Anda di halaman 1dari 8

JPES 1 (1) (2012)

JOURNAL OF PHYSICAL EDUCATION AND SPORTS

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpes

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLA BASKET TAKI SEBAGAI


MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN
KESEHATAN SISWA SEKOLAH DASAR KELAS ATAS DI KOTA GORONTALO

Mirdayani Pauweni

Prodi Pendidikan Olahraga, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang.

Info Artikel Abstract


Sejarah Artikel: The Purpose of this research development was to produce a developing product of basket
Diterima Januari 2012 ball as teaching media of physical education, sport, and health for students of high-grade
Disetujui Februari 2012 elementary school. In more specific goal, this research was hopely to raise instructional pro-
Dipublikasikan Juni 2012 cess of physical, sport, and health education, and to identify characteristic, specialty, and the
limitation of learning model that was improved. This thesis is a research and development.
Keywords:
Basket ball
The developing of the product of basket ball as teaching media of physical education, sport,
Model and health for high-grade elementary school students, was done through several stages: draft
Physical education, sport and designing of the product, validation of experts, few scale experiment, the first of revision, large
health scale experiment, the second revision (the last revision). The subject of this research were the
Teaching media student of high grade elementary from state elementary school (SDN) No. 33 Kota Selatan,
High-grade elementary SDN No. 96 Kota Utara, SDN No. 81 Kota Tengah. There were 218 students for subject of
school research. validation of experts was done by three experts and two physical education teachers.
The few scale experiment was done to 28 students and the large scale experiment was done
to 218 students. The data was collected by using questioner. The data consists of evaluation
for product quality, suggestion for product improvement and student response to the model.
Instrument validity test of psychomotor aspect shown by .564, cognitive aspect shown by .562,
and affective aspect shown by .677. The correlate shows that totality instrument was valid.
Instrument reliability test of psychomotor aspect shown by .657, cognitive aspect shown by
.516, and affective aspect shown by .791. The correlate shows that totality instrument was
reliable. The result of this research was a product of basket ball model as teaching media of
physical education, sports and health. Based on the large scale experiment, it found if total
score frequency of psychomotor aspect, cognitive aspect, affective aspect, shows that there are
94,50% of 218 score total students involved in good category, 5,50% of 218 score total students
involved in average category, and no one score total students involved in lack category. The
total score describing of basic competence attainment in instructional process of physical
education, sport, and health through using taki basket. The Conclusion of this research was a
product of basket ball model as teaching media of physical education, sports and health that
can be use to raise fundamental skill of students, and can be use to raise students understand-
ing of concept of cooperation, fair play, and honesty. Based on result of this research, the sug-
gestion is the physical education elementary school teachers can use the product of basket ball
model as physical education, sport, and health as teaching media for high grade elementary
school students.

2012 Universitas Negeri Semarang

ISSN 2252-648X

Alamat korespondensi:
Kampus Unnes Bendan Ngisor, Semarang 50233
Email: pps@unnes.ac.id
Mirdayani Pauweni/ Journal of Physical Education and Sports 1 (1) (2012)

