Anda di halaman 1dari 4

KETENTUAN AKADEMIK

AKBID MUHAMMADIYAH BANDA ACEH

A. KETENTUAN ADMINISTRASI AKADEMIK


1. Pendaftaran Mahasiswa Baru yang Lulus Seleksi Masuk
a. Calon mahasiswa baru yang lulus seleksi masuk AKBID Muhammadiyah
Banda Aceh harus melapor ke Bagian Akademik pada tanggal yang telah
ditetapkan.
b. Ketika melapor mahasiswa memperoleh NIM, pembimbing akademik, dan
jadwal perkuliahan
c. Calon mahasiswa membayar semua biaya perkuliahan yang dibebankan
padanya sesuai dengan ketentuan pada di bank yang ditetapkan.
d. Bukti Pembayaran diserahkan ke Bagian Keuangan dan selanjutnya mengisi
Kartu Rencana Studi (KRS) dan menyerahkan kembali ke bagian akademik
yang telah di tanda tangani Pembimbing Akademik.
e. Mahasiswa baru menyerahkan semua dokumen yang diminta dan sesuai
ketentuan di Bagian Akademik dan Kemahasiswaan
f. Mahasiswa baru memperoleh Buku Panduan Akademik dan dokumen
lainnya serta jaket almamater dan memeriksa kesehatan di AKBID
Muhammadiyah Banda Aceh atau tempat lain yang ditentukan.
g. Mahasiswa baru mengikuti wajib mengikuti Penganalan Program Studi
Mahasiswa dan Perkaderan Dasar Baitul Arqam Muhammadiyah.

2. Pendaftaran/Registrasi Ulang Mahasiswa Lama


Setiap awal semester mahasiswa wajib melaksanakan 2 tahapan berikut:
a. Pembayaran Biaya Perkuliahan
Pembayaran biaya perkuliahan adalah melunasi semua kewajiban
pembayaran biaya perkuliahan (SPP, DPP, Praktek, dan sebagainya) tiap
semester sesuai dengan ketentuan yang berlaku melalui semua cabang bank
yang telah ditentukan. Pembayaran dapat dilakukan dengan cara:
Student payment center (SPC) melalui teller bank dengan membayar
tunai atau debet rekening.
Anjungan tunai mandiri (ATM).

Pembayaran melalui SPC dan ATM menggunakan nomor rekening dan


dapat diwakilkan. Pada pembayaran dengan SPC dan ATM akan
diperoleh struk bukti pembayaran. Struk tersebut digunakan untuk dapat
mendaftar ulang atau mengisi KRS pada bagian akademik.
Mahasiswa diharapkan menyimpan Struk dan KRS tersebut.

b. Pendaftaran/Registrasi Ulang
Pendaftran/registrasi ulang adalah mencatatkan/aktivasi diri pada bagian
akademik dengan menggunakan struk bukti pembayaran.
Mahasiswa yang tidak melakukan pembayaran biaya pendidikan dan
pendaftaran ulang atau cuti kuliah, status kemahasiswaannya pada semester
yang bersangkutan menjadi batal dan tidak diperkenankan mengikuti semua
kegiatan akademik dan kemahasiswaan serta menggunakan fasilitas yang
tersedia.
3. Pengisian Kartu Rencana Studi (KRS)
Persyaratan dan ketentuan:
a. Pada awal semester, setiap mahasiswa jenjang sarjana harus menyusun
rencana program perkuliahan dipaketkan yang akan ditempuh pada
semester tersebut serta mengkonsultasikannya dan disetujui oleh dosen PA.
b. Mahasiswa mengisi format KRS yang disediakan dengan mengambil
jumlah SKS yang dipaketkan dan Mata Kuliah perbaikan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku serta disetujui oleh dosen PA.
c. Mahasiswa yang memperoleh surat izin cuti akademik, tidak dibenarkan
mengikuti kuliah dan pengambilan perkuliahan setelah cuti akademik
berakhir dan mengikuti perkulihan urutan semester yang belum diambil/
diselesaikan.

