Anda di halaman 1dari 27

Tgl Pengkajian : 30 November 2016 Jam : 07.

00 WIB

Tgl MRS : 28 November 2016 No Rekam Medik : 973xx

Ruang : Mutiara Diagnosa Medis : Close Fraktur Nasal

Nama Pasien : Tn. C Pekerjaan : Swasta

Umur : 32 Tahun Suku Bangsa : Jawa, Indonesia

Agama : Islam Jenis Kelamin : Laki-laki

Pendidikan : SMA Status Perkawinan : Menikah

Alamat : Surabaya Penanggung Jawab : BPJS

Riwayat Sakit dan Kesehatan


Keluhan utama Pasien mengatakan nyeri post operasi nasal

Riwayat Pasien mengatakan waktu bertanding sepak bola terkena tendangan di


penyakit hidungnya kemudian pasien tergeletak dan merasakan sakit sekali, saat itu
sekarang juga ditangani oleh petugas kesehatan di lapangan. Kemudian langsung
dibawa ke Rumah Sakit PHC tanggal 28 November 2016 jam 13.15 WIB ke
IGD Rumah Sakit PHC setelah ditangani, di bawa ke ruang inap mutiara pada
jam 15.00 WIB.

Riwayat Pasien mengatakan baru pertama kali.


penyakit dahulu

Riwayat Pasien mengatakan keluarga tidak ada yang mengalami riwayat penyakit yang
penyakit serius.
keluarga

Riwayat Allergi Tidak ada alergi makanan ataupun alergi obat.

Keadaan umum : Baik Kesadaran : composmentis


Nadi 79x/menit Suhu 36o C RR 18 x/menit Tensi 120/76 mmHg

Lokasi Axilla

Genogram
Keterangan :
: perempuan
: laki-laki
: pasien
32th :
berhubungan
: meninggal

B1: Breath / Pernafasan


Inspeksi : pengembangan dada simetris, tidak ada lesi pada dada, tidak terdapat alat bantu nafas.
Pada hidung terbalut kasa setelah operasi. Pasien mengatakan susah bernafas.

Palpasi : RR 20x/mnt, fokel fremitus kanan dan kiri sama, nyeri tekan ada, krepitasi ada,
massa tidak ada.

P : Saat membuka mulut.

Q : Seperti di pukul pukul (cekot-cekot)

R : Tulang Hidung

S : 4 (1-10)

T : Sering.

Perkusi : sonor

Auskultasi : suara nafas vesikuler, irama pola nafas regular,tidak ada suara nafas tambahan.

Nyeri

Ketidakefektifan Pola Nafas


B2 / Blood / Sirkulasi
Inspeksi : sclera konjungtiva normal, tidak ada sianosis.

Palpasi : CRT <2detik

Tekanan darah 120/76 mmHg, N : 79x/mnt, S : 36 oC

Auskultasi : irama jantung regular, bunyi S1 S2 tunggal.

Tidak Ada Masalah Keperawatan

B3 / Brain / Persarafan
Inspeksi : Kesadaran : composmentis, GCS 4-5-6, reflek cahaya +, pupil isokor = 3mm

Nervus I (olfaktorius) : fungsi penciuman tidak ada kelainan


Nervus II (optikus) : ketajaman penglihatan normal
Nervus III (okulomotorius) : pasien dapat menggerakkan bola mata ke kanan dan ke kiri.
Nervus IV (troklearis) : pasien dapat menggerakkan bola mata secara berputar
Nervus V (trigeminus) :tidak ditemukan paralisis pada otot wajah dan reflex kornea tidak ada
kelainan
Nervus IV ( abdusen) : tidak mengalami gangguan mengangkat kelopak mata
Nervus VII ( facialis) : persepsi pengecapan dalam batas normal, pasien dapat mengontrol
ekspresi wajah
Nervus VII (vestibulotoklearis) : tidak ditemukan tuli konduktif (pendengaran baik)
Nervus IX (glosofaringeal) dan X (fagus) : kemampuan menelan baik
Nervus X1 (accesorius) : tidak ada atrofi otot sternokleidomastoideus dan trapezius
Nervus XII (hipoglosus) : lidah simetris, tidak ada deviasi pada satu sisi dan ada fasikulasi,
indera pengecapan normal.

