Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang berperan sebagai produsen di muka bumi ini.
Dalam ekosistem terdapat dua macam komponen yang saling ketergantungan, yaitu komponen
biotik dan komponen abiotik . komponen biotik terdiri dari tumbuhan, hewan, dan manusia.
Sedangkan komponen abiotik antara lain : udara, gas, angina, cahaya, matahari, dan sebagainya.
Antara komponen biotik dan abiotik saling mempengaruhi, misalnya, tumbuhan memerlukan
cahaya matahari untuk melakukan fotosintesis. Hasil fotosintesis di butuhkan oleh makhluk
hidup lainnya. Oleh karena itu, kami mengadakan eksperimen untuk mengetahui apakah benar
ada pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang hijau.
Atas dasar keingintahuan kami melakukan penelitihan ini untuk membuktikan apakah kacang
hijau dapat tumbuh terhadap intensitas cahaya dan apakah kacang hijau tanpa air. Maka dari itu
kami melakukan eksperimen ini untuk membuktikan kebenaran dari pernyataan di atas.

1.2 Rumusan Masalah


1. apa pertumbuhan dan perkembangan itu?
2. bagaimana tahapan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan?
3. apa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan?
4. apa yang dimaksud dengan kacang hijau itu?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan kami melakukan penelitihan ini adalah sebagai berikut:
1. Kami ingin mengetahui, apakah benar ada pengaruh cahaya matahari terhadap
pertumbuhan kacang hijau
2. Kami Ingin mengetahui dan mengkaji masalah pengaruh cahaya matahari terhadap
tanaman kacang hijau.
3. Kami ingin mengetahui bagaimana cahaya matahari dapat mempengaruhi pertumbuhan
tanaman kacang hijau.

1.4 Manfaat penelitihan


Manfaat dari pecobaan ini adalah supaya kita mengetahui betapa pentingnya pengaruh cahaya
matahari bagi makhluk hidup, tak terkecuali terhadap pertumbuhan tanaman.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1
2.1 Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Perkembangan dan pertumbuhan merupakan hal yang berbeda pada semua makhluk,
termasuk tanaman. Perkembangan merupakan seuatu proses pendewasaan di mana hal ini tidak
dapat diukur (perkembangan kualitatif). Pada sel-sel, sel berkembang sesuai spesialisasi mereka
masing-masing (berkembang dan terstruktur sesuai fungsi masing-masing). Berbeda dengan itu,
pertumbuhan merupakan sesuatu yang dapat di ukur seperti tinggi, panjang, lebar, dll
(Kuantitatif). Pertumbuhan merupakan sesuatu yang irreversible atau tidak dapat dibalik maupun
ulang. Pada sel, hal ini dapat dilihat pada pembesaran sel (mitosis).
Pada sel yang berkembang akan terjadi 3 dalam tahap, yaitu pembelahan sel (cleavage),
morfogenesis, dan diferensiasi sel. Pembelahan sel merupakan tahap duplikasi sel menjadi
banyak dan menjadi salah satu faktor utama perkembangan. Perkembangan oleh pembelahan sel
dimulai sejak zigot (pada manusia) menjadi jaringan embrional hingga menjadi manusia,
sedangkan pada tumbuhan, dimulai dari zigot pada bakal biji menjadi kotiledon, akar, dll.
Morfogenesis merupakan perkembangan bentuk, seperti biji berkecambah, akar menjadi sistem
akar, dan tunas menjadi tunas tumbuhan. Differensiasi sel merukapan proses di mana sel
dijadikan memiliki fungsi-fungsi biokimia dan morfologi khusus, seperti embrio yang
berkembang dan memiliki struktur dan fungsi khusus saat dewasa.
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan tumbuhan dibagi menjadi perkembangan bakal biji
& bakal buah, perkecambahan, dan pertumbuhan.

2.2 Tahapan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan


1.Tahap Awal Pertumbuhan
Pertumbuhan pada biji telah dimulai pada saat proses fisika, kimia, dan biologi mulai
berlangsung. Mula-mula terjadi proses fisika saat biji melakukan imbibisi atau penyerapan air
sampai biji ukurannya bertambah dan menjadi lunak. Saat air masuk ke dalam biji, enzim-enzim
mulai aktif sehingga menghasilkan berbagai reaksi kimia. Kerja enzim ini antara lain,
mengaktifkan metabolisme di dalam biji dengan mensintesis cadangan makanan sebagai
persediaan cadangan makanan pada saat perkecambahan berlangsung yang dipakai untuk
berkecambah.
2. Perkecambahan
Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil) dari dalam biji yang merupakan hasil
pertumbuhan dan perkembangan embrio.
Pada perkembangan embrio saat berkecambah, bagian plumula tumbuh dan berkembang menjadi
batang, sedangkan radikula menjadi akar. Tipe perkecambahan ada dua macam, tipe itu sebagai
berikut.