4. Penentuan Matakuliah dan Jumlah SKS dalam KRS


a. Mahasiswa baru (semester pertama/tahun pertama), mengambil mata
kuliah yang telah dipaketkan dan ditentukan oleh AKBID.
b. Pada semester berikutnya, mahasiswa mengambil dan memilih matakuliah
yang dijadwalkan.
c. Memperhatikan jenis matakuliah wajib dan/atau pilihan.
d. Matakuliah yang berkesinambungan atau berprasyarat (pre-requisite) harus
ditempuh sesuai dengan urutan yang telah ditetapkan.
e. Perbaikan jumlah SKS harus mengikuti peraturan yang berlaku yaitu
dengan mempertimbangkan IP yang dicapai semester sebelumnya dan
jumlah SKS maksimal yang boleh ditempuh maksimal 26 SKS.

5. Pendaftaran Matakuliah
a. Setelah KRS dikonsultasikan dengan PA, matakuliah yang dibina oleh
harus didaftarkan melalui pengisian KRS pada Bagian Akademik.
Pengisian KRS ini harus sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan (1
minggu sebelum perkuliahan dimulai) dan setelah itu ditutup/diprotek.
b. Dosen PA akan menyetujui pengisian KRS per matakuliah dengan
memberi tanda tangan sesuai jadwal pada kalender akademik. Dosen PA
dapat menolak dengan memberikan alasan pada kotak informasi. Jika masa
penyetujuan KRS telah habis dan dosen PA belum menyetujuinya, maka
admin akademik akan menyetujui semua matakuliah yang diisi mahasiswa.
c. Matakuliah yang tidak disetujui oleh dosen PA dapat langsung diganti oleh
mahasiswa yang bersangkutan, tanpa menunggu masa perbaikan KRS.
d. Sebelum awal perkuliahan KRS dan daftar kelas akan dicetak Bagian
Umum/ Akademik. Dosen mata kuliah berwenang harus melarang
mahasiswa yang tidak tercantum pada daftar kelas tersebut untuk
mengikuti perkuliahan.
e. Ketika proses pencetakan KRS, jika ada jumlah SKS yang melebihi
ketentuan (sesuai dengan perolehan IP) akan terjadi pemotongan
matakuliah. Matakuliah yang dipotong adalah matakuliah yang berada
pada uriutan terbawah pada KRS.

6. Perbaikan KRS
a. Perbaikan KRS dilakukan pada minggu kedua dan ketiga setelah
perkuliahan resmi dimulai dan sesuai dengan jadwal kalender akademik.
b. Perbaikan KRS dengan mengisi formulir yang disediakan program studi/
bagian Akademik dan harus disetujui dosen PA dan diketahui oleh
Pembantu Direktur I (bagian Akademik).
c. Perbaikan KRS dilakukan pada Bagian Akademik sesuai jadwal pada
kalender akademik.
d. Dosen PA akan menyetujui perbaikan KRS per matakuliah dengan
memberi tanda tangan sesuai jadwal pada kalender akademik. Jika masa
penyetujuan perbaikan KRS telah habis, maka admin akademik akan
menyetujui semua matakuliah yang diisi mahasiswa.
e. Setelah waktu perbaikan KRS telah habis, maka tidak ada lagi perbaikan
KRS berikutnya.
f. Secara bertahap perbaikan KRS akan ditiadakan dan diharapkan
mahasiswa memaksimalkan masa pengisian KRS sekaligus
memperbaikinya.
g. Setelah masa perbaikan KRS habis, KRS akan dicetak bersamaan dengan
daftar kelas permanen oleh bagian umum/ Bagian Akademik serta
didistribusikan ke mahasiswa dan dosen yang bersangkutan melalui Dosen
Wali Lokal.

B. PERUBAHAN NILAI DAN PERBAIKAN KARTU HASIL STUDI


1. Perubahan nilai matakuliah dengan memperbaiki KHS hanya diperbolehkan
jika terjadi kekeliruan atau kesalahan teknis, yakni kesalahan menghitamkan
nilai atau intensitas kehitaman kurang di opscan daftar nilai.
2. Mahasiswa yang nilainya salah diberikan dosen dapat mengajukan perubahan
nilai dengan prosedur:
a. Mahasiswa mengisi formulir yang disediakan program studi, atau bagian
Akademik dan diketahui oleh dosen yang bersangkutan.
b. Formulir harus diketahui/ditandatangani oleh Direktur atau Pembantu
Direktur I.
c. Formulir dengan melampirkan KHS asli dikumpulkan ke bagian evaluasi.
d. Perubahan nilai hanya diperbolehkan pada akhir semester yang
bersangkutan dengan waktu terlama 1 bulan sejak Yudisium/ waktu
pembagian KHS atau sesuai dengan jadwal pada kalender akademik.
Setelah itu, tidak ada lagi perubahan nilai dan nilai yang dianggap benar
adalah nilai yang tertera di KHS.
e. Perubahan nilai tidak berlaku bagi matakuliah yang dosennya terlambat
menyerahkan nilai.

