Anda di halaman 1dari 13

TUGAS

MATA KULIAH TURBIN GAS

DISUSUN OLEH :

Muhammad Adhiguna (112100018)

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA
SERPONG
2013
COMBUSTION CHAMBER (Ruang Bakar)
Ruang bakar adalah adalah tempat dimana diharapkan terjadi pencampuran udara yang
telah dimanfaatkan oleh kompresor dengan bahan bakar.

Penyemprot bahan bakar

Gas buang
Ruang bakar

Udara
Atsmosfer Generator

Kompresor Turbin

Gambar 1. Skema dasar didalam system turbin gas

Sebuah ruang bakar haruslah memenuhi beberapa criteria untuk mendapatkan efesiensi
yang tinggi dari sebuah instalasi turbin gas.
Beberapa kriteria yang diharapkan terdiri dari :

A. Efesiensi pembakaran tinggi (Bahan bakar harus terbakar sempurna sehingga

semua energy kimia dapat dikonversikan menjadi energi kalor)

B. Daerah stabilitas pembakaran yang luas (Nyala api tidak akan padam dalam daerah

tekanan dan kecepatan.

C. Bebas pulsasi tekanan.

D. Kerugian tekanan rendah.

E. Distribusi temperature keluar bahan bakar yang uniform.

F. Emisi polutan dan asap yang rendah.

G. Harga yang murah dan mudah perawatannya


H. Bentuk dan ukuran sesuai dengan ruang yang tersedia.

I. Tahan lama

J. Dapat menggunakan bermacam macam bahan bakar.

Pada suatu instalasi ruang bakar dapat terdiri dari beberapa bagian, diantaranya adalah:

1. Ruang Bakar Pembakaran (combustion chamber)

Merupakan tempat terjadinya seluruh proses pembakaran. Pada turbin ini

biasanya terdapat 10 buah combustion cam yang saling berhubungan.

2. Tabung Api Silang (cross fire tube)

Merupakan penghubung antara can dan juga bagian combustion liner. Fungsi

alat ini adalah meratakan pembakaran keseluruh ruang bakar. Komponen ini

diperlukan karena sumber terjadinya pembakaran hanya dari dua buah ruang bakar

yang memiliki spark plug.

3. Ruang Bakar Utama (combustion liner)

Merupakan komponen yang terdapat didalam combustion can, tempat dimana

bahan bakar dan udara dicampur dan juga merupakan tempat terjadinya

pembakaran yang sesungguhnya. Bagian ini memiliki sirip sirip sebagai saluran

masuknya udara ke dalam combustion can dan juga berfungsi untuk mendinginkan

combustion liner itu sendiri.

4. Pelindung ruang bakar (combustion can over)

Merupakan komponen penutup bagian combustion can dan bagian ini juga

sebagai tempat dudukan fuel nozzle.

5. Pematik nyala api ( spark plug/ignitor)


Merupakan komponen yang berfungsi sebagai alat pematik untuk membakar

campuran udara dan bahan bakar pada waktu start pertama turbin gas. Spark plug

ini didesain sedemikian rupa (dengan menggunakan system pegas) sehingga timbul

pembakaran pada waktu start plug akan keluar dari zona pembakaran.

6. Nozel dan Selang Bahan Bakar (fuel Nozzle dan Pigtails)

Merupakan komponen yang berfungsi untuk menyemprotkan bahan bakar gas

kedalam combustion liner dan bercampur dengan udara. Sedangkan pigtails ( gas

Fuel lines) adalah pipa yang menghubungkan saluran bahan bakar gas dengan fuel

nozzle.
Gambar 2. Removal of fuel nozzle
7. Bagian Transisi (transition pieces)

Merupakan komponen yang digunakan untuk mengarahkan udara yang dengan

kecepatan tinggi yang dihasilkan pada combustion section, pada transition pieces ini

terjadi penurunan temperature, sehingga dicapai temperature udara yang dinginkan

sebelum udara tersebut masuk kedalam nozzle tingkat pertama. Transition piece juga

berfungsi sebagai nozzle, bila dilihat dari kontruksinya seperti saluran yang ujungnya

berbentuk konvergen, Banyaknya transition piece pada trubin gas adalah 6 - 10 buah

sesuai dengan jumlah ruang bakar yang ada.


