DISUSUN OLEH :
Gas buang
Ruang bakar
Udara
Atsmosfer Generator
Kompresor Turbin
Sebuah ruang bakar haruslah memenuhi beberapa criteria untuk mendapatkan efesiensi
yang tinggi dari sebuah instalasi turbin gas.
Beberapa kriteria yang diharapkan terdiri dari :
B. Daerah stabilitas pembakaran yang luas (Nyala api tidak akan padam dalam daerah
I. Tahan lama
Pada suatu instalasi ruang bakar dapat terdiri dari beberapa bagian, diantaranya adalah:
Merupakan penghubung antara can dan juga bagian combustion liner. Fungsi
alat ini adalah meratakan pembakaran keseluruh ruang bakar. Komponen ini
diperlukan karena sumber terjadinya pembakaran hanya dari dua buah ruang bakar
bahan bakar dan udara dicampur dan juga merupakan tempat terjadinya
pembakaran yang sesungguhnya. Bagian ini memiliki sirip sirip sebagai saluran
masuknya udara ke dalam combustion can dan juga berfungsi untuk mendinginkan
Merupakan komponen penutup bagian combustion can dan bagian ini juga
campuran udara dan bahan bakar pada waktu start pertama turbin gas. Spark plug
ini didesain sedemikian rupa (dengan menggunakan system pegas) sehingga timbul
pembakaran pada waktu start plug akan keluar dari zona pembakaran.
kedalam combustion liner dan bercampur dengan udara. Sedangkan pigtails ( gas
Fuel lines) adalah pipa yang menghubungkan saluran bahan bakar gas dengan fuel
nozzle.
Gambar 2. Removal of fuel nozzle
7. Bagian Transisi (transition pieces)
kecepatan tinggi yang dihasilkan pada combustion section, pada transition pieces ini
sebelum udara tersebut masuk kedalam nozzle tingkat pertama. Transition piece juga
berfungsi sebagai nozzle, bila dilihat dari kontruksinya seperti saluran yang ujungnya
berbentuk konvergen, Banyaknya transition piece pada trubin gas adalah 6 - 10 buah
Primary zone adalah daerah dimana udara berdifusi dengan udara dari kompresor untuk
membentuk campuran udara dan bahan bakar yang siap terbakar, juga tempat dimana
Secondary zone adalah daerah dimana penyempurnaan bahan bakar sebagai kelanjutan
Dilution zone adalah daerah mereduksi temperature dari gas hasil pembakaran kepada
Combustion liners didesain dengan satu seri lubang dan louvers yang ditempatkan
didalam chambers. Digunakan untuk mencampurkan bahan udara dari kompresor dan
bahan bakar dari nozel yang membakar campuran ini, fuel nozzle terdapat pada ujung
combustion chamber dan masuk ke combustion liners. fungsi dari fuel nozzle ini adalah
untuk mengabutkan bahan bakar dan mengarahkannya ke reaction zone pada ruang
bakar, transition piece terdapat antara combustion liners dan first stage nozzle. Alat ini
digunakan untuk mengarahkan udara panas yang dihasilkan pada combustion section ke
first stage nozzle, spark plugs terdapat pada bagian samping combustion chamber
dan masuk ke combustion liners. Spark plugs berfungsi untuk menyulut campuran
bahan bakar dan udara pada saat turbin gas star up. Pembakaran akan terus terjadi
selama suplai bahan bakar dan udara terus berlangsung. Spark plugs terpasang pada
sebuah pegas setelah proses pembakaran terjadi, tekanan yang dihasilkan meningkat
dan akan memaksa plugs naik menuju casing dan mengeluarkan gas panas, cross fire
Beberapa kemungkinan mengenai penggunaan jenis ruang bakar pada system turbin gas
dapat ditentukan dengan jalan memperhatikan fungsi dan kecocokan dalam system yang
dirancang. Setiap jenis ruang bakar memiliki cara yang khas.
Ada 3 jenis ruang bakar yang biasa dipakai dalam suatu instalasi turbin gas, yaitu tubular,
anular dan turbular anular.
Penulis akan membahas jenis ruang bakar turbular (Multi can). Ruang bakar jenis tubular ini
berukuran relative kecil, terdiri dari beberapa buah yang dipasang melingkari sumbu motor,
seperti yang ditunjukan pada gambar 5.
Untuk ruang bakar turbo annular seperti yang terlihat pada gambar 6. lebih sulit untuk
perawatan dan pemeliharaan karena letak ruang bakarnya didalam pelindung udara luar (Outer
Air Casing).
Dalam pemilihan jenis ruang bakar ini mempunyai beberapa factor factor yang sangat
dipertimbangkan :
3. Pengujian sederhana hanya memerlukan sebagian kecil dari laju aliran massa udara motor
yang bersangkutan.
4. Mudah dalam perawatan atau perbaikan, karena tidak perlu untuk membongkar ke semua
ruang bakar sehingga biaya pemeliharaan dan perbaikannya lebih murah.
Gambar 8. Typical Combustion System