Potensi Penggunaan Karbonasi Mineral untuk Mengantisipasi

Meningkatnya Emisi Gas Karbon Dioksida (CO2) di Indonesia pada Batuan

Vulkanik Formasi Andesit Tua
Irfan A. Fadhil, Rifqi P. Whido Saputro
Program Studi Teknik Geologi, Universitas Gadjah Mada
Email : irfan.anshori.f@mail.ugm.ac.id , rifqi.prasanda.w@mail.ugm.ac.id

ABSTRAK
Pada tahun 2015 konsentrasi rata-rata karbon dioksida (CO2) adalah 399
ppm dengan rata-rata pertumbuhan 2 ppm/tahun (IEA,2016). Untuk wilayah
Indonesia, emisi gas karbon dioksida (CO2) juga mengalami peningkatan tetapi
masih dalam level yang rendah yaitu pada 1.7 GtCO 2/kapita pada tahun 2013
(CCPI,2016). Menurut CCPI (2016), emisi di Indonesia berada pada level
relatively good tetapi dengan tren negatif. Hal ini menjadikan penulis memberikan
alternatif cara untuk mengantisipasi meningkatnya emisi gas karbon dioksida
(CO2) pada masa yang akan datang dengan menggunakan teknik karbonasi
mineral.

Menurut Rackley (2010) karbonasi mineral adalah salah satu teknologi

penangkapan dan penyimpanan gas karbon dioksida (CO 2) dengan melibatkan
reaksi antara oksida atau silika seperti magnesium, kalsium, dan besi dengan gas
karbon dioksida (CO2) membentuk senyawa karbonat yang stabil.

Penulisan paper ini menggunakan data yang diperoleh dari jurnal ilmiah,
paper, dan buku yang membahas terutama pada Formasi Andesit Tua, Kulon
Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Harjanto (2011) melakukan analisis petrografi serta geokimia batuan

volkanik dengan komposisi andesit basaltik hingga dasit dengan fenokris berupa
piroksen, plagioklas, hornblenda, biotit, K-feldspar, dan Kuarsa. Secara geokimia
batuan vulkanik di daerah penelitian termasuk ke dalam seri batuan kalk alkali.
 Berdasarkan data petrografi dan geokimia bahwa daerah penelitan
berpeluang untuk diterapkan karbonasi mineral karena mengandung unsur logam
alkali yang dapat berikatan dengan gas karbon dioksida (CO2) untuk membentuk
senyawa karbonat.

Kata Kunci : Emisi, gas karbon dioksida, karbonasi mineral, Formasi Andesit Tua