Anda di halaman 1dari 10

Abortus

Inkomplit
TUTORIAL KASUS

Angeline Soeparto
15/406158/KU/19304
16201

FAKULTAS KEDOKTERAN

BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2016
I. Identitas Pasien
Nama : Nn. AH
Jenis Kelamin : P
Usia : 23 tahun
Tanggal lahir : 12-08-1993
Alamat : Sorong
Status : Belum menikah
Agama : Katholik
No. RM : 01.60.41.xx

II. Anamnesis
a. Keluhan Umum : Keluar darah dari jalan lahir disertai mules.
b. RPS : Pasien datang sendiri ke IGD RSS tanpa membawa
rujukan
dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir
disertai perut mules. Pasien merasa hamil 3
bulan, mengeluh pendarahan prongkol-prongkol
pada akhir juli 2016, sejak itu pendarahan bercak
sampai saat ini. 1 HSMRS pasien merasa
pendarahan prongkol-prongkol kembali. Prongkol-
prongkol (+), nyeri perut bawah (+).
c. RPD : Asma (+) kambuh juli 2016 tx dengan simbicort
inhaler, HT (-),
DM (-), penyakit jantung (-), allergi (-).
d. Riwayat Menikah : belum menikah, berhubungan hanya dengan 1
orang
(pasangan saat ini). Pertama kali berhubungan
awal januari 2016 tanpa pengaman.
e. Riwayat Obstetri : G1P0A0 (1 kali hamil ini), HPMT mei 2016, HPL Feb
2017.
f. Riwaya ANC : 1x dibidan.
g. Riwayat Kontrasepsi :-
h. Riwayat Operasi :-

III. Pemeriksaan Fisik


KU : CM, E4V5M6, tidak anemis.
TTV : TD = 118/90 HR=100
kpm
S = 36.6 RR= 20 kmp
BB : 60 kg
TB : 155 cm
Pemeriksaan Abdomen : supel, TFU belum teraba, nyeri tekan (+).
Pemeriksaan Dalam : VU normal, dinding vagina licin, cervix
lunak, didepan, teraba
jaringan pada OUE, darah (+).
IV. Pemeriksaan Penunjang
Hb : 11.3 PT :13.5 s BUN
: 7.6
Hct : 34 APTT : 31.5 s
Creatinin : 0.55
AL : 10.76 GDS : 102 Na
: 142
AT :185 Albumin :3.43 K
: 3.8
AE : 4.13 SGOT : 11 Cl
:103
SGPT :8

HN rapid : Antibodi HIV negative (non-reactive )


Uji kehamilan kualitatif : (-)
USG : VU terisi, tampak uterus, GS(-), tampak masa
amorf intrauteri,
kesan sisa jaringan plasenta.

V. Diagnosis
Abortus inkomplit

VI. Plan
- Hospitalisasi
- Kuretase elektif : Dillatation 3 kurettage following delivery or abortion
- Infus RL + oxytocin 10 IU/ 500 ml, RL 20 tpm sampai kuretase.
- Asam Mefenamat 3x500 mg
- Vit C 1x1 tab
ABORTUS INKOMPLIT

Definisi
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin
dapat hidup diluar kandungan, dengan batas usia kehamilan <22 minggu /
berat janin < 500 gram.
Tipe-tipe dari abortus:
Threatened miscarriage : Pendarahan pada early pregnancy , dimana
cervix didapati tertutup.
Kehamilan masih dapat dipertahankan.
Inevitable miscarriage : Pendarahan pada early pregnancy, dimana
ditemukan cervix
didapatkan terbuka dan dapat diperkirakan bahwa janin
tidak dapat
dipertahankan.
Incomplete miscarriage: Pengeluraan hasil konsepsi dengan masih ada sisa
tertinggal dalam
uterus.
Complete miscarriage : Pengeluaran hasil konsepsi komplit, uterus kosong
dan cervix tertutup.
Missed miscarriage : Janin telah berhenti berkembang/ mati tapi tidak
terdapat ekpulsi dari
jaringan konsepsi.
Pathogenesis
Proses abortus inkomplit dapat berlangsung secara spontan maupun
komplikasi dari abortus provokatus kriminalis ataupun medisinalis.
Pendarahan pada desidua basalis yang menyebabkan nekrosis jaringan
diatasnya mengawali proses abortus inkomplit. Selanjutnya sebagian maupun
seluruh hasil konsepsi terlepas dari dinding uterus. Hasil uterus yang terlepas
akan menjadi benda asing terhadap uterus sehingga akan dikeluarkan
langsung atau bertahan beberapa waktu. Kehamilan < 8 14 minggu villi
koriales menembus desidua lebih dalam sehingga umummnya plasenta tidak
lepas sempurna yang menyebabkan pendarahan. Sedangkan pada kehamilan
> 14 minggu umumnya yang mula-mula dikeluarkan setelah ketuban pecah
adalah janin, disusul kemudian oleh plasenta yang telah lengkap terbentuk.
Pendarahan tidak banyak jika plasenta segera terlepas dengan lengkap.

