AMBON 2017
Undang-undang:
1. Undang-undang Republik Indonesia No. 5 tahun 1990 tentang
Konversi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistim;
2. Undang-undang Republik Indonesia No. 23 tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
3. Undang-undang Republik Indonesia No. 7 tahun 2004 tentang
Sumber Daya Air;
4. Undang-undang Republik Indonesia No. 32 tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah;
5. Undang-undang Republik Indonesia No. 26 tahun 2007 tentang
Penataan Ruang;
6. Undang-undang Republik Indonesia No. 8 tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah;
7. Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 tahun 2009 tentang
Penerbangan;
Keputusan Presiden:
1) Keputusan Presiden No.32 tahun 1990 tentang Pengelolaan
Kawasan Lindung;
Peraturan Menteri:
1) Peraturan Menteri Kesehatan No. KEP-416/Menkes/1990 tentang
Kriteria Air Bersih;
2) Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep.
48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan;
3) Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep.
49/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Getaran;
4) Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep.
30/MENLH/10/1999 tentang Panduan Penyusunan Dokumen
Pengelolaan Lingkungan;
5) Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep.
02/MENKLH/1/1998 tentang Pedoman Baku Mutu Lingkungan;
Peraturan Internasional :
Annex 14 Part IV about Standard and Recommended Aerodrome
Operations.
ICAO ; Annex 16 Environmental Management.
Airport Planing Manual Part 2 about Land Use and Environmental
Control.
Peraturan Daerah :
o Meliputi peraturan daerah yang relevan dan terkait dengan studi ini
yang dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat.
b. Kegunaan Studi
Kegunaan penyusunan Amdal kegiatan kebandarudaraan adalah:
a. Sebagai dasar upaya pencegahan kerusakan lingkungan baik
didalam areal bandara maupun diluar areal bandara yang
mungkin terjadi yang disebabkan oleh kegiatan operasional
Bandara pattimura
b. Sebagai pedoman bagi pengelola Bandara pattimura dalam
membuat keputusan-keputusan mengenai kegiatan-kegiatan
yang akan dilaksanakan.
c. Sebagai pedoman bagi Bandara pattimura untuk melaksanakan
pengelolaan lingkungan di dalam areal bandara dan daerah
sekitarnya terutama untuk memaksimalkan dampak positif dan
meminimalkan dampak negatif.
d. Untuk memenuhi persyaratan-persyaratan hukum yang berlaku.
Q 1 ( y 2 z2
C exp[ ( 2 2 )
2 U y z 2 y z
Dimana :
C : Konsentrasi debu pada koordinat (x,y,z), dalam mg/m 3
Q : Laju emisi debu pada sumber dalam mg/detik
U : Kecepatan angin dalam meter/detik
y , z : Koefisien dispersi dalam meter
2. Kebisingan
Dimana :
Lw : Rata-rata yang ditimbulkan oleh satu kendaraan
(86+0.2 V+10 log (al+5a2)
V : Kecepatan rata-rata (km/jam)
N : Rata-rata volume lalu lintas (kendaraan/jam)
D : Rata-rata spacing d = 1000 V/N
L : Jarak minimum dari sumber ke titik perkiraan
d : Nilai terkoreksi untuk difraksi damping
1 : Nilai terkoreksi untuk berbagai faktor
3. Kualitas Air
Kualitas air badan penerima setelah bercampur dengan limbah
cair kegiatan diprediksi dengan persamaan:
Dimana :
Cm : Konsentrasi parameter kualitas air, badan air setelah
bercampur dengan limbah cair kegiatan (mg/l)
Ca : Konsentrasi parameter kualitas air, badan air setelah
bercampur dengan limbah cair kegiatan (mg/l)
Cb : Konsentrasi parameter kualitas air limbah cair kegiatan
(mg/l)
Qa : Debit badan air sebelum bercampur dengan limbah
kegiatan (m3/detik)
Qb : Debit limbah cair kegiatan (m3/detik)
Penyusunan Amdal Pengoperasian Bandara Hal - 15
b. Metode Non-formal
Metoda non formal digunakan untuk parameter-parameter
lingkungan yang tidak dapat dikuantifikasi, sehingga untuk
memperkirakan dampak dilakukan dengan professional judgment.
Metode non formal dilakukan terhadap komponen/parameter
lingkungan sosial ekonomi dan sosial budaya.
Hasil evaluasi dampak besar dan penting ini dipakai sebagai dasar
untuk menelaah kelayakan lingkungan dari kegiatan operasional bandar
udara ini.
Hasil evaluasi dampak besar dan penting ini dipakai sebagai dasar
untuk melakukan pengelolaan lingkungan dari rencana kegiatan
pembangunan/pengembangan bandara. Penanganan dampak besar
dan penting dilakukan dengan merumuskan dan atau memformulasikan
pencegahan dan atau mitigasi dampak yang timbul, dan metoda
penanganannya, antara lain dapat dilakukan dengan rekayasa
lingkungan dengan pendekatan teknologi, sosial budaya, dan
pendekatan institusional/kelembagaan.
Tim Studi penyusunan Amdal Bandara, terdiri atas 7 (tujuh) orang tenaga
ahli dari berbagai disiplin ilmu yang terkait dengan lingkup kegiatan studi,
disajikan pada Tabel 4.1.
II Tenaga Pendukung
1 Surveyor Teknisi
2 Operation Komputer Teknisi
3 Sekretaris Staff
4 Tenaga Keuangan Staff
5 Office -
4.7 Pelaporan
Jenisjenis laporan yang akan diserahkan oleh konsultan kepada
Pemberi Tugas adalah :
No Jenis Laporan
1. Rencana Kerja Detail / Laporan Pendahuluan
2. Laporan Hasil Survey Lapangan dan Kajian Kegiatan yang telah
dan akan dilaksanakan dan Kajian kegiatan pengelolaan dan
pemantauan yang telah dilakukan.
3. Draft laporan Amdal
4. Laporan Final Amdal dan pengesahan
4.10 Kepustakaan
Dalam menyusun laporan, dikemukakan sumber referensi, sumber data
dan informasi yang digunakan dengan mencantumkan penulis, penerbit
dan tempat penerbitannya.
4.11 Lampiran-Lampiran
Dilampirkan dokumen-dokumen yang relevan antara lain :
4.12 Lain-Lain
Penulisan secara rinci tentang deskripsi kegiatan harus dicantumkan
dalam laporan Penyusunan Amdal.
Petunjuk dan ketentuan-ketentuan lain yang belum tercakup dan
merupakan tambahan/pelengkap, akan diberikan kepada Konsultan
sebagai kelengkapan Studi Penyusunan Amdal tersebut apabila
diperlukan.