C. PERBAIKAN NILAI
Perbaikan nilai bertujuan agar IPK mahasiswa makin baik dan jumlah nilai C dan
D berkurang. Ketentuan dan prosedur:
1. Nilai matakuliah yang dapat diperbaiki adalah C dan D.
2. Perbaikan nilai harus didaftarkan pada KRS, baik semester ganjil, genap,
maupun semester pendek.
3. Perbaikan Nilai D, Mahasiswa mengikuti Ujian Tengah Semester dan ujian
akhir semester.
4. Perbaikan Nilai C, setiap semester maksimal 10 SKS dan Mahasiswa
mengikuti ujian akhir semester.
5. Pencantuman perbaikan nilai C pada KRS tersendiri
6. Jika ada perbedaan nilai akan diambil nilai yang tertinggi/ terakhir diperoleh.
D. SEMESTER PENDEK
Semester pendek bertujuan agar mahasiswa dapat memperbaiki nilai dan/atau
mempercepat penyelesaian studi. Memperbaiki nilai termasuk mengulang
matakuliah yang belum lulus. Semester Pendek tidak diprogramkan setiap tahun.
Ketentuan dan prosedur semester pendek sebagai berikut:
1. Perkuliahan semester pendek dilaksanakan pada akhir semester genap, sekitar
pertengahan Agustus sampai pertengahan Oktober atau saat libur panjang.
2. Matakuliah yang dapat diambil adalah matakuliah yang ditawarkan program
studi.
3. Matakuliah yang dapat diambil bukanlah matakuliah praktikum atau yang
disertai praktikum.
4. Khusus mempercepat penyelesaian studi diperbolehkan, jika hanya 4 SKS
yang belum diselesaikan.
5. Jumlah matakuliah yang diambil maksimal 8 matakuliah.
6. Jumlah SKS yang diambil maksimal 15 SKS.
7. Mahasiswa terdaftar pada semester genap tahun akademik yang sama.
8. Jumlah pertemuan adalah 4 kali per SKS.
9. Jumlah peserta sesuai dengan ketentuan (minimum per mata kuliah 6 orang).
10. Biaya per SKS sesuai dengan ketentuan.
11. Prosedur pendaftaran dan pembayaran sesuai dengan ketentuan.
12. Nilai yang akan diakui adalah nilai yang tertinggi/ terakhir.

E. SANKSI ATAS PELANGGARAN AKADEMIK


1. Setiap mahasiswa AKBID yang diketahui melanggar ketentuan ujian akan
dicatat dalam berita acara ujian dan akan diberikan sanksi sesuai dengan
tingkat kesalahannya. Adapun sanksi tersebut dapat berupa dinyatakan tidak
lulus ujian untuk mata kuliah yang bersangkutan, apabila mahasiswa yang
bersangkutan terbukti menyontek, menjiplak dan membantu pekerjaan/ujian
mahasiswa lain.

2. Setiap mahasiswa AKBID yang terbukti telah memalsukan nilai dalam bentuk
dan cara apapun, akan diberikan sanksi sesuai dengan kesalahannya berupa :
a. Mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan tidak lulus untuk mata kuliah
yang bersangkutan
b. Mahasiswa yang bersangkutan tidak berhak memperoleh pelayanan
administrasi, baik dari Pembimbing Akademik (PA) maupun dari AKBID
selama satu (1) semester
3. Setiap mahasiswa AKBID yang tidak melaksanakan her-registrasi (baik
terlambat maupun karena kelalaian) pada waktu yang sudah ditentukan
dianggap tidak aktif pada semester yang bersangkutan dan kepadanya
dikenakan sanksi berupa cuti akademik 1 (satu) semester namun tetap
membayar biaya SPP (sumbangan pengembangan pendidikan).

Anda mungkin juga menyukai