Anda di halaman 1dari 3

1.

HUKUM, DISIPLIN, ETIK dalam Profesi Kesehatan

ETIK DISIPLIN HUKUM

Dibuat dan disepakati Organisasi Profesi Dibuat pemerintah dan


oleh organisasi profesi Dewan Perwakilan Rakyat
Standar profesi
Kode etik UU,PP.Keppres,dsb
Diatur, Norma Prilaku
Diatur, norma prilaku pelaksana profesi Diatur, norma prilaku
pelaksanaan profesi manusia pada umumnya
Sanksi moral psikologis
Sanksi, yaitu moral dan teguran/pencabutan Untuk Pidana: kurungan
psikologis penjara, dan/atau denda
Yang mengadili: Badan Untuk perdata: ganti rugi
Yang mengadili : yang dibentuk: Majelis adm: teguran/pencabutan
Ikatan/ organisasi Kehormatan Disiplin dan izin
terkait; Majelis Majelis Kehormatan
Kehormatan Etik. Disiplin Pengadilan :

Perdata: gugatan ke
pengadilan

Pidana : laporan/tuntutan

Adm : gugatan ke
pengadilan

2. TATA URUTAN PERUNDANG UNDANGAN Menurut UU 12 Tahun 2011

a. Undang-undang Republik Indonesia


b. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
c. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik lndonesia;
d. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang;
e. Peraturan Pemerintah;
f. Peraturan Presiden;
g. Peraturan Daerah Provinsi;
h. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

3. Tujuan Perundang-undangan di bidang kesehatan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan


Kefarmasian

a. Pembuatan termasuk pengendalian mutu Sediaan Farmasi


b. pengamanan
c. pengadaan
d. penyimpanan
e. pendistribusi atau penyaluranan obat,
f. pengelolaan obat
g. pelayanan obat atas resep dokter
h. pelayanan informasi obat,
i. pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional
Tenaga yang melakukan Pekerjaan Kefarmasian :

Apoteker sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker


Tenaga Teknis Kefarmasian Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi,
Analis Farmasi, dan Tenaga Menengah Farmasi/Asisten Apoteker.

5. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika

a. Narkotika
b. Perkursor
c.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2009

Tentang perubahaan keenam atas peraturanpemerintah no 14 th 1993


tentang penyelenggaraan program jaminan social tenaga kerja

7. Kode Etik Apoteker

8. Karakter Profesional

a. Ethical (etis)
b. Altruistic
c. Responsible (tanggung jawab)
d. Theoretical (teoretis)
e. Intellectual
f. Commited

9. Standar Pelayanan Kefarmasian

a. Care giver memberikan pelayanan berkesinambungan dan bermutu


tinggi
b. Communicator komunikasi dengan pasien dan tenaga profesi
kesehatan lain
c. Decision maker Mampu mengambil keputusan, baik manjerial
maupun dalam hal mengambil keputusan terbaik terkait dengan
pelayanan kepada pasien
d. Leader Mampu menjadi seorang pemimpin di apotek
e. Manager Mampu mengelola apotek dengan baik dalam hal
pelayanan, pengelolaan manajemen apotek, pengelolaan tenaga kerja
dan administrasi keuangan
f. Life long learner Harus terus-menerus menggali ilmu pengetahuan,
senantiasa belajar, menambah pengetahuan dan keterampilannya
serta mampu mengembangkan kualitas diri
g. Teacher Mampu menjadi guru, pembimbing bagi stafnya, harus mau
meningkatkan kompetensinya, harus mau menekuni profesinya
10.Peratrgturan Menteri Kesehatan Nomor 889/MENKES/PER/V/2013 tentang
regstrasi, Izin Praktik dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian

STRA untuk apoteker, kepada KFN


STRTTK untuk tenaga teknis kefarmasian, kepada kepala dinas
kesehatan provinsi
a. Pekerjaan kefarmasian
b. Tenaga kefarmasian
c. Apoteker
d. Tenaga teknis kefarmasian
e. Sertifikat kompetensi profesi
f. Registrasi
g. Registrasi ulang
h. Surat tanda registrasi apoteker
i. Surat tanda registrasi apoteker khusus
j. Surat tanda registrasi tenaga teknis kefarmasian
k. Surat izin praktik apoteker
l. Surat izin kerja apoteker
m. Surat izin kerja tenaga teknis apoteker
n. Komite farmasi nasional
o. Organisasi profesi
p. Direktorat jendral
q. menteri

Anda mungkin juga menyukai