PERTANYAAN
1.apa saja landasan HUKUM
PELAKSANAAN KESEHATAN KERJA
2. Apa saja penyakit akibat kerja yang
beresiko diderita pada karyawan dengan
paparan debu?
3. apa hubungan k3 dengan BPJS
ketengakerjaan?
4. di Indofood petugas p3k dirangkap
oleh petugas poliklinik, sedangkan di
undang2, petugas p3k adalah pegawai
yang terlatih p3k. apakah hal tersebut
diperbolehkan?
5. tidak ditemukan kotak p3k di tempat
kerja. Apakah diperlukan kotak p3k,
sedangkan poliklinik sudah ada?
6. dengan jumlah karyawan 288 orang,
apakah 11 toilet sudah memenuhi syarat
k3?
JAWABAN
1. pasal 27 ayat 2 uud 1945
2. uu no 13/2003 tentang
ketenagakerjaan
3. permenakertans 2/1978 tentang
pemeriksaan kesehatan tenaga kerja
4.peraturan uu pelaksana lain
tunjukkan slide nya :b
Menurut lampiran keputusan presiden RI
no 22/1993, yang termasuk pak karena
paparan debu meliputi:
- Penyakit paru dan saluran
pernafasan
- Alveolitis alergika akibat
penghirupan debu organik
BPJS ketenagakerjaan adalah program
yang ditujukan untuk mendukung
pelaksanaan system k3 dalam setiap
perusahaan, yang biasanya tidak bisa
langsung disediakan perusahaan. Seperti
jaminan kecelakaan kerja, tabungan hari
tua, dan jaminan kematian
Boleh. Perawat yang bertugas di klinik
adalah pegawai perusahaan
berpendidikan perawat dan bersertifikasi
hiperkes & mengikuti pelatihan p3k.
Menurut pasal 5 permenakertrans no
15/viii/2008, petugas p3k wajib tersedia
dengan jarak 500m dari unit kerja
Masih perlu. Berdasarkan pasal 10
permenakertrans 15/2008, kotakp3k
ditempatkan pada jarak max 500m dari
unit kerja, atau jika bertingkat,
disesuaikan dengan jumlah lantai
Menurut pasal 4 peraturan menteri
perburuhan no 7/1964, perbandingan
kakus yang dibutuhkan adalah 1 kakus
untuk 15 pegawai, atau 6 kakus untuk
setiap kelipatan 100 pegawai.
Pegawai Indofood yang shift ada sekitar
80 orang. 80x3 240, berarti yang tidak
shift sekitar 44 orang.
Kalau pagi ada 80+44= 124 pegawai,
siang ada 80 124 pegawai, malam ada

7. mobil ambulan tidak ada, kenapa
masuk di temuan kesesuaian?
8. apakah ada bkb yang dibuang?
Bagaimana pengolahannya?
9. perusahaan baru bediri setahun,,
apakah perlu dilakukan audiometric
pada pegawai yang berisiko?
10.apakah catering sudah memenuhi
standar? Apa landasan hukumnya?
80 pegawai, berarti rasio toilet vs
karyawan adalah 1:8 s.d 1: 13. Jadi
masih memenuhi syarat
Di pasal 11 permenakertrans 15/2008,
isebutkan bahwa alat evakuasi korban,
boleh ambulan atau mobil perusahaan
yang stand by
- bahan cair: IPAL
- sisa pembakaran: ditimbun
- gas pembakaran: diproses sebelum
dibuang ke udara bebas
-mie padat yang rusak: dengan MoU,
dijual ke pihak ke 3 untuk pakan ternak
Perlu, untuk tahu data dasar, sehingga
jika ada gangguan pendengaran, bias
kita bedakan antara penyakit bawaan
atau penyakit akibat kerja.
Jujur, kami tidak berkesempatan
masuk ke kantin,, tapi aturan yang
ada:
1. Peraturan Menteri Perburuhan No.7
tahun 1964 tentang syarat Kesehatan
Kebersihan serta Penerangan dalam
Tempat Kerja;
2. Surat edaran menteri tenaga kerja
dan transmigrasi no; SE.01/MEN/1979
Tentang pengadaan kantin dan ruang
temapt makan
3. SE Dirjen Bina Hubngan Kerja No SE
86/BW/1989 tentang Perusahan
Catering untuk Tenaga Kerja
4. Permankes RI
1096/Menkes/Per/VI/2011 Hygiene
sanitasi boga