Pendahuluan Ukuran lapangan permainan bola basket yang


standard adalah 28 m X 15 m, memiliki daerah
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kese- lemparan hukuman yang berjarak 5,80 m dari sisi
hatan merupakan bagian integral dari pendidikan lebar lapangan, dan diameter lingkaran tengah,
secara keseluruhan, bertujuan untuk mengem- serta lingkaran tembakan hukuman 3,60 m. Ting-
bangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gi papan pantul 2,90 m, sedangkan ring 3,05 m
gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampi- (0,15 m dari tinggi papan pantul). Diameter ring
lan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tin- basket adalah 45 cm, (Sunarsih, dkk, 2010:6).
dakan moral, aspek pola hidup yang sehat dan Permainan bola basket memiliki teknik dasar per-
pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas mainan, yakni: (1) passing and catching (melempar
jasmani olahraga dan kesehatan terpilih yang bola dan menangkap bola), (2) Dribbling (meng-
direncanakan secara sistematis dalam rangka giring bola), (3) Shooting (menembakkan bola ke
mencapai tujuan pendidikan nasional (KTSP, dalam keranjang), (4) Pivot (bertumpu pada satu
2006:45). Tujuan pendidikan nasional yang di- kaki). Permainan bola basket merupakan salah
maksud, ditetapkan dalam UU 20/2003 tentang satu permainan bola besar yang dibelajarkan
Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3, bahwa pada siswa sekolah dasar kelas atas (IV, V, dan
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan VI).
kemampuan dan membentuk watak serta pera- Pendidikan jasmani, olahraga dan keseha-
daban bangsa yang bermartabat dalam rangka tan mengandung karakteristik khusus yang ber-
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan un- hubungan dengan gerak manusia. Gerak manusia
tuk berkembangnya potensi peserta didik agar dalam aplikasinya dimanipulasi untuk mengha-
manusia yang beriman bertaqwa kepada Tuhan silkan keterampilan gerak. Pangrazi (2004:317)
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, menyebutkan bahwa keterampilan dasar adalah
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga nega- keterampilan yang bermanfaat yang dibutuhkan
ra yang demokratis serta bertanggung jawab. anak-anak sebagai bekal hidup dan bersikap. Ke-
Mahendra (2003:6) mengemukakan bah- lompok keterampilan ini disebut juga keterampi-
wa secara sederhana pendidikan jasmani mem- lan fungsional, artinya keterampilan ini menjadi
berikan kesempatan kepada siswa untuk: (1) pondasi bagi aktivitas anak-anak di lingkungan
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dan membentuk dasar gerakan yang kompeten.
yang berkaitan dengan aktivitas jasmani, perkem- Modifikasi terhadap permainan bola bas-
bangan estetika, dan perkembangan sosial, (2) ket hendaknya disesuaikan dengan tahap per-
mengembangkan kepercayaan diri dan kemam- tumbuhan dan perkembangan siswa. Permainan
puan untuk menguasai keterampilan gerak dasar bola basket untuk orang dewasa tidak boleh di-
yang akan mendorong partisipasinya dalam ane- gunakan untuk siswa. Dalam hal ini Siedentop
ka aktivitas jasmani, (3) memperoleh dan mem- (1994:69) menegaskankan bahwa dalam usaha
pertahankan derajat kebugaran jasmani yang pengembangan model permainan, perlu diperha-
optimal untuk melaksanakan tugas sehari-hari tikan rambu-rambu berikut ini: (1) memodifikasi
secara efisien dan terkendali, (4) mengembang- aktivitas untuk meratakan kompetisi, (2) mengu-
kan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam rangi jarak, (3) memberikan kesempatan lebih
aktivitas jasmani baik secara kelompok maupun untuk mencetak skor, (4) menganalisa posisi se-
perorangan, (5) berpartisipasi dalam aktivitas suai dengan kemampuan siswa yang cacat, (5)
jasmani yang dapat mengembangkan keteram- memberikan peralatan yang disesuaikan untuk
pilan sosial yang memungkinkan siswa berfungsi membuat penampilan lebih mudah.
secara efektif dalam hubungan antar orang, (6) Terdapat beberapa kunci atau strategi un-
menikmati kesenangan dan keriangan melalui tuk memodifikasi sebuah permainan yang meny-
aktivitas jasmani, termasuk permainan olahraga. enangkan dan berpetualang serta membuat anak
Permainan bola basket adalah suatu per- menjadi sukses dalam mengikuti permainan, Sie-
mainan yang dimainkan oleh dua regu. Setiap dentop (1994:60-64) mengemukakannya sebagai
regu terdiri atas lima orang pemain. Adapun berikut: (1) membuat cara untuk mencetak skor
permainan ini bertujuan untuk mencetak angka atau angka dengan mudah, (2) memperlambat
sebanyak-banyaknya dengan cara memasukkan pergerakan bola atau obyek, (3) meningkatkan
bola ke basket lawan dan mencegah lawan untuk kesempatan untuk latihan teknik dan taktik, (4)
mendapatkan nilai (Sunarsih, dkk, 2007:5). dimungkinkan melakukan permainan secara te-
Permainan bola basket dimainkan di la- ratur untuk memunculkan terjadinya mempelaja-
pangan berbentuk persegi panjang yang dileng- ri taktik, (5) Merubah peraturan-peraturan dalam
kapi dengan ring pada kedua sisi lebar lapangan. penskoran.

