MAKALAH
OLEH
YULIATI, S.PD
SD NEGERI 5 KONTUNAGA
TAHUN 2016
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Karakteristik perkembangan anak yang berada di kelas awal SD adalah anak yang
berada pada rentangan usia dini. Masa usia dini ini merupakan masa
perkembangan anak yang pendek tetapi merupakan masa yang sangat penting bagi
kehidupannya. Oleh karena itu, pada masa ini seluruh potensi yang dimiliki anak
2. RUMUSAN MASALAH
terhadap pendidikan?
2
3. TUJUAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
Masa Usia Sekolah Dasar disebut juga masa intelektual, atau masa keserasian
bersekolah pada umur 6-7 tahun anak dianggap sudah matang untuk memasuki
sekolah. Masa Usia Sekolah Dasar terbagi dua, yaitu : (a) masa kelas-kelas rendah
prestasi.
5. Apabila tidak dapat menyelesaikan suatu soal, maka soal itu dianggap
tidak penting.
6. Pada masa ini (terutama usia 6 8 tahun) anak menghendaki nilai angka
4
3. Menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada hal-hal atau mata
4. Sampai usia 11 tahun anak membutuhkan guru atau orang dewasa lainnya
5. Pada masa ini anak memandang nilai (angka rapor) sebagai ukuran tepat
Sumantri dan Nana Syaodih (2006) karakteristik anak pada usia SD adalah:
1. Senang Bermain
yang bermuatan permainan lebih lebih untuk kelas rendah. Guru SD seyogyanya
5
unsur permainan seperti pendidikan jasmani, atau Seni Budaya dan Keterampilan
(SBK).
2. Senang Bergerak
Karakteristik yang kedua adalah senang bergerak, orang dewasa dapat duduk
berjam-jam, sedangkan anak SD dapat duduk dengan tenang paling lama sekitar
30 menit. Oleh karena itu, guru hendaknya merancang model pembelajaran yang
memungkinkan anak berpindah atau bergerak. Menyuruh anak untuk duduk rapi
untuk bekerja atau belajar dalam kelompok. Guru dapat meminta siswa untuk
membentuk kelompok kecil dengan anggota 3-4 orang untuk mempelajari atau
perkembangan kognitif, anak SD memasuki tahap operasi konkret. Dari apa yang
6
dipelajari di sekolah, anak belajar menghubungkan antara konsep-konsep baru
dengan konsep-konsep lama. Pada masa ini anak belajar untuk membentuk
langsung melakukan atau praktik apa yang diajarkan gurunya. Dengan demikian
terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Sebagai contoh anak akan lebih
memahami tentang arah mata angin, dengan cara membawa anak langsung keluar
kelas, kemudian menunjuk langsung setiap arah angin, bahkan dengan sedikit
menjulurkan lidah akan diketahui secara persis dari arah mana angin saat itu
bertiup.
perkembangannya.
permainan sehari-hari
Dilihat dari perkembangan dan fisik motorik, anak SD dituntut untuk menguasi
7
Nabi Muhammad saw bersabda: ajarilah putra-putrimu berenang memanjat
(HR At-Tahatwi). Dalam hadis lain beliau juga bersabda mengajari anak-
anakmu berenang dan memanah adalah kewajiban, beliau lalu berkata ajari
Menurut Hasan (2006), tujuan pengembangan dan fisik motorik adalah untuk
sehingga anak dapat meloncat, memanjat, dan lain sebagainya, disamping ia juga
kesempatan yang sama pada anak laki-laki perempuan, bahkan guru di tuntut
Penuh energi, suka bergerak aktif sekali, makin lama keaktifan lebih
terarah
Perlu makanan yang bergizi, cukup banyak istirahat, dan aktivitas ramai
8
Perlu melatih fisik anak, melaluipermainan sepak bola atau permainan lain
berenang, dsb.
perceptual mereka. Dengan cara ini anak dapat lebih bersemangat dan timbul rasa
program pengajaran yang fleksibel dan tidak kaku serta membedakan perbedaan
individu, tidak monoton dan verbalistik yang di beri banyak variasi ( terdapat
anak dapat berperan aktif secara mental dan perseptualnya. Di harapkan dengan
cara ini anak dapat lebih berkembang, aktif dan membantu timbulnya suasana
yang menyenangkan selama proses belajar. Karena anak lebih butuh banyak
Pada umumnya anak usia SD telah terjadi pertumbuhan fisik secara pesat. Untuk
kebersihan, waktu tidur, makan, dan lain sebagainya masih perlu dibatasi.
9
baik secara individual maupun kelompok. Hal ini bertujuan agar anak mencapai
keutuhan dan keserasian sikap dirinya sendiri sebagai organisme yang sedang
Anak pada usia SD mulai belajar tidak bergantung pada lingkungan keluarga.
Anak (siswa) SD mulai untuk belajar memberi dan menerima dalam kehidupan
bagi kebanyakan siswa untuk belajar bergaul dan bekerja bersama teman sebaya.
Guru harus terampil mempelajari dan memahami budaya teman pada lingkungan
Menurut Mulyani Sumantri dan Nana Syaodih (2006), dalam mencapai tugas
perbedaan peran jenis kelamin selama anak Sekolah Dasar. Tubuh anak wanita
sebagaimana anak laki-laki tumbuh dengan baik melalui aktivitas fisik sehingga
menjadi kuat dan besar. Baru mulai usia 9 atau 10 tahun terdapat perbedaan
Berkenaan dengan peran anak sesuai dengan jenis kelaminnya,telah diawali dalam
asuhan keluarga. Harapan yang sama berlanjut pada usia sekolah melalui
pergaulan dalam budaya teman sebaya. Dalam hal ini sekolah hendaknya lebih
10
menekankan pada fungsi perbaikan jika ada anak yang mengalami hambatan
hati dan kemauan membaca bersuara jarang meningkat lagi setelah usia tersebut.
