Bisnis pada hakikatnya adalah organisasi yang bekerja di tengah-tengah masyarakat atau
merupakan sebuah komunitas yang berada ditengah-tengah komunitas lainnya. Bisnis merupakan
realitas yang sangat kompleks. kompleksitas bisnis berkaitan langsung dengan kompleksitas
masyarakat. Menurut Bertens (2000;13) bisnis sebagai kegiatan sosial pada hakikatnya dapat
dipandang dari 3 (tiga) sudut yang berbeda, yaitu sudut pandang ekonomi, moral, dan hukum.
Tanggung jawab perusahaan adalah tindakandan kebijakan perusahaan dalam berinteraksi yang
didasarkan pada etika. secara umum etika dipahami sebagai aturan tentang prinsip dan nilai
moral yang mengarahkan perilaku sesorang atau kelompok masyarakat mengenai baik atau
buruk dalam pengambilan keputusan. Menurut Jones, etika berkaitan dengan nilai-nilai internal
yang merupakan bagia dari budaya perusahaan dan membentuk keputusan yang berhubungan
dengan tanggung jawab social.
3. kebijakan bermanfaat adalh tanggup jawab social yang didasarkan pada nilai apa yang
dilakukan perusahaan menghasilakn manfaat besar bagi pihak berkepentuingan secara
adil.
Tanggung jawab moral dan sosial bisnis, dari sudut pandang strategisnya bahwa suatu
perusahaan bisnis perlu mempertimbangkan tanggung jawab sosialnya bagi masyarakat dimana
bisnis menjadi bagiannya. Ketika bisnis mulai mengabaikan tanggung jawabnya, masyarakat
cenderung menanggapi melalui pemerintah untuk membatasi otonomi bisnis.
Kode Etik (Patrick Murphy) atau kadang-kadang disebut code of conduct atau code of ethical
conduct ini, menyangkut kebijakan etis perusahaan berhubungan dengan kesulitan yang bisa
timbul (mungkin pernah timbul dimasa lalu), seperti konflik kepentingan, hubungan dengan
pesaing dan pemasok, menerima hadiah, sumbangan dan sebagainya. Latar belakang pembuatan
Kode Etik adalah sebagai cara ampuh untuk melembagakan etika dalam struktur dan kegiatan
perusahaan. Bila Perusahaan memiliki Kode Etik sendiri, is mempunyai beberapa kelebihan
dibandingkan dengan perusahaan yang tidak memilikinya.
Manfaat Kode Etik Perusahaan :
1. Kode Etik dapat meningkatkan kredibilitas suatu perusahaan, karena etika telah dijadikan
sebagai corporate culture. Hal ini terutama penting bagi perusahaan besar yang
karyawannya tidak semuanya saling mengenal satu sama lainnya. Dengan adanya kode
etik, secara intern semua karyawan terikat dengan standard etis yang sama, sehingga akan
mefigambil kebijakan/keputusan yang sama terhadap kasus sejenis yang timbul.
2. Kode Etik, dapat membantu menghilangkan grey area (kawasan kelabu) dibidang etika.
(penerimaan komisi, penggunaan tenaga kerja anak, kewajiban perusahaan dalam
melindungi lingkungan hidup).
4. Kode Etik, menyediakan bagi perusahaan dan dunia bisnis pada umumnya, kemungkinan
untuk mengatur diri sendiri (self regulation).
6. Menurut covey sebuah keputusan yang baik adalah yang bisa menyeimbangkan ke-4
kompetesi yaitu : tubuh (PQ), intelektual (IQ), hati (PQ), dan jiwa (SQ). berikan
penjelasan apakah anda setuju atau tidak, kemukakan pendapat dan berikan contoh !
Jawab : saya setuju, karena tanpa salah satu kompetensi tersebut keputusan tidak akan
berjalan dengan baik dan pengertian keputusan itu sendiri Keputusan adalah hasil
pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Hal itu berkaitan dengan jawaban
atas pertanyaan-pertanyaan mengenai apa yang harus dilakukan dan seterusnya
mengenai unsur-unsur perencanaan. Dapat juga dikatakan bahwa keputusan itu
sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara
beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.
Keputusan itu sendiri merupakan unsur kegiatan yang sangat vital. Jiwa kepemimpinan
seseorang itu dapat diketahui dari kemampuan mengatasi masalah dan mengambil keputusan
yang tepat. Keputusan yang tepat adalah keputusan yang berbobot dan dapat diterima bawahan.
Ini biasanya merupakan keseimbangan antara disiplin yang harus ditegakkan dan sikap
manusiawi terhadap bawahan. Keputusan yang demikian ini juga dinamakan keputusan yang
mendasarkan diri pada human relations.
2. apakah keinginan ia memberhentikan pegawainya itu memang karena si pegawai ini tidak
sesuai dengan bidang yang sedang ia kerjakan
3. apa keputusan yang telah manajer ambil sudah dipikirkan matang-matang. Tentang baik
buruknya bagi perusahaan dan pegawai yang ingin dia berhentikan.
4. Apakah keputusan manajer memberhentikan pegawai tersebut sudah efektif bagi
perusahaan.
Itulah hal yang harus dipertimbangkan dengan baik jika ingin mengambil keputusan yang baik,
dan keempat kompetensi tersebut sangat berperan penting dan berhubungan dengan satu sama
lain. Jika salah satu kompetensi tersebut tidak diimbangi dengan kompetensi yang lain keputusan
tersebut pasti akan membuat keputusan tersebut jadi keputusan yang salah.