61
Mirdayani Pauweni/Journal of Physical Education and Sports 1 (1) (2012)

Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan perimental. Untuk menguji produk dalam pene-
masalah dalam penelitian ini ditetapkan sebagai litian ini menggunakan 2 (dua) tahap yang akan
berikut: (1) bagaimanakah bentuk permainan dilalui, yaitu uji coba skala kecil dan uji skala luas
bola basket taki yang sesuai sebagai media pem- akan dilakukan menggunakan tiga sekolah dasar.
belajaran Pendidikan jasmani, olahraga dan kes- Subjek uji coba adalah sasaran pemakai produk,
ehatan untuk siswa kelas kelas atas (IV, V, dan VI) yaitu siswa kelas IV, V, dan VI, yang berjumlah
sekolah dasar, (2) apakah permainan bola basket 218 orang, dan berasal dari 3 (tiga) sekolah das-
taki dapat mengembangkan keterampilan gerak ar yang berada di Kota Gorontalo, yaitu, SDN
dasar (lokomotor, manipulatif, dan non lokomo- No.33 Kota Selatan, SDN No.81 Kota Tengah,
tor) siswa kelas atas (IV, V, dan VI) sekolah dasar, dan SDN No.96 Kota Utara. Data yang digu-
(3) apakah permainan bola basket taki dapat me- nakan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif
nanamkan nilai disiplin, kerjasama, dan sportivi- dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari
tas pada siswa kelas atas (IV, V, dan VI) sekolah hasil observasi pembelajaran dan kuesioner yang
dasar. berupa masukan dan saran dari para ahli dan
Tujuan dari penelitian pengembangan ini guru penjas untuk pembenahan atau revisi pro-
adalah untuk menghasilkan produk pengemban- duk. Selanjutnya data kuantitatif diperoleh dari
gan permainan bola basket taki: (1) sebagai media hasil jawaban siswa terhadap butir-butir soal
pembelajaran, sehingga membantu terlaksana- kuesioner.
nya pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga Instrumen yang digunakan untuk men-
dan Kesehatan, (2) yang dapat mengembangkan gumpulkan data pada penelitian ini menggu-
keterampilan gerak dasar, dan (3) menanamkan nakan pedoman observasi dan kuesioner. Obser-
nilai disiplin, kerjasama, dan sportivitas pada sis- vasi dilakukan untuk mengumpulkan informasi
wa kelas atas (IV, V, dan VI) sekolah dasar. tentang pelaksanaan proses pembelajaran Pendi-
dikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan dengan
Metode menggunakan permainan bola basket sebagai
media. Kuesioner digunakan untuk mendapat-
Penelitian ini menggunakan model pen- kan atau menjaring informasi dari para ahli mau-
gembangan prosedural, karena model ini bersifat pun guru penjas untuk memberikan masukan
deskriptif, yaitu suatu prosedur yang menggaris- dan saran tentang produk yang akan dihasilkan,
kan langkah-langkah yang harus diikuti dalam serta kuesioner dari diperoleh dari siswa sebagai
menghasilkan produk. Menurut Dwiyogo (2004: pengguna produk. Kuesioner untuk para ahli dan
6) dalam setiap pengembangan dapat memilih guru meliputi: (a) kualitas model pembelajaran,
dan menemukan langkah yang pali ng tepat bagi yang terdiri dari 15 butir soal, (b) saran untuk
penelitiannya berdasarkan kondisi dan kendala perbaikan model pembelajaran, (c) komentar dan
yang dihadapi. saran umum, dan (d) kesimpulan.
Prosedur yang digunakan dalam pengem- Kuesioner yang digunakan untuk siswa
bangan model permainan bola basket sebagai berupa 33 butir soal dengan pertanyaan yang
media pembelajaran Pendidikan Jasmani Olah- meliputi: (a) aspek psikomotor yang terdiri dari 6
raga dan Kesehatan siswa kelas atas (IV, V, dan butir soal yang masing-masing jika dijawab Ya
VI) sekolah dasar, meliputi sepuluh tahap, yai- nilainya 1 (positif), (b) aspek kognitir yang terdiri
tu: (1) melakukan analisis produk yang akan dari 8 butir soal, 7 butir soal yang masing-masing
dikembangkan, (2) pengkajian terhadap terha- jika dijawab Ya nilainya 1 (positif), dan 1 butir
dap permainan bola basket secara umum untuk soal yang masing-masing jika dijawab Tidak
mengetahui karakteristik permainan ini, (3) men- nilainya 1 (negatif) (c) aspek afektif yang terdiri
gembangkan produk awal permainan bola basket dari 19 butir soal, 9 butir soal yang masing-ma-
untuk siswa sekolah dasar kelas atas, (4) model sing jika dijawab Ya nilainya 1 (positif), dan 10
permainan bola basket yang dikembangkan, (5) butir soal yang masing-masing jika dijawab Ti-
validasi ahli, (6) uji coba kelompok kecil, (7) ana- dak nilainya 1 (negatif).
lisis, (8) revisi I, (9) uji coba lapangan, (10) revisi Teknik analisis yang digunakan adalah per-
produk (produk akhir). sentase untuk menganalisis dan penilaian subyek
Untuk memperoleh produk yang siap di- pengembangan dalam menilai tingkat kelayakan,
gunakan, produk tersebut harus diujicobakan kualitas dan keterterimaan produk (kegunaan
terlebih dahulu kepada kelompok kecil atau ter- dan relevansi) terhadap produk pengembangan,
batas, dan uji coba lapangan. Desain uji coba dengan rumus:
dalam penelitian ini menggunakan desain eks-