Namun tentang kemampuan dalam mengambil makna isi bacaan terus bertambah
selama ia belajar.
berhitung berkembang hingga usia 12 atau 13 tahun, dan jarang berkembang lagi
Menurut Yusuf (2006), secara umum pada usia sekolah dasar (6-12) tahun, anak
11
pengertian menanamkan tingkah laku dengan pola-pola baru agar mereka dapat
Pada tahap ini juga kemampuan intelektual anak cukup dapat dibekali kecapakan
hewan, berserta lingkungan alam sekitar. Disamping itu, anak cukup mampu
untuk mengungkapkan pendapat gagasan atau penilaian atas berbagai hal yang
intelektual anak. Dalam hal ini guru harus memberikan perhatian agar menunjang
proses pendidikan anak. Guru juga harus memberikan kesempatan kepada anak
pekerjaan yang telah dilakukan oleh anak SD dalam proses belajar. Kegiatan
Hal tersebut dipertegas oleh Piaget bahwa kemampuan berfikir anak berbeda
dengan orang dewasa. ini berarti bahwa urutan bahan pendidikan dan metode
harus menjadi perhatian utama. Anak SD akan sulit memahami bahan pelajaran
12
jika urutan bahan pelajaran ini tidak teratur. Bagi anak SD, pengoperasian suatu
karena tahap perkembangan berfikir mereka baru mencapai pada tahap kongret.
hari
untuk memperoleh sejumlah konsep yang diperlukan untuk bisa berfikir efektif
sederhana.
sekonkret mungkin terutama pada kelas-kelas bawah. Hal ini akan membantu
misalnya tentang konsep yang berhubungan dengan waktu, ruang, tempat, dan
angka.
13
6. Pengembangan kata hati, moral dan nilai-nilai
Perkembangan moral adalah perkembangan moral anak yang merupakan hal yang
dari dalam, menghargai aturan moral,dan memulai dengan skala nilai yang
pengembangan ini.
peraturan dan tuntutan dari orang tua atau lingkungan sosial, disamping itu anak
Misalnya perbuatan nakal, jujur, adil serta sikap hormat baik terhadap orang tua,
14
7. Mancapai kemandirian pribadi
Pendidikan pada jenjang Sekolah Dasar (SD) adalah pendidikan yang paling lama
yang sangat penting dalam upaya peningkatan kualitas SDM . Pada jenjang inilah
15
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesianomor 17 Tahun 2010 Tentang
Penyelenggaraan,PerizinanPenyelenggaraan,Pengendaliaan
bermain/olahraga.
16
Sanksi oleh Guru kepada Peserta Didik,Perlindungan dalam Melaksanakan
tugas
dan Hak atas Kekayaan Intelektual, Akses Memanfaatkan Sarana dan Prasarana
17
BAB III
ANALISIS
bermain. Mereka tidak begitu suka pelajaran yang diberikan hanya melalui
penjelasan atau model ceramah,karena hal itu terasa sangat monoton dan
pembelajaran,dari sini anak juga dapat bergerak dan terlihat aktif . Anak tidak
suka terlalu lama berdiam diri, duduk,dan mereka suka berpindah-pindah tempat.
sebayanya. Guru dapat membentuk kelompok belajar agar anak dapat belajar
tanggung jawab. Selain itu,anak perlu dilibatkan langsung dalam proses belajar.
Tidak hanya menjadi audiens saja,tetapi harus ada sautu kegiatan yang
dimana anak sangat aktif sekali melakukan kegiatan-kegiatan fisik yang memacu
daya kerja otot dan tenaga untuk melakukan suatu aktivitas ,hal ini dilakukan
untuk mengembangkan kreativitas yang anak miliki,karena basic anak pada usia
18
SD sangat senang sekali bermain. Anak memiliki karakter untuk mencoba hal-hal
Untuk membangun keutuhan sikap terhadap diri sendiri dalam hal ini selain peran
serta dari pihak sekolah .peran orang tua juga ikut berpengaruh karena
Anak didik bisa berkembang daya kreatifitasnya apabila mereka sering bergaul
tidak membedakan jenis kelamin antara wanita dan pria. Mereka semua sama
Untuk meningkatkan prestasi dan intelektual anak ,anak didik berlatih untuk
Karena hal yang paling dasar tersebut akan mempengaruhi kinerja anak saat
anak memasuki bangku sekolah dasar mereka memperoleh konsep baru yang di
19
nilai-nilai. Nilai dan moral merupakan tolak ukur sang anak dalam berperilaku . \
Sekolah memiliki peran penting dalam hal memberikan bimbingan kepada anak
didik untuk memperbaiki sikap dan perilaku yang baik dalam proses pembelajaran
sehingga anak dapat mencapai suatu kemandirian. Selain dari guru dan anak
permendiknas.
20
BAB IV
PENUTUP
sesuatu secara konkret.Kebanyakan anak lebih suka praktek dari pada diberikan
pendidik/guru.
21
DAFTAR PUSTAKA
Didik.Surakarta:BP-FKIP UMS
Poerwanti, Endang, dan Nur Widodo. 2000. Perkembangan Peseserta
22