Anda di halaman 1dari 3

1.

Nilai2 islam dalam peran dan fungsi perawat


Peran
a. Peran Pelaksana.
Sebagai comforter, perawat berusaha memberi kenyamanan dan
rasa aman serta dukungan emosi .
Peran sebagai communicator Keperawatan mencakup komunikasi
dengan klien dan keluarga, antar sesama perawat dan profesi
kesehatan lainnya, sumber informasi dan komunitas.
Rehabilitator . Memberikan dukungan spiritual berupa motivasi,
semangat, dan dorongan untuk bangkit sesuai dengan yang Allah
perintahkan.
b. Peran Sebagai Pendidik (Health Educator).
Peran ini dapat berupa penyuluhan kesehatan kepada klien (individu,
keluarga, kelompok, atau masyarakat).
c. Peran Sebagai Pengelola (Manajer Kasus).
Mempunyai peran dan tanggung jawab dalam mengelola pelayanan
maupun pendidikan keperawatan yang berada dibawah tanggung
jawabnya sesuai dengan konsep manajemen keperawatan dalam
kerangka paradigma keperawatan.
d. Peran Sebagai Peneliti.
Sebagai peneliti di bidang keperawatan, perawat diharapkan mampu
mengidentifikasi masalah penelitian
Fungsi
a. Fungsi dependen(kolaborasi)
Dalam pandangan islam kita diajarkan untuk bersilaturahim antar sesama
manusia dalam hal ini hablumminannas atau hubungan manusia dengan
manusia.
b. Fungsi independen(sikap mandiri)
Islam sangat menjunjung tinggi sebuah tanggung jawab dan tanggung
jawab ini adalah sebuah amanah yang harus dipertanggung jawabkan
baik dunia maupun akhirat.
c. Fungsi interpenden(hub perawat dg perawat lain)
Dalam Islam kita diajarkan untuk saling menghormati, menghargai satu
sama lain, serta bekerjasama dan menjunjung tinggi profesionalisme.

2. Tetap melaksanakan prinsip yg lain

Melaksanakan pelayanan keperawatan professional dalam suatu system pelayanan


kesehatan sesuai kebijakan umumn pemerintah yang berlandaskan pancasila,
khususnya pelayanan dan /atau asuhan keperawatan kepada individu, keluarga,
kelompok dan komunitas bardasarkan kaidah
3. Sejarah lahirnya perawat islam

RUFAIDA Al aslamiya atau dikenal juga dengan Rufaida binti Safad bani Aslam,
adalah Perawat muslim yang pertama kali pada Zaman Nabi Muhammad SAW
sebelum periode keperawatan Florence Nightingale (perawat era modern). Dia lahir
di Yathrib sebelum migrasi nabi Muhammad. Ayahnya seorang tabib atau ahli
dibidang pengobatan, Rufaida pada waktu itu menjadi asisten untuk ayahnya, dan
keahliannya dalam merawat pasien didapatkan dari ayahnya sendiri. Seperti halnya
Nightingale, Rufaida memulai karirnya sebagai perawat pada saat perang di zaman
Nabi Muhammad. Saat itu Rufaida melakukan perawatan pada orang yang
menderita luka akibat perang, dan membantu dalam memenuhi kebutuhan sehari-
hari seperti minum, memberikan rasa nyaman, memberikan obat yang diperlukan
dan transportasi bagi mereka yang sakit dan meninggal untuk kembali ke Madinah.
Untuk merawat penderita yang sakit, Rufaida mendirikan tenda atau klinik di masjid,
dan tempat inisangat terkenal pada zaman itu. Rufaida selalu hadir untuk membantu
setiap orang yang membutuhkannya.

4. Sejarah perkembangan dunia keperawatan dalam dunia islam

Rufaida adalah pionir keperawatan muslim yang pertama, mendirikan sekolah


perawat pertama kali dan telah mengembangkan kode etik dan etika keperawatan
sebelum periode Florence Nigtingale. Beliau sudah dikenal oleh dunia sehingga tidak
salah kalau nama Rufaida diabadikan dalam pendidikan keperawatan seperti The
Rufaida Collegge of Nursing, New Delhi di India (sumber; Jan R, 1995. Rufaida Al-
Aslmiy, The first muslim nurse. The Journal of Nursing Scholarship).

5. Dalil yang berkaitan dengan kerja tim keperawatan

Allah Taala berfirman dalam QS Al Maidah : 2





Artinya :
"Dan tolong-menolonglah kalian dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah
kalian kepada Allah, sesungguhnya Allah amat keras siksa-Nya."
6. Faktor-faktor yang mendukung terciptanya sistem pelayanan kesehatan yang islami

7. Peranan Islam dan Iptek dalam keperawatan


a. Pengantar sekilas tentang Islam dan IPTEK
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) di satu sisi memang
berdampak positif, yakni dapat memperbaiki kualitas hidup manusia.
b. Peran Islam dalam Perkembangan IPTEK
Peran Islam dalam perkembangan iptek pada dasarnya ada 2 (dua).
Pertama, menjadikan Aqidah Islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan.
Kedua, menjadikan Syariah Islam (yang lahir dari Aqidah Islam) sebagai
standar bagi pemanfaatan iptek dalam kehidupan sehari-hari.

c. Paradigma Hubungan Agama dan IPTEK


Pertama, paradigma sekuler, yaitu paradigma yang memandang agama
dan iptek adalah terpisah satu sama lain.
Kedua, paradigma sosialis, yaitu paradigma dari ideologi sosialisme yang
menafikan eksistensi agama sama sekali.
Ketiga, paradigma Islam, yaitu paradigma yang memandang bahwa
agama adalah dasar dan pengatur kehidupan.
d. Aqidah Islam sebagai Dasar IPTEK
Inilah peran pertama yang dimainkan Islam dalam iptek, yaitu aqidah Islam harus
dijadikan basis segala konsep dan aplikasi iptek sebagaimana yang telah dibawa
oleh Rasulullah Saw.
e. Syariah Islam sebagai Standar Pemanfaatan IPTEK
Ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah Islam) wajib dijadikan tolok ukur
dalam pemanfaatan iptek, bagaimanapun juga bentuknya.

8. Petunjuk Nabi dalam memberikan perawatan terhadap diri sendiri dan orang lain
Di antara petunjuk yang diajarkan oleh nabi Muhammad saw adalah bahwa beliau
biasa melakukan pengobatan untuk diri sendiri, dan juga memerintahkan orang lain
yang terkena penyakit. Namun, beliau dan para sahabat baliau tidak memliki
kebiasaan menggunakan obat-obatan yang berformula ganda. Kebanyakan yang
mereka gunakan adalah oabt-obatan yang berformula tunggal.
9.
Islam sangat menjunjung tinggi sebuah tanggung jawab dan tanggung jawab ini
adalah sebuah amanah yang harus dipertanggung jawabkan baik dunia maupun
akhirat.
10.
Quran surah Al-Hujurat ayat 13,

Artinya : Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-
suku supaya saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertakwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Anda mungkin juga menyukai