Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan disekitarnya yaitu berupa sumber
daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya alam yang utama bagi
manusia adalah tanah, air, dan udara. Tanah merupakan tempat manusia untuk melakukan
berbagai kegiatan. Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai komponen terbesar dari tubuh
manusia. Untuk menjaga keseimbangan, air sangat dibutuhkan dengan jumlah yang cukup
banyak dan memiliki kualitas yang baik. Selain itu, udara merupakan sumber oksigen yang alami
bagi pernafasan manusia. Lingkungan yang sehat akanterwujud apabila manusia dan
lingkungannya dalam kondisi yang baik.

Lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani dikarenakan adanya beberapa faktor yang
mempengaruhinya, salah satunya yaitu adanya masalah mengenai keadaan lingkungan hidup
seperti kemerosotan atau degradasi yang terjadi di berbagai daerah. Secara garis besar komponen
lingkungan dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok biotik (flora darat dan air, fauna
darat dan air), kelompok abiotik ( sawah, air dan udara) dan kelompok kultur (ekonomi, sosial,
budaya serta kesehatan masyarakat).

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan pada latar belakang yang telas dijelaskan, maka dapat dibuat perumusan masalah
sebagai berikut:
a. Masalah apa saja yang terjadi pada lingkungan hidup?
b. Apa penyebab dan dampak yang ditimbulkan dari masalah lingkungan hidup?
c. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah lingkungan hidup?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang dari penulisan makalah ini yaitu dapat mengetahui masalah-masalah yang
terjadi pada lingkungan hidup serta upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah
tersebut.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Identifikasi Kualitas Lingkungan Hidup


Lingkungan biotik adalah segala makhluk hidup mulai dari organisme yang tidak kasat mata
sampai pada hewan dan vegetasi raksasa yang terdapat dipermukaan bumi. Sedangkan
lingkungan abiotik merupakan segala segala sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup yang
bukan berupa organisme. Adanya keinginan untuk mencapai sasaran pembangunan yang ideal
ialah membntuk manusia Indonesia seutuhnya secara material dan spiritual. Setiap pembangunan
perlu mengkaji komponen yang meliputi komponen biotik, abiotik dan kultur yaitu sebagai
berikut:

1. Pembangunan berwawasan lingkungan


Merupakan pengelolaan sumber daya sebaik mungkin dengan pembangunan yang
berkesinambungan serta peningkatan terhadap mutu hidup masyarakat. Sasaran pembangunan
yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan pembangunan dapat
menimbulkan pengaruh yang cukup besar terhadap lingkungan. Kegiatan tersebut dapat bersifat
secara alamiah, kimia maupun secara fisik.

2. Kualitas Lingkungan hidup


Yaitu dengan memperhatikan kondisi lingkungan hidup sekitar yang berhubungan dengan mutu
hidup. Kualitas hidup dapat ditentukan oleh tiga komponen utama yaitu terpenuhinya kebutuhan
untuk kelangsungan hidup hayati, terpenuhinya kebutuhan untuk kelangsungan hidup manusiawi
dan terpenuhinya kebebasan untuk memilih. Lingkungan harus dijaga agar dapat mendukung
terhadap kualitas berupa tingkat hidup masyarakat yang lebih tinggi. Lingkungan mempunyai
kemampuan untuk menghasilkan sumber daya serta mengurangi zat pencemaran dan ketegangan
sosial terbatas. Batas kemampuan itu disebut daya dukung. Dalam Undang-Undang Lingkungan
Hidup, daya dukung lingkungan ialah kemampuan suatu lingkungan untuk mendukung peri
kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

2.2 Keterbatasan Ekologi dalam Pembangunan


Biolog lingkungan atau yang biasa dikenal dengan ekologi adalah bagian dari ilmu pengetahuan
yang mempunyai hubungan erat dengan lingkungan. Ekologi berasal dari kata oikos yang berarti
rumah tangga dan logos yang mempunyai arti ilmu pengetahuan. Jadi, ekologi dapat diartikan
sebagai ilmu pengetahuan tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan keadaan
lingkungannya yang bersifat dinamis. Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya
sangat terbatas terhadap lingkungan yang bersangkutan, hubungan inilah yang disebut dengan
keterbatasan ekologi. Dalam keterbatasan ekologi terjadi degradasi ekosistem yang disebabkan

