Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH LAJU ALIRAN MASSA TERHADAP DAYA TURBIN AIR FRANCIS

PADA SUB UNIT PLTA JELOK SEMARANG


Erry Thriana Sasongko, Khairul Muhajir, I.G. Gde Badrawada, Anton
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri
Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
Jl. Kalisahak No. 28 Balapan Yogyakarta 55222

ABSTRACT
The aim of this researche is to knowing the influence of mass flow rate to power water turbine in sub unit
PLTA Jelok Semarang.
The power of turbine to effect mass of flow rate and height, but this analize only mass of flow rate factor
always variable in every time.This analize take a data of water flow rate during three months, December 2006 until
Februari 2007 and after that doing calculation on turbine power to looking for tha effect.
This analize have a conclusion tahat turbine power decrease at the moment mass of flow rate to decease
at 4370 kg/s and output power at 5.323 MW in Januari 2007, on the other hand turbine power go up while mass of
flow rate to be involved in go up with the bighest point mass of flow rate at 10330 kg/s while output power at 12.218
MW in Pebruari 2007.
Key words : Mass Of Flow Rate, Francis Turbine, Power Turbine.

INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh laju aliran massa terhadap daya turbin air francis
pada sub unit PLTA Jelok, Semarang
Daya turbin sangat dipengaruhi oleh faktor laju aliran massa dan tinggi tekan, tetapi analisa ini yang
ditekankan adalah faktor laju aliran massa yang selalu berubah-ubah setiap waktu.Analisa ini mengambil data
debit air selama 3 bulan dari desember 2006 sampai Februari 2007 dan setelah itu dilakukan penghitungan daya
turbin untuk melihat pengaruhnya.
Pada analisa didapatkan daya turbin cenderung lebih kecil pada saat laju aliran massa mengalami
penurunan dengan laju aliran massa terkecil dengan nilai 4370 kg/det dan daya output terkecil 5.323 MW pada
bulan januari 2007 begitu pula sebaliknya daya turbin cenderung besar ketika laju aliran massa mengalami
kenaikan dengan nilai laju aliran massa terbesar 10330 kg/det dan nilai daya output 12.218 MW pada bulan
februari 2007.
Kata kunci : Laju Aliran Massa, Daya Turbin, Turbin Francis

PENDAHULUAN Jalannya kecepatan dan tekanan air ketika melewati


Turbin francis bekerja dengan memakai dan berproses di dalam turbin. Pipa isap pada turbin
proses tekanan lebih.Pada waktu air masuk ke roda ini mempunyai tugas yang mirip gengan sudu hantar
jalan, sebagaian dari energitinggi jatuh telah bekerja yang terdapat pada pompa sentrifugal, yaitu sama-
didalam sudu pengarah diubah sebagai kecepatan sama mengubah energi kecepatan menjadi energi
arus masuk. Sisa energi tinggi tekanan. Pada dasarnya turbin francis adalah turbin
jatuh dimanfaatkan/atau bekerja di sudu jalan, yang dikelilingi dengan sudu pengarah semuanya
denagan adanya pipa isap memungkinkan energi terbenam didalam air. Air yang masuk kedalam turbin
tinggi jatuh bekerja disudu jalan dengan bisa dialirkan melalui pengisian air dari atas atau
semaksimum mungkin. Pada sisi sebelah keluar roda melalui suatu rumah yang berbentuk spiral. Roda
jalan terdapat tekanan kerendahan (kurang dari 1 jalan semuanya selalu bekerja. Daya yang dihasilkan
atm) dan kecepatan aliran air yang tinggi.Di dalam turbin bisa diatur dengan cara mengubah posisi
pipa isap kecepatan aliran akan berkurang dan pembukaan sudu pengarah dengan demikian
tekanannya akan kembali naik, sehingga air akan di kapasitas air yang masuk kedalam roda turbin bisa
alirkan keluar lewat saluran air bawah dengan diperbesar atau diperkecil.
tekanan seperti tekanan keadaan semula.
Tipe Turbin Francis
A. Tipe Tertutup
Pada tipe ini air masuk ke turbin melalui
penstok yang menghubungkan ke rumah spiral dari

