Li Andin
Li Andin
Bipolar
a. Definisi bipolar
perubahan mood antara rasa girang yang ekstrim dan depresi yang parah.
suatu roller coaster emosional, berayun dari satu ketinggi rasa girang ke
yaitu:
depresi berat).
4) Bipolar II: terjadi episode depresi mayor dan diikuti satu atau lebih
hipomania.
b. Epidemiologi
atau bipolar II. Angka prevalensi semasa hidup yang dilaporkan oleh
tampak hampir sama pada pria dan wanita. Namun, pada pria, onset dari
anak (56 tahun) sampai 50 tahun atau bahkan lebih lanjut pada kasus
yang jarang, dengan rata-rata usia adalah 30 tahun (Kaplan, dkk., 1996).
c. Etiologi
1) Faktor genetik
2) Faktor biokimia
(Ikawati, 2011).
3) Faktor lingkungan
Weinstein, 2008).
d. Diagnosis banding
Diagnosis Banding
berikut:
sclerosis.
terjadinya agitasi, berpikir yang cepat, flight of ideas atau gejala psikotik
yang dengan mudah dapat menjadi episode manik. Saat pasien sedang
menggunakan obat ini crash dan pengalaman mood swing akan muncul
mania yang berespon pada obat-obatan lain tidak ditempatkan pada pasien
yang paling sering dari obat-obatan yang terlibat pada mania sekunder
otak), obat relaksasi otot seperti baclofen dan obat antituberkulosis seperti
isoniazid.
Mood swing merupakan gejala yang sering terdapat pada beberapa kondisi
psikiatri, seperti:
a. Gangguan skizoafektif
7
b. Gangguan kepribadian
mempunyai mood yang tidak stabil. Hal ini khususnya terjadi pada
e. Patofisiologi
2012).
Hipotesis lain berasal dari penelitian Coppen dan timnya pada tahun
f. Prognosis
bunuh diri, dan 11% benar-benar melakukan bunuh diri (Stephen, 2012).
gejala tidak terulang, 45% dari pasien mengalami episode lebih dari satu
antara episode depresi dan mania dipercepat dengan usia (Kaplan, dkk,
1996).
9
g. Manifestasi Klinis
dan II. Gangguan bipolar I atau tipe klasik ditandai dengan adanya 2
Hipomania yaitu derajat gangguan yang lebih ringan dari mania, afek
intensitas dan bertahan melebihi siklotimia serta tidak ada halusinasi atau
dan depresi. Episode campuran terjadi hingga 40% dari semua episode
dan lebih umum pada pasien lebih muda dan tua serta wanita (Drayton &
Weinstein, 2008). Serta dapat juga mengalami siklus cepat ; yaitu bila
dalam satu tahun. Seseorang dengan siklus cepat jarang mengalami bebas
atau pekerjaan. Siklus ultra ceoar yaitu episode mania, hipomania, dan
episode depresi bergantian dengan sangat cepat dalam beberapa hari. Gejala
dan hendaknya lebih berat bila dibandingkan dengan siklotimia dan sangat
sulit diatasi. Symptom psikotik kasus berat, pasien bisa mengalami gejala
(DSM-IV TR).
1. Lima (atau lebih) gejala berikut telah ada hampir setiap hari
selama periode 2-minggu yang sama dan mewakili perubahan
dari fungsi sebelumnya; setidaknya salah satu gejala adalah
perasaan depresi atau kehilangan minat atau kesenangan:
a. Perasaan tertekan atau sedih hampir sepanjang hari
b. Kurang bersemangat atau kesenangan dalam kegiatan
semua, atau hampir semua, sepanjang hari.
c. Penurunan berat badan yang signifikan ketika tidak diet,
peningkatan berat badan (misalnya, perubahan lebih dari 5%
dari berat badan dalam sebulan), atau penurunan atau
peningkatan nafsu makan.
d. Insomnia atau hypersomnia
Tabel I. Lanjutan
g. Diagnosis
3. Gangguan Siklotimia
a. Paling sedikit selama dua tahun, terdapat beberapa periode
dengan gejala-gejala hipomania dan beberapa periode dengan
gejala-gejala depresi yang tidak memenuhi criteria untuk
gangguan depresi mayor. Untuk anak-anak dan remaja durasinya
paling sedikit satu tahun.
b. Selama periode dua tahun diatas penderita tidak pernah bebas
dari gejala-gejala pada kriteria a lebih dari dua bulan pada satu
waktu.
c. campuran, selam dua tahun gangguan tersebut.
