A. PENDAHULUAN
Proyek Pembangunan Nama Paket Pekerjaan Tahun 2016 ini merupakan
Pekerjaan yang dibiayai dari sumber pendanaan DAU Kota TersebutTahun
Anggaran 2016.
Jangka Waktu penyelesaian pekerjaan tersebut direncanakan berlangsung selama
150 (Seratus Lima Puluh) hari kalender atau setara 5 (Lima) bulan.
B. TAHAP PELAKSANAAN
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan persiapan merupakan pekerjaan awal yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan proyek. Sebelumnya segala izin yang dibutuhkan sudah diurus, time
schedule telah dibuat, dan kontraktor telah memiliki Shop Drawing. Pekerjaan
persiapan yang dilakukan dalam proyek ini meliputi :
1. Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi
Mobilisasi bertujuan untuk mengadakan/ mendatangkan peralatan, personil,
dan perlengkapan untuk melaksanakan semua item pekerjaan di lapangan, dan
mengembalikan pada keadaan yang diinginkan sesuai dengan gambar kerja.
Dalam Pelaksanaan Proyek ini Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan yang
dilakukan terdiri dari:
Dump Truck/Truck/Pick up
Pompa Air
Concrete Mixer/Beton Molen
Vibrator
Mesin Las Listrik
Personil terdiri dari:
Site Manager
Tenaga Pelaksana
Tukang Beton
Tukang Besi
Tenaga Admnistrasi
Tenaga Logistik
Demobilisasi
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengembalian dan pemindahan peralatan
yang telah dipergunakan. Dan mengembalikan kondisi lapangan yang telah
digunakan sebgai tempat penyimpanan alat, barak pekerja, gudang, dan lain
sebaginya kembali ke kondisi awal.
2. Pekerjaan Pengukuran dan Pembersihan Lapangan
Sebelum Pekerjaan dimulai terlebih dahulu dilakukan pembersihan lokasi dari
sampah, rumput, dan berbagai hal lain yang dapat menggangu pelaksanaan
pekerjaan. Pembersihan dilakukan dengan menggunakan bantuan alat cangkul,
arit, sapu korek, dll. Sampah-sampah yang dihasilkan dari pekerjaan ini
dikumpulkan di suatu tempat yang telah disetujui oleh pengawas, kemudian
baru diangkut dengan menggunakan dump truck untuk dibuang ke tempat
pembuangan sampah akhir.
Seiring pembersihan lokasi dibuat papan nama proyek, papan nama proyek ini
dipasang pada tempat yang mudah dilihat dengan mencantumkan data-data
proyek antara lain nama proyek, pekerjaan, lokasi, nilai proyek, waktu
pelaksanaan, pengawas pelaksana proyek, dll.
Setelah pekerjaan pembersihan lapangan selesai dilakukan, barulah dilakukan
pengukuran lokasi. Hal ini bertujuan untuk menentukan letak bangunan, elevasi
dan titik ikat (Bench Mark). Dalam pengukuran digunakan alat Theodolit dan
rambu ukur. Pengukuran ini dilakukan oleh seorang surveyor. Titik-titik yang
menjadi acuan ditandai dengan menggunakan patok. Patok terbuat dari kayu
bulat dengan panjang 1m yang ditancapkan kedalam tanah.
3. Pekerjaan Pemasangan Bowplank
Pekerjaan ini biasanya dilakukan seiring atau setelah pekerjaan pengukuran
dilakukan. Pemasangan Bouwplank (Pematokan) dilaksanakan bersama-sama
oleh Pihak Proyek, Perencana Pengawas, Pelaksana dan dibuat Berita Acara
Pematokan.
Bowplank terbuat dari papan yang bagian atasnya dipakukan pada patok kayu
persegi 5/7 cm yang tertanam dalam tanah cukup kuat. Untuk menentukan
ketinggian papan bouwplank secara rata bagian atasnya dari papan bowplank
harus di waterpass (horizontal dan siku), sedangkan untuk mengukur dari titik
As ke As antar ruangan digunakan meteran. Setiap titik pengukuran ditandai
dengan paku dan dicat dengan cat merah dan ditulis ukuran pada papan
bouwplank agar mudah di cek kembali. Pemasangan papan bowplank
dilaksanakan pada jarak 1,5 m dari As sekeliling bangunan dan dipakukan pada
patok patok yang terlebih dahulu ditancapkan kedalam tanah.