2
Tipe perkecambahan di atas tanah (Epigeal), Tipe ini terjadi, jika plumula muncul di atas
permukaan tanah, sedangkan kotiledon tetap berada di dalam tanah. Tipe perkecambahan di
bawah tanah (hipogeal) Tipe ini terjadi, jika plumula dan kotiledon muncul di atas permukaan
tanah.
Makanan untuk pertumbuhan embrio diperoleh dari cadangan makanan karena belum
terbentuknya klorofil yang diperlukan dalam fotosintesis. Pada tumbuhan dikotil makanan
diperoleh dari kotiledon, sedangkan pada tumbuhan monokotil diperoleh dari endosperm.

3. Pertumbuhan Primer
Setelah fase perkecambahan, diikuti pertumbuhan tiga sistem jaringan meristem primer yang
terletak di akar dan batang. Pada fase ini tumbuhan membentuk akar, batang, dan daun. Tiga
sistem jaringan primer yang terbentuk sebagai berikut.
Protoderm, yaitu lapisan terluar yang akan membentuk jaringan epidermis.
Meristem dasar yang akan berkembang menjadi jaringan dasar yang mengisi lapisan korteks
pada akar di antara style dan epidermis.
Prokambium, yaitu lapisan dalam yang akan berkembang menjadi silinder pusat, yaitu floem dan
xilem.
Pertumbuhan primer pada akar
Akar muda yang keluar dari biji segera masuk ke dalam tanah, selanjutnya membentuk sistem
perakaran tanaman. Pada ujung akar yang masih muda, terdapat empat daerah pertumbuhan
sebagai berikut.
a. Tudung akar (kaliptra)
Tudung akar atau kaliptra berfungsi sebagai pelindung terhadap benturan fisik ujung akar
terhadap tanah sekitar pertumbuhan. Fungsi lain ujung akar, yaitu memudahkan akar menembus
tanah karena tudung akar dilengkapi dengan sekresi cairan polisakarida. Perbedaan antara tudung
akar dikotil dan monokotil sebagai berikut :
Pada tudung akar dikotil, antara ujung akar dengan kaliptra tidak terdapat batas yang jelas dan
tidak memiliki titik tumbuh pada kaliptra tersebut.
Pada tudung akar monokotil, antara ujung akar dan kaliptra terdapat batas yang jelas atau nyata
dan mempunyai titik tumbuh tersendiri yang disebut kaliptrogen. Sel-sel kaliptra yang dekat
dengan ujung akar mengandung butir-butir tepung yang disebut kolumela.
b. Meristem
Meristem merupakan bagian dari ujung akar yang selnya senantiasa mengadakan pembelahan
secara mitosis. Meristem ini terletak di belakang tudung akar. Pada tumbuhan dikotil, sel-sel
tudung akar yang rusak akan digantikan oleh sel-sel baru yang dihasilkan oleh sel-sel me-ristem
primer dari perkembangan sel-sel meristem apikal.
c. Daerah pemanjangan sel

3
Daerah pemanjangan sel terletak di belakang daerah meristem. Sel-sel hasil pembelahan
meristem tumbuh dan berkembang memanjang pada daerah ini. Aktivitas pertumbuhan dan
perkembangan memanjang dari sel mengakibatkan pembelahan sel di daerah ini menjadi lebih
lambat dari bagian lain. Pemanjangan sel tersebut berperan penting untuk membantu daya tekan
akar dan proses pertumbuhan memanjang akar.
d. Daerah diferensiasi
Pada daerah ini, sel-sel hasil pembelahan dan pemanjangan akan mengelompok se-suai dengan
kesamaan struktur. Sel-sel yang memiliki kesamaan struktur, kemudian akan memperoleh tugas
membentuk jaringan tertentu.
Pertumbuhan Primer pada Batang
Pertumbuhan dan perkembangan primer pada batang meliputi daerah pertumbuhan (titik
tumbuh), daerah pemanjangan, dan daerah diferensiasi. Meristem apikal pada batang dibentuk
oleh sel-sel yang senantiasa membelah pada ujung tunas yang biasa disebut kuncup. Di dalam
kuncup, ruas batang dan tonjolan daun kecil (primordia) memiliki jarak sangat pendek karena
jarak internodus (antarruas) sangat pendek. Pertumbuhan, pembelahan, dan pemanjangan sel
terjadi di dalam internodus.