62
Mirdayani Pauweni/ Journal of Physical Education and Sports 1 (1) (2012)

Tabel 1. Aspek, Indikator, dan Jumlah Kuesioner


Aspek Indikator Jumlah
Psikomotor Kemampuan siswa mempraktekkan gerak dasar 6
dalam bermain model permainan bola basket.
Kognitif Kemampuan siswa memahami peraturan dan 8
pengetahuan tentang model permainan bola
basket.
Afektif Menampilkan sikap dalam bermain model 19
permainan bola basket, serta nilai kerjasama,
sportivitas, dan kejujuran.
Tabel 2. Kriteria untuk Menentukan Persentase
Nilai Skala Penilaian Kualifikasi
4 81 100% Sangat baik
3 66 80% Baik
2 56 65% Kurang Baik
1 0 55% Sangat Kurang Baik

f kecil, kemudian perlu divalidasi oleh para ahli


P= X 100% yang sesuai dengan bidang penelitian. Untuk
N memvalidasi produk yang dihasilkan, dilibatkan
3 (lima) orang ahli pembelajaran bola basket
(Hadi, dalam Supriyanto, 2009:77) dan pembelajaran Pendidikan jasmani, olahra-
Keterangan: ga, dan kesehatan yang berasal dari dosen, yaitu
f = frekuensi subjek Drs. Aswan Dai, M.Pd, Dra. Aisah R. Pomata-
N = jumlah keseluruhan hu, M.Kes, Ucok Hasian Refiater, S.Pd, M.Pd,
Untuk mengambil keputusan menggunakan dan 2 (dua) orang guru pendidikan jasmani
kriteria yang ditetapkan oleh Hadi (dalam Supriy- sekolah dasar, yaitu Izuddin Kau, dan Hais R.
anto, 2009:77) sebagai berikut dalam tabel 2. Sete- Nupu.
lah menentukan produk yang akan dikembangkan Validasi dilakukan dengan cara membe-
berupa permainan bola basket yang sesuai sebagai rikan draf produk awal model permainan bola
media pembelajaran bagi siswa sekolah dasar ke- basket, dengan disertai lembar evaluasi untuk
las atas. Maka tahap yang dilakukan selanjutnya ahli. Lembar evaluasi berupa kuisioner yang be-
adalah membuat produk dengan menggunakan risi aspek kualitas model permainan dan saran
langkah-langkah sebagai berikut: (1) pengkaji- serta komentar dari ahli. Hasil evaluasi berupa
an terhadap permainan bola basket secara untuk nilai untuk aspek kualitas model pembelajaran
mengetahui karakteristik cabang olahraga ini, (2) dengan menggunakan skala likert 1-4.
mengembangkan produk awal permainan bola Berdasarkan hasil kuisioner yang dilaku-
basket untuk siswa kelas atas (IV, V, VI); menga- kan oleh masing-masing ahli dan guru penjas
nalisis tujuan dan karakter produk; menganalisis di sekolah dasar, diperoleh rata-rata 4 (empat)
karakter siswa; menetapkan tujuan dan bentuk atau masuk dalam kategori sangat baik/sangat
permainan; menetapkan strategi pengorganisasian tepat/sangat jelas. Oleh karena itu dapat di-
dan pembelajaran. simpulkan bahwa model permainan bola basket
Produk awal dihasilkan setelah melalui yang sesuai sebagai media pembelajaran Pendi-
proses desain dan produksi. Produk awal terse- dikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk
but adalah permainan bola basket sebagai media siswa sekolah dasar kelas atas, dapat digunakan
pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan untuk uji coba skala kecil.
Kesehatan yang sesuai untuk siswa sekolah dasar Setelah produk model permainan bola
kelas atas (IV, V, VI). basket sebagai media pembelajaran Pendidikan
Produk awal model permainan bola basket Jasmani, Olahraga dan Kesehatan siswa seko-
sebelumnya diujicobakan dalam uji coba skala lah dasar kelas atas divalidasi oleh para ahli dan