Letak direksikeet dibuat pada tempat yang mudah dijangkau dan mudah dicapai
dalam proses bongkar muat material yang akan digunakan.
5. Mobilisasi
Pembuatan Jalan Kerja Proyek ini dilakukan untuk mempermudah aksesibiltas
kendaraan yang masuk ke dalam lokasi proyek, sehingga pengangukatan
material dapat berjalan lancar. Jalan tersebut terbuat dari material timbunan
tanah yang dipadatkan. Jika cuaca panas dan permukaan jalan kering maka
dapat dilakukan pennyiraman dengan menggunakan water tanker. Pekerjaan ini
dilakukan beriringan dengan pekerjaan Direksi Keet.
Selain Pekerjaan diatas, ada hal lain yang perlu disampaikan kepada setiap
orang dilokasi proyek yaitu memberikan aturan bahwa setiap orang yang
berada di dalam lokasi proyek harus selalu memakai alat pelindung diri dan
Senantiasi mematuhi peraturan K3 yang ada di lokasi.
6. Pembongkaran
Pembongkaran meliputi pembongkaran dinding, beton, dan Atap. Pekerjaan ini
dilaksanakan dalam persiapan sebelum melakukan pekerjaan yang lain untuk
mempermudah pelaksanaan pekerjaan.
7. Pembuatan Papan Nama Kegiatan
Dalam pelaksanaan pekerjaan papan nama kegiatan di lokasi pekerjaan dengan
ukuran 0,60 x 0,90 m, cat dasar tiang menggunakan cat warna putih serta
tulisan dan logo menggunakan banner.
C. Pelaksanaan
1) Sebelum batu bata dipasang, batu bata tersebut direndam dalam air
sampai gelembung udara tidak terlihat lagi. Batu bata yang dipasang
utuh, kecuali untuk pasangan sudut dapat memakai batu bata
pecahan.
2) mengerjakan pengukuran bangunan (uitzet) secara teliti dan sesuai
gambar.
3) Selama 1 (satu) hari pemasangan dinding bata tidak boleh lebih dari
1 (satu) meter dan pengakhiran pemasangan pada satu hari dibuat
bertangga menurun dan tidak tegak bergigi, untuk menghindari
retaknya dinding dikemudian hari.
4) Pada semua pasangan bata 1/2 batu, satu sama lain dapat mengikat
dengan sempurna, tidak dibenarkan menggunakan batu bata pecahan
kecuali untuk pasangan sudut/las-lasan.
5) Pada pasangan batu bata 1 batu dan pasangan yang lebih tebal
disusun sesuai denganpetunjuk/peraturan yang seharusnya.
6) Pada tiap pertemuan tegak lurus terdapat ikatan pemasangan yang
sempurna kecuali di tiap-tiap pertemuan dimana ada tiang-tiang beton
yang merupakan bingkai.
7) Setiap pertemuan tegak lurus, terdapat ikatan pemasangan yang
sempurna, kecuali ditiap-tiap pertemuan dimana ada tiang-tiang beton
merupakan bingkai.
8) Bidang dinding yang luasnya lebih dari 10 m2 ditambah kolom dan
balok penguat (beton praktis) dengan ukuran 1 3x1 3 cm, pembesian
4 bh 10 mm, beugel (ring) 8 mm tiap jarak 15 cm.
9) Seluruh keliling kosen-kosen pintu dan jendela, diberi kolom dan
balok beton dengan ukuran 13x13 cm, pembesian 4 bh 10 mm,
beugel (ring) 8 mm tiap jarak 15 cm.
10)Semua pasangan baru, dijaga tidak terkena sinar matahari langsung
dan Pihak Kami menyediakan karungkarung yang digunakan untuk
menutup pasangan serta keadaannya basah, selain karung goni, juga
dapat digunakan kajang bogor atau lainnya untuk menutup pasangan
tersebut.