2
oleh dua hal yaitu peristiwa alami dan kegiatan manusia. Secara alami merupakan peristiwa yang
terjadi bukan karena disebabkan oleh perilaku manusia. Sedangkan yang disebabkan oleh kegitan
manusia yaitu degradasi ekosistem yang dapat terjadi diberbagai bidang meliputi bidang
pertanian, pertambangan, kehutanan, konstruksi jalan raya, pengembangan sumber daya air dan
adanya urbanisasi.

2.3 MASALAH-MASALAH PADA LINGKUNGAN HIDUP


Dalam lingkungan hidup di Indonesia, banyak terjadi permasalahan di sungai, laut, tanah dan
hutan yaitu sebagai berikut:
1. Pencemaran Sungai dan laut
Sungai dan laut dapat tercemar dari kegiatan manusia seperti penggunaan bahan logam berat,
pembuangan limbah cair kapal dan pemanfaatan air panas. Secara biologis, fisik dan kimia
senyawa seperti logam tidak dapat dihancurkan. Di berbagai sektor industri dan rumah tangga
seperti pemakaian bahan-bahan dari plastik.
2. Pencemaran Tanah
Tanah bisa dapat tercemar apabila penggunaan secara berlebihan terhadap pupuk dan bahan
pestisida. Pencemaran tanah mempunyai ciri yaitu adanya perubahan tanah menjadi kering dan
keras, hal ini disebabkan oleh jumlah kandungan garam yang sangat besar yang terdapat di
dalam tanah. Selain itu, pencemara tanah juga dapat disebabkan oleh sampah plastik karena pada
umumnya sampah plastik tidak mengalami proses penghancuran secara sempurna.
3. Pencemaran Hutan
Hutan juga bisa mengalami kerusakan apabila dalam pemanfaatannya tidak terkendali dengan
baik. Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Salah satu contoh
pencemaran atau kerusakan hutan adalah adanya penebangan secara liar. Jika kegiatan tersebut
dilakukan secara terus-menerus maka dapat mengakibatkan penggundulan hutan.
2.4 PENYEBAB & DAMPAK MASALAH LINGKUNGAN HIDUP
Perubahan ekosistem lingkungan yang paling utama disebabkan oleh perilaku masyarakat yang
kurang baik dalam pemanfaatan sumber-sumber daya dalam rangka memenuhi kebutuhan
hidupnya. Hal inilah yang menyebabkan adanya perubahan ekosistem. Perubahan ekosistem
suatu lingkungan terjadi dengan adanya kegiatan masyarakat seperti pemanfaatan lahan yang
dijadikan sebagai daerah pertanian sehingga dapat mengurangi luas lahan lainnya. Adanya
pertambahan jumlah penduduk dalam memanfaatkan lingkungan akan membawa dampak bagi
mata rantai yang ada dalam suatu ekosistem. Selain itu kerusakan hutan yang terjadi karena
adanya penebangan dan kebakaran hutan dapat mengakibatkan banyak hewan dan tumbuhan
yang punah. Padahal hutan merupakan sumber kehidupan bagi sebagian masyarakat yang
berfungsi sebagai penghasil oksigen, tempat penyedia makanan dan obat-obatan.
Jumlah kerusakan flora dan fauna akan terus bertambah dan berlangsung lama jika dalam
penggunaannya masyarakat tidak memperhatikan keseimbangan terhadap ekosistem lingkungan.

