PEKERJAAN KACA
1. LINGKUP PEKERJAAN
1.2. Pekerjaan kaca dan cermin meliputi rangka, backing, lis, sealant,
finishing atau seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam
gambar.
3. STANDART
4. PERSYARATAN BAHAN
4.1. Kaca
Adalah bahan yang terbuat dari bahan glass yang pipih pada
umumnya mempunyai ketebalan yang sama, mempunyai sifat
tembus cahaya, dapat diperoleh dari proses-proses tarik gilas dan
pengembangan (float glass).
4.3. Kesikuan
Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut
serta tepi potongan yang rata dan lurus, toleransi maksimum yang
diperkenankan adalah 1,5 mm per meter.
4.4. Cacat-cacat.
4.4.5. Kaca harus bebas dari gunpalan tepi (tonjolan pada sisi
panjang dan lebar ke arah keluar / masuk).
5. BAHAN / PRODUK
5.1.1. Bahan kaca dan cermin, harus sesuai SII 1089/78 dan PBVI
1982
Produk : Asahimas
Type : ClearTempered Glass t. 10 mm
6. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN.
6.3. Semua bahan yang telah terpasang harus disetujui oleh Konsultan
Pengawas.
6.4. Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan
benturan, dan diberi tanda agar mudah diketahui. Tanda-tanda
tidak boleh menggunakan kapus. Tanda-tanda harus dibuat dari
potongan kertas yang diletakkan dengan menggunakan lem aci.
6.5. Potongan kaca harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan alat-
alat pemotongan kaca khusus.
Pek. Kaca dan Cermin
Hal. 4
6.6. Pembersihan akhir kaca harus menggunakan kain katun yang lunak
dengan menggunakan cairan pembersih kaca merk Windex atau
setara.
6.7. Hubungan kaca dengan kaca atau kaca dengan material lain tanpa
melalui kusen, harus diisi dengan lem silicon prosuk Dow Corning
USA atau setara. Warna transparan cara pemasangan dan
persiapan-persiapan pemasangan harus mengikuti petunjuk yang
dikeluarkan pabrik.
6.8. Kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak
diperkenankan retak dan pecah pada sealant / tepinya, bebas dari
segala noda dan bekas goresan.
6.9. Potongan kaca harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan alat
pemotong kaca khusus.
6.11. Sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibat
pemotongan, harus digurinda/dihaluskan, sehingga berbentuk
tembereng.