Kerja (SPK)
Berdasarkan pasal 55 Perpres No.54 Tahun 2010, ditetapkan bahwa pengadaan barang/jasa di
bawah nilai Rp5.000.000,- ,- (dalam draft perubahan Perpres 54 Tahun 2010 tanggal 28 Maret
2012 nilainya adalah dibawah Rp10.000.000) dilakukan dengan bukti pembelian, pengadaan
barang/jasa dengan nilai Rp5.000.000,- s.d Rp10.000.000,- (dalam draft perubahan Perpres
54 Tahun 2010 tanggal 28 Maret 2012 nilainya adalah Rp10.000.000,- s.d Rp50.000.000)
dilakukan dengan kuitansi, sedangkan untuk pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa
lainnya di atas Rp10.000.000,- s.d Rp100.000.000,- (dalam draft perubahan Perpres 54 Tahun
2010 tanggal 28 Maret 2012 nilainya adalah Rp50.000.000,- s.d Rp200.000.000) dan
pengadaan jasa konsultansi dengan nilai sampai dengan Rp50.000.000,-dilakukan dengan
penerbitan SPK tanpa perlu menyampaikan jaminan pelaksanaan.
Surat Perintah Kerja lebih sederhana dibanding dengan surat perjanjian, namun tetap
ditandatangani oleh kedua belah pihak baik oleh Penyedia Barang/Jasa maupun KPA/PPK
dan sekurang-kurangnya memuat :
1. judul SPK;
5. sumber dana;
6. waktu pelaksanaan;
8. nilai pekerjaan;
10. sanksi;
Dalam standar ketentuan dan syarat umum SPK paling sedikit memuat antara lain :
1. Itikad Baik
1. Para pihak yang bertindak atas asas saling percaya yang saling disesuaikan
dengan hak-hak yang terdapat dalam SPK.
2. Para pihak setuju untuk melaksanakan SPK dengan jujur tanpa menonjolkan
kepentingan masing-masing pihak. Apabila salah satu pihak merasa dirugikan,
maka diupayakan tindakan yang terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.
2. Penyedia Mandiri
Penyedia bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan pekerjaan.
3. Penerimaan Barang
PPK berhak untuk memeriksa barang setelah serah terima barang dan untuk menolak
penerimaan barang yang tidak memenuhi spesifikasi dalam SPK ini. Pembayaran atas
barang bukan merupakan bukti penerimaan barang tersebut.
6. Pemutusan
Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, PPK
dapat memutuskan SPK ini dengan pemberitahuan tertulis kepada Penyedia Barang.
Apabila SPK diputuskan sebelum waktu pelaksanaan pengadaan berakhir dan
pemutusan tersebut akibat Keadaan Kahar atau bukan karena kesalahan atau kelalaian
penyedia maka penyedia berhak atas pembayaran pekerjaan sesuai dengan prestasi
pengadaan yang dapat diterima oleh PPK.
7. Pemeliharaan Lingkungan
Penyedia berkewajiban untuk mengambil langkah-langkah yang memadai untuk
melindungi lingkungan selama pelaksanaan pengadaan barang serta membatasi
gangguan lingkungan terhadap pihak ketiga dan harta bendanya sehubungan dengan
pelaksanaan SPK ini.
8. Perpajakan
Penyedia berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan
lain yang dibebankan oleh peraturan perundang-undangan atas pelaksanaan SPK.
Semua pengeluaran perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam nilai SPK.
Kontrak/Surat Perjanjian
Jenis Kontrak
1. jumlah harga pasti dan tetap serta tidak dimungkinkan penyesuaian harga;
2. Harga Satuan
Adalah kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam
batas waktu tertentu yang ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Harga Satuan pasti dan tetap untuk setiap satuan atau unsur pekerjaan dengan
spesifikasi teknis tertentu;
4. Kontrak Persentase
Merupakan Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya, dengan ketentuan
sebagai berikut:
1. Penyedia Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya menerima imbalan berdasarkan
persentase dari nilai pekerjaan tertentu; dan
5. Terima jadi
Adalah kontrak pengadaan barang/Pekerjaan Kunstruksi/Jasa Lainnya atas
penyelesaian seluruh kontrak dalam batas waktu tertentu dengan ketentuan sebagai
berikut:
1. jumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh pekerjaan selesai dilaksanakan;
dan
1. Tahun Jamak
Adalah kontrak pelaksanaan pekerjaan yang mengikat dana anggaran untuk masa
lebih dari 1 tahun anggaran yang dilakukan atas persetujuan Menteri Keuangan untuk
pengadaan yang dibiayai dari APBN dan bernilai di atas Rp10.000.000.000,-,
persetujuan Menteri/Pimpinan Lembaga yang bersangkutan untuk pengadaan yang
dibiayai dari APBN dan bernilai sampai dengan Rp10.000.000.000,-, dan persetujuan
Gubernur/Bupati/Walikota untuk yang dananya dibiayai dari APBD.