Catetan: setelah dua tahun awal, siklotimia dapat bertumpang tindih
dengan mania atau episode campuran (diagnosis GB I dan
gangguan siklotimia dapat dibuat) atau episode depresi mayor
(diagnosis GB II dan gangguan siklotimia dapat ditegakkan)
d. Gejala-gejala pada kriteria a bukan skozoafektif dan tidak
berutmpang tindih dengan skizofrenia, skizofrenoform, gangguan
waham, atau dengan gangguan psikotik yang tidak dapat
diklasifikasikan.
e. Gejala-gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologik langsung zat
atau kondisi medik umum
f. Gejala-gejala diatas menyebabkan penderita yang secara klinik
cukup bermakna atau menimbulkan kendala dalam sosial,
pekerjaan, atau aspek fungsi penting lainnya.
F 31
Gangguan Afektif Bipolar
Sebuah gangguan yang ditandai oleh dua atau lebih di mana
suasana hati pasien dan tingkat aktivitas secara signifikan
terganggu, gangguan ini terdiri dalam beberapa kejadian dari
elevasi mood dan meningkatkan energi dan aktivitas (hypomania
dan mania) dan pada orang lain dari penurunan mood dan
penurunan energi dan aktivitas (depresi).
24
2. Terapi bipolar
a. Tujuan terapi
b. Algoritma terapi
27
Pedoman Umum :
1. Memeriksa penyebab sekunder dari episode mania atau
campuran (misal, alkohol, penyalahgunaan obat)
2. Penurunan dosis antidepresan, stimulant dan kafein jika
memungkinkan
3. Melakukan terapi untuk penyalahgunaan zat
4. Mendorong pasien untuk memenuhi gizi yang baik (dengan
asupan protein dan asam lemak asensial), olahraga, tidur yang
cukup, mengurnagi stress, dan terapi psikososial
5. Mengoptimalkan dosis obat untuk menstabilkan suasana hati
sebelum menambahkan obat golongan benzodiazepine; jika ada
gejala psikotik dapat ditambahkan antipsikotik; ECT
(Electroconvulsive Terapi) digunakan untuk episode mania atau
campuran yang parah atau tidak dapat hanya diterapi atau ada
gejala psikotik.
Tabel X. Lanjutan
Tabel XI. Algoritma dan Pedoman Umum Terapi Akut Pada Episode
Depresi (Drayton &Weinstein, 2008)
Pedoman Umum :
3. Pharmaceutical care
31
dengan obat pasien yang bertujuan untuk mencapai outcome yang dapat
sistem.
32
e. Keterampilan komunikasi
DAFTAR PUSTAKA
Kaplan, H.I & Saddock, B.J. 2015. Sinopsis Psikiatri. Edisi kedelapan. Jakarta: Bina Rupa
Aksara.
Maslim, Rusdi. 2013. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ
III dan DSM -5. Jakarta: PT. Nuh Jaya
Putra, A. 2013. Gangguan Bipolar. Diunduh dari
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38120/4/Chapter%20II.pdf pada 1
November 2016.
Fitria Dina, Mutia Lailani. 2014. Gangguan afektif bipolar episode manik dengan gejala
Psikotik. From: https://www.scribd.com/doc/211456259/MTE-Gangguan-Afektif-
Bipolar-Episode-Manik-dengan-Gejala-Psikotik-doc, diunduh pada 1 November 2016.