Palpasi dan Auskultasi : Reflek fisiologis, Patella kanan (+) patella kiri (+), Bisep kanan (+)
bisep kiri (+)

Reflek patologis : Babinski kanan (-), babinski kiri (-)

Tidak ada masalah keperawatan

B4 / Bladder / Perkemihan
Inspeksi : BAK 5xsehari, warna kuning jernih.

Palpasi dan perkusi : tidak ada distensi kandung kemih dan tidak ada nyeri tekan.

Tidak Ada Masalah Keperawatan.


B5 / Bowel / Pencernaan
Inspeksi : BAB 1x/hari, warna coklat, konsistensi lembek , baunya khas, tidak ada hematemesis,
mukosa bibir lembab, porsi makan habis 1 porsi, minum 1 botol tanggung, kebersihan
mulut baik tidak ada anoreksia.

Palpasi : Tidak ada nyeri pada abdomen.

Auskultasi : peristaltic usus 8x/mnt

Tidak Ada Masalah Keperawatan

B6 / Bone / Muskuloskeletal
Inspeksi : Warna kulit sawo matang, keadaan kuku bersih

skala kekuatan otot : 5555 5555


5555 5555

Tidak Ada Masalah Keperawatan

Sistem Integumen
Terdapat luka jahitan pada bagian hidung pasien.

Kerusakan Integritas Kulit

Pola istirahat tidur


Pasien mengatakan susah memulai untuk tidur akibat sakit di hidungya setelah operasi, pasien
mengatakan sering sekali terbangun saat malm hari. Pola tidur tidak normal, jumlah tidur 5-6
jam/hari.

Gangguan Pola Tidur

System Penginderaan
Tidak ada masalah pada penglihatan lapang pandang. Fungsi penglihatan normal, pada system
pendengaran telinga bersih, dapat mendengar dengan baik, fungsi pembau normal, tidak ada
polip, mukosa hidung lembab.

Tidak Ada Masalah Keperawatan

Endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar, tidak ada nyeri tekan kelenjar tiroid, tidak ada gangguan
pertumbuhan, tidak ada gangguan hormone reproduksi dan hormone adrenal.

Tidak Ada Masalah Keperawatan

System reproduksi / genetalia


Keadaan genitalia bersih, tidak mengalami gatal-gatal ataupun iritasi.

Tidak Ada Masalah Keperawatan

Personal Hygiene
Saat MRS pasien mandi sendiri 2x/hari tanpa bantuan, setiap pagi dan sore dengan air hangat.

Tidak ada masalah keperawatan

Psikososiocultural
a. Ideal diri : pasien mengatakan bahwa dirinya ingin sembuh dan segara pulang.
b. Gambaran diri : pasien tampak memperhatikan penampilannya.
c. Peran diri : pasien sebagai seorang suami dengan 1 istri.
d. Harga diri : pasien masih merasa memiliki tanggung jawab sebagai seorang suami untuk
mencari nafkah bagi istrinya.
e. Identitas diri : pasien merupakan seorang suami dari 1 istrinya.
f. Citra tubuh : pasien menerima dengan ikhlas mengenai penyakit yang diderita saat ini, pasien
memiliki semangat yang tinggi untuk sembuh.
g. Orang yang paling dekat : istri dan keluarganya.
h. Keyakinan dan nilai : pasien beragama islam, kegiatan ibadah shalat selama di RS pasien
tidak menjalankan karena pasien tidak bisa menahan rasa sakit di bagian hidunggnya. Bahasa
yang digunakan sehari-hari adalah bahasa jawa dan Indonesia.
i. Koping dan toleransi stress : pasien selalu mendapatkan dukungan dari keluarga terutama
istrinya.

