesin tersebut via
POP3 (Post Office Protokol) atau IMAP4 (Internet Message Access Protocol)
untuk menerima emailnya, POP3 merupakan protokol untuk mengakses mail
box.
Port 119, News (NNTP) Server
Port 3389, Remote Desktop
Port ini adalah untuk remote desktop di WinXP.
Port 389, LDAP Server
LDAP Directory Access Protocol menjadi populer untuk mengakses Direktori,
atau Nama, Telepon, Alamat direktori. Contoh untuk LDAP: / /
LDAP.Bigfoot.Com adalaha LDAP directory server.
Port 143, IMAP4 Server.
IMAP4 atau Pesan Akses Internet Protocol semakin populer dan digunakan
untuk mengambil Internet Mail dari server jauh.Disk lebih intensif, karena
semua pesan yang disimpan di server, namun memungkinkan untuk mudah
online, offline dan diputuskan digunakan.
Port 443, Secure Sockets Layer (SSL) Server
43
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Ketika Anda menjalankan server yang aman, SSL Klien ingin melakukan
koneksi ke server Anda Aman akan menyambung pada port
443. This port needs to be open to run your own Secure Transaction server.
Port 445, SMB over IP, File Sharing
Kelemahan windows yg membuka port ini. biasanya port ini digunakan
sebagai port file sharing termasuk printer sharing, port inin mudah dimasukin
virus atau worm dan sebangsanya.
Ports 1503 and 1720 Microsoft NetMeeting and VOIP
MS NetMeeting dan VOIP memungkinkan Anda untuk meng-host Internet
panggilan video atau lainnya dengan.
Port 5631, PCAnywhere
Port 5900, Virtual Network Computing (VNC)
Bila Anda menjalankan VNC server remote kontrol ke PC Anda, menggunakan
port 5900. VNC berguna jika anda ingin mengontrol remote server.
Port 111, Portmap
Port 3306, Mysql
Port 981/TCP
44
LABORATORIUM MEKATRONIKA
IC AT89C51 ini mempunyai empat buah port yang dapat digunakan sebagai
masukan dan keluaran.Sebelum menggunakan IC Mikrokontroler AT89C51 ini
langkah yang harus dipersiapkan adalah membuat rangkaiansistem minimum
AT89C51. Setelah mendapatkan sebuah rangkaian sistem minimum yang lengkap,
sistem minimum AT89C51 ini akan dioperasikan sebagai input sekaligus sebagai
output pada keseluruhan rangkaian mikrokontroler AT89C51. Berikut merupakan
gambar sistem minimum rangkaian mikrokontroler :
45
LABORATORIUM MEKATRONIKA
MODUL 2
KOMPONEN ELEKTRONIKA
TUJUAN:
Teori Dasar
RESISTOR
Resistor Tetap
46
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Emas - x 0.1 5%
Perak - x 0.01 10%
Tidak Berwarna - - 20%
(a) (b)
b. Trimpot
Resistor yang nilai resistansinya dapat diubah-ubah dengan
cara memutar porosnya
Simbol Trimpot :
(a) (b)
KAPASITOR
47
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kapasitor Tetap
Simbol Elco :
Simbol Trimmer :
Simbol Varco :
48
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Dioda Hubungan
Dioda Zener
Dioda Zener adalah dioda yang bekerja pada daerah
breakdown atau pada daerah kerja reverse bias. Dioda ini banyak
digunakan untuk pembatas tegangan.
Simbol Dioda Zener :
49
LABORATORIUM MEKATRONIKA
TRANSFORMATOR
RELAY
TRANSISTOR
50
LABORATORIUM MEKATRONIKA
SWITCH
51
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Gambar 1.1
Simbol Dioda
52
LABORATORIUM MEKATRONIKA
common
Gambar 1.6 Rangkaian Penyearah setengah gelombang
53
LABORATORIUM MEKATRONIKA
54
LABORATORIUM MEKATRONIKA
MODUL 3
Tujuan:
Teori Dasar
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama, yaitu:
55
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka
kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah
yang berlawanan.
Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran
yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang
disebut kumparan medan.
a) Motor DC Shunt.
Motor DC jenis ini mempunyai ciri kumparan penguat medan diparalel terhadap
kumparan armatur.
Kelebihan dari Motor DC jenis ini yaitu tidak terlalu membutuhkan banyak ruangan
karena diameter kawat kecil. Sedangkan kelemahannya yaitu daya keluaran yang
dihasilkan kecil karena arus penguatnya kecil.
b) Motor DC Seri.
Motor DC jenis ini mempunyai ciri kumparan penguat medan diseri terhadap kumparan
armatur.
