Anda di halaman 1dari 3

Gravity Method (Metode

Gaya Berat)
Ditulis pada 29 Agustus 2012
Metode gaya berat (gravitasi) adalah salah satu metode geofisika yang
didasarkan pada pengukuran medan gravitasi. Pengukuran ini dapat
dilakukan di permukaan bumi, di kapal maupun di udara. Dalam metode ini
yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat massa
batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki
adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik
observasi lainnya. Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi
jebakan minyak (oil trap). Disamping itu metode ini juga banyak dipakai
dalam eksplorasi mineral dan lainnya.
Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat
massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan demikian
struktur bawah permukaan dapat diketahui. Pengetahuan tentang struktur
bawah permukaan ini penting untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi
baik minyak maupun mineral lainnya. Untuk menggunakan metode ini
dibutuhkan minimal dua alat gravitasi, alat gravitasi yang pertama berada di
base sebagai alat yang digunakan untuk mengukur pasang surut gravitasi,
alat yang kedua dibawa pergi ke setiap titik pada stasiun mencatat
perubahan gravitasi yang ada. Biasanya dalam pengerjaan pengukuran
gravitasi ini, dilakukan secara looping.
Hukum Gravitasi Newton
Pada dasarnya gravitasi adalah gaya tarik menarik antara dua benda yang
memiliki rapat massa yang berbeda, hal ini dapat diekspresikan oleh rumus
hukum Newton sederhana sebagai berikut:

Dengan menggunakan rumus dasar inilah maka survey geofisika metode


gravitasi dapat dilakukan, namun seperti halnya metode geofisika lainnya,
tentu saja metode ini memiliki koreksi. Koreksi dalam metode gaya berat
adalah sebagai berikut :
a. Koreksi baca alat/skala
Koreksi baca alat adalah koreksi yang dilakukan apabila terjadi kesalahan
dalam pembacaaan alat gravitasi yang digunakan. Rumus umum dalam
pembacaan alat dapat ditulis sebagai berikut :
Read (mGal) = ((Read (scale)-Interval) x Counter Reading) + Value in mGal
b. Koreksi pasang surut (tidal)
Koreksi ini dilakukan untuk menghilangkan pengaruh gravitasi benda-benda
di luar bumi seperti bulan dan matahari, yang berubah terhadap lintang dan
waktu. Untuk mendapatkan nilai pasang surut ini maka, dilihatlah perbedaan
nilai gravitasi stasiun dari waktu ke waktu terhadap base. Gravitasi terkoreksi
tidal dapat ditulis sebagai berikut :

dimana:

c. Koreksi apungan (drift)


Koreksi apungan akibat adanya perbedaan pembacaan gravity dari stasiun
yang sama pada waktu yang berbeda, yang disebabkan karena adanya
guncangan pegas alat gravimeter selama proses transportasi dari suatu
stasiun ke stasiun lainnya.

dimana :

Sehingga dapat dikatakan bahwa gravitasi terkoreksi drift (g std) adalah :


dimana:
g std (n) = gravitasi terkoreksi drift pada stasiun ke n
g st(n)= gravitasi terkoreksi tidal pada stasiun ke n

d. Koreksi lintang
Koreksi ini dilakukan karena bentuk bumi yang tidak sepenuhnya bulat
sempurna, tetapi pepat pada daerah ekuator dan juga karena rotasi bumi. Hal
tersebut membuat ada perbedaan nilai gravitasi karena pengaruh lintang
yang ada di bumi. Secara umum gravitasi terkoreksi lintang dapat ditulis
sebagai berikut :
dimana :

e. Koreksi udara bebas (Free Air Correction)


Koreksi ini dilakukan untuk mengkompensasi ketinggian antara titik
pengamatan dan datum (mean sea level). Koreksi ini dapat ditulis sebagai
berikut :
dimana :
f. Koreksi Bouguer
Koreksi bouger dilakukan untuk mengkompensasi pengaruh massa batuan
terdapat antara stasiun pengukuran dan (mean sea level) yang diabaikan
pada koreksi udara bebas. Koreksi ini dapat ditulis sebagai berikut :

g. Koreksi medan (Terrain Correction)


Koreksi medan mengakomodir ketidakteraturan pada topografi sekitar titik
pengukuran. Pada saat pengukuran, elevasi topografi di sekitar titik
pengukuran, biasanya dalam radius dalam dan luar, diukur elevasinya.
Sehingga koreksi ini dapat ditulis sebagai berikut :

Anda mungkin juga menyukai