Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang merupakan lembaga
pendidikan tinggi yang mengembangkan ilmu agama islam, ilmu pengetahuan dan
tekhnologi serta kesenian yang bernafaskan islam. Mengantarkan para mahasiswanya
menjadi intelek profesional yang ulama dan ulama yang intelek profesional dengan
empat pilar kekuatan, yakni (1) kedalaman spiritual, (2) keagungan akhlaq, (3)
keluasan ilmu, dan (4) kematangan profesional. Melalui empat kekuatan tersebut
diharapkan mahasiswa serta alumni Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Malang dapat mengemban tanggung jawab dan turut berperan dalam pembangunan
masyarakat secara optimal.
Pewujudkan dari tujuan-tujuan diatas diharapkan dapat meningkatkan sumber
daya manusia dalam menekuni bidang masing-masing dapat mendalami dan
mempunyai kepekaan yang tinggi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan
danteknologi serta permasalahan yang ada. Melalui program kerja praktik ini,
mahasiswa dituntut untuk melihat secara langsung pekerjaan yang ada di lapangan
untuk memperluas wawasan dan cara berfikirnya. Mahasiswa tidak hanya dituntut
untuk memiliki ketrampilan dan kemampuan untuk menerapkan ilmu yang
dimilikinya, sehingga ilmu yang telah didapatkan dapat berkembang dengan
mengetahui masalah yang akan dihadapi di lapangan nantinya.Ilmu pengetahuan dan
teknologi yang semakin berkembang menuntut sumber daya manusia yang terampil
dan profesional dibidangnya. Adanya praktek kerja lapangan ini diharapkan dapat
memberi keutungan bagi mahasiswa maupun perusahaan atau instansi.
Melalui pertimbangan di atas, maka kami memilih PT. Karka Nutri Industri
sebagai tempat praktik kerja lapangan. Mengingat tujuan dilaksanakannya praktik
kerja lapangan ini adalah untuk bekerjasama, menambah ilmu pengetahuan melalui
analisis kimiawi yang melibatkan zat-zat kimia; instrument yang dipergunakan; atau
pengetahuan lain yang berkaitan dengan bidang kimia.
1
2

Indonesia sebagai negara kepulauan (archipelago state) terdiri dari 17.508


buah pulau, memiliki luas wilayah perairan laut sekitar 5,8 juta km persegi, dengan
garis pantai sepanjang 81.000 km (BPPT Wanhakamnas,1996). Sumberdaya
perairan tersebut diharapkan dapat menjadi salah satu penggerak utama roda
pembangunan nasional, melalui pemanfaatan potensi perikanan yang terkandung di
dalamnya Industri udang Indonesia mengalami masa pasang surut, terutama setelah
merebaknya serangan White Spot salah satu jenis virus yang menghancurkan usaha
budidaya udang windu di sebagian besar wilayah Indonesia, terutama pantai utara
Jawa yang menerapkan pola intensif. Intensifikasi tambak udang windu dilakukan
sebagai usaha untuk tetap mempertahankan kontribusi komoditas udang sebagai
penyumbang devisa terbesar (lebih 50 %) sektor perikanan (Yasin,2013).
Pemberian pakan yang berkualitas dengan jumlah pemberian sesuai dengan
kebutuhan udang merupakan salah satu aspek yang penting dalam menunjang
keberhasilan usaha budidaya udang. Pakan yang baik adalah yang mengandung zat
makanan yang memadai kualitas dan kuantitasnya, seperti energi, protein, lemak,
mineral dan juga vitamin, yang semuanya dibutuhkan dalam jumlah yang tepat dan
seimbang, sehingga bisa menghasilkan produk udang yang berkualitas dan
berkuantitas tinggi. Kebutuhan pakan bagi udang sangat penting karena sangat
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok, pertumbuhan, produksi dan
reproduksi. Penyediaan pakan buatan yang tidak sesuai dengan
jumlah dan kualitas yang dibutuhkan ikan menyebabkan laju
pertumbuhan ikan menjadi terhambat (Sukadi, 2003).
Bahan pakan merupakan kebutuhan pokok bagi setiap ternak. Sebagian
besar bahan pakan terdiri dari unsur-unsur pokok yaitu air, mineral, karbohidrat,
lemak dan protein. Kelima unsur ini dibutuhkan oleh hewan ternak dan manusia
untuk pertumbuhan, produksi, reproduksi dan hidup pokok. Makanan udang berisi zat
nutrisi dengan kandungan yang berbeda-beda karena itu perlu dilakukan analisis
untuk mengetahui kualitas dan kuantitas zat gizi yang dibutuhkan oleh
3