Pengaruh Laju Aliran Massa Terhadap Daya Turbin Air Francis pada Sub Unit 9
PLTA Jelok Semarang (Erry Thriana Sasongko)
turbin. Spiral casing ini mengarahkan air secara Profil konstruksi Turbin Air
sama ke sudu jalan, air lalu masuk ke penggerak dan Turbin-turbin francis adalah jenis turbin yang
akhirnya jatuh ke hilir melalui tube sementara. Turbin paling banyak berubah-ubah yang dipakai saat ini.
tipe tertutup terdiri dari dua tipe, horizontal dan Disain inisial dari penggerak-penggerak lambat
vertikal. Tipe horizontal digunakan untuk head yang (N=60)adalah untuk aliran radial. Turbin francis
tinggi dan tipe vertikal untuk head yang rendah. bekerja dengan aliran air yang bertekanan. Jadi
B.Tipe Flume Terbuka untuk turbin-turbin francis itu selalu mengalir penuh
Turbin francis flume terbuka ini sebuah bak pada penggerak yang sama dengan selubung penuh
menggantikan spiral casing. Turbin ini digunakan dengan air. Penggerak dari turbin terdiri dari sebuah
unutk head 5 sampai 10 m di banyak turbin aliran nomor dari pisau-pisau melengkung yang di las
aksial sngat cepat menggantikan turbin dari tipe ini. benar0benar pada dua shroud. Deretan pisau-pisau
Turbinini bagaimanapun juga masih digunakan yang bervariasi dari 12 sampai 22 tergantung kepada
mana dari air kecil dan head tinggi. Turbin ini kecepatan spesifik(nomor untuk kecepatan-
dikelilingi oleh air. Sudu pengarah diatur oleh sebuah kacapatan spesifik di atas 300) Pada semua yang
kontrol mekanik yang juga berada di air. Seperti head terkumpul dari turbin francis di nyatakan dalam
yang rendah tekanan di pengungkit dan sudu juga gambar. Air dari pipa pesat masuk kedalam selubung
rendah.Kecenderungannya adalah peralatan spiral dibawah tekanan dan mengalir melalui pintu-
tentang/terhadap turbin dengan regulator mekanik pintu kecil masuk kedalam penggerak. Setelah
luar. Dalam hal ini poros dari turbin horizontal mengalir meninggalkan penggerak, air melalui
membawa melalui kelenjar di dinding bak sudu sebuah tube yang terkenal sebagai tube sementara
pengarah, penggerak dan lain-lain yang terendam dan saluran buang. Tube sementara merupakan
dalam air adalah satu sisi dari dinding di sisi yang aliran hydraulically a closed conduit. Tube sementara
lain bantalan dan generator elektrik. Bantalan tidak merupakan a flaring tube lurus atau tipe busur dan
berada dalam air ini mudah dimasuki air. Turbin hanya penting untuk reaksi (misalnya tekanan
flume terbuka tipe vertikal terendam air melalui turbin). Tujuan dari tubr sementara adalah untuk
sebuah poros vertikal dan batalan yang pasti di mengetahui kecepatan dari tinggi aliran air yang
