Penulis
Contents
KATA PENGANTAR................................................................................................. 1
BAB I...................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN...................................................................................................... 2
A. Latar Belakang................................................................................................ 2
........................................................................................................................... 2
Rumusan Masalah.................................................................................................. 2
BAB II..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN........................................................................................................ 3
PETA KONSEP..................................................................................................... 3
A.Pengertian Kelenturan......................................................................................... 4
B. Jenis Kelenturan................................................................................................. 5
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelentukan.........................................................6
D. Bentuk-bentuk Latihan........................................................................................ 8
BAB III................................................................................................................. 10
1
PENUTUP............................................................................................................. 10
A. Kesimpulan................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan olahraga nasional, sebagai mana yang di gariskan dalam
UU no. 3 tahun 2005 tentang system keolahragaan nasional adalah
meliputi olahraga pendidikan,olahraga prestasi dan olahraga rekreasiyang
dilakukan secara terencana berkelanjutan,terukur dan komprehensif.
Hal ini sesuai dangan tujuan keolahragaan nasional yakni meningkatkan
kesehatan dan kebugaran, prestasi, kualitas manusia.menanamkan nilai
moral dan akhlak yang mulia ,sportifitas,disiplin memperererat dan
membina persatuan dan kesatuan bangsa.
Seiring dengan kemajuan teknologi,upaya untuk meningkatkan prestasi
olahraga perlu pendekatan ilmiah.kegiatan olahraga saat ini tidak hanya
dipengaruhi oleh atlet atau pelatihnya saja,tetapi juga dari ilmuan dari
berbagai diiplin ilmu.
Latihan merupakan suatu factor yang sangat penting dalam meningkatkan
kelentukan otot,sedangkan kelentukan merupakan modal untuk
mempermudah kita dalam mencapai gerakan-gerakan yang menuntut
kelentukan otot dan sendi.
Berpijak dari urain diatas,penulis berkesimpuulan bahwa pentingnya
melakukan tes dan pengukuran kelentukan otot sebagai suatu parameter
kemampuan fisik dan parameter kemampuan fisiologis.
.
Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
PETA KONSEP
kelenturan
3
A.Pengertian Kelenturan
Kelentukan (flexibility) merupakan kemampuan tubuh untuk melakukan
latihan-latihan dengan amplitudo gerakan yang besar atau luas (Jonath/Krempel,
1981). Flexibility refers to the range of motion around a joint (Bompa, 2000: 31).
Dapat dijelaskan bahwa kelentukan merupakan kemampuan
pergelangan/persendian untuk dapat melakukan gerakan kesemua arah dengan
amplitudo gerakan (range of motion) yang besar dan luas sesuai dengan fungsi
persendian yang digerakkan. Istilah lain dari kelentukan yang sering ditemukan
adalah keluwesan, kelenturan dan fleksibilitas.
Kelentukan adalah salah satu elemen kondisi fisik yang menentukan dalam
mempelajari keterampilan-keterampilan gerakan, mencegah cedera,
mengembangkan kemampuan kekuatan, kecepatan, daya tahan, kelincahan dan
koordinasi. Kelentukan berbicara tentang kemampuan fungsi
persendian/pergelangan seperti sendi bahu, lutut, kaki, pinggul, pergelangan
tangan dan lain-lain. Kemampuan kelentukan ditandai oleh keluasan gerakan
yang dapat dilakukan pada persendian/pergelangan. Untuk mengetahui tingkat
kelentukan togok (tubuh) dapat diukur menggunakan sits and reach test.
Sedangkan untuk mengukur kelentukan sendi pinggul dapat menggunakan split
test, dan lain sebagainya.
4
kemampuan kelentukan persendian tubuh, bahu, kaki dan tangan, karena
kelentukan diperlukan untuk mengoptimalkan penggunaan power otot lengan,
bahu, otot perut dan otot tungkai untuk meloncat. Spike/smash adalah suatu
keterampilan gerak yang dalam permainan bolavoli disebut dengan teknik
memukul (spike/smash) dengan tingkat koordinasi gerakan melebihi teknik-tknik
bolavoli yang lain.
B. Jenis Kelenturan
Pada dasarnya kelentukan dapat dilihat dari beberapa sudut pandang. Jika
dilihat dari sudut kebutuhan suatu cabang olahraga maka kelentukan dapat
dibedakan atas kelentukan umum dan khusus. Apabila dilihat dari bentuk
pelaksanaannya maka kelentukan dapat dikelompokkan menjadi kelentukan aktif
dan kelentukan pasif serta kelentukan statis dan dinamis
1) Kelentukan umum
Kelentukan umum adalah kemampuan semua persendian/pergelangan
untuk melakukan geraka-gerakan kesemua arah secara optimal sesuai dengan
kapasitas fungsi persendian yang digerakkan. Jenis kelentukan ini dibutuhkan
oleh olahraga-olahraga yang menuntut berbagai bentuk aktivitas gerak
persendian seperti sepak bola, bolavoli, baskek, tenis, senam artistik dan lain
sebagainya. Dengan demikian dapat dapat dikatakn bahwa kelentukan umum
mencakup semua fungsi persendian untuk dapat melakukan berbagai bentuk
gerakan dalam olahraga.