4. Pertumbuhan Sekunder
Setelah meristem primer membentuk jaringan permanen, kemudian meristem sekunder
mengalami pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder hanya terjadi pada tumbuhan dikotil,
yaitu pembentukan kambium yang terbentuk dari parenkim atau kolenkim.
Jika sel kambium membelah ke arah luar, akan membentuk sel floem, sebaliknya jika sel
kambium membelah ke arah dalam akan membentuk xilem. Xilem dan floem yang terbentuk dari
aktivitas kambium disebut xylem sekunder dan floem sekunder. Pertumbuhan xilem dan floem
tersebut menyebabkan batang bertambah besar dan terbentuk lingkaran tahun yang dipengaruhi
oleh aktivitas pada musim kemarau dan musim penghujan.

2.3 Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan


Ada banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dalam lingkungannya.
Pengaruh ini dapat datang dari luar maupun dalam tanaman yang mengalami pertumbuhan itu
sendiri.
Faktor Luar (Eksternal)
Faktor luar dapat dipengaruhi oleh ketersediaan makanan, air, kelembapan, dan cahaya.
Makanan merupakan sumber energi serta materi untuk menghasilakan berbagai komponen sel.
Tanaman membutuhkan 9 makroelemen (unsur mineral) atau bahan organic, yaitu: karbon,
oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, fosfor, kalsium, kalium, dan magnesium. Jika tanaman tidak
mendapat unsur-unsur tersebut sesuai keperluan, pertumbuhan tanaman dapat terganggu dan
bahkan tanaman dapat mati.

4
Air merupakan senyawa yang sangat dibutuhkan tanaman. Air sering digunakan untuk
fotosintesis, menjaga kelembapan, serta mengaktifkan enzim agar terjadi reaksi enzimatik.
Kelembapan juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Tanah serta udara yang lembab sangat
baik untuk pertumbuhan tanaman. Hal ini disebabkan oleh banyaknya air yang dapat diserap
serta pengurangan penguapan.
Cahaya dapat menghambat pertumbuhan, tetapi merupakan hal yang dibutuhkan dalam
pertumbuhan tanaman. Cahaya jika terkena pada batang tumbuhan dapat mengurangi auksin,
tetapi cahaya juga merangsang pembungaan pada tanaman tertentu. Salah satu hormone yang
dipengaruhi oleh cahaya adalah hormon fitokrom. Hormon fitokrom adalah protein dengan
kromatofora yang mirip dengan fikosianin. Tumbuhan dibedakan menjadi 3 jenis menurut
fotoperiodismenya:
1. Tumbuhan hari pendek, contohnya aster, krisan, dan dahlia.
2. Tumbuhan hari panjang, contohnya bayam, kentang, dan gandum.
3. Tumbuhan hari netral, contohnya mawar, bunga matahari, dan kapas.

Faktor Dalam (Internal)


Farktor internal merupakan pengaruh yang terjadi dari dalam tanaman. Pengaruh ini dapat
berupa genetik maupun fisiologis. Pengaruh oleh gen sudah sangat jelas dalam tanaman. Sebuah
tanaman akan bertumbuh sesuai dengan gen dari dalam dirinya yang diturunkan oleh induk
tanaman tersebut (faktor hereditas). Berbeda dengan itu, faktro fisiologis meliputi enzim (sebagai
biokatalisator untuk mempercepat reaksi metabolisme), vitamin, dan hormon.
Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman ada beberapa dan dibagi menjadi 2
kelompok, yang memicu pertumbuhan serta yang menghambat pertumbuhan.

v Pemicu Pertumbuhan
Hormon yang dapat memicu pertumbuhan terdiri dari auksin, giberelin, kalin, dan sitokinin.
Hormon auksin berperan dalam pemanjangan, pembelahan, dan diferensiasi sel. Selain itu pada
buah tanpa biji (partenokarpi), hormone ini berpengaruh dalam pengguguran daun peran dalam
dominansi apical. Proses ini disebut sebagai absisi.
Hormon giberilin memiliki peran dalam perkecambahan dan perkembangan embrio. Giberilin
juga membantu pembentukan biji dan buah. Hal penting lainnya mengenai hormone ini ialah
hormone ini bersinergis (bekerja sama) dengan auksin.
Hormon etilen berperan dalam pematangan buah dan kerontokan daun. Akan tetapi, jika jumlah
etilen melebihi jumlah hormone auksin dan giberilin, penghambatan terhadap pembentukan
organ tumbuhan justru terjadi. Hal unik dari etilen adalah, jika hormone ini bekerja sama dengan
auksin, dapat mempercepat pembentukan bunga.
Hormon sitokinin berperan dalam sitokinesis. Beberapa fungsi dari sitokinin adalah:
- Merangsang bentuk akar serta cabang dan batang serta cabang-cabangnya juga.