3
Dampak dari perubahan ekosistem akan berkurang jika masyarakat mengetahui dan memahami
fungsi dari suatu ekosistem tersebut. Kerusakan ekosistem membawa dampak bukan hanya pada
keanekaragaman terhadap flora dan fauna juga dapat mmbawa pengaruh lain terhadap
masyarakat itu sendiri seperti longsor, banjir dan erosi. Selain itu kerusakan lingkungan bisa di
sebabkan oleh sampah. Sampah yang semakin banyak dapat menimbulkan penguapan sungai dan
kehabisan zat asam yang sangat dibutuhkan bagi mikroorganisme yang hidup di sungai. Serta
dapat pula disebabkan dari pembuangan limbah cair dari kapal dan pemanfaatan terhadap
penggunaan air panas yang dapat menimbulkan laut menjadi tercemar.
2.5. Usaha Mengatasi berbagai Masalah Lingkungan Hidup
Pada umumnya permasalahan yang terjadi dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut:
1. Menerapkan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan pada pengelolaan sumber daya
alam baik yang dapat maupun yang tidak dapat diperbaharui dengan memperhatikan daya
dukung dan daya tampungnya.
2. Untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan dan kerusakan sumber daya alam maka
diperlukan penegakan hokum secara adil dan konsisten.
3. Memberikan kewenangan dan tanggung jawab secara bertahap terhadap pengelolaan sumber
daya alam dan lingkungan hidup.
4. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara bertahap dapat dilakukan dengan
cara membudayakan masyarakat dan kekuatan ekonomi.
5. Untuk mengetahui keberhasilan dari pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup
dengan penggunaan indicator harus diterapkan secara efektif.
6. Penetapan konservasi yang baru dengan memelihara keragaman konservasi yang sudah ada
sebelumnya.
7. Mengikutsertakan masyarakat dalam rangka menanggulangi permasalahan lingkungan global

2.6. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berwawasan Lingkungan Hidup dan Berkelanjutan
Untuk menanggulangi masalah kerusakan yang terjadi pada lingkungan perlu diadakan
konservasi. Konservasi dapat diartikan sebagai upaya untuk memelihara lingkungan mulai dari
lingkungan keluarga, masyarakat sampai bangsa. Pengelolaan sumber daya alam merupakan
usaha secara sadar dengan cara menggali sumber daya alam, tetapi tidak merusak sumber daya
alam lainnya sehingga dalam penggunaannya harus memperhatikan pemeliharaan dan perbaikan
kualitas dari sumber daya alam tersebut. Adanya peningkatan perkembangan kemajuan di bidang
produksi tidak perlu mengorbankan lingkungan yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan.
Apabila lingkungan tercemar maka akan berdampak buruk bagi kelanjutan dari keberadaan
sumber daya alam yang akhirnya dapat menurunkan kehidupan masyarakat. Dalam pengelolaan
sumber daya alam perlu diperhatikan keserasiannya dengan lingkungan. Keserasian lingkungan
merupakan proses pembentukan lingkungan yang sifatnya relatif sama dengan pembentukan

4
lingkungan. Pengelolaan sumber daya alam agar berkelanjutan perlu diadakannya pelestarian
terhadap lingkungan tanpa menghambat kemajuan.

2.7. Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan


Dalam pengelolaan sumber daya alam agar tetap lestari maka dapat dilakukan uasaha atau upaya
sebagai berikut:

