terlarut di dalam larutan dan tidak dipengaruhi oleh sifat dari zat terlarut.
Sifat-sifat larutan yang ada, seperti rasa, warna, pH, dan kekentalan
bergantung pada jenis dan konsentrasi zat yang terlarut. Pengaruh jenis zat ya ng
terlarut kecil sekali sejauh zat yang terlarut itu tergolong nonelektrolit dan tidak
mudah menguap. Sedangkan sifat-sifat yang tiak bergantung pada jenis zat yang
terlarut tetapi hanya pada konsentrasi partikelnya disebut dengan sifat-sifat koligatif
suatu larutan. sifat koligatif larutan bergantung dari banyaknya partikel zat terlarut
dalam larutan. Atas dasar itulah sifat koligatif dibedakan menjadi dua macam, yaitu
sifat koligatif elektrolit dan sifat koligatif nonelektrolit. Hal itu disebabkan zat terlarut
pada larutan elektrolit bertambah jumlahnya karena terurai menjadi ion-ion,
sedangkan zat terlarut pada larutan nonelektrolit jumlahnya tetap karena tidak terurai
menjadi ion-ion.
Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan sifat
Larutan itu sendiri. Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan
jumlah partikel dalam larutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama. Hal ini
dikarenakan larutan elektrolit terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non
elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion. Dengan demikian sifat koligatif larutan
dibedakan atas sifat koligatif larutan non elektrolit dan sifat koligatif larutan elektrolit.
Konsentrasi larutan menyatakan secara kuantitatif komposisi zat terlarut dan pelarut di dalam
larutan. Konsentrasi umumnya dinyatakan dalam perbandingan jumlah zat terlarut dengan
jumlah total zat dalam larutan Sementara itu, secara kualitatif, komposisi larutan dapat
dinyatakan sebagai encer (berkonsentrasi rendah) atau pekat (berkonsentrasi tinggi).
Pada konsentrasi yang sama, sifat koligatif larutan elektrolit memliki nilai yang
lebih besar daripada sifat koligatif larutan non elektrolit.. Seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya bahwa larutan elektrolit di dalam pelarutnya mempunyai kemampuan
untuk mengion. Hal ini mengakibatkan larutan elektrolit mempunyai jumlah partikel
yang lebih banyak daripada larutan non elektrolit pada konsentrasi yang sama. Untuk
larutan elektrolit kuat, harga derajat ionisasinya mendekati 1, sedangkan untuk
elektrolit lemah, harganya berada di antara 0 dan 1 (0 < < 1). Atas dasar kemampuan
ini, maka larutan elektrolit mempunyai pengembangan di dalam perumusan sifat
koligatifnya.
= C R T [1+ (n-1)]
b. Sifat Koligatif Larutan Nonelektrolit
Marie Francois Raoult (1830 - 1901) ilmuwan yang menyimpulkan tentang tekanan uap
jenuh larutan.
a. Penurunan tekanan uap (P) adalah besarnya perbedaan antara tekanan uap
pelarut murni dengan tekanan uap larutan.
Pada tahun 1808, Marie Francois Raoult seorang kimiawan asal Perancis
melakukan percobaan mengenai tekanan uap jenuh larutan, sehingga ia
menyimpulkan tekanan uap jenuh larutan sama dengan fraksi mol pelarut dikalikan
dengan tekanan uap jenuh pelarut murni Persamaan penurunan tekanan uap dapat
ditulis. Kesimpulan ini dikenal dengan Hukum Raoult dan dirumuskan
denganPersamaan penurunan tekanan uap dapat ditulis
P = P0 Xp
= P0 Xt
Keterangan :
didih zat cair diukur pada tekanan 1 atmosfer Dari hasil penelitian, ternyata titik
didih larutan selalu lebih tinggi dari titik didih pelarut murninya Hal ini
disebabkan adanya partikel - partikel zat
Keterangan :
Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik didih larutan dinyatakan
sebagai :
Tb = (100 + Tb) oC
Keterangan :
Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik beku larutannya
dinyatakan sebagai:
Tf = (O Tf)oC
Tekanan Osmosis
Tekanan osmosis adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang dapat
menghentikan perpindahan molekul-molekul pelarut ke dalam larutan melalui
membran semi permeabel (proses osmosis) seperti ditunjukkan pada.
PV = nRT
Keterangan :
= tekanan osmosis (atmosfir)
C = konsentrasi larutan (M)
R = tetapan gas universal. = 0,082 L.atm/mol K
T = suhu mutlak (K)