Tidak ada masalah keperawatan

Data Penunjang / Hasil pemeriksaan diagnostic Darah Lengkap/ kimia klimik/ Blood gas
analisa / Radiologis

Hasil Laboratorium pada tanggal 23 November 2016

a. HB : 12,1 g/dl (13,2 - 17,3 g/dl)


b. Eritrosit : 5,35 10^6L (4,4 - 5,9 10^6L)
c. Trombosit : 265 103L (150-450 103L)
d. Hematokrit : 45,8 % (40,0- 52,0 %)
e. Wasthing time / waktu perdarahan : 1,3 menit (1,00-6,00)
f. Wasthing time / waktu pembekuan : 10,3 menit (8,00-15,00)
g. Natrium : 136,3 mmol/L (136,0-144,0 mmol/L)
h. Kalium : 3,87 mmol/L (3,60 - 5,00 mmol/L)
i. Chlorida : 115 mmol/L (94,0 111,0 mmol/L)

Terapi Medis
Tanggal Terapi obat Dosis Indikasi kontraindikasi Efek samping
30/11/16 Antrain 3x1 amp Nyeri hebat, Hipersensitivitas, Mual, muntah,
seperti wanita hamil, diare, gangguan
pasien yang penderita dengan fungsi hati,
baru tekanan darah trombositopenia.
menjalani sistolik
operasi, <100mmHg.
pasien
dengan nyeri
kolik.
Ceftriaxone 2x1 amp Infeksi- Hipersensitif 1. Gangguan
infeksi berat terhadap pencernaan :
dan yang Ceftriaxone atau diare, mual,
disebabkan sefalosporin muntah,
oleh bakteri lainnya stomatitis,
gram positif glositis.
maupun 2. Reaksi kulit :
gram negatif dermatitis,
yang pruritus,
resisten atau urtikaria,
kebal edema, eritema
terhadap multiforma,
antibiotika dan reaksi
lain anafilaktik.
3. Hematologi :
eosinofil,
anemia
hemolitik,
trombositosis,
leukopenia,
granulositopeni
a.
4. Gangguan
sistem syaraf
pusat : sakit
kepala.
5. Efek samping
lokal : iritasi
akibat dari
peradangan
dan nyeri pada
tempat yang
diinjeksi.
6. Gangguan
fungsi ginjal :
untuk
sementara
terjadi
peningkatan
BUN.

7. Gangguan
fungsi hati :
untuk
sementara
terjadi
peningkatan
SGOT atau
SGPT.
ANALISA DATA
Data Etiologi / Faktor resiko Masalah

DS :
Pada hidung terdapat fraktur, ada
krepitasi dan ada nyeri tekan. Agen penyebab cedera Nyeri akut
P : Saat membuka mulut.
Q : Seperti di pukul pukul
(cekot-cekot)
R : Tulang Hidung
S : 4 (1-10)
T : Sering.

DO :
1. Kesadaran : composmentis
2. Pasien tampak sering menahan
nyerinya
3. Pasien tampak sering
mengeram, mengeluh
kesakitan
4. Tanda-tanda vital sign :
TD : 120/76 mmHg
Nadi : 79x/menit
Suhu : 36,5oC
RR : 20x/menit
DS : -
DO :
1. Hidung pasien tampak Faktor Eksternal Kerusakan Integritas Kulit
terbalut kasa (Pembedahan)
2. Post Operasi
3. Terdapat jahitan di hidung
DS : Nyeri Ketidakefektifan Pola Nafas
Pasien mengatakan susah bernafas
dan mengatakan hidungnya
semakin nyeri.
DO :
1. Hidung pasien tampak
terbalut kasa tebal
2. Pasien tampak sesekali
bernafas melalui mulut
3. Pasien tampak mengeluh
akibat luka operasinya

DS : Restrain fisik Gangguan Pola Tidur


Pasien mengatakan susah
memulai untuk tidur akibat sakit
di hidungya setelah operasi,
pasien mengatakan sering sekali
terbangun saat malm hari.