63
Mirdayani Pauweni/Journal of Physical Education and Sports 1 (1) (2012)

Tabel 3. Rincian Jumlah Siswa Sumber : Dokumen Penelitian


Jumlah Jumlah
Nama Sekolah Kelas Siswa Siswa Total
Putra Putri
SDN No. 33 Kota Se- IVa 17 11 28
latan IVb 18 16 34
V 22 24 46
VI 7 18 25
SDN No. 96 kota Utara IV 12 7 19
V 6 4 10
VI 5 7 12
SDN No. 81 Kota Ten- IV 5 8 13
gah V 11 8 19
VI 7 5 12
Jumlah 110 108 218
guru penjas sekolah dasar serta dilakukan revisi, dalam uji coba skala luas adalah siswa kelas atas
kemudian produk di uji coba dengan menggu- (IV, V, VI), yang berjumlah 218 orang siswa. Be-
nakan skala kecil di SDN No. 33 Kota Selatan. rikut ini adalah rincian jumlah siswa atau subjek
Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui dan yang digunakan dalam uji coba skala luas dalam
mengidentifikasi berbagai permasalahan serta ke- tabel 3.
lemahan, kekurangan, ataupun keefektifan pro- Uji validitas dan reliabilitas instrumen pen-
duk untuk digunakan siswa. Data yang diperoleh elitian diujicobakan terhadap 28 orang subjek/
dari uji coba ini digunakan sebagai dasar untuk siswa. Uji validitas dilakukan melalui analisis
melakukan revisi produk sebelum digunakan faktor terhadap instrumen dengan cara mengko-
pada uji coba lapangan. relasikan jumlah skor item pengamatan dengan
Masukan yang berupa saran dan komen- skor total. Menurut Trihendardi yang dikutip
tar pada produk model permainan bola basket Susanto (2009:86), uji korelasi dilakukan untuk
sebagai media pembelajaran Pendidikan Jasma- mencari besarnya hubungan dan arah hubungan.
ni, Olahraga dan Kesehatan untuk siswa sekolah Nilai korelasi berkisar dalam rentang 0 sampai 1
dasar kelas atas (IV, V, VI) setelah diujicobakan atau 0 sampai -1. Tanda positif dan negatif me-
skala kecil, sangat diperlukan untuk perbaikan nentukan arah hubungan. Tanda positif menun-
model permainan tersebut. Berikut ini adalah re- jukkan arah yang sama, dimana jika satu variabel
visi terhadap masukan dan saran para ahli dan naik maka variabel lain juga naik, demikian pula
guru penjas sekolah dasar, setelah diujicobakan sebaliknya. Tanda negatif menunjukkan arah pe-
pada skala kecil: (1) jika jumlah pemain diper- rubahan yang berlawan, dimana jika satu varia-
tahankan 5 (lima) orang, maka ukuran lapangan bel naik maka variabel yang lain justru turun.
harus ditambah. Jika ukuran lapangan diperta- Uji validitas dalam penelitian menggu-
hankan, maka jumlah pemain dikurangi. Revisi nakan Program SPSS Analyze Correlate Bivariate
yang dilakukan adalah, ukuran lapangan diperta- dengan korelasi Pearson. Berdasarkan penghi-
hankan, dan jumlah pemain dikurangi, (2) jum- tungan koefisien korelasi, diketahui bahwa hu-
lah pemain sebaiknya 4 (empat) orang. Revisi bungan skor aspek psikomotor dengan skor total
yang dilakukan adalah menetapkan jumlah pe- menunjukkan hubungan positif yang substansial,
main menjadi 4 (empat) orang tiap regu. yaitu 0,564. Hasil penghitungan koefisien kore-
Setelah produk model permainan bola bas- lasi, diketahui bahwa hubungan skor aspek kog-
ket diujicobakan dalam skala kecil dan direvisi, nitif dengan skor total menunjukkan hubungan
maka tahap selanjutnya adalah melakukan uji positif yang substansial, yaitu 0,562. Hasil peng-
coba skala luas. Uji coba skala luas dilaksanakan hitungan koefisien korelasi, diketahui bahwa
di tiga sekolah dasar, yaitu: SDN No. 33 Kota Se- hubungan skor aspek afektif dengan skor total
latan, SDN No. 96 Kota Utara, dan SDN No. 81 menunjukkan hubungan positif yang substansial,
Kota Selatan. Siswa atau subjek yang digunakan yaitu 0,677.

