PENDAHULUAN
1
2. Menambah lapangan pekerjaan dan memicu peningkatan produktivitas rakyat
sehingga akan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
3. Diharapkan bisa mewujudkan era alih teknologi.
4. Mengembangkan industri polimer di Indonesia sehingga dapat mengekspor ke luar
negeri.
5. Penerapan ilmu teknik kimia dalam bentuk perancangan pabrik.
Kebutuhan
No Tahun Dalam Negeri
(ton/tahun)
1 2009 67.904,29
2 2010 65.927,65
3 2011 98.378,24
4 2012 126.853,9
5 2013 164.611,4
6 2014 189.812
7 2015 110.699,4
a= (harga rata-rata y)
b=
Tahun X Y X2 XY
2009 1 67.904,29 1 67904,29
2010 2 65.927,65 4 131855,3
2011 3 98.378,24 9 295134,72
2012 4 126.853,90 16 507415,6
2013 5 164.611,40 25 823057
2014 6 189.812 36 1138872
2015 7 110.699,40 49 774895,8
Jumlah 28 824186,88 140 3739134,71
Rata-rata 4 117740,9829 20 534162,1014
Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel 1.2 maka persamaannya adalah:
=4; = 117.740,9829 ;
3
15799,5425
= rata-rata x
= rata-rata y
y=a+b( )
y= + 15799,5425 (x-4)
y = 15799,5425x + 54542,8129
Contoh perhitungan :
Dengan menggunakan persamaan diatas maka proyeksi kebutuhan 2016 adalah :
Y2016 = 54542,8129+ 15799,5425 (8) = 180939,1529 ton
4
Tabel 1.3 Proyeksi Kebutuhan PET di Indonesia tahun 2016-2035
Tahun Proyeksi
2016 180939,1529
2017 196738,6954
2018 212538,2379
2019 228337,7804
2020 244137,3229
2021 259936,8654
2022 275736,4079
2023 291535,9504
2024 307335,4929
2025 323135,0354
2026 338934,5779
2027 354734,1204
2028 370533,6629
2029 386333,2054
2030 402132,7479
2031 417932,2904
2032 433731,8329
2033 449531,3754
2034 465330,9179
2035 481130,4604
Berdasarkan data tabel 1.3 dan 1.4 dapat disimpulkan bahwa pra-rancangan pabrik
PET direncanakan dengan kapasitas produksi 147.536,66 ton/tahun. Maka dari itu akan
direncanakan pembangunan pabrik PET dengan pertimbangan :
1. Kapasitas pabrik yang ingin didirikan paling tidak sama dengan atau minimum
dengan kebutuhan PET di dalam negeri. Kapasitas ini dipilih untuk memenuhi 60%
dari kebutuhan Nasional.
2. Ketersediaan bahan baku yang dapat diperoleh tanpa harus import.
5
eal
R
eksi
y
Pro
6
Gambar 1.2 Peta Karawang
1. Faktor Primer
Ketersediaan Bahan Baku
Bahan baku direncanakan diperoleh dari pabrik sekitarnya di Karawang. Misalnya
Asam Terephthalate diperoleh dari PT. Amoco Mitsui Indonesia yang ada di daerah
Subang dan Etilen Glikol diperoleh dari PT. Glorindo yang ada di Karawang. Untuk
katalis Antimon Trioksida di impor dari Amerika Serikat.
Pasar
Kebutuhan PET terus menunjukan peningkatan dari tahun ke tahun dengan semakin
banyaknya industri kimia berbasis PET sehingga pemasarannya tidak akan mengalami
hambatan. Selain itu Karawang merupakan daerah industri sehingga produknya dapat
dipasarkan kepada pabrik yang membutuhkannya di kawasan industri tersebut atau
diekspor ke luar negeri.
7
PET banyak digunakan untuk membuat serat sintetis, resin, dan pembungkus
makanan dan minuman. Kapasitas PET sebesar 147.536,66 ton/tahun diharapkan bisa
berpeluang untuk ekspor setelah kebutuhan PET di Indonesia terpenuhi.
Transportasi
Pembelian bahan baku dan penjualan produk dapat dilakukan melalui jalan darat
maupun laut. Lokasi yang dipilih dalam rencana pendirian pabrik ini merupakan
kawasan industri yang telah memiliki sarana pelabuhan dan pengangkutan darat
sehingga pembelian bahan baku dan pemasaran produk dapat dilakukan melalui jalan
darat maupun laut.
Kebutuhan Utilitas
Utilitas yang diperlukan adalah air, bahan bakar dan listrik. Air yang dibutuhkan
dalam proses diperoleh dari sungai yang ada di Karawang yang mengalir di sekitar
pabrik. Pembangkit listrik utama untuk pabrik adalah menggunakan generator diesel
yang bahan bakarnya diperoleh dari Pertamina. Selain itu, kebutuhan tenaga listrik juga
dapat diperoleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) Jawa Barat.
Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan modal utama pendirian suatu pabrik, dengan didirikannya
pabrik di Karawang, Jawa Barat akan dapat menyerap tenaga kerja potensial yang
cukup banyak terdapat di sekitar lokasi tersebut.
Sifat Bahan
Produk PET yang dihasilkan akan dipasarkan dalam bentuk kristal, sehingga dari
Karawang produk akan mudah diangkut melalui jalan darat maupun melalui laut untuk
diekspor.
2. Faktor Sekunder
a. Buangan Pabrik
Satu hal yang menjadi pertimbangan lokasi pabrik adalah limbah yang dibuang.
Pabrik PET mempunyai limbah organik yang mudah diolah.
8
b. Tanah dan Iklim
Tanah dan iklim cukup stabil sehingga tidak menjadi masalah. Selain itu juga besar
kemungkinan perluasan pabrik dengan adanya lahan yang luas.
c. Keadaan Masyarakat
Keadaan masyarakat di lingkungan lokasi pabrik akan sangat mempengaruhi
pendirian suatu pabrik. Sikap masyarakat diperkirakan akan mendukung pendirian
pabrik karena akan menjamin tersedianya lapangan kerja bagi mereka. Selain itu,
pendirian pabrik ini diperkirakan tidak akan mengganggu keselamatan dan keamanan
masyarakat di sekitarnya.