1. Menjaga kawasan tangkapan hujan seperti kawasan pegunungan yang harus selalu hijau
karena daerah pegunungan merupakan sumber bagi perairan di darat.
2. Untuk mengurangi aliran permukaan serta untuk meningkatkan resapan air sebagia air tanah,
maka diperlukan pembuatan lahan dan sumur resapan.
3. Reboisasi di daerah pegunungan, dimana daerah tersebut berfungsi sebagai reservoir air, tata
air, peresapan air, dan keseimbangan lingkungan.
4. Adanya pengaturan terhadap penggunaan air bersih oleh pemerintah.
5. Sebelum melakukan pengolahan diperlukan adanya pencegahan terhadap pembuangan air
limbah yang banyak dibuang secara langsung ke sungai.
6. Adanya kegiatan penghijauan di setiap tepi jalan raya, pemukiman penduduk, perkantoran, dan
pusat-pusat kegiatan lain.
7. Adanya pengendalian terhadap kendaraan bermotor yang memiliki tingkat pencemaran tinggi
sehingga menimbulkan polusi.
8. Memperbanyak penggunaan pupuk kandang dan organik dibandingkan dengan penggunaan
pupuk buatan sehinnga tidak terjadi kerusakan pada tanah.
9. Melakukan reboisasi terhadap lahan yang kritis sebagai suatu bentuk usaha pengendalian agar
memiliki nilai yang ekonomis.
10. Pembuatan sengkedan, guludan, dan sasag yang betujuan untuk mengurangi laju erosi.
11. Adanya pengendalian terhadap penggunan sumber daya alam secara berlebihan.
12. Untuk menambah nilai ekonomis maka penggunaan bahan mentah perlu dikurangi karena
dianggap kurang efisien.
13. Reklamasi lahan pada daerah yang sebelumnya dijadikan sebagai daerah penggalian.

2.8. Pengelolaan Daur Ulang Sumber Daya alam


Tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan dapat dikurangi dengan cara melakukan
pengembangan usaha seperti mendaur ulang bahan-bahan yang sebagian besar orang
menganggap sampah, sebenarnya dapat dijadikan barang lain yang bisa bermanfaat dan tentunya
dengan pengolahan yang baik. Pengelolaan limbah sangat efisien dalam upaya untuk mengatasi
masalah lingkungan. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengelolaan limbah dengan
menggunakan konsep daur ulang adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pengelompokan dan pemisahan limbah terlebih dahulu.

5
2. Pengelolaan limbah menjadi barang yang bermanfaat serta memilki nilai ekonomis.
3. Dalam pengolahan limbah juga harus mengembangkan penggunaan teknologi.

2.9. Pelestarian Flora dan Fauna


Untuk menjaga kelestarian flora dan fauna, upaya yang dapat dilakukan adalah mendirikan
tempat atau daerah dengan memberikan perlindungan khusus yaitu sebagai berikut:
1. Hutan Suaka Alam merupakan daerah khusus yang diperuntukan untuk melindungi alam
hayati.
2. Suaka Marga Satwa merupakan salah satu dari daerah hutan suaka alam yang tujuannya
sebagai tempat perlindungan untuk hewan-hewan langka agar tidak punah.
3. Taman Nasional yaitu daerah yang cukup luas yang tujuannya sebagai tempat perlindungan
alam dan bukan sebagai tempat tinggal melainkan sebagai tempat rekreasi.
4. Cagar alam merupakan daerah dari hutan suaka alam yang dijadikan sebagai tempat
perlindungan untuk keadaan alam yang mempunyai ciri khusus termasuk di dalamnya meliputi
flora dan fauna serta lingkungan abiotiknya yang berfungsi untuk kepentingn kebudayaan dan
ilmu pengetahuan.

6
BAB VII
PENUTUP

7.1 Kesimpulan
Penyebab terjadinya masalah lingkungan hidup adalah adanya kegiatan masyarakat seperti
pembuangan limbah pabrik, sampah dari rumah tangga, penebangan dan kebakaran hutan yang
dapat menimbulkan pencemaran terhadap sungai dan laut, tanah, hutan sehingga banyak flora
dan fauna yang punah.

7.2 Saran
Masyarakat harus menjaga kelestarian lingkungan hidup. Dalam pemanfaatan sumber daya harus
memperhatikan dampak yang timbul dari penggunaan sumber daya tersebut terhadap lingkungan
sekitar agar tidak terjadi pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup.

7
DAFTAR PUSTAKA

Dr.H. Totok Gunawan, M.S.,dkk. 2004. Fakta dan Konsep Geografi. Jakarta: Ganeca Exact.
Sugandi, Dede. 2005. Geografi. Bandung: Regina.
http://forum.cekinfo.com/showthread.php?t=1680

Anda mungkin juga menyukai