64
Mirdayani Pauweni/ Journal of Physical Education and Sports 1 (1) (2012)

Tabel 4. Konversi Nilai dan Kategori Skor Total Respon Siswa

Rentang Skor Kategori


23 sampai dengan 33 Baik
12 sampai dengan 22 Sedang
0 sampai dengan 11 Kurang

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Skor Total Respon Siswa Terhadap Model Permainan Bola Basket
Sumber : Dokumen Penelitian
Frekuensi
Kategori Rentang Skor
(f) (%)
Baik 23 sampai dengan 33 206 94,50
Sedang 12 sampai dengan 22 12 5,50
Kurang 0 sampai dengan 11 0 0
Jumlah 218 100
Menurut Young dalam Trihendardi, yang fisien Alpha, menunjukan koefisien yang tinggi
dikutip oleh Susanto (2009:87), besarnya nilai yaitu r = 0,791. Dengan demikian instrumen
koefisien korelasi (r) dikategorikan sebagai beri- dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk
kut: (a) 0.7 1.00 baik positif maupun negatif, pengambilan data skala luas.
menunjukkan derajat hubungan yang tinggi;(b) Hasil penelitian terhadap skor total (meli-
0.4 0.7 baik positif maupun negatif, menunjuk- puti aspek menyeluruh; aspek psikomotor, kog-
kan derajat hubungan yang substansial; (c)0.2 nitif, dan afektif), dikategorikan menjadi 3 (tiga)
0.4 baik positif maupun negatif, menunjukkan bagian, yaitu: baik, sedang, dan kurang. Data
derajat hubungan yang rendah; (d) < 0.2 baik po- penghitungan skor total yang meliputi aspek me-
sitif maupun negatif, hubungan dapat diabaikan. nyeluruh, yakni aspek psikomotor, kognitif, dan
Dengan demikian berdasarkan penghi- afektif. Rentangan skor untuk penentuan kategori
tungan statistik validitas uji coba instrumen, skor total respon siswa terhadap model permai-
baik pada aspek psikomotorik, afektif dan kog- nan bola basket dapat dilihat pada tabel 4.
nitif diketahui terdapat tingkat hubungan positif Distribusi frekuensi skor total respon siswa
yang substansial, sehingga seluruh instrumen terhadap model permainan bola basket berdasar-
dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk kan pengkategorian, dapat dilihat pada tabel 5.
pengambilan data pada skala luas. Berdasarkan Berdasarkan tabel distribusi frekuensi skor
hasil analisis faktor tersebut dapat disimpulkan total (meliputi aspek menyeluruh; aspek psiko-
bahwa instrumen tersebut memiliki construct va- motor, kognitif, dan afektif), dapat disimpulkan
lidity yang baik, artinya instrumen tersebut dapat bahwa: (1) siswa yang memiliki skor total den-
digunakan untuk mengukur gejala sesuai dengan gan kategori baik berjumlah 206 siswa atau se-
yang didefinisikan (Sugiyono, 1999:270). kitar 94,50%, (2) siswa yang memiliki skor total
Uji reliabilitas instrumen dilakukan den- dengan kategori sedang berjumlah 12 siswa atau
gan Program SPSS Analyze Scale Reliability Analy- sekitar 5,50%, dan (3) tidak ada siswa yang me-
sis Cronbachs Alpha. Berdasarkan hasil penghi- miliki skor total dengan kategori kurang.
tungan reliabilitas data uji coba instrumen pada
aspek psikomotor, diketahui bahwa nilai reliabili- Hasil dan Pembahasan
tas jika diestimasi dengan menggunakan Koefisi-
en Alpha, menunjukan koefisien yang substansial Langkah-langkah penelitian pengemban-
yaitu r = 0,657. Hasil penghitungan reliabilitas gan untuk menghasilkan produk yang telah di-
data uji coba instrumen pada aspek kognitif, dike- lakukan, maka didapatkan produk akhir yang
tahui bahwa nilai reliabilitas jika diestimasi den- berupa model permainan basket taki. Indikator
gan menggunakan Koefisien Alpha, menunjukan keberhasilan produk ini adalah skor total respon
koefisien yang substansial yaitu r = 0,516. Hasil siswa terhadap model permainan basket taki yang
penghitungan reliabilitas data uji coba instrumen datanya diperoleh dari kuisioner yang disebarkan
pada aspek afektif, diketahui bahwa nilai reliabi- pada siswa.
litas jika diestimasi dengan menggunakan Koe- Skor total tersebut adalah aspek menyelu-