5
- Mengatur pertumbuhan daun dan pucuk.
- Berperan dalam perbesaran daun muda.
- Mengatur pembentukan bunga dan buah.
- Penghambat penuaan tanaman. Hal ini dilakukan dengan cara merangsang proses
transportasi garam-garam mineral dan asam amino ke daun.
v Penghambat Pertumbuhan
Hormon penghambat pertumbuhan terdiri dari asam absisat, kalin, asam traumalin, dan gas
etilen.
Asam absisat merupakan inhibitor yang adalah antagonis dengan auksin dan giberelin. Asam
Absisat juga berperan dalam penuaan tanaman.
Hormon kalin dapat menghambat dalam organogenesis. Hormon ini juga dibagi menjadi 4 sesuai
hambatan yang dilakukan:
Rizokalin: pembentukan akar.
Kaulokalin: pembentukan batang.
Filokalin: pembentukan daun.
Antokalin: pembentukan bunga.
Asam traumalin dapat menghambat regenerasi sel dalam tanaman. Hal ini menyebabkan
tumbuhan tidak dapat tumbuh dengan baik dan dapat mati.

2.4 Kacang hijau


Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika.
Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam
kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di
Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai
dan kacang tanah.
Kacang hijau memiliki nama latin Vigna radiata dan termasuk ke dalam famili Fabaceae.
Kacang hijau masih bersaudara dengan kacang panjang, kacang polong dan kacang kedelai. Di
Indonesia, kacang hijau biasa dikonsumsi dan diolah menjadi bubur. Makanya dikenal dengan
nama bubur kacang ijo, yang isinya merupakan campuran antara kacang hijau, santan dan gula
serta beras ketan hitam.
Kacang hijau memiliki kandungan nutrisi yang luar biasa. Bahkan dikenal sebagai makanannya
para tentara agar kebutuhan nutrisinya terpenuhi, fisiknya kuat dan otaknya cerdas. Oke berikut
ini merupakan penjelasan mengenai kandungan nutrisi dan manfaat kacang hijau untuk
kesehatan.
Kandungan Nutrisi Kacang Hijau
Sebagai salah satu sumber makanan yang baik untuk kesehatan, kacang hijau mengandung
berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh.
KayaVitamin

6
Kacang hijau mengandung asam folat sebesar 159 g/100 gr dan vitamin B1 sebesar 0,2 mg/100
gr. Tidak hanya itu, kacang hijau juga dilengkapi dengan riboflavin, B6, asam pantothenat, serta
niasin, yang berguna membantu fungsi metabolisme dan organ tubuh.
Sumber Mineral
Kacang hijau kaya akan mineral. Dalam 100 gram kacang hijau terdapat potasium (266 mg),
fosfor (99 mg), mangan (48 mg), kalsium (27 mg), magnesium (0,3 mg), zat besi (1,4 mg), zinc
(0,8 mg), selenium (2,5 g).
Kaya Protein
Kacang hijau bisa menjadi sumber protein alternatif bagi para vegetarian. Kandungan protein
dalam setiap 100 gr kacang hijau sebesar 7 gr protein. Protein dalam kacang hijau memiliki
profil asam amino lengkap dan dapat diserap tubuh lebih cepat. Protein berguna dalam
membantu pembentukan sel-sel otot, mempercepat pemulihan, meningkatkan daya tahan tubuh,
dan membantu Anda kenyang lebih lama.
Kaya Serat
Kandungan serat dalam 100 gr kacang hijau sebesar 7,6 gr serat. Jumlah ini dapat memenuhi
kebutuhan serat harian sebesar 30 persen. Serat bermanfaat dalam menjaga fungsi saluran cerna,
mencegah sembelit, dan membantu menurunkan kolesterol.
Kaya Omega-3
Kacang hijau juga diperkaya dengan Omega-3 sebesar 0,9 mg/100gr dan Omega-6 sebesar 119
mg/100gr. Seperti kita ketahui bahwa asam lemak esensial ini berguna untuk menurunkan
kolesterol dan menjaga kesehatan jantung.
Manfaat Kacang Hijau Bagi Kesehatan
Kandungan nutrisi lengkap yang terkandung dalam kacang hijau, menjadikan makanan ini
sebagai sumber makanan dengan segudang manfaat kesehatan, antara lain:
Membantu Penyerapan Nutrisi
Penelitian mengungkapkan bahwa kekurangan vitamin B1 menyebabkan metabolisme melambat
sehingga proses penyerapan nutrisi dari makanan tidak berjalan maksimal. Kandungan vitmin B1
dan enzim-enzim aktif pada kacang hijau dapat memperbaiki kondisi ini dengan meningkatkan
penyerapan nutrisi dan metabolisme tubuh.
Mencegah Penyakit Jantung
Kacang hijau mengandung serat tinggi yang berfungsi membersihkan saluran pencernaan,
meningkatkan gerak peristaltik usus sehingga mengurangi waktu kotoran menumpuk di dalam
usus, serat juga berperan dalam menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh, sehingga efektif
untuk mencegah penyakit kardiovaskular seperti jantung dan stroke.
Mencegah Anemia
Diperkaya dengan zinc dan zat besi menjadikan kacang hijau sebagai makanan pilihan untuk
mengatasi anemia, membantu keseimbangan hormon dan sistem kelenjar, serta menjaga
metabolisme tubuh. Membantu Pertumbuhan. Kacang hijau mengandung protein lengkap yang