11)Pembuatan lubang pada pasangan dinding untuk steger sama sekali
tidak diperkenankan.
12)Bagian pasangan dinding yang berhubungan dengan setiap bagian
pekerjaan beton (kolom, balok, listplank beton dan lain-lain) diberi
stek-stek besi beton 10 mm jarak 60 cm, yang terlebih dahulu
ditanam dengan baik pada bagian kolom beton dan pada bagian yang
tertanam dalam pasangan batu bata sekurang-kurangnya 40 cm,
kecuali ditentukan lain oleh Manajemen Konstruksi/Pengawas,
pemasangan stek besi dilakukan sebelum beton dicor.
13)Di tempat yang akan terdapat kosen pintu, kosen jendela, lubang
ventilasi dan lain-lain, penempatan pasangan batu bata hendaknya
disesuaikan.
14) Lubang-lubang untuk instalasi listrik, plumbing, AC atau lain
lain dimana diperlukan adanya instalasi listrik, plumbing, AC dan
lain-lainnya, yang ditanam pada dinding, maka dibuat pahatan
secukupnya, pahatan tersebut setelah dipasang pipa ditutup dengan
adukan yang sama, bila pahatannya untuk diisi lebih dari 1 (satu)
pipa, lubang pahatan tersebut dibungkus kawat nyamuk.
4. Pekerjaan Plesteran dan Acian Dinding
A. Lingkup pekerjaan
1) Termasuk dalam pekerjaan plesteran ini adalah penyediaan tenaga kerja,
bahan-bahan, peralatan termasuk alat-alat bantu dan alat-alat angkut
yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan plesteran dinding,
sehingga dapat dicapai hasil plesteran yang bermutu baik.
2) Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan pada permukaan dinding,
kolom-kolom beton, balok-balok beton, listplank beton, serta bagian
lain yang diplester.
3) Plesteran boleh dikerjakan apabila seluruh instalasi jaringan listrik,
telepon, antenna TV, kabel data, AC, air bersih, air panas, air kotor/
bekas, air hujan, sudah selesai dipasang.
B. Bahan
Bahan yang dipakai untuk plesteran memakai bahan pasir dan semen
dengan komposisi perbandingan 1 : 5 untuk pekerjaan dinding bata.
C. Pelaksanaan
1) Permukaan dinding yang akan diplester dibersihkan dari kotoran,
debu, partikel lain.
2) Pencampuran menggunakan mesin mixer.
3) Pencampuran air secara bertahap dan diaduk sampai rata selama
3-4 menit.
4) Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan pasangan
telah selesai dipasang, kolom dan ring balok telah dicor, bobokan
untuk instalasi listrik (pipa), AC, instalasi air bersih dan instalasi
lainnya telah ditanam dalam dinding.
5) Dinding pasangan bata yang akan diplester, sebelumnya selalu disirami
air sampai jenuh selama 3 hari, agar adukan plesteran dapat melekat
dengan baik pada dinding.
6) Plesteran halus (acian) dapat dilaksanakan sesudah plesteran
berumur 8 hari (kering benar).
7) Pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 100 cm, dipasang tegak
lurus dan menggunakan potongan kecil kayu plywood, untuk patokan
kerataan dinding, potongan plywood tersebut dilepas apabila kepala
plesteran telah mongering.
8) Ketebalan plesteran mencapai ketebalan permukaan dinding/kolom
yang dinyatakan dalam gambar. Tebal plesteran 15-20 mm. Jika
ketebalan melebihi dari 2 cm diberi tambahan kawat ayam (wire
mesh), untuk memperkuat daya lekat plesteran.
9) Seluruh pertemuan bidang plesteran dengan keliling kosen dibuat tali
air ukuran 5 x 5 mm, atau 6 x 6 mm atau sesuai permintaan, hasil
pengerjaan lurus, rata, rapih, baik dan tidak bergelombang.
10)Untuk permukaan yang datar, mempunyai toleransi lengkung atau
cembung tidak melebihi 5mm untuk setiap jarak 200 cm. Jika melebihi,
berkewajiban memperbaikinya dengan biaya atas tanggungan Pihak
Kami.
