Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Stroke Penyebab, Gejala dan Cara

Mencegah
admin March 16, 2012 Kesehatan 2 Comments 1,763 Views

Penyakit Stroke merupakan salah satu penyakit yang sungguh mengerikan dan menjadi penyebab
kematian no 3 di Indonesia setelah penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan kanker. Serangan
stroke selalu datang mendadak tanpa tanda-tanda pasti. Stroke adalah penyakit serebrovaskuler
(pembuluh darah otak) yang ditandai dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang
terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah dan
oksigen ini bisa dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan atau pecahnya pembuluh darah.

Pengertian Stroke
WHO mendefinisikan bahwa stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi susunan saraf yang
diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak dan bukan oleh yang lain dari itu.
Di Amerika Serikat setiap tahunnya 15.000-an orang berusia antara 30-44 tahun terserang stroke.
Di Indonesia angkanya tidak pernah jelas. Harap maklum, karena data belum dianggap penting.
Tapi para pakar sependapat bahwa usia penderita stroke di sini semakin muda.
Faktor Penyebab Stroke
1. Faktor resiko medis, antara lain Hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi), Kolesterol,
Aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), Gangguan jantung, diabetes, Riwayat stroke dalam
keluarga,

2. Faktor resiko perilaku, antara lain Merokok (aktif & pasif), Makanan tidak sehat (junk food,
fast food), Alkohol, Kurang olahraga, Mendengkur, Kontrasepsi oral, Narkoba, Obesitas.

3. 80% pemicu stroke adalah hipertensi dan arteriosklerosis, Menurut statistik. 93% pengidap
penyakit trombosis ada hubungannya dengan penyakit tekanan darah tinggi.

4. Pemicu stroke pada dasarnya adalah, suasana hati yang tidak nyaman (marah-marah), terlalu
banyak minum alkohol, merokok dan senang mengkonsumsi makanan yang berlemak.
Tanda dan Gejala-gejala Stroke
Berdasarkan lokasinya di tubuh, gejala-gejala stroke terbagi menjadi berikut:

1. Bagian sistem saraf pusat : Kelemahan otot (hemiplegia), kaku, menurunnya fungsi
sensorik
2. Batang otak, dimana terdapat 12 saraf kranial: menurun kemampuan membau, mengecap,
mendengar, dan melihat parsial atau keseluruhan, refleks menurun, ekspresi wajah terganggu,
pernafasan dan detak jantung terganggu, lidah lemah.
3. Cerebral cortex: aphasia, apraxia, daya ingat menurun, hemineglect, kebingungan.
Jika tanda-tanda dan gejala tersebut hilang dalam waktu 24 jam, dinyatakan sebagai Transient
Ischemic Attack (TIA), dimana merupakan serangan kecil atau serangan awal stroke.

Jika Anda tak ingin dan belum menjadi korbannya, mulai sekarang juga harus melakukan
tindakan pencegahan. Berikut ini sejumlah saran dari Harold P. Adams, Jr. MD., profesor
neurologi di University of Iowa Hospital and Clinic, Iowa City, AS., untuk mengurangi risiko
stroke.

1. Periksa tekanan darah secara rutin. Riset menunjukkan, rajin kontrol mengurangi 40
persen risiko stroke. Mengontrol tekanan darah tinggi itu vital bagi pencegahan stroke, ujar
Prof. Adams. Bila lebih dari 140/90, berarti tekanan darah Anda tinggi. Usahakan untuk
menurunkannya.
2. Singkirkan tembakau. Hasil studi memperlihatkan, menjauhi tembakau mengurangi risiko
stroke sampai 33 persen. Tidak ada istilah merokok sedikit. Harus berhenti sama sekali, sejak
saat ini! tandas Prof. Adams.
3. Periksa leher Anda. Mintalah dokter mendengarkan bunyi mendesing di leher Anda. Ini
terutama penting jika Anda mengalami aterosklerosis (pengerasan dan penebalan pembuluh
darah) yang menyebabkan tersumbatnya aliran darah.
4. Lakukan latihan olahraga. Riset menunjukkan, mereka yang mulai latihan pada usia
antara 25-40 tahun, risikonya terserang stroke berkurang 57 persen. Sedangkan yang mulai
latihan saat usianya 40-55 tahun, kesempatannya 37 persen lebih baik untuk terhindar dari
stroke.
5. Asal hijau atau oranye, santap saja. Terlalu dini menyebut beta-karoten dapat mencegah
stroke. Tapi makan sayur dan buah (sumber
6. beta-karoten) lebih banyak setiap harinya, kata Prof. Adams, sangat baik.
7. Makanlah potasium. Riset menegaskan, mengkonsumsi makanan kaya potasium sehari-
hari, mengurangi risiko stroke 40 persen. Kentang adalah sumber potasium yang baik, selain
alpukat, kedelai, pisang, salmon dan tomat.
8. Kenali kandungan aspirin. Memang aspirin sering disebut bisa membantu mencegah
stroke. Tapi kalau Anda tidak memiliki risiko stroke, dampaknya bisa kurang baik, ujar Prof.
Adams. Konsultasilah pada dokter.
9. Kurangi lemak. Apa yang baik bagi jantung Anda, baik pula bagi otak. Menjaga kadar
kolesterol berarti menghambat aterosklerosis dan stroke. Makanlah lemak tidak lebih dari 25
persen kebutuhan kalori.
10. Jauhi alkohol. Kalau Anda belum berkenalan dengan alkohol, lebih baik tidak usah kenal,
walau ada penelitian yang menyatakan bahwa dalam jumlah tertentu bisa mencegah stroke dan
serangan jantung. Sebab, tidak pernah jelas ukuran minum secukupnya itu
Karena Ancaman stroke hingga merenggut nyawa dan derita akibat stroke. Hidup BEBAS tanpa
STROKE merupakan dambaan bagi semua orang.

Tak heran semua orang selalu berupaya untuk mencegah Stroke atau mengurangi faktor risiko
dengan menerapkan pola hidup sehat, olahraga teratur, penghindari stress hingga meminum obat
atau suplemen untuk menjaga kesehatan pembuluh darah hingga dapat mencegah terjadinya
Stroke.

Anda mungkin juga menyukai