DO :
Pola tidur tidak normal, jumlah
tidur 5-6 jam/hari.
DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

MASALAH TANGGAL EVALUASI PARAF


NO
KEPERAWATAN Ditemukan Teratasi SUMATIF (nama)
1. Nyeri 30-11-2016 2-12-2016 S:
- Pasien
mengatakan nyeri
berkurang
dibagian hidung
- Pasien megatakan
nyeri masih sering
muncul namun
hilang timbul.
O:
- Pasien tampak
relax
- Skala nyeri
berkurang
A : Masalah teratasi
P : Intervensi
dilanjutkan dirumah
2. Kerusakan Integritas 30-11-2016 2-11-2016 S:
Kulit - Pasien
mengatakan nyeri
berkurang
dibagian hidung
- Pasien megatakan
nyeri masih sering
muncul namun
hilang timbul.
O:
- Pasien tampak
relax
- Skala nyeri
berkurang
A : Masalah teratasi
P : Intervensi
dilanjutkan dirumah
Gangguan Pola Tidur 30-11-2016 2-12-2016 S:
- Pasien
mengatakan dapat
tidur seperti biasa
- Pasien tidak
mengalami
gangguan tidur di
malam hari
O:
- Tidur siang 2 jam
- Tidur malam 6 jam
A : Masalah teratasi
P : Inervensi
dihentikan, pasien
pulang.
Rencana Asuhan Keperawatan

No. Masalah Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional

(Observasi, Mandiri,
Edukasi, Kolaborasi)