11)Kelembaban plesterandijaga sehingga pengeringan berlangsung
wajar, tidak terlalu tiba-tiba danmembasahi permukaan plesteran
setiap kali terlihat kering dan dilindungi dari terik matahari langsung
dengan bahan penutup yang dapat mencegah penguapan air secara
cepat.
12)Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik, atau
akibat lainnya, maka plesteran tersebut dibongkar dan diperbaiki
sampai dinyatakan dapat diterima oleh Manajemen
Konstruksi/Pengawas dengan biaya atas tanggungan Pihak Kami.
Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai penyedia selalu
menyiram dengan air sampai jenuh sekurang-kurangnya 1 kali sehari.
13) Sudut-sudut luar dinding : - Seluruh sudut vertical, dikerjakan
dengan baik, tegak dan lurus.
14)Pekerjaan finishing (pengecatan) dapat dilakukan apabila plesteran
telah berumur lebih dari 21 (dua puluh satu) hari, dan plesteran
tersebut sudah benar-benar dalam keadaan kering.
5. Pekerjaan Pemasangan Paving
Pemasangan paving menggunakan spesifikasi K-300 dan tinggi sesuai dengan
gambar rencana untuk tahapan pemasangan sebagai berikut:
A. Lapisan Subgrade
Subgrade atau lapisan tanah paling dasar harus diratakan terlebih dahulu,
sehingga mempunyai profil dengan kemiringan sama dengan yang kita
perlukan untuk kemiringan Drainage (Water run off) yaitu minimal 1,5 %.
Subgrade atau lapisan tanah dasar tersebut harus kita padatkan dengan
kepadatan minimal 90 % MDD (Modified Max Dry Density) sebelum pekerjaan
subbase dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknis yang kita butuhkan.
Ini sangat penting untuk kekuatan landasan area paving nantinya.
B. Lapisan Subbase
Pekerjaan lapisan subbase harus disesuaikan dengan gambar dan spesifikasi
teknis yang kita butuhkan. Profil lapisan permukaan dari subbase juga harus
mempunyai minimal kemiringan 2 %, dua arah melintang kekiri dan kekanan.
Kemiringan ini sangat penting untuk jangka panjang kestabilan paving kita.
C. Kanstin/Penguat Tepi
Kanstin atau Penguat tepi atau Kerb harus sudah kita pasang sebelum
pemasangan paving dilakukan. Hal ini harus dilakukan untuk menahan
paving pada tiap sisi agar paving tidak bergeser sehingga paving akan lebih
rapi pada hasil akhirnya.
D. Drainage/Saluran Air
Seperti halnya kanstin, Drainage atau Saluran air ini juga harus sudah kita
pasang sebelum pemasangan paving dilakukan. Hal ini sangat wajib
dilakukan untuk effisiensi waktu/kecepatan pekerjaan. Drainage yang
dikerjaan setelah paving terpasang akan sangat mengganggu pekerjaan
pemasangan paving itu sendiri karena harus membongkar paving yang sudah
terpasang.
E. Kelengkapan Peralatan Kerja
Peralatan yang kita butuhkan harus sudah disiapkan sebelum pemasangan
paving dimulai. Adapun alat-alat yang kita butuhkan adalah sebagai berikut:
(1) Mesin Plat Compactor (Stamper) dengan luas permukaan plat antara 0,35
s/d 0,50 m2 dan mempunyai gaya sentrifugal sebesar 16 s/d 20 kN
dengan frekwensi getaran berkisar 75 s/d 00 Hz.
(2) Alat Pemotong paving (Cutter).
(3) Kayu yang diserut rata/jidar untuk Levelling Screeding pasir.
(4) Benang.
(5) Alat handling berupa Lori/gerobak untuk pemindahan paving.
(6) Pin stick/Linggis yang bagian bawahnya dibuat runcing melebar sebagai
naating.
F. Cara Pemasangan Paving
(1) Sebelum melaksanakan pekerjaan pemasangan paving terlebih dahulu
harus melakukan tes uji lab untuk mengetahui spesifikasi sama dengan
yang direncanakan yaitu K-500.