Kelebihan dari Motor DC jenis ini yaitu daya output yang dihasilkan besar. Sedangkan
kelemahannya yaitu arus beban yang diminta sangatlah besar, sesuai dengan beban yang
dipikulnya.
c) Motor DC Kompound.
Pada umumnya Motor DC Kompond dibuat untuk mengurangi kelemahan yang terjadi
pada Motor DC Shunt maupun Seri.
Jenisnya ada dua macam, yaitu Motor DC Kompond Panjang dan Motor DC Kompond
Pendek, ciri khas yang membedakan keduanya yaitu tata letak kumparan penguat medan
tambahan diletakkan seri dengan kumparan penguat medan pada Motor DC Shunt dan
ini desebut Motor DC Kompond Pendek. Sedangkan pada Motor DC Kompond Panjang,
kumparan penguat medan tambahan diletakkan secara seri antara Kumparan armatur
dan kumparan penguat medan shunt pada Motor DC Shunt.
56
LABORATORIUM MEKATRONIKA
2. Motor AC
Komponen :
Stator
Rotor
Pembagian motor AC :
a) Motor Sinkron
Motor yang bekerja pada kecepatan tetap pada sistim frekwensi tertentu.
Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk pembangkitan daya dan memiliki torque
awal yang rendah, dan oleh karena itu motor sinkron cocok untuk penggunaan awal
dengan beban rendah, seperti kompresor udara.
b) Motor Induksi
Motor yang di induksikan arus magnet pada rotor dengan arus DC axited. Motor ini memiliki
rancangan yang sederhana, murah dan mudah didapat, dan dapat langsung disambungkan ke
sumber daya AC.
3. Motor Stepper
Merupakan motor DC yang lagkahnya perstep
57
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Motor servo atau lebih singkat disebut Servo adalah Sebuah alat yang terdiri
dari Motor DC, Gear Box dan Driver control yang terpadu menjadi satu. Itu sebabnya
banyak yang menggunakan tipe motor ini untuk pembuatan robot berkaki atau
sejenisnya.
Motor servo biasanya hanya bergerak mencapai sudut tertentu saja dan
tidak kontinyu seperti motor DC maupun motor stepper. Walau demikian, untuk
beberapa keperluan tertentu, motor servo dapat dimodifikasi agar bergerak
kontinyu. Pada robot, motor ini sering digunakan untuk bagian kaki, lengan atau
bagianbagian lain yang mempunyai gerakan terbatas dan membutuhkan torsi
cukup besar. Motor servo adalah motor yang berputar lambat, dimana biasanya
ditunjukkan oleh rate putarannya yang lambat, namun demikian memiliki torsi
yang kuat karena internal gearnya.
MODUL 4
58
LABORATORIUM MEKATRONIKA
OPERATIONAL AMPLIFIER
TUJUAN:
TEORI DASAR
A. Inverting Amplifier
Operational amplifier yang sering disebut dengan Op-Amp merupakan komponen yang
penting dan banyak digunakan dalam rangkaian elektronika yang berdaya rendah (Low
Power) berfungsi sebagai penguat tegangan. Istilah Operational menunjukkan kepada
penggunaan Op-Amp pada rangkaian elektronika yang memberikan operasi auotmatik pada
tegangan input (arus input) yang diberikan pada rangkaian. Pada rangkaian ini, umpan balik
negatif di bangun melalui resistor R2. Pada penguat membalik sumber isyarat (Vin)
dihubungkan dengan masukan membalik sedangkan masukan positif ditanahkan (GND).
59
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Untuk operasional amplifier ideal juga tidak ada arus yang mengalir melalui titik X, maka
arus yang melewati R1 harus sama dengan besar arus yang melewati R1. Beda tegangan pada
R1 = Vx Vout dikarenakan Vx adalah untuk amplifier ideal maka beda potensial pada
R1 = Vout
Jadi : Vout = I1 . R2
60
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Vout Rf
=
Vin R1
Vout Rf 10
=
= = =10
Vin R1 1
61
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Penguat ini memiliki masukan yang dibuat melalui input non-inverting. Dengan demikian
tegangan keluaran rangkaian ini akan satu fasa dengan tegangan inputnya. Untuk
menganalisa rangkaian penguat op-amp non inverting, caranya sama seperti menganalisa
rangkaian inverting. Sebagai penguat non-inverting sumber isyarat dihubungkan dengan
masukan (+).Outputnya bisa diambil dan beda potensial sirkuit yang terdiri dari hubungan
seri R1 dan R2. Voltase Vx adalah fraksi R1 / ( R1 + R2 ) dari voltase output adalah
R1
Vx= Vout
( R 1+ R 2)
Vout (R 1+R 2) R2
= =1+
Vin R1 R1
Kekhususan dari operasional amplifier ini adalah ketika loop umpan baliknya adalah sirkuit
pendek R2 = 0, maka voltase perolehan adalah 1. Input menuju sirkuit sama dengan
hambatan yang besar. Hambatan input dengan ground biasanya lebih kecil 75. Amplifier
jenis ini disebut juga dengan voltase follower.