Gambar 3. Typical transition piece

Daerah pembakaran dapat dibagi menjadi 3 zona, yaitu :

a. Zona utama (Primary Zone)

Primary zone adalah daerah dimana udara berdifusi dengan udara dari kompresor untuk

membentuk campuran udara dan bahan bakar yang siap terbakar, juga tempat dimana

bahan bakar di sulut oleh spark plug.

b. Zona kedua (Secondary Zone)

Secondary zone adalah daerah dimana penyempurnaan bahan bakar sebagai kelanjutan

pembakaran pada primary zone.

c. Zona reduksi temperature (Dilution Zone)

Dilution zone adalah daerah mereduksi temperature dari gas hasil pembakaran kepada

keadaan yang diinginkan pada saat memasuki first stage nozzle.

Combustion liners didesain dengan satu seri lubang dan louvers yang ditempatkan

didalam chambers. Digunakan untuk mencampurkan bahan udara dari kompresor dan

bahan bakar dari nozel yang membakar campuran ini, fuel nozzle terdapat pada ujung

combustion chamber dan masuk ke combustion liners. fungsi dari fuel nozzle ini adalah

untuk mengabutkan bahan bakar dan mengarahkannya ke reaction zone pada ruang

bakar, transition piece terdapat antara combustion liners dan first stage nozzle. Alat ini

digunakan untuk mengarahkan udara panas yang dihasilkan pada combustion section ke

first stage nozzle, spark plugs terdapat pada bagian samping combustion chamber

dan masuk ke combustion liners. Spark plugs berfungsi untuk menyulut campuran
bahan bakar dan udara pada saat turbin gas star up. Pembakaran akan terus terjadi

selama suplai bahan bakar dan udara terus berlangsung. Spark plugs terpasang pada

sebuah pegas setelah proses pembakaran terjadi, tekanan yang dihasilkan meningkat

dan akan memaksa plugs naik menuju casing dan mengeluarkan gas panas, cross fire

tube berfungsi untuk menghubungkan semua combustion chamber, tabung ini

digunakan untuk mengirimkan pengapian dari satu combustion liners ke yang

berikutnya selama start up.

Gambar 4. Daerah zona pembakaran


Pemilihan Jenis Ruang Bakar

Beberapa kemungkinan mengenai penggunaan jenis ruang bakar pada system turbin gas
dapat ditentukan dengan jalan memperhatikan fungsi dan kecocokan dalam system yang
dirancang. Setiap jenis ruang bakar memiliki cara yang khas.

Ada 3 jenis ruang bakar yang biasa dipakai dalam suatu instalasi turbin gas, yaitu tubular,
anular dan turbular anular.

Penulis akan membahas jenis ruang bakar turbular (Multi can). Ruang bakar jenis tubular ini
berukuran relative kecil, terdiri dari beberapa buah yang dipasang melingkari sumbu motor,
seperti yang ditunjukan pada gambar 5.

Gambar 5. Ruang bakar jenis tubular (multi can)


Ruang bakar jenis tubular ini bisa dipakai pada turbin gas skala industry sebagai penggerak
generator untuk daya yang besar. Pada setiap unit ruang bakar tubular terdapat penyemprot
bahan bakar tetapi penyala ( ignitor ) tidak dipasang pada setiap unit. Untuk setiap motor
mungkin hanya ada dua penyala saja. Maka penyala bahan bakar pada unit yang tidak
dilengkapi dengan penyala dilakukan dengan mengalirkan api dari unit yang bersebelahan
melalui pipa api (Cross Fire Tube) yang menghubungkan zone primer dari setiap unit tersebut.
Sementara untuk jenis annular bisa dipakai pada ruang bakar turbin gas pesawat terbang, seperti
yang terlihat pada gambar

Gambar 6. Ruang bakar annular

Untuk ruang bakar turbo annular seperti yang terlihat pada gambar 6. lebih sulit untuk
perawatan dan pemeliharaan karena letak ruang bakarnya didalam pelindung udara luar (Outer
Air Casing).

Gambar 7. Ruang bakar Turboannular

Dalam pemilihan jenis ruang bakar ini mempunyai beberapa factor factor yang sangat
dipertimbangkan :

1. Konstruksi yang kokoh

2. Pola aliran bahan bakar dan aliran udara mudah dipadukan

3. Pengujian sederhana hanya memerlukan sebagian kecil dari laju aliran massa udara motor
yang bersangkutan.

4. Mudah dalam perawatan atau perbaikan, karena tidak perlu untuk membongkar ke semua
ruang bakar sehingga biaya pemeliharaan dan perbaikannya lebih murah.
Gambar 8. Typical Combustion System

Anda mungkin juga menyukai