(2) Abu batu/pasir alas seperti yang dipersyaratkan segera digelar diatas
lapisan base. Kemudian diratakan dengan jidar kayu sehingga mencapai
kerataan yang seragam dan harus mengikuti kemiringan yang sudah
dibentuk sebelumnya pada lapisan base.
(3) Penggelaran abu batu/pasir alas tidak melebihi jarak 1 meter didepan
paving terpasang dengan tebal screeding.
(4) Pemasangan paving harus kita mulai dari satu titik/garis (starting point)
diatas lapisan abu batu/pasir alas (laying course).
(5) Tentukan kemiringan dengan menggunakan benang yang kita tarik
tegang dan kita arahkan melintang sebagai pedoman garis A dan
memanjang sebagai garis B, kemudian kita buat pasangan kepala
masing-masing diujung benang tersebut.
(6) Pemasangaan paving harus segera kita lakukan setelah penggelaran abu
batu/pasir alas. Hindari terjadinya kontak langsung antar block dengan
membuat jarak celah/naat dengaan spasi 2-3 mm untuk pengisian joint
filler.
(7) Memasang paving harus maju, dengan posisi sipekerja diatas block yang
sudah terpasang.
(8) Apabila tidak disebutkan dalam spesifikasi teknis, maka profil melintang
permukaan paving minimal mencapai 2 % dan maksimal 4 % denga
toleransi cross fall 10 mm untuk setiap jarak 3 meter dan 20 mm utnuk
jarak 10 meter garis lurus. Pembedaan maksimum kerataaan antaar
block tidak boleh melebihi 3 mm.
(9) Pengisian joint filler harus segera kita lakukan setelah pamasangan
paving dan seera dilanjutkan dengan pemadatan paving.
(10) Pemadatan paving dilakukan dengan menggunakan alat plat
compactor yang mempunyai plat area 0,35 s/d 0,50 m2 dengan gaya
sentrifugal sebesar 16 s/d 20 kN dan getaran dengan frekwensi 75 s/d
100 MHz. Pemadatan hendaknya dilakukan secara simultan bersamaan
dengan pemasangan paving dengan minimal akhir pemadatan meter
dibelakang akhir pasangan. Jangan meninggalkan pasangan paving tanpa
adanya pemadatan, karena hal tersebut dapat memudahkan terjadinya
deformasi dan pergeseran garis joint akibat adanya sesuatu yang
melintas melewati pasangan paving tersebut.
Pemadatan sebaiknya kita lakukan dua putaran, putaran yang pertama
ditujukan untuk memadatkan abu batu/pasir alas dengan penurunan 5
15 mm (tergantung abu batu/pasir yang dipakai).
Pemadatan putaran kedua, disertai dengan menyapu abu batu/pasir
pengisi celah/naat block, dan masing-masing putaran dilakukan paling
sedikit 2 lintasan.
X. PEKERJAAN PENGECATAN
1. Pekerjaan Pengecatan Dinding Baru, Kayu dan Plafond
A. Pekerjaan pengecatan ini dilaksanakan pada seluruh permukaan
dinding baru, dinding lama, kayu baru, kalsiplank, batu alam dan
plafond
B. Pengecatan pada dinding dan beton dilakukan setelah plesteran benar-
benar telah kering.
C. Sebelum pengecatan dilaksanakan terlebih dahulu bidang-bidangnya
tersebut diberihkan dari kotoran yang melekat serta dibuat rata dengan
cara menggosok dengan menggunakan kertas gosok.
D. Setelah dalam keadaan bersih, bidang-bidang yang akan dicat diplamur
dengan bahan plamir dinding.
E. Setelah plamir benar-benar kering pekerjaan dilanjutkan dengan
menggosok plamir hingga permukaan bidang yang akan dicat benar-
benar telah rata.
F. Pekerjaan akhir adalah pengecatan permukaan tersebut dilaksanakan
hingga pekat dan rata.
G. Warna cat dinding sesuai permintaan/persetujuan tertulis dari Direksi.
Warna Plafon dan List Plafon adalah sesuai permintaan/ persetujuan
tertulis dari Direksi.
H. Pengecatan waterproofing di lakukan pada permukaan plat dak teras
dan plat kantilever.