Chapter II PDF
Chapter II PDF
TINJAUAN PUSTAKA
Path Analysis atau analisis jalur dikembangkan oleh Sewal Wright tahun
the effects a set of independent variables has on a dependent variable from a set
among the variables (Riduan dan Kuncoro 2011 dikutip oleh Sunjoyo dkk,
2013).
endogen (Ghozali 2006, Riduan dan Kuncoro 2011 dikutip oleh Sunjoyo dkk,
2013).
yang memang menyatakan bahwa variabel yang dikaji memiliki hubungan secara
kausal. Analisis jalur bukan ditujukan untuk menurunkan teori kausal, melainkan
hubungan antar variabel tersebut bersifat kausal. Dengan demikian, kuat lemahnya
analisis jalur merupakan suatu bentuk terapan dari analisis multiregresi. Dalam
atau menguji hipotesis yang kompleks dan juga untuk mengetahui pengaruh
langsung dan tidak langsung dari variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat.
Analisis jalur ialah suatu tehnik untuk menganalisis hubungan sebab akibat
yang terjadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel
tergantung tidak hanya secara langsung, tetapi juga secara tidak langsung (Robert
akibat hipotetikal dalam seperangkat variabel (Paul Webley 1997 dikutip oleh
Sarwono, 2007).
analisis jalur sebagai model perluasan regresi yang digunakan untuk menguji
keselarasan matriks korelasi dengan dua atau lebih model hubungan sebab akibat
lingkaran dan panah dimana anak panah tunggal menunjukkan sebagai penyebab.
penghitungan uji keselarasan statistik (David Garson 2003 dikutip oleh Sarwono,
2007).
adalah:
diteliti.
eksogenous (X).
1. Model Jalur
dengan satu variabel tergantung atau lebih. Anak panah-anak panah juga
Meliputi pertama, jalur-jalur arah dari anak panah menuju ke variabel tersebut
3. Variabel exogenous
dalam diagram tidak ada anak-anak panah yang menuju ke arahnya, selain
independen variabel.
4. Variabel endogenous
menuju ke arahnya dan dari arah variabel tersebut dalam suatu model.
7. Istilah gangguan
diterangkan atau pengaruh dari semua variabel yang tidak terukur ditambah
8. Dekomposisi pengaruh
dalam suatu model ke dalam pengaruh langsung dan tidak langsung yang
berhubungan dengan jalur langsung dan tidak langsung yang direfleksikan
9. Model Recursive
Model penyebab mempunyai satu arah dan tidak ada pengaruh sebab akibat
(reciprocal). Dalam model ini, satu variabel tidak dapat berfungsi sebagai
Model penyebab mempunyai arah yang membalik (feed back loop) dan ada
Beberapa istilah dan defenisi dalam analisis jalