Anda di halaman 1dari 2

RESUME FOTOGRAFI

Dalam bahasa Yunani, photos berarti cahaya, graphos/graphein berarti melukis/


menggambar. Jadi fotografi berarti melukis/menggambar dengan cahaya. Pengertian ini
ditemukan oleh Hercules Florence seorang ilmuan Yunani setelah ia menemukan teknik cetak
positif. Jurnalistik sendiri berasal dari bahasa Perancis, du jour berarti hari, sedangkan journal
berarti catatan harian. Jadi jurnalistik berarti kegiatan dalam komunikasi yang dilakukan
dengan cara menyiarkan berita mengenai berbagai peristiwa sehari-hari yang bersifat umum
dan hangat dalam waktu secepat-cepatnya. Fotojurnalistik berarti kegiatan komunikasi yang
dilakukan dengan cara menyiarkan berita berbagai peristiwa yang bersifat umum dan hangat
dalam waktu secepat-cepatnya dalam bentuk foto melalui media cetak maupun elektronik.
Fungsi Fotografi :
- To communicate the news : foto harus mempunyai arti penting dalam komunikasi, jadi
sebuah foto dituntut harus komunikatif.
- To generate Interest : foto harus tampil lebih menarik perhatian dan menarik minat
khalayak, saat pertama kali melihat foto tersebut.
- To give another dimension to a newsworthy figure : penampilan sisi lain dari tokoh besar
sering memberikan pandangan lain tentang tokoh, pada benak khalayak.
- To make page attractive : Penampilan foto yang menarik merupakan daya tarik tersendiri
dan merupakan ciri khas dari media publikasi.
Estetika Fotografi :
Fotografi sebagai salah satu entitas domain seni rupa, maka tidak lepas dari nilai-nilai
dan kaidah estetika seni rupa yang berlaku.
Teknik Pengambilan Gambar:
a. Aperture : bukaan diagfragma.
b. Angle of view : sudut pandang yang dipilih.
c. Shutter speed : kecepatan rana.
d. Fokus dan zooming : penggunaan vokal lensa untuk mendekat dan menjauhi objek.
e. Bounching (pantulan) : digunakan saat menggunakan bantuan lampu kilat.
f. Cropping : pengurangan atau pemotongan sebagian dari obyek, untuk memperoleh
komposisi yang dibutuhkan.
g. Bracketing : pemotretan yang menggunakan lebih dari satu frame, dengan penggunaan
ukuran pencahayaan/ posisi pemotretan yang berbeda-beda. Prinsip ini dilakukan pada
saat melakukan pemotretan yang mempunyai resiko kegagalan tinggi atau kejadian
yang tidak mungkin terulang lagi. Misalnya pemotretan pada pertandingan olahraga
(sepak bola, motorcross, tinju, dan dll).
h. Pemotretan spontan.
Bentuk/ tampilan, meliputi:
a. Garis : digunakan untuk pemilihan format foto secara vertikal maupun horizontal.
b. Bentuk : lebih menekankan pada bentuk objek itu sendiri.
c. Tekstur pada objek foto : apakah akan ditonjolkan maupun tidak. Tekstur juga bisa
digunakan untuk membentuk komposisi bidang dengan pengaturan garis, ataupun
bidang yang terbentuk oleh tektur itu sendiri.
d. Rupa, warna : untuk foto berwarna.
e. Komposisi : vertikal dan horizontal.
f. Kontras : kekontrasan pada gambar digunakan untuk menonjolkan salah satu objek
yang diinginkan pada bidang foto.
Isi:
makna yang terkandung dibalik pembuatan foto, meliputi:
a. Ide/ konsep : rancangan dan gagasan yang melatar belakangi penciptaan sebuah foto.
b. Makna : makna disini bisa ditimbulkan dari foto itu sendiri baik yang tampak secara
tampilan atau apa yang tersirat dibalik foto itu.
c. Simbol : lambang atau suatu tanda yang mengandung maksud tertentu.
d. Estetik.

Fokus dalam fotografi adalah kehidupan umat manusia, kehidupan adalah suatu
cita-cita yang universal, bagaimanapun kondisi seseorang (senang, kecewa, sedih,
menderita) fotografi wajib mengantarkan citra tersebut untuk membuat-nya kekal,
demikian penegasan Motuloh dalam World Press Photojournalism Course 2006 di
Jakarta.***

Anda mungkin juga menyukai