1. Nyeri Akut Setelah dilakukan 1. Pasien mampu Observasi


tindakan memperlihatkan 1. Mengetahui daerah
keperawatan pengendalian nyeri, 1. Observasi pengkajian nyeri nyeri, kualitas,
selama 3x24 jam yang dibuktikan oleh yang komperhensif kapan nyeri
diharapkan nyeri indikator sebagai meliputi lokasi, dirasakan, factor
dapat berkurang berikut (Sebutkan 1- karakteristik, awitan, dan pencetus nyeri,
atau hilang. 5: tidak perrnah, durasi, frekuensi, kualitas, berat ringannya
jarang, kadang- intensitas atau keparahan nyeri yang
kadang, sering, atau nyeri dan faktor dirasakan
selalu): pretsipitasinya. 2. Respon non verbal
1) Megenali awitan 2. Observasi isyarat nonverbal membantu
nyeri ketidaknyamanan. mengevaluasi
2) Menggunakan derajat nyeri dan
tindakan Mandiri : perubahannya
pencegahan 3. Llingkungan bisa
3. Kontrol lingkungan yang
3) Melaporkan nyeri menjadi pemicu
dapat mempengaruhi nyeri
dapat meningkatnya
seperti suhu ruangan,
dikendalikan derajat nyeri
pencahayaan dan
2. Mampu 4. Posisi yang
kebisingan
menunjukkan tingkat senyaman mungkin
4. Berikan posisi senyaman
nyeri, yang akan membantu
mungkin.
dibuktikan oleh memberikan
indikator sebagai Edukasi : kesempatan pada
berikut 9Sebutkan 1- otot untuk relaksasi
5: sangat berat, 5. Informasikan pengertian seoptimal mungkin.
berat, sedang, ringan nyeri. 5. Membantu pasien
atau tidak ada) : 6. Manajemen Nyeri (NIC) untuk istirahat lebih
1) Ekspresi nyeri Ajarkan tentang teknik non efektif
pada wajah farmakologi. 6. Untuk mengajarkan
2) Gelisah atau pasien apabila nyeri
ketegangan otot Kolaborasi : timbul
3) Durasi episode 7. Untuk mengurangi
nyeri 7. Kolaborasikan dengan tim rasa nyeri
4) Merintih dan medis dalam pemberian
menangis analgesik.
5) Gelisah
3. Mampu
memperlihatkan
tehnik relaksasi
secara individual
4. Mampu
mempertahankan
tingkat nyeri pada
atau kurang.
2. Kerusakan Setelah dilakukan 1. Menunjukkan Observasi 1. Untuk mengetahui
Integritas Kulit tindakan integritas jaringan: karakteristik luka
keperawatan Kulit dan Membran 1. Kaji karakteristik luka, 2. Untuk mengetahui
selama 3x24 jam mksa, yang meliputi drainase, warna, area luka yang akan
diharapkan dibuktikan oleh dan bau dilakukan rawat
2. Kaji luka terhadp luka
penyembuhan luka indikator berikut
karakteristik (lokasi, luas 3. Dilakukan agar
cepat. (sebutkan 1-5:
dan kedalaman. tidak terjadi infeksi
gangguan ekstrerm,
4. Agar keluarga dapat
berat, sedang, ringan, Mandiri :
merawatnya di
atau tidak ada
gangguan): 3. Rawat luka menggunakan rumah secara
- Suhu, elastisitas, prinsip stiril mandiri
hidrasi, dan 5. Agar keluarga
sensasi Edukasi : mengatahui tanda
- Perfusi jaringan dan gejala adanya
- Keutuhan kulit 4. Ajarkan perawatan luka infeksi
2. Menunjukkan saat dirumah. 6. Pola makan yang
penyembuhan luka: 5. Informasikan tanda dan baik dapat
primer, yang gejala infeksi. mempercepat proses
dibuktikan oleh penyembuhan luka.
indikator berikut Kolaborasi :
(sebutkan 1-5: tidak
Kolaborasikan dengan tim ahli
asa, sedikit, sedang,
gizi tentang makanan tinggi
banyak, atau sangat
protein, mineral, kalori dan
banyak):
vitamin.
- Penyatuan kulit
- Penyatuan ujung
lka
- Pembentukan
jaringan parut
3. Menunjukkan
penyembuhan luka:
primer, yang
dibuktikan oleh
indikator berikut
(sebutkan 1-5:
gangguan eksterm,
berat, sedang, ringan
atau tidak ada
gangguan):
- Eritema kulit
sekitar
- Luka berbau
busuk
4. Menunjukkan
penyembuhan luka:
sekunder, yang
dibuktikan oleh
indikator berikut
(sebutkan 1-5: tidak
ada, sedikit, sedang,
banyak, atau sangat
banyak):
- Granulasi
- Pembentukan
jaringan parut
- Penyusutan luka
3. Gangguan Pola Setelah dilakukan 1. Menunjukkan tidur, Observasi 1. Untuk mengetahui
tidur tindakan yang dibukikan oleh penyebab gangguan
keperawatan indikator berikut 1. Kaji adanya gejala tidur pasien
selama 3x24 jam (sebutkan 1-5: deprivasi tidur dan 2. Untuk mengetahui
diharapkan gangguan eksterm, insomnia perkembangan tidur
2. Kaji peningkatan tidur pasien
kebutuhan tidur berat, sedang, rigan, - Tentukan efek medikasi
terpenuhi.. atau tidak mengalami 3. Agar pasien
pasien pada pola tidur nyaman dan dapat
gangguan): - Tentukan pola tidur
- Perasaan segar - Pantau/catat pola tidur tidur dengan
setelah tidur pasien dan jumlah nyaman
- Pola dan kualitas 4. Stres dapat
waktu tidur
tidur mengeluarkan
- Rutinitas tidur hormon adrenalin
- Jumlah waktu Mandiri : sehingga seseorang
tidur yang tidak dapat memulai
terobservasi 3. Ciptakan lingkungan yang untuk tidur
- Terjaga pada tenang dan damai. 5. Istirahat yang cukup
waktu yang tepat 4. Bantu untuk dapat membantu
2. Pasien akan menghilangkan situasi yang proses fisiologis
mengidentifikasi menimbulkan stres dalam mempercepat
tindakan ayng akan aliran darah yang
meningkatkan Edukasi :
mempengaruhi
istirahat atau tidur 5. Jelaskan pentingnya tidur proses
3. Menunjukkan penyembuhan
selama sakit
kesejahteraan fisik 6. Agar pasien dapat
dan psikologis Kolaborasi : tidur melalui siklus
4. Melaporkan tidur REM hingga
yang cukup di malam 6. Kolaborasikan dengan NREM secara baik
hari dokter tentang penggunaan
obat tidur yang tidak
menekan tidur REM

