Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dia
merupakan anak bungsu dari Prabu Tapa Agung yang merupakan raja
kerajaan pasir batang. Purbasari memiliki enam orang kakak perempuan yaitu
Purbararang, Purbadewata, Purbaendah, Purbakancana, Purbamanik dan
Purbaleuih.
Purbasari sangat baik sifat dan kelakuannya. Dia lembut, manis budi, ddan
suka menolong. Siapapun juga yang membutuhkan pertolongan dengan
senang hati dibantunya. Selain hatinya yang elok, Purbasari juga memiliki
paras yang cantik dan rupawan, setiap orang yang melihatnya pasti jatuh hati
pada pandangan pertama. Sayangnya kecantikan dan kebaikan hati purbasari
tidak menurun dari kakak sulungnya Purbararang yang berperangai sangat
buruk. Walaupun cantik Purbararang sangat kasar, sombong, kejam dan iri
hati terhadap siapapun juga.
Setelah bertahta dalam waktu yang cukup lama, Prabu Tapa Agung berniat
turun tahta. Telah dipikirkan masak-masak, bahwa untuk melanjutkan
kepemimpinannya dia akan menunjuk Purbasari. Sang Prabu telah
mengamati selama puluhan tahun bahwa Purbasari adalah sosok yang paling
pantas menggantikannya, bukan Purbararang walaupun Purbararang adalah
anak sulungnya. Pemikirian dari sang Prabu yang bijaksana ini terutama
karena sifat dan perilaku anak sulungnya yang buruk. Prabu Tapa agung
khawatir, jika Purbararang menjadi Raja maka ketentraman dan kedamaian
kehidupan rakyat akan terganggu dan bahkan menjadi rusak akibat
kepemimpinan Purbararang yang memiliki sifat sangat buruk.
Dihadapan seluruh pembesar kerajaan dan juga ketujuh putrinya raja, Prabu
Tapa Agung menyerahkan takhtanya kepada Purbasari. Prabu Tapa Agung
lantas meninggalkan istana kerajaannya untuk memulai hidup barunya
sebagai pertapa.
Purbararang sangat marah luar biasa mendapati takhta Kerajaan Pasir Batang
diserahkan kepada adik bungsunya dan tidak kepada dirinya. Maka, berselang
satu hari sejak penobatan Purbasari menjadi Ratu Kerajaan Pasir Batang,
Purbararang menghubungi Indrajaya tunangannya. Keduanya kemudian
meminta bantuan nenek sihir untuk mencelakai Purbasari.
Nenek sihir jahat memberikan boreh (zat berwarna hitam yang dibuat dari
tumbuhan) kepada Purbararang. Nenek sihir itu berkata. Semburkan boreh
ini kewajah dan seluruh tubuh dari Purbasari.
Orang yang dikutuk hingga memiliki penyakit mengerikan ini tidak pantas
menjadi Ratu kerajaan Pasir Batang. Sudah seharusnya dia diasingkan ke
hutan agar penyakitnya tidak menular. Kata Purbararang.
Lutung Kasarung menganggukan kepala tanda mengerti. Maka sejak saat itu
Lutung Kasarung menjadi penjaga sekaligus menjadi sahabat dekat Purbasari.
Dengan hadirnya Lutung Kasarung disisinya membuat kesedihan Purbasari
perlahan sirna. Dia mendapatkan sahabat yang menghibur dan
melindunginya. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Lutung Kasarung
memerintahkan para kera untuk membawa makanan dan buah-buahan untuk
Purbasari. Kelembutan hati, kebaikan dan sifat baik Purbasari membuat
Lutung Kasarung semakin lama semakin sayang kepada Purbasari. Sedangkan
sikap tanggung jawab, kepemimpinan dan kecerdasan dari Lutung Kasarung
membuat Purbasari menjadi jatuh cinta. Semakin lama mereka merasa tidak
dapat dipisahkan lagi.
Purbasari paham dia tidak akan mampu menang pada tantangan kali ini.
Namun cintanya kepada Lutung Kasarung membuatnya tegar. Dia
menggenggam tangan Lutung Kasarung. Aku mencintaimu dan ingin engkau
menjadi suamiku. Ucapnya kepada Lutung Kasarung. Air mata berlinang
mengalir dikedua pipinya. Lutung Kasrung balas menggenggam tangan
Purbasari kemudian mengusap air mata dipipi putri cantik jelita itu.
Terperanjatlah semua yang hadir ditempat itu mendapati keajaiban yang luar
biasa tersebut. Betapa tampannya Pangeran Guru Minda, bahkan sangat jauh
melebihi ketampanan Indrajaya tunangan dari Purbararang.
Dalam kondisi seperti itu, Purbararang tidak dapat menyangkal dan mau tidak
mau mengakui kekalahannya. Tidak ada lagi yang dapati diperbuatnya selain
menyerakan takhta kerajaan pasri batang kepada adiknya Purbasari. Dia pun
memohon ampun atas kejahatan yang telah dilakukannya bersama Indrajaya
tunangannya. Dengan kebaikan hatinya, Purbasari memaafkan kesalahan
kakak sulungnya itu.
Pesan Moral dari Cerita Rakyat Indonesia Lutung Kasarung adalah Kebenaran
dan Kebaikan akan dapat mengalahkan kebatilan dan kesewenang-wenangan.
Kebenaran pada akhirnya akan keluar sebagai pemenang.