65
Mirdayani Pauweni/Journal of Physical Education and Sports 1 (1) (2012)

ruh dari skor aspek psikomotor, aspek kognitif, mi dan mengamalkan nilai sportivitas dan kerja
dan aspek afektif yang dijumlahkan, dan menjadi sama dalam permainan.
skor akhir dari keseluruhan aspek yang dimiliki Selanjutnya, berdasarkan respon siswa
siswa ketika menggunakan model permainan terhadap hasil gambaran skor total respon siswa
bola basket. Berdasarkan skor total, diketahui yang menggambarkan aspek psikomotor, kogni-
bahwa dari 218 siswa kelas atas yang menjadi tif dan afektif secara keseluruhan, maka dapat di-
subjek, yang termasuk dalam kategori baik ada- simpulkan bahwa produk pengembangan model
lah 94,50% dari jumlah siswa atau 206 orang permainan basket taki dapat digunakan sebagai
siswa, dan yang termasuk dalam kategori sedang media pembelajaran pendidikan jasmani, olahra-
adalah 5,50% dari jumlah siswa atau 12 orang. ga dan kesehatan.
Keduabelas orang siswa yang termasuk katego-
ri sedang dikarenakan mereka mendapat skor Simpulan
rendah pada aspek psikomotor dan afektif, data
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran hasil Berdasarkan hasil penelitian dan pembaha-
penghitungan skala luas. san, maka dapat disimpulkan bahwa: (1) telah di-
Skor total tersebut patut untuk diperhati- hasilkan bentuk suatu produk model permainan
kan, karena terkait dengan standar kompetensi bola basket taki yang dapat digunakan sebagai
dan kompetensi dasar yang ingin dicapai mela- media pembelajaran Pendidikan jasmani, olahra-
lui proses pembelajaran. Inti dari standar kom- ga dan kesehatan untuk siswa sekolah dasar kelas
petensi dan kompetensi dasar adalah siswa dapat atas (IV, V, dan VI), untuk mencapai tujuan pem-
mempraktekkan gerak dasar permainan bola belajaran (standar kompetensi dan kompetensi
besar sederhana (yang dimodifikasi), serta nilai dasar), (2) permainan bola basket taki dapat digu-
kerja sama, sportivitas, dan kejujuran. Dengan nakan sebagai media untuk mengembangkan ke-
skor total tersebut, dapat diperoleh gambaran ke- terampilan gerak dasar (lokomotor, manipulatif,
tercapaian kompetensi pembelajaran pada ketiga dan non lokomotor) siswa kelas atas (IV, V, dan
aspek, baik psikomotor, kognitif dan afektif. VI) sekolah dasar, (3) permainan bola basket taki
Selain skor total, respon siswa juga da- dapat digunakan sebagai media untuk menanam-
pat dilihat melalui butir-butir soal pada masing- kan nilai disiplin, kerjasama, dan sportivitas pada
masing aspek, yang lebih jelasnya dapat dilihat siswa kelas atas (IV, V, dan VI) sekolah dasar.
pada lampiran 17 halaman 113-115. Berdasarkan Beberapa saran yang dapat disampaikan
respon siswa melalui butir-butir soal ada hal-hal berkaitan dengan keperluan pemanfaatan produk
yang harus diperhatikan, terutama pada aspek adalah: (1) bagi guru penjas sekolah dasar dapat
afektif yang memiliki nilai jawaban 1 (negatif), mencoba menggunakan model ini sebagai media
butir soal nomor 15 (apakah kamu menghalan- pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan
gi bola/memblok teman ketika bermain basket Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, untuk men-
taki), hanya 98 siswa/subjek atau 44,95% yang gembangkan keterampilan gerak dasar (lokomo-
menjawab Tidak, dan butir soal 18 (apakah tor, manipulatif dan non lokomotor), dan mena-
kamu merintangi maju lawan dengan merentang- namkan nilai disiplin, kerjasama, dan sportivitas
kan tangan ketika bermain basket taki), hanya siswa sekolah dasar kelas atas (IV, V, dan VI), (2)
75 siswa/subjek atau 34,40% yang menjawab bagi guru penjas sekolah dasar yang ingin meng-
Tidak, sedangkan pada butir soal 27 (apakah gunakan model ini, harus memperhatikan sega-
kamu bekerja sama dengan teman satu tim/regu la bentuk kekurangan dan keterbatasan dalam
baik pemain putra dan putri ketika bermain bas- penggunaan permainan basket taki, (3) bagi guru
ket taki), yang memiliki nilai jawaban 1 (positif), penjas sekolah dasar diharapkan merencanakan
hanya 128 siswa/subjek atau 58,72% yang men- penggunaan permainan basket taki melalui ren-
jawab Ya. cana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan me-
Hal ini berarti bahwa sebagian besar sis- nyesuaikannya dengan standar kompetensi dan
wa masih melakukan 2 (dua) jenis pelanggaran kompetensi dasar masing-masing kelas atas, ya-
dari tujuh (7) jenis pelanggaran dalam permainan kni kelas IV, V dan VI.
basket taki, yakni: menghalangi bola/memblok
teman, dan merintangi maju lawan dengan me- Daftar Pustaka
rentangkan tangan. Selain itu sebagian besar sis-
wa masih belum bekerja sama dengan teman satu Abdullah, A. 1991, Olahraga Untuk Perguruan Tinggi.
tim/regu baik pemain putra dan putri. Dalam Sastra Hudaya; Yogyakarta.
Dwiyogo, Wasis D. 2004. Konsep Penelitian dan Pengem-
hal ini peran guru sangat penting dalam proses
bangan. Makalah disajikan pada Lokakarya
pembelajaran, agar siswa lebih dapat memaha-