7
membantu pertumbuhan dan pembentukan sel-sel tubuh, yaitu sel-sel organ, otot, dan otak.
Mengingat begitu banyaknya kandungan nutrisi dalam kacang hijau serta khasiatnya bagi
kesehatan, tidak salah bila memasukkan kacang hijau dalam menu harian.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis penelitihan

8
Dalam laporan ini kami melaporkan suatu eksperimen yang berjenis METODE
PENELITIAN

3.2 Tempat dan Waktu Penelitihan


Tempat : di SMK NU LAMONGAN ( JL.Veteran no.51 A )
Waktu : 04 08 september 2013
3.3 variabel
Variabel Bebas : intensitas cahaya
Variabel Tak Bebas : biji, media, wadah, pemberian air pada botol A dan C
Variabel Terikat : hasil dari pertumbuhan kacang hijau

3.4 Alat dan bahan


1. Botol 4 buah
2. Kacang hijau 40 biji
3. Kapas kering
4. Spidol
5. Kertas

3.5 Cara kerja


1. Siapkan 4 Buah Botol Dan Diberi Tanda Huruf A,B,C,dan D
2. Membasahi Kapas dan Diletakkan pada Botol A dan C , Memasukkan kapas kering ke
dalam botol B,dan D (memperhatikan : jumlah kapas dan air di buat sama )
3. Meletakkan 10 biji kacang hijau , Menyebarkan pada masing-masing kapas dalam tabel
4. Meletakkan botol A dan B di tempat terang , Meletakkan botol C dan D di tempat yang
gelap
5. Mengamati setiap hasil perubahan yang terjadi selama 5 hari! mencatat hasil pengamatan

3.6 Cara pengambilan data

Cara pengambilan data dalam metode penelitihan yang kami lakukan dengan cara
mengamati pertumbuhan kacang hijau setiap hari dan mencatat perubahan-perubahan yang
terjadi pada pertumbuhan kacang hijau atau peningkatan pertumbuhan kacang hijau di setiap
harinya

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

9
4.1 Hasil penelitihan
Jumlah biji yang berkecambah
Botol kecambah Perlakua hari ke... Presentase pada hari
n ke-5
1 2 3 4 5
A basah, terang 2 2 5 1 0 100%

B kering, terang 0 0 0 0 0 0%

C basah, gelap 1 2 1 3 3 100%.

D kering, gelap 0 0 0 0 0 0%

4.2 Analisa data


1. Pada hari pertama botol A tumbuh 2 kecambah, pada hari kedua tumbuh 2 kecambah, pada
hari ketiga tumbuh 5 kecambah, pada hari keempat tumbuh 1 kecambah dan pada hari
kelima semua tumbuh dan jumlahnya menjadi 10 kecambah
2. Pada hari pertama samapai hari kelima botol B tidak tumbuh sama sekali.
3. Pada hari pertama botol C tumbuh 1 kecambah, pada hari kedua tumbuh 2 kecambah, pada
hari ketiga tumbuh 1 kecambah, pada hari keempat tumbuh 3 kecambah dan pada hari
kelima tumbuh 3 kecambah. semua tumbuh dan jumlahnya menjadi 10 kecambah.
4. Pada hari pertama samapai hari kelima botol D tidak tumbuh sama sekali.