Faktor Resiko
- Cytogenetic Abnormalities : terutama pada umur kehamilan < 9
minggu . Kelaianan
kromosom yang paling sering terjadi yaitu
autosomal
trisomy, diikuti dengan 45X dan triploidy.
- Physical problems : abnormalitas pada struktur uterus seperti
bicornuate
atau septate uterus yang merupakan
kelainan
kongenital.
- Abnormalitas metabolic : pasien dengan insulin-dependent DM
dengan gula
darah yang tidak terkontrol , pasien dengan
HbA1c
yang tinggi, hipotiroid,dan polycystic
ovarian
syndrome.
- Infeksi : Chlamydia trachomatis atau
Mycoplasma hominis.
Bacteril vaginosi juga dapat terjadi, ketika
kekurangan
lactobacillus dan pertumbuhan yang
berlebih dari bakteri anaerob termasuk
gardnerella vaginalis dan mycoplasma.
Diagnosis bacterial vaginalis dapat diketahui
dengan adanya pH yang asam (>4.5), clue
cells dan whiff test positif. Penyakit infeksi
lainnya yaitu seperti rubella, toxoplasmosis,
cytomegalovirus dan listeria.
- Faktor imun : Antiphospholipid antibodies, lupus
anticoagulant dan
anticardiolipid antibodies menyebabkan
thrombosis
pada plasenta.
- Usia : Kejadian abortus pada usia 20-24 sebanyak
11 %
sedangkan pada usia 40-44 adalah 51%.
- Faktor lingkungan : merokok, alcohol, kosumsi kafein dan stress
akibat
pekerjaan.
- Kejadian abortus sebelumnya : resiko untuk terjadi abortus setelah
sekali kejadian
abortus yaitu 28% sedangkan resiko untuk
terjadi
abortus pada pasien yang telah mengalami
abortus
sebelumnya sebanyak 3 kali yaitu 43%.

Gejala Klinis
Gejala yang timbul pada pasien dengan abortus inkomplit yaitu dapat
berupa pendarahan pervagina derajat sedang hingga berat disertai kram
pada perut bagian bawah, bahkan sampai kepunggung. Pendarahan pada
jalan lahir dapat disertai pula dengan clot-like material.

Diagnosis
Pada abortus inkomplit diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan gambaran
klinis melalui anamnesis, hasil pemeriksaan fisik dan penunjang setelah
diagnosis banding lainnya tersingkirkan. Pada pemeriksaan TFU dapat sesuai
umur kehamilan atau dapat pula lebih rendah. Pemeriksaan inspekulo
menunjukan adanya dilatasi cervix, keluarnya jaringan konsepsi atau
gumpalan-gumpalan darah. Pada USG akan ditemukan adanya sisa jaringan,
pemeriksaan USG dapat menegakkan diagnosis. Pemeriksaan penunjang
lainnya yang dapat dilakukan yaitu dengan melihat kadar betah hCG pada
urin.
Management dan Treatment
- Tatalaksana umum
1. Lakukan penilaian secara cepat mengenai keadaan umum ibu
termasuk tanda-tanda vital.
2. Periksa tanda-tanda syok, jika terdapat tanda-tanda syok segera
lakukan tatalaksana awal syok.
3. Bila terdapat tanda-tanda sepsis atau dugaan abortus dengan
komplikasi, berikan kombinasi antibiotika sampai ibu bebas demam
untuk 48 jam:
Ampicillin 2 g IV/IM kemudian 1 g diberikan setiap 6 jam.
Gentamicin 5 mg/kgBB IV setiap 24 jam.
Metronidazol 500 mg IV setiap 8 jam.
4. Segera rujuk ibu ke rumah sakit
5. Lakukan dukungan emosional dan konseling kontrasepsi pasca
keguguran.
6. Melakukan tatalaksana selanjutnya sesuai jenis abortus.

- Tatalaksana khusus abortus inkomplit


1. Lakukan konseling.
2. Jika terdapat pendarahan ringan atau sedang dan kehamilan
dengan usia kehamilan <16 minggu, gunakan jari atau forceps
cincin untuk mengeluarakan hasil konsepsi yang mencuat dari
cervix.
3. Jika pendarahan berat dan UK <16 minggu, lakukan evakuasi isi
uterus. Aspirasi vacum manual adalam metode yang dianjurkan.
Kuret tajam hanya dilakukan jika AVM tidak tersedia. Jika evakuasi
tidak dapat dilakukan segera, berikan egometrin 0.2 mg IM ( dapat
diulang 15 menit kemudaian bila perlu ).
4. Jika UK >16 minggu, berikan infus 40 IU oksitosin dalam 1 liter
NaCL 0.9% / RL dengan kecepatan 40tpm untuk membantu
mengeluarkan hasil konsepsi.
5. Lakukan evaluasi tanda vital pasca tindakan setiap 30 menit selama
2 jam. Bila kondisi ibu baik, pindahkan ibu keruang rawat.
6. Lakukan pemeriksaan jaringan secara mikroskopik dan kirimkan
untuk pmeriksaan patologi kelaboratorium.
7. Lakukan evaluasi tanda vital, pendarahan pervaginam, tanda akut
abdomen, dan produksi urin setiap 6 jam selama 24 jam. Periksa
kadar Hb setelah 24 jam. Bila hasil pemantauan baik dan kadar Hb
> 8 g/dl, ibu dapat diperbolehkan pulang.

Komplikasi
- Pendarahan hebat sampai syok hipovolemik.
- Infeksi
- muntah-muntah
- bradikardia
- perforasi uterus
- Nyeri pelvis kronis

Referensi
- Adolfsson, A. 2006. Miscarriage: womens experience its cumulative
incidence. Lingkopings University. Sweden.
- Jurkov ic D, Overton C, Bender-A tik R; Diagnosis and management of
first trimester miscarriage. BMJ. 2013 Jun 19;346:f3676. doi:
10.1136/bmj.f3676.
- Royal College of Obstetricians and Gynaecologists. 2006. The
management of Early Pregnancy Loss.
- Kemenkes RI, 2013. Pelayanan kesehatan ibu difasilitas kesehatan
dasar dan rujukan. Jakarta.
- International Journal of Nursing and Midwifery. 2014. Spontaneous
abortion among women admitted gynaecology wards of three selected
hospitals Maiduguri, Nigeria
- Departement of Health Government of Western Australia. 2014. Early
Pregnancy Care.

Anda mungkin juga menyukai