dinding membawa muatan penuh. Generator keluar dari penggera, juga untuk mengusahakan
biasanya terhubung secara horizontal maluli gear itu penggerak mempunyai tingkat aliran hilir tanpa
harus jalan saat kecepatan tinggi dari turbin. mengorbankan tinggi air yamg bersangkutan.
Pintu-pintu kecil diletakkan sepanjang bagian
Daerah Kerja Turbin Francis pinggir penggerak. Mereka diletakkan dalam pivot-
Jenis konstruksi turbin ini pertama kali dilaksanakan pivot dan dapat berputar sekeliling mereka.
sekitar tahun 1950 oleh orang Amerika yang Perputaran dari pintu-pintu kecil adalah diatur secara
bernama Howk dan francis. Sekarang turbin francis kontrol dan perubahan ukuran dari pembukaan pintu
adalah yang paling banyak dipaki karena tinggi air pemasukan turbin melalui pintu dimana turbin dapat
jatuh dan kapasitasnya yang paling sering mengalir dan mengawasi kecepatan mengalir yang
terdapat/atua sesuai dengan kebtuhannya. Dari hasil berlebihan.
penggunaan dan penelitian yang terus menerus
unutk penegembangan selanjutnya turbin francis Kecepatan Liar
sekarang sudah bisa digunakan untuk tinggi air jatuh Ada kemungkinan bahwa pada waktu turbin
sampai 700 m dengan kapasitas air dan kecepatan bekerja karena sesuatu dan lain hal bebannya
putar yang sudah memenuhi harapan.Turbin air terpaksa dihentikan dengan tiba-tiba. Dalam hal ini
francis dianggap sudah bisa dibuat dengan ada gejala bahwa roda turbin akan berputar dengan
kecepatan air yang sama tingginya dimana sangat cepatnya yaitu apabila karena suatu hal
kecepatan putar yang tinggi tersebut menhasilkan governoor tidak dapat bekerja dengan baik atau
keuntungan terhadap berat dan harga turbin dan dalam keadaan rusak. Kecepatan ini dinamakan
generatornya. Tidak ada kerugian tinggi air jatuh kecepatan liar. Oleh karena kekuatan turbin harus
akibat adanya ruang bebas. Penempatan turbin diperhitungkan terhadap kecepatan liarnya untuk
francis didalam bangunandi bawah tanah adalah mencegah kerusakan turbin atau generator.
mungkin yang baik dan menguntungkan untuk turbin
ini adalah bila tinggi pernukaan air bawah sangat Bagian-Bagian Utama Turbin
berubah-ubah. Tempat yang dibutuhkan untuk turbin 1. Scroll Casing / Spiral Casing (Rumah Siput)
francis adalah lebih kecil dan malah ada pusat Bagian ini terbuat dari pipa baja yang
tenaga listri yang kecil memakai turbin ini. Randemen mengelilingi runner blade, semakin ujung semakin
turbin ini untuk beban penuh adalah baik tetapi akan mengecil sehingga berbentuk rumah siput. Hal ini
memburuk bila bebannya tidak penuh. bertujuan agar air yang mengalir turbin dapat merata
dan untuk menghindari kehilangan efisiensi. Bagian
ini pangakal spiral case dihubungkan derngan