4.3 Pembahasan
Tanaman kacang hijau yang ditaruh di kegelapan pertumbuhannya lebih cepat dan tinggi dari
pada tanaman yang terkena banyak sinar natahari maupun di tempat yang redup karena kerja
hormon auksin tidak dihambat oleh sinar matahari. Auksin adalah hormon tumbuh yang banyak
ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena itu, tanaman
akan lebih cepat tumbuh.
Akan tetapi batang tanaman tersebut tidah bisa tegak, melainkan melengkung. Begitu juga
dengan daunnya. Daun tanaman tersebut nampak layu dan tidak segar, serta berwarna hijau
kekuning-kuningan dan agak pucat. Hal ini terjadi karena tanaman tidak mendapat sinar matahari
sama sekali sehingga tanaman tidak mampu menghasilkan karbohidrat untuk pembentukkan
klorofil.

Tanaman ini juga memiliki kadar air yang berlebih akibat tidak terkena sinar matahari. Dan
karena tidak mendapatkan sinar matahari, lama-lama akan mengkerut lalu mati karena tidak
mendapat sumber makanan. Sedangkan tanaman kacang hijau yang mendapatkan sedikit sinar
matahari / diletakkan di tempat redup pertumbuhannya berjalan normal. Tanaman nampak segar
karena mendapatkan cukup sinar matahari. Daun tanaman tersebut berwarna hijau tua.

10
Pertumbuhannya berjalan normal ke atas. Hormon auksin pada tanaman ini berjalan dengan
normal yang mengakibatkan tidak terlalu tinggi. Daun juga mendapatkan cukup sinar matahari
untuk pembentukan klorofil dari karboidrat.
Berbeda lagi dengan tanaman yang selalu terkena cahaya matahari. Pertumbuhan tanaman ini
sangat terhambat. Tetapi tekstur batangnya sangat kuat dan juga warna daunnya nampak
berwarna hijau tua dan tampak segar. Hal ini terjadi karena tumbuhan terlalu banyak
mendapatkan cahaya matahari yang menyebabkan hormon auksin terhambat sehingga tanaman
menjadi kerdil / pendek.
Dengan demikian, sinar matahari sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang
hijau. Dan tumbuhan yang tidak di beri air tidak tumbuh.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

11
Tanaman kacang hijau yang ditaruh di kegelapan pertumbuhannya lebih cepat dan tinggi
dari pada tanaman yang terkena banyak sinar natahari
Akan tetapi batang tanaman tersebut tidah bisa tegak, melainkan melengkung. Begitu juga
dengan daunnya. Daun tanaman tersebut nampak layu dan tidak segar, serta berwarna hijau
kekuning-kuningan dan agak pucat.
Sedangkan tanaman kacang hijau yang mendapatkan sedikit sinar matahari / diletakkan di tempat
redup pertumbuhannya berjalan normal. Tanaman nampak segar karena mendapatkan cukup
sinar matahari. Daun tanaman tersebut berwarna hijau tua. Pertumbuhannya berjalan normal ke
atas. Dengan demikian, sinar matahari sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman
kacang hijau. Dan tumbuhan yang tidak di beri air tidak tumbuh.

5.2 Saran

Pertumbuhan kacang hijau juga bisa tumbuh dalam kegelapan maupun dalam keadaan terang.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada laporan ini yang perlu di
perbaiki. Oleh karena itu kami mohon bagi pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang
dapat membangun kami untuk memperbaiki laporan ini dengan sebaik-baiknya. Kritik
konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan laporan ini selanjutnya.

DAFTAR PUSAKA

1. http://manfaatnyasehat.blogspot.com/2013/08/kandungan-manfaat-kacang-hijau.html

12
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_hijau
3. http://ilovebiologymsrita.blogspot.com/2012/11/perkembangan-dan-pertumbuhan-
merupakan.html
4. http://www.artikelbiologi.com/2013/01/tahap-tahap-pertumbuhan-dan-perkembangan-
pada-tumbuhan-berbunga.html
5. http://mariiaulfah12.blogspot.com/p/blog-page_22.html
6. http://valentine-riezqie.blogspot.com/2013/02/contoh-lembar-pengesahan-laporan.html

13

Anda mungkin juga menyukai