2) Kelentukan khusus
5
Kelantukan khusus adalah kemampuan kelentukan yang dominan
dibutuhkan dalam suatu cabang olahraga. Misalnya kelentukan pergelangan
tangan dan bahu dalam permainan bolavoli atau pergelangan tangan pada
olahraga hockey. Jadi, kelentukan khusus lebih terkait dengan kebutuhan
olahraganya.
3) Kelentukan aktif
Kelentukan aktif adalah kelentukan dimana gerakan-gerakannya dilakukan
sendiri tanpa bantuan orang lain lebih baik dengan menggunakan alat bantu
maupun tanpa alat bantu seperti senam kalestenik atau gerakan-gerakan senam
persendiam yang biasa dilakukan secara berulang-ulang yang disebut repetisi
gerakan.
4) Kelentukan pasif
Kelentukan pasif adalah kelentukan dimana gerakan-gerakannya dilakukan
dengan bantuan orang lain atau pasangan latihan seperti melakukan gerakan
senam atau gerakan peregangan (stretching). Pada kelentukan pasif tidak terjadi
pengulangan/repetisi gerakan secara terus menerus selama waktu yang
ditentukan dan persendian mengalami peregangan sesuai fungsinya.
5) Kelentukan dinamis
Kelentukan dinamis adalah kelentukan dengan mengerak-gerakkan
persendian sesuai fungsinya secara berulang kali. Jenis kelentukan ini relatif
identik dengan kelentukan aktif, karena terjadi pergerakan pada persendian
tubuh yang dilakukan secara berulang-ulang dalam waktu yang ditentukan
sesuai dengan tujuan latihan yang diinginkan.
6) Kelentukan statis
Kelentukan statis adalah latihan kelentukan dengan tidak melakukan
pengulangan gerakan dalam waktu dan hitungan tertentu, misalnya latihan
peregangan (stretching) pada waktu melakukan pemanasan. Jenis kelentukan ini
lebih identik dengan kelentukan pasif, karena persendian tidak mengalami
pengulangan gerakan secara terus menerus.
Peregangan statis (static stretching) meliputi perengan sampai ke batas
gerakan tanpa menggunakan kekuatan dan mempertahankan posisi tersebut
selama waktu yang ditentukan (misalnya 10 detik). Sedangkan peregangan
ballistik (ballistic stretching) merupakan gerakan-gerakan aktif sampai batas
gerakan tersebut. Sebagai contoh, membungkukkan badan ke depan dalam
posisi berdiri untuk mencapai raihan maksimum pada lutut, dan dilakukan secara
berulang-ulang. Bentuk peregangan yang kedua ini identik dengan latihan
kelentukan dinamis. Sementara metode PNF meliputi peregangan sampai ke
6
batas gerakan, lakukan kontraksi statis selama beberapa detik melawan beban
yang diberikan pasangan latihan.
2) Bentuk persendian
3) Temperatur otot
Otot dengan temperatur tinggi (panas) neniliki kadar elastisitas lebih baik
dari pada otot dengan temperatur rendah (dingin), begitu juga hal nya dengan
kemampuan tendon dan ligamen.
7
4) Kemampuan tendon dan ligament
Kemampuan kelentukan (flexibility) juga ditentukan oleh usia dan jenis kelamin.
Kemampuan flexibilitas yang terbaik didapat pada usia anak-anak sebelum masa
puberitas, akan tetapi setelah masa puberitas kemampuan kelentukan menurun
sejalan dengan bertambahnya usia (Bompa 2000).
8
o Kelentukan-kelentukan khusus suatu cabang olahraga harus dilatih dan
di capai dengan amplitudo geralkan seoptimal mungkin karena
diperlukan untuk pertandingan dan peningkatan prestasi.
o Lakukan ke semua arah secara optimal semua dengan fungsi dan
kemampuan persendian.
o Latihan-latihan kelentukan harus diberikan sebelum dan sesudah
latihan kekuatan dan latihan kecepatan guna menghindari kekakuan
otot dan membantu pemulihan.
o Program pengembangan kelentukan perlu juga di kombinasikan
dengan latihan kekuatan karena tanpa kekuatan amplitudo gerakan
yang besar tidak dapat di capai.
D. Bentuk-bentuk Latihan
Latihan kelentukan sering kali di lakukan pada bagian pendahuluan dalam
suatu sesi latihan dan pada bagian bentuk dan pada bagian penutup latihan
terutama pada cabang olahraga permainan. Akan tetapi lain halnya dengan
cabang senam, dimana latihan kelentukan sering kali merupakan kegiatan inti
latihan. Selain dari pada itu latihan kelentukan dapat dilakukan dengan dan
tanpa alat serta dengan pasangan atau teman latihan (partner).
9
Membungkukkan badan ke depan, belakang dan
samping
Latihan peregangan sendiri dan berpasangan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
dilakukan oleh suatu sendi. Jenis kelenturan terbagi menjadi 2 yaitu kelenturan umum dan
jaringan ikat, respon jaringan, sifat mekanik dan fisik kolagen, otot dan usia. Ada pula
bentuk-bentuk dari kelenturan seperti latihan kelentukan pinggang dalam posisi berdiri
dan split.
DAFTAR PUSTAKA
http://pendidikanjasmani13.blogspot.co.id/2012/04/kelenturan-flexibility.html
10
11