IMPLEMENTASI & EVALUASI

Evaluasi formatis SOAP/


Hari/Tgl Masalah Keperawatan Waktu Implementasi paraf
Catatan Perkembangan
Rabu Nyeri akut b.d Agen 05.00 Observasi pasien: S:
30-11-16 penyebab cedera Keadaan umum pasien baik, GCS 4- - Pasien mengatakan sakit
5-6, akral HKM, pasien tampak sekali dibagian hidung
menyeringai dan lemas. - Pasien megatakan nyeri
TD : 110/90 mmHg sering muncul.
S : 360C O:
N : 57x/mnt - Pasien tampak menyeringai
RR : 18x/mnt kesakitan
- Pasien tampak menutup
05.15 Pasien mengatakan nyeri mata terus
P : ketika buka mulut A : Masalah belum teratasi
Q : seperti di pukul-pukul P : Intervensi dilanjutkan
R : hidung
S : 5 (1-10)
T : sering

05.30 Memberikan HE kepada pasien


tentang tehnik relaksasi
mendengarkan lagu.

08.00 Memberikan terapi :


- Ceftriaxone
- Antrain

08.30 Menganjurkan pasien untuk


beristirahat

Kerusakan Integritas Kulit 08.15 Mengobservasi rembesan balutan S:


b.d Faktor Eksternal luka pasien - Pasien mengatakan belum
(Pembedahan) di rawat lukanya pagi ini
O:
- Post operasi nasal
- Terbalut dengan kasa
09.15 Menanyakan kepada keluarga porsi - Terdapat rembesan darah di
makanan habis atau tidak. kasa
A : Masalah belum teratasi.
10.00 Mengobservasi TTV : P : Intervensi dilanjutkan.
TD : 100/60mmHg
S : 360C
N : 80x/mnt
RR : 18x/mnt

13.00 Memberikan terapi :


- Antrain

Gangguan Pola Tidur b.d 15.00 Observasi waktu tidur siang dan S:
Restrain Fisik malam - Pasien mengatakan susah
memulai untuk tidur
- Pasien mengatakan sering
terbangun akibat posisi
tidur harus terlentang
O:
- Pasien tampak lesu
- Pasien hanya terbaring
lemah
A : Masalah belum teratasi
P : Inervensi dilanjutkan

Kamis Nyeri akut b.d Agen 14.00 Menerima operan S:


01-12-16 penyebab cedera Keadaan umum pasien baik, GCS 4- - Pasien mengatakan nyeri
5-6, akral HKM, pasien tampak sedikit berkurang dibagian
tenang dan bernafas spontan. hidung
Mengobservasi keadaan umum - Pasien megatakan nyeri
pasien. masih sering muncul
15.35 Pasien mengatakan nyeri namun tidak lama seperti
P : ketika buka mulut kemaren.
Q : seperti dicubit O:
R : hidung - Pasien tampak sedikit
S : 4 (1-10) tenang
T : sering - Skala nyeri berkurang
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
15.30 Memberikan HE kepada keluarga
dan pasien macam macam
penanganan nyeri.

20.00 Memberikan terapi :


- Ceftriaxone
- Antrain

Kerusakan Integritas Kulit 15.45 Mengobservasi tanda-tanda vital S:


b.d Faktor Eksternal (tekanan darah, suhu, frekuensi, - Pasien mengatakan belum
(Pembedahan) nadi, frekuensi napas) juga di rawat lukanya hari
- TD : 110/70 mmHg ini
- Nadi : 80x/menit O:
- RR : 18x/menit - Post operasi nasal
- Suhu : 36oC - Terbalut dengan kasa
- Terdapat rembesan darah di
kasa warna merah gelap
16.20 Menanyakan kepada keluarga porsi A : Masalah belum teratasi.
makanan habis atau tidak. P : Intervensi dilanjutkan.