66
Mirdayani Pauweni/ Journal of Physical Education and Sports 1 (1) (2012)

Metodologi Penelitian Jurusan Kepelatihan Statistika. Bandung Alfabeta.


Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan, Univer- Samsudin. 2008. Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olah-
sitas Negeri Semarang, 28-29 April. raga dan Kesehatan SMA/MA. Jakarta: Prenada
Media Group.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). 2006. Siedentop. 1994. Complete Guide to Sport Education.
Kelas I VI Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, United States of America: Human Kinetics.
Olahraga, dan Kesehatan. Peraturan Menteri Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pengembangan (R
Pendidikan Nasional 2006. & D). Bandung: PT. Alfa Beta.
Mahendra, Agus. 2003. Falsafah Pendidikan Jasmani. Sunarsih, dkk. 2007. Penjas Orkes untuk SD Kelas VI. Ja-
Jakarta: Depdiknas. karta: Erlangga.
Pangrazi. 2004. Dynamic Physical Education for Elemen- Supriyanto, Dwi. 2009. Pengembangan Model Modifikasi
tary School Children. San Fransisco: Benjamin Permainan Sepakbola untuk Siswa Sekolah Dasar.
Cummings. Tesis Universitas Negeri Semarang.
Riduwan, dkk. 2009. Rumus dan Data dalam Analisis Susanto, Ermawan. 2009. Model Pembelajaran Akua-
tik Siswa Prasekolah. Tesis Universitas Negeri
Semarang.

67

Anda mungkin juga menyukai