C. Summing Amplifier
62
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Gambar Summing
Amplifier
Gambar di atas menunjukkan sirkuit dari sebuah summing amplifier, sama dengan inverting
amplifier, X merupakan virtual earth. Ini merupakan penjumlahan dari arus yang masuk ke X
harus sama dengan yang keluar. Dimana IA = VA/RA, IB = VB/RB dan IC = VC/RC, kita
juga harus memiliki arus yang sama melewati tahanan umpan balik. Beda potensial R2
adalah ( Vin Vx ), dimana Vx diasumsikan bernilai nol.
Vout VA VB VC
= + +
R2 RA RB Rn
R2 R2 R2
Vout=( VA + VA + VA )
RA RB RC
R 1
Vout= (VA + VB+ VC)
R2
63
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Ilustrasi diatas memperlihatkan desain sirkuit yang dapat digunakan untuk memperoleh
voltase output yang merupakan rata rata dari ketiga voltase input ketiga sensor.
D. Integrating Amplifier
Arus merupakan laju perpindahan muatan ( q ) dan untuk kapasitor q = Cv, dimana V voltase
yang melewatinya. Arus yang melewati kapasitor adalah I = dq/dt = Cdv/dt. Perbedaan
potensial melaui C adalah ( Vx Vout ) dan karena Vx relatif sama dengan nol maka secara
virtual earth = Vout, maka arus yang melewati kapasitor adalah Cdvout/dt tetapi ini juga arus
yang melewati tahanan input R dimana :
Vout dvout
=C
R dt
1 t 2
Vout ( t 2 )Vout ( t 1 )= Vindt
RC t 1
Vout ( t2 ) adalah voltase output pada waktu t2 demikian juga untuk t1. Output merupakan
proporsional menuju integral dari voltase input. Perubahan sirkuit dapat diperoleh jika
kapasitor dan resistor diubah letaknya pada sirkuit untuk mengintegralkan amplifier.
64
LABORATORIUM MEKATRONIKA
E. Differential Amplifier
Salah satu amplifier yang berbeda antara kedua voltase inputnya. gambar di atas
memperlihatkan sirkuit tersebut dimana secara nyata tidak ada arus melalui tahanan terbesar
pada operasional amplifier diantara terminal kedua input, tidak ada tegangan jatuh dan kedua
input X akan sama potensialnya.
Vx R2
=
V 2 R1+ R 2
Arus melewati tahanan umpan balik mesti yang sama dengan arus yang melewati R1
karenanya:
V 1Vx VxVout
=
R1 R2
Vout 1 1 V1
R2
=Vx (
+
R2 R1 R1 )
Jadi:
65
LABORATORIUM MEKATRONIKA
R1
Vout= (V 2V 1)
R2
MODUL 5
PLC & RANGKAIAN LOGIKA
66
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Teori Dasar
Dalam bidang industri penggunaan mesin otomatis dan pemrosesan secara
otomatis merupakan hal yang umum. Sistem prengontrolan dengan elektromekanik
yang menggunakan relay-relay mempunyai banyak kelemahan, diantaranya kontak-
kontak yang dipakai mudah aus karena panas / terbakar atau karena hubung singkat,
membutuhkan biaya yang besar saat instalasi, pemeliharaan dan modifikasi dari
sistem yang telah dibuat jika dikemudian hari dipertlukan modifikasi.
Dengan menggunakan PLC hal-hal ini dapat diatasii, karena sistem PLC
mengintegrasikan berbagai macam komponen yang berdiri sendiri menjadi suatu
sistem kendali terpadu dan dengan mudah merenovasi tanpa harus mengganti semua
instrumen yang ada.
Terdapat banyak pilihan bahasa untuk membuat program dalam PLC. Masing-
masing bahasa mempunyai keuntungan dan kerugian tergantung dari sudut pandang
kita sebagai user / pemogram. Pada umumnya terdapat 2 bahasa pemograman
sederhana dari PLC , yaitu pemograman diagram ladder dan bahasa instruction list.
(mnemonic code).Diagram Ladder adalah bahasa yang dimiliki oleh setiap PLC.
Ladder Diagram
Program ladder ditulis menggunakan bentuk pictorial atau simbol yang secara
umum mirip dengan rangkaian kontrol relay. Program ditampilkan pada layar dengan
elemen-elemen seperti normally open contact, normally closed contact, timer,
counter, sequencer dll ditampilkan seperti dalam bentuk pictorial.
