Makalah
Makalah
Disusun Oleh:
FAKULTAS BIOLOGI
YOGYAKARTA
2014
Sifat dan Fungsi Air dalam Mendukung Kehidupan Organisme
Air adalah suatu senyawa kimia berbentuk cairan yanng tidak berwarna, tidak
berbau dan tidak ada rasanya. Air mempunyai titik beku 0 0 C pada tekanan 1 atm, titik
didih 1000 C dan kerapatan 1,0 g/cm3 pada suhu 40 C (Schroeder 1977). Air merupakan
substansi yang paling melimpah dalam sistem kehidupan, menyusun 70% atau lebih
dari berat tubuh organisme (Lehninger 1982).
Di samping komposisinya yang sederhana, air juga memiliki sifat-sifat kimia
yang tergolong unik. Keunikan ini terjadi akibat adanya ikatan hidrogen yang terjadi
antar molekul-molekul air. Ikatan hidrogen dalam molekul air terjadi karena adanya
sifat polar dalam air, sehingga tempat kedudukan atom hidrogen yang positif akan
menarik ke tempat kedudukan oksigen yang negatif dari molekul air lainnya. Ikatan
hidrogen terjadi dalam beberapa senyawa hidrogen, dimana atom hidrogen
menjembatani dua atom yang cenderung menarik elektron lebih besar
(keelektronegatifan). Ikatan hidrogen ini sifatnya lebih lemah dibandingkan ikatan
kovalen. Namun, ikatan hidrogen antara dua molekul air yang berdekatan dan sifat
terpolarisasi molekul air inilah yang berperan terhadap sifat-sifat kimia dan fisika air
yang unik itu terjadi (Whitfield 1975).
Gambar 1. Ikatan Hidrogen pada Molekul Air
kerapatan tertinggi yaitu 1 gram/cm3. Di atas suhu 4C pemuaian termal itu lebih
menonjol dan kerapatan air berkurang.
Gambar 3. Misel
Sel sebagian besar hewan terestrial dilingkupi oleh fluida ekstraseluler yang
isotonik terhadap sel tersebut. Hewan dan organisme lain yang tidak memiliki dinding
sel kaku yang hidup dalam lingkungan hipertonik atau hipotonik harus memiliki
adaptasi khusus untuk osmoregulasi, yaitu kontrol keseimbangan air. Sel tumbuhan
yang memiliki dinding sel kaku umumnya berada pada kondisi hipotonik, dimana
kecenderungan untuk menyerap air secara terus-menerus akan diimbangi oleh dinding
lentur yang mendorong sel (Campbell et al 2008).
Gambar 4. Keseimbangan Air Pada Sel
Susana (2003) mengatakan bahwa dalam dunia makhluk hidup, air identik
dengan kehidupan itu sendiri. Tubuh hewan dan manusia sendiri sebagian besar terdiri
dari air, walaupun kadar air dalam tiap jaringannya berbeda-beda. Secara keseluruhan
tubuh manusia mengandung 60-85% air. Variasinya tergantung kepada umur manusia.
Semakin tua jaringan tubuh maka semakin banyak mengalami hidrasi (pelepasan
molekul air yang terikat dalam tubuh).
Bagi manusia, penggunaan air pada umumnya adalah diperuntukkan sebagai :
1. Air minum
2. Keperluan rumah tangga
3. Industri
4. Pengairan
5. Pertanian, perikanan, dll.