Berdasarkan draft perubahan Perpres 54 Tahun 2010 tanggal 28 Maret 2012, ketentuan
mengenai kontrak tahun jamak adalah sebagai berikut:
3. Kontrak Tahun Jamak pada pemerintah daerah disetujui oleh Kepala Daerah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan Jumlah Pengguna Barang/Jasa
Isi Kontrak
Berdasarkan Perpres No.54 Tahun 2010, ditetapkan kontrak minimal memuat ketentuan :
1. Judul Kontrak
3. Tanggal Kontrak
5. Para Pihak dalam Kontrak meliputi nama, jabatan dan alamat serta
kedudukan para pihak dalam kontrak tersebut, apakah sebagai pihak
pertama atau pihak kedua.
6. Latar Belakang, menjelaskan latar belakang ditandatanganinya kontrak
yang meliputi informasi:
3. Penutup
Penandatanganan Kontrak
Pihak yang berwenang menandatangani Kontrak Pengadaan Barang /Jasa atas nama Penyedia
Barang/Jasa adalah Direksi yang disebutkan namanya dalam Akta Pendirian/Anggaran Dasar
Penyedia Barang/Jasa, yang telah didaftarkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Apabila terdapat pihak lain yang bukan Direksi atau yang namanya tidak disebutkan dalam
Akta Pendirian/Anggaran Dasar, dapat menandatangani bukti perjanjian Pengadaan
Barang/Jasa, sepanjang pihak tersebut adalah pengurus/karyawan perusahaan atau sepanjang
mendapat kuasa/pendelegasian wewenang yang sah dari Direksi atau pihak yang sah
berdasarkan Akta Pendirian/Anggaran Dasar untuk menandatangani Kontrak Pengadaan
Barang/Jasa.
Hak dan tanggung jawab dari masing-masing pihak sesuai dengan Perpres No.54 Tahun 2010
adalah diatur sebagai berikut:
2. Penyedia barang jasa dapat menerima uang muka dari pengguna barang/jasa dengan
jumlah setinggi tingginya 30% untuk Usaha Kecil dan 20% untuk Usaha Selain Kecil
dan penyedia jasa konsultansi dengan memperhitungkan angsuran uang muka pada
setiap angsuran berikutnya).
Ketentuan mengenai perubahan kontrak diatur dalam pasal 87 Perpres No.54 Tahun 2010,
yaitu sebagai berikut:
4. Bilamana para pihak cedera janji atau tidak memenuhi kewajiban dan
tanggung jawabnya. Jika pemutusan diakibatkan oleh kelalaian penyedia
barang/jasa maka kepada penyedia barang/jasa dikenakan sanksi berupa:
2. Sisa Uang Muka harus dilunasi oleh penyedia atau Jaminan Uang
Muka dicairkan;
Kontrak dibuat sekurang-kurangnya 2 (dua) kontrak asli, kontrak asli pertama untuk
KPA/PPK sedangkan kontrak asli kedua untuk Penyedia Barang/Jasa, kedua kontrak tersebut
ditandatangani di atas materai secukupnya. Untuk rangkap kontrak lainya apabila diperlukan
dapat dibuat dengan tanpa perlu dibubuhi materai.
alam adalah:
1.
3. Bagi kejadian bencana alam yang masuk dalam cakupan wilayah suatu
Kontrak, pekerjaan penanganan darurat dapat dimasukan ke dalam Contract
Change Order (CCO) dan dapat melebihi 10% (sepuluh perseratus) dari nilai
awal Kontrak.
Berdasarkan draft perubahan Perpres 54 Tahun 2010 tanggal 28 Maret 2012, ketentuan
mengenai kontrak penanganan darurat yang dananya berasal dari dana penanggulangan
bencana alam ditambahkan satu ketentuan, yaitu dapat menggunakan konstruksi permanen,
jika penyerahan pekerjaan permanen masih dalam kurun waktu tanggap darurat atau
penanganan darurat hanya dapat diatasi dengan konstruksi permanen untuk menghindari
kerugian negara/masyarakat yang lebih besar.