16.30 Mengobservasi keadaan luka pasien


17.00 Melakukan HE tentang teknik
perawatan luka.
Gangguan Pola Tidur b.d 20.00 Menganjurkan pasien untuk S:
Restrain Fisik beristirahat dan merelaksasikan - Pasien mengatakan dapat
fikiran. tidur siang ini dengan
nyenyak
21.00 Mengobservasi keaadaan pasien - Pasien mengatakan sering
tidur. terbangun di malam hari
O:
- Tidur siang 2 jam
- Tidur malam 4 jam
A : Masalah teratasi sebagian
P : Inervensi dilanjutkan
Jumat Nyeri akut b.d Agen 07.00 Menerima operan S:
03-11-16 penyebab cedera Keadaan umum pasien baik, GCS 4- - Pasien mengatakan nyeri
5-6, akral HKM, pasien tampak berkurang dibagian hidung
tenang dan bernafas spontan. - Pasien megatakan nyeri
Mengobservasi keadaan umum masih sering muncul
pasien. namun hilang timbul.
07.35 Pasien mengatakan nyeri O:
P:- - Pasien tampak relax
Q : seperti cekot - cekot - Skala nyeri berkurang
R : hidung A : Masalah teratasi
S : 2 (1-10) P : Intervensi dilanjutkan
T : hilang timbul dirumah

08.00 Memberikan HE kepada keluarga


untuk melakukan kompres hangat di
samping area lukaa pasien agar
pasien relaks dan mengurangi rasa
nyeri.

08.00 Memberikan terapi :


- Antrain
- Ceftriaxone
Yang berfungsi untuk mengurangi
rasa nyeri.

10.00 Menganjurkan pasien untuk latihan


duduk agar tidak pusing.
Kerusakan Integritas Kulit 10.00 Mengobservasi tanda-tanda vital S:
b.d Faktor Eksternal (tekanan darah, suhu, frekuensi, ndi, - Pasien mengatakan pagi ini
(Pembedahan) frekuensi napas) sudah dirawat lukanya.
- TD : 110/80 mmHg O:
- Nadi : 82x/menit - Luka baik dan masih basah
- RR : 18x/menit - Tidak ada pus
- Suhu : 36oC - Jahitan menutup
A : Masalah teratasi sebagian.
10.15 Mengobservasi luka P : Intervensi dihentikan,
Merawat luka pasien pasien pulang.

11.45 Memberikan HE kepada keluarga


tanda dan gejala infeksi luka

13.00 Memberikan terapi :


- Antrain

Gangguan Pola Tidur b.d 08.05 Mengobservasi waktu tidur pasien S:


Restrain Fisik 08.15 Menanyakan keluhan yang - Pasien mengatakan dapat
dirasakan tidur seperti biasa
08.20 Mengobservasi suasana lingkungan - Pasien tidak mengalami
pasien gangguan tidur di malam
hari
O:
- Tidur siang 2 jam
- Tidur malam 6 jam
A : Masalah teratasi
P : Inervensi dihentikan,
pasien pulang.
EVALUASI SUMATIF

Hari/Tgl Diagnosa Evaluasi Sumatif


02 Nyeri akut b.d Agen penyebab cedera S:
Desember - Pasien mengatakan nyeri
2016 berkurang dibagian hidung
- Pasien megatakan nyeri masih
sering muncul namun hilang
timbul.
O:
- Pasien tampak relax
- Skala nyeri berkurang
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dilanjutkan dirumah

02 Kerusakan Integritas Kulit b.d Faktor S:


Desember Eksternal (Pembedahan) - Pasien mengatakan nyeri
2016 berkurang dibagian hidung
- Pasien megatakan nyeri masih
sering muncul namun hilang
timbul.
O:
- Pasien tampak relax
- Skala nyeri berkurang
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dilanjutkan dirumah

02 Gangguan Pola Tidur b.d Restrain Fisik S:


Desember - Pasien mengatakan dapat tidur
2016 seperti biasa
- Pasien tidak mengalami gangguan
tidur di malam hari
O:
- Tidur siang 2 jam
- Tidur malam 6 jam
A : Masalah teratasi
P : Inervensi dihentikan, pasien
pulang.

Anda mungkin juga menyukai