Dibawah kondisi yang benar, listrik dapat mengalir dari rel sebelah kiri ke rel sebelah
kanan, jalur rel seperti ini disebut sebagai ladder line (garis tangga). Peraturan secara
umum di dalam menggambarkan program ladder diagram adalah
67
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Untuk memperlihatkan hubungan antara satu rangkaian fisik dengan ladder diagram
yang mempresentasikannya, lihatlah rangkaian motor listrik pada gambar dibawah
ini.
Motor dihubungkan ke sumber daya melalui 3 saklar yang dirangkai secara seri
ditambah saklar over load sebagai pengaman. Motor akan menyala bila seluruh saklar
dalam kondisi menutup.
Safety overload
Start
Stop motor
motor
Start Stop safety
68
LABORATORIUM MEKATRONIKA
Kesimpulan :
Ladder diagram tersusun dari dua garis vertical yang mewakili rel daya
Diantara garis vertikal tersebut disusun garis horizontal yang disebut rung
(anak tangga) yang berfungsi untukmenempatkan komponen kontrol sistem.
3. Praktek memori Circuit (Latch)
X1 X2 Y1
Y1
RANGKAIAN LOGIKA
Tujuan :
1. Untuk mengetahui prinsip dasar gerbang logika.
2. Mengetahui kombinasi gerbang logika.
3. Mengetahui aplikasi gerbang logika.
Teori Dasar
Rangkaian logika adalah rangkaian yang menerapkan dasar-dasar logika dalam
pemakaiannya. Pada umumnya rangkaian logika menggunakan gerbang-gerbang
logika yang terintegrasi dalam satu IC.
69
LABORATORIUM MEKATRONIKA
1. Gerbang AND
Gerbang AND merupakan suatu gerbang logika yang apabila outputnya
berlogika positif jika kedua inputnya berlogika positif.
Hal ini dapat dimisalkan sebagai sebuah starter mobil, sebelum starter bekerja
mesin akan hidup jika dua kondisi berada pada keadaan siap, pertama kunci
diputar dan kedua bahan bakar siap pada posisinya. Sinyal elektrik baru bisa
dikirimkan ke starter sehingga dapat membakar bahan bakar. Sirkuit untuk
starter ini dapat diperlihatkan pada gambar dibawah :
Situasi diatas merupakan contoh dari gerbang AND dimana jika S1 ditutup
dan S2 terbuka maka arus tidak dapat mengalir demikian juga jika S2 tertutup
dan S1 terbuka arus masih tetap tidak mengalir.
2. Gerbang OR
Gerbang OR merupakan suatu gerbang logika yang outputnya akan berlogika
positif jika salah satu inputnya berlogika positif. Gerbang OR ini dapat
dimisalkan dengan rangkaian paralel dari sebuah saklar, ini dapat dilihat dari
gambar dibawah ini:
Jika kedua saklar tertutup maka arus akan mengalir melalui rangkaian dan jika
tidak ada satupun yang tertutup maka arus tidak akan mengalir.
3. Gerbang NOT
Gerbang NOT merupakan suatu gerbang logika yang outputnya berkebalikan
dengan inputnya (inverter). Gerbang NOT dapat diasumsikan seperti rangkain
dengan satu saklar seperti dibawah ini :
4.Gerbang NAND
Merupakan gabungan dari gerbang AND dan NOT. Dimana output dari
gerbang AND menjadi input bagi gerbang NOT.
4. Gerbang NOR
Merupakan gabungan dari Gerbang OR dan NOT. Dimana output dari
gerbang OR menjadi input bagi gerbang NOT.
70
LABORATORIUM MEKATRONIKA
DIN 40700
IEC 60617-
US-Norm (sebelum
12
1976)
A B Y
Gerbang-
AND 0 0 0
(AND)
0 1 0
71
LABORATORIUM MEKATRONIKA
1 0 0
1 1 1
A B Y
0 0 0
Gerbang-
OR 0 1 1
(OR)
1 0 1
1 1 1
Gerbang- \
NOT
(NOT, A Y
Gerbang-
komplemen, 0 1
Pembalik(Inv
erter)) 1 0
A B Y
0 0 1
Gerbang-
NAND 0 1 1
(Not-AND)
1 0 1
1 1 0
A B Y
Gerbang-
NOR 0 0 1
(Not-OR)
0 1 0
72
LABORATORIUM MEKATRONIKA
1 0 0
1 1 0
A B Y
Gerbang- 0 0 0
XOR
(Antivalen, atau 0 1 1
Exclusive-
1 0 1
OR)
1 1 0
A B Y
Gerbang- 0 0 1
XNOR
(Ekuivalen, atau 0 1 0
Not-
Exclusive- 1 0 0
OR)
1 1 1
73