udang. Kualitas bahan pakan dan komponennya ini dapat dinilai melalui tiga tahapan
penilaian, yaitu secara fisik, kimia, dan biologis. Kualitas nutrisi bahan makanan
ternak merupakan faktor utama dalam menentukan kebijakan dalam pemilihan dan
penggunaan bahan makanan tersebut sebagai sumber zat makanan untuk memenuhi
kebutuhan hidup pokok dan produksinya. Salah satu tahapan dari penilaian ini dapat
dilakukan melalui analisis proksimat.
Analisis proksimat merupakan suatu metode analisis secara kimia untuk
mengidentifikasikan kandungan zat makanan dari suatu bahan pakan atau pangan.
Komponen fraksi yang dianalisis masih mengandung komponen lain dengan jumlah
yang sangat kecil, yang seharusnya tidak masuk ke dalam fraksi yang dimaksud,
itulah sebabnya mengapa hasil analisis proksimat menunjukkan angka yang
mendekati angka fraksi yang sesungguhnya (Susi, 2001).Analisis proksimat berupa
analisa kadar air, kadar abu, bahan kering, analisa protein kasar, lemak kasar dan
analisa serat kasar. Setiap tahap analisis terdapat metode-metode yang berbeda.
Analisis proksimat pada umumnya bermanfaat dalam mengidentifikasi kandungan zat
makanan dari suatu bahan pakan atau pangan yang belum diketahui sebelumnya yang
selanjutnya disebut sampel, selain itu analisis prokimat merupakan dasar dari analisis-
analisis yang lebih lanjut.
Analisis proksimat bermanfaat dalam menilai dan menguji kualitas suatu
bahan pakan atau pangan dengan membandingkan nilai standar zat makanan atau zat
pakan dengan hasil analisisnya, dengan demikian analisis proksimat ini dapat
bermanfaat bagi dunia peternakan, terutama dalam pemberian nutrisi yang dapat
memenuhi kebutuhan ternak.Beberapa hal yang menyebabkan analisa komposisi
kimia perlu ditentukan seperti misalnya kadar air bahan makanan. Hal ini sangat
berpengaruh untuk stabilitas penyimpanan disamping dari segi nilai gizinya. Apabila
kadar airnya lebih tinggi daripada kadar air yang seharusnya untuk penyimpanan,
maka bahan makanan itu akan mudah dicemari mikroba yang dapat menghasilkan
racun (mycotoxin) sehingga dapat membahayakan baik untuk ternaknya sendiri
ataupun untuk konsumen hasil produksi ternak tersebut.
4

Berdasarkan uraian tersebut, maka dari itu analisis proksimat pada bahan baku
dan produk pakan udang ini penting dilakukan untuk mengetahui kadar nutrisi yang
terkandung didalamnya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan
permasalahan penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimana analisis proksimat pada bahan baku dan produk pakan udang di
PT. Karka Nutri Industri?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui hasil analisis proksimat pada bahan baku dan produk pakan
udang di PT. Karka Nutri Industri.

1.4 Manfaat
Beberapa manfaat yang akan diperoleh mahasiswa, Jurusan Kimia dan
Fakultas Sains dan Teknologi Uin Maliki Malang, yaitu:
1.4.1 Bagi Mahasiswa
1. Melatih berpikir kritis dan memecahkan masalah yang terkait dengan bidang
keahliannya.
2. Melatih dan membuka wawasan mahasiswa dalam memahami dan menyelesaikan
permasalahan-permasalahan di masyarakat yang berkaitan dengan bidang
keahliannya.
3. Mahasiswa mengetahui kandungan protein kasar, lemak kasar, serat kasar, kadar air,
dan kadar abu yang akan digunakan sebagai bahan baku pakan udang.
4. Mahasiswa mampu menganalisis kandungan protein kasar, lemak kasar, serat kasar,
kadar air, dan kadar abu yang akan digunakan sebagai produk pakan udang.

1.4.2 Bagi Jurusan dan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maliki Malang
5

1. Meningkatkan kerjasama Jurusan Kimia


Fakultas Sains dan Teknologi Uin Maliki Malang dengan instansi terkait dan
lembaga profesi serta masyarakat sasaran PKLI.
2. Membuka akses kemitraan dan komunikasi
timbal balik antara Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Uin Maliki
Malang dengan lembaga profesi dan masyarakat yang berguna bagi
pengembangan Fakultas Sains dan Teknologi Uin Maliki Malang.
3. Meningkatkan peran serta jurusan Kimia
Fakultas Sains dan Teknologi dalam pengembangan wawasan keilmuaan dan
peningkatan taraf hidup masyarakat dibidang sosial keagamaan.

Anda mungkin juga menyukai