10 Jurnal Teknologi, Vol. 1, No. 1, 2008: 9-13


exspansion join. Sambungan ini memberikan Dengan : Vr1 = Kecepatan relatif dari air pada titik
kelonggaran pada spiral case menuju penstock untuk pemasukan (m/s)
memungkinkan bila terjadi pemuaian pipa ke arah V1 = Kecepatan mutlak air pada pemasukan (m/s)
aksial, pada bagian dalam pintu air dinamakan guide Vr2 = Kecepatan relatif dari air pada titik keluaran
vane. Posisi dari inlet spiral casing tergantung pada (m/s)
saluran langsung air dari penstock yang V2 = Kecepatan mutlak air pada keluaran (m/s)
kemungkinan akan merubah keserasian U2 = Kecepatan penggerak pada titik keluaran
penempatan. Bahan scroll casing tergantung pada (m/s)
ketinggian air jatuh diantaranya : Persamaan diatas dapat dinyatakan dalam
1. Concrete tanpa steel plate linning untuk peristilahan dari segitiga kecepatan hubungan tiga
ketinggian sampai 300 m kecepatan pada pemasukan dan pada penegeluaran.
2. Wellded rolled stell plate untuk ketinggian air Dan segitiga kecepatan ini hubungan antara
sampai 100 m berbagai kecepatan dapat dipastikan untuk
3. Cast steel untuk ketinggian air diatas 100 m. mudahnya komponen-komponen dari V1 dan V2
2. Sudu pengarah (guide vane) dalam arah perputaran (tangensial)dan dalam arah
Sudu pengarah merupakan bagian dari turbin radial biasanya terlihat pada segi-segi kecepatan
air yang berfungsi sebagai pintu masuk air dari spiral Komponen-komponen Vu1 dan Vu2 disebut
casing menuju runner blade selain itu guide vane sebagai kecepatan putaran dan Vm1 dan Vm2 disaebut
juga berfungsi sebagai distributor agar air dikelilingi sebagai kecepatan meridianal atau kecepatan aliran.
runner mempunyai debit yang sama rata, rata Hal itu dapat diperhatikan bahwa untuk turbin lambat
sebagai pengamanan turbin pada saat terjadi < 90 keduanya baik untuk penggerak francis.
gangguan. Gerakan turbin diatur oleh suatu Vu2 = 0 dan V2 = Vm2 juga Vm1 = Vm2 sebagai
mekanisme peralatan dalam governoor cabinet, desain praktis.
gerakan buka tutup guide vane terjadi secara hidrolik Di dalam selubung scroll, diletakkan cincin
dengan menggunakan sevo meter. Fungsi kedua kecepatan yang menyalurkan beban penggerak ke
penting dari pintu-pintu kacil untuk melangsungkan fondasi turbin. Cincin cepat umumnya terdiri dari 2
air ke panggerak pada sudut yang dikehendaki. cincin lingkaran atas dan bawah disambung tegak
Selubung spiral juga terkenal sebagai oleh kolom-kolom kecil dikenal sebagai stay vanes.
selubung scroll membawa air dari batang pipa ke Air dari selubung gulungan mengalir terus ke baling-
turbin. Hal ini sangat penting a winding duct dari baling pengatur melalui bagian luar cincin-cincin
berbagai ukuran dengan bukaan pada sisi penggerak kecepatan. Baling-balingnya berfungsi laju-lajur
melalui mana air dapat mengalir ke penggerak. penahan beban begitu pula mengenai air yang di
Untuk ketinggian sangat rendah misalnya 6-8m, alirkan ke baling-baling pengatur.
selubung dapat dispensed with dan penggerak dapat 3. Sudu gerak (guide vane)
diusahakan terbenam diflume terbuka.Ini merupakan Bagian ini disebut juga bilah rotor atau sudu
sebuah perencanaan mutlak saat ini sampai untuk gerak pada runner blade energi kinetik air yang
tinggi rendahnya turbin-turbin tubullar yang dikenakan padanya diubah menjadi energi mekanik
disediakan.Untuk ketinggian 40 m >, selubung scroll (rotor).
dapat berbentuk bulat atau dari bentuk bagian T 4. Poros utama
beton.Diluar batas ini, las atau selubung cast baja Terbuat dari dua bagian utama yaitu bagian
bulat scroll, digunakan. atas generator shaft dan bagian bawah turbin shaft
Pada turbin air mengalir melalui penggerak, yang dikopling dengan kopling tetap (mur dan baut).
dimana penggerak itu sendiri berputar dengan Pada bagian bawah berlapis yaitu inner shaft
kecepatan tertentu. Dalam usaha ubtuk mengetahui sehinnga berfungsi sebagai penggerak runner blade
dengan pasti hubungan antara kecepatan-kecepatan dan main shaft. Gap yang berfungsi membantu gland
tersebut harus dibuktikan sangat berguna nagi packing ketika lapisan tersebut berisi oli bertekanan
pemakaian. Ini semua disebut sebagai segitiga tinggi yang disuplai dari oil presure yang
kecepatan. pengaturanya melalui governoor.
Untuk V1 dan V2 : kecepatan mutlak air pada 5. Bantalan Utama
pemasukan dan pengeluaran pada penggerak. Dan Bagian turbin yang berfungsi sebagai bantalan
U1 dan U2: Kecepatan penggerak pada titik 1 dan 2 dari main shaft yang menahan goncangan bila turbin
berturut-turut. sedang beroperasi antara bagian bergerak dan
Sehubungan dengan dasar mekanik dari gerakan kedua ujungnya dilindungi oleh labirin seal liner,
relatif maka dapat diketahui bahwa Vr1 dan Vr2 dapat untuk pelumasan main guide bearing dilakukan
ditulis dari V1.u1 dan V2u2 berturut-turut dalam hal ini secara kontinyu selama turbin beroperasi dengan
Vr1 V1 = U 1 menggunakan grase pump guide bearing.

Pengaruh Laju Aliran Massa Terhadap Daya Turbin Air Francis pada Sub Unit 11
PLTA Jelok Semarang (Erry Thriana Sasongko)
6. Shaft Seal Poutput
Permukaan seal terbuat dari logam babit t =
perencanannya tergantung pada kecepatan dan Pinput
ukuran radial clearence 0.2-0.4 antara permukaan Efisiensi turbin tidak tetap nilainya,
seal dan sleeve terbuat dari bahan anti korosi dan tergantung dari keadaan beban dan jenis turbinnya.
cocok dengan shaft. Dengan pompa khusus Kinerja dari suatu turbin dapat dinyatakan dalam
clearence pada seal box akan bekerja ketika tidak beberapa keadaan : tinggi terjun maksimum, tinggi
terdapat air pada saat turbin bekerja. Ini dikarenakan terjun minimum, tinggi terjun normal, dan tinggi terjun
seal box dirancang agar antara babit labirin dan shaft rancangan. Pada tinggi terjun rancangan turbin akan
sleeve tidak bersentuhan. Labirin seal sangat cocok memberikan kecepatan terbaiknya sehingga
untuk diopersikan pada air yang mengandung pasir efisiensinya mencapai maksimum.
7. Tube Sementara
Tube sementara berbentuk konikal dengan PEMBAHASAN
sebuah bagian lingkaran atau tube-tube bentuk sudu Untuk pembahasan ini dilakukan berdsarkan
dengan peeluasaan secara berangsur-angsur bentuk grafik dari hasil perhitungan yang telah dilakukan
berubah pada bagian pemutar kebentuk empat sebelumnya.
persegi panjang pada bagian pengeluaraan tube- Untuk grafik-grafik berikut adalah hasil dari
tube sementara dibutuhkan untuk turbin-turbin francis perhitungan data untuk setiap hari dalam waktu tiga
dan kaplan sebagai fungsi dua lipatan bulan.Dari grafik tersebut baris vertikal menunjukkan
a. Mereka mencapai pendapatan kembali dari variable yang dipengaruhi sedangkan pada baris
tinggi kecepatan pada keluaran penggerak horizontal sebagai variabel pengaruh,berikut adalah
yang sebaliknya akan hilang sebagai suatu pembahasan dengan grafik-grafik hubungan.
kehilangan keluar Laju Aliran Massa Vs Daya

b. Mereka mengijinkan turbin untuk dipasang pada 14


13.6 12.8
13.2 12.4
elevasi yang lebih tinggi tanpa kehilangan 12.8
12.4
12
12
11.6
11.2
11.6 10.8
keuntungan yang didapat dari perbedaan 11.2
10.8
10.4
10.4
10

Daya O u tp ut
9.6
Daya Inp ut

10
elevasi. 9.6
9.2
8.8
9.2
8.8
8.4
8.4 8
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 8
7.6
7.2
7.6
7.2
6.8
6.8
pengaruh dari laju aliran massa terhadap daya 6.4
6
5.6
6.4
6
5.6
5.2 5.2
turbin.Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman 4.8
4.4
4
4.8
4.4
4

akan turbin francis.


58 0
58 0
58 0
87 0
87 0
87 0
87 0
80
58 0
58 0
58 0
58 0
58 0
58 0
58 0
50 0
50 0
50 0
50 0
50 0
58 0
58 0
58 0
58 0
58 0
58 0
58 0
58 0
58 0
58 0
58 0

5
5
5
8
8
8
5
7
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
2
2
2
2
2
2
5
5
5
5
50

Daya input turbin dapat dihitung dengan Laju Aliran Massa

formula, mengalir masuk per detik (Dandekar dan Daya input (MW)
Power (Daya input (MW))
Daya Output (MW)
Power (Daya Output (MW))
Sharma 1991 : 430)
Gambar 1. Grafik hubungan laju aliran massa
Q
Pt = (Vu1 .u1 Vu 2 .u 2 ) terhadap daya turbin
g
Pada grafik diatas menunjukkan bahwa laju
Dengan = Densitas Kg/ m 3 aliran massa sangat berpengaruh terhadap daya
3
Q = Debit Air m / s Turbin, jika laju aliran massa naik maka daya turbin
g = Gravitasi m/ s
2 akan cenderung mengalami kenaikan sedangkan jika
debit air menurun maka daya turbin akan cenderung
mengalami penurunan nilainya. Pada grafik di atas
Daya Input turbin sangat penting menaksir
nilai terbesar dari laju aliran massa adalah pada hari
ketersediaan tenaga dari turbin dan untuk daya input
ke 28-31 Desember 2006 yaitu 8780 Kg/det,
dapat diformuasikan sebagai berikut (Dandekar dan
penagaruhnya ke daya terbesar pada hari yang
Sharma 1991:430)
sama dengan nilai input 12.45 MW dan output
Qh 10.695 MW maka trendline kedua garis daya
P=
75 cenderung naik karena debit dan daya turbin juga
Dengan = Densitas Kg/ m
3 mengalami kenaikan.
3
Q = Debit Air m / s
h = Tinggi Tekan m
Analisis ini sangat penting untuk menilai
penampilan turbin dan Effisiensi turbin dapat
diformulasikan sebagai berikut (Jagdish Lal,1956 :
131)

12 Jurnal Teknologi, Vol. 1, No. 1, 2008: 9-13


Elevasi Vs Daya tidak signifikan sehingga nilai debit air juga
13
12.6
13
12.6
kenaikannya tidak terlalu besar. Nilai debit air
12.2
11.8
11.4
12.2
11.8
11.4
terkecil dengan nilai 4.37 m3/det dan nilai debit
air terbesar dengan nilai 10.33 m3/det.
11 11
10.6 10.6

Daya Output
10.2 10.2
Daya Input

9.8 9.8
9.4 9.4
9 9
8.6 8.6
8.2 8.2
7.8 7.8
7.4 7.4
7 7
6.6
6.2
5.8
6.6
6.2
5.8
DAFTAR PUSTAKA
5.4
5
5.4
5 Arismunandar, Wiranto (1982), Penggerak Mula
Turbin, Institut Teknologi Bandung, Bandung.
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0. 0
0 0
0 0
0 0
0. 0
0 0
0 0
0 0
0. 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
1 0
1. 0
1 0
1 0
1. 0
0
46 .7 7
46 .8 0
46 .8 0
46 .8 2
46 .8 2
46 .8 9
46 9 0
46 .8 7
46 .8 0
46 .8 0
46 8 2
46 .8 1
46 .7 7
46 .7 4
46 7 1
46 .7 8
46 .6 8
46 .6 7
46 .6 9
46 .8 2
46 .7 9
46 .7 7
46 .7 7
46 .7 7
46 .8 0
46 .9 7
46 .1 6
46 2 6
46 .2 3
46 .2 3
25
0
46

Daya input (MW)


Elevasi
Daya Output (MW)
Abel (1980), Perencanaan Turbin Air, Erlangga,
Power (Daya Output (MW)) Power (Daya input (MW))
Jakarta.
Gambar 2. Grafik hubungan elevasi dan daya Dandekar, M.M. dan Sharma, K.N. (1991),
Pembangkit Listrik Tenaga Air, Alih
Pada grafik diatas elevasi sangat sedikit Bahasa: Bambang Styadi, Universitas
pengaruhnya terhadap daya turbin walaupun grafik Indonesia Press, Jakarta.
diatas menunjukkan ada pengaruh yaitu ketika Dietzel, Fritz (1983), Turbin, Pompa dan Kompresor,
elevasi naik diikuti dengan kenaikan daya turbin Alih Bahasa: Dakso Sriyono, Erlangga,
air.Pada grafik terlihat elevasi terbesar pada hari ke Jakarta.
28 yaitu 461.26 tetapi daya yang dihasilkan sama Creager dan Justin (1950), Hydroelecrtic
dengan hari ke 27 yang elevasinya lebih rendah Handbook, William & Sons, Inc. New York.
sedikit dan naik turun elevasi tidak terlalu signifikan. Jagdish (1956), HydraulicMachines,
MetropolitanBook.Private., Netaji Subhas
KESIMPULAN Road, Delhi.
Dari analisa data tentang pengaruh laju aliran Noviandi (2005), Perancangan Ulang Turbin Air
massa terhadap daya turbin francis pada Sub Unit Type Francis Berkapasitas 100 Kw, Tugas
PLTA Jelok Semarang, Jawa Tengah dapat Akhir, Institut Sains & Teknologi AKPRIND,
disimpulkan sebagai berikut : Yogyakarta.
1. Daya turbin cenderung lebih kecil pada saat laju Rubianto (2006), perancangan Ulang Runner Turbin
aliran massa mengalami penurunan dengan laju Air. Tugas akhir, Institut sains & Teknologi
aliran massa pada hari ke-1 bulan januari AKPRIND, Yogyakarta.
dengan nilai laju aliran massa 9080 kg/det dan Rohniawan (2006), Perancangan Ulang Turbin Air
daya output 11.060 MW dan laju aliran massa Francis pada PLTA Jelok Semarang, Tugas
terkecil dengan nilai 4370 kg/det dan daya output Akhir, Institut Sains & Teknologi AKPRIND,
terkecil 5.323 MW pada bulan januari 2007 Yogyakarta.
begitu pula sebaliknya daya turbin cenderung Sularso dan Tahara, Haruo (2004), Pompa dan
besar ketika laju aliran massa mengalami Kompresor, cetakan ke-empat, Penerbit PT.
kenaikan dengan nilai laju aliran massa hari ke-2 Pradnya Paramita, Jakarta.
dengan nilai 9340 kg/det dan daya output naik Streeter (1999), Mekanika Fluida Jilid I, edisi ke-
sebesar 11.377 MW dan laju aliran massa delapan, Alih Bahasa: Arko Prijono,
terbesar 10330 kg/det dan nilai daya output Erlangga, Jakarta.
12.218 MW pada bulan Februari 2007.
2. Elevasi tidak begitu berpengaruh terhadap daya
turbin akan tetapi karena perubahan elevasi tidak
begitu signifikan sehingga daya turbin relatif
sedikit naik ketika dibarengi dengan naiknya
elevasi.Untuk nilai elevasi terendah dengan nilai
460.760 meter dan nilai daya outputnya 5.323
MW pada bulan januari 2007 dan nilai elevasi
tertinggi dengan nilai 461.930 dengan nilai daya
output 11.77 MW.
3. Untuk faktor effisiensi selalu tetap dikarenakan
kondisi turbin dijalankan dengan beban penuh
sehingga relatif sama terhadap dayanya dan juga
turbin bekerja pada tinggi tekan yang
direncanakan dan daya yang sesuai dengan
turbin.
4. Debit air mengalami kenaikan ketika elevasinya
naik, akan tetapi dikarenakan elevasinya naiknya

Pengaruh Laju Aliran Massa Terhadap Daya Turbin Air Francis pada Sub Unit 13
PLTA Jelok Semarang (Erry Thriana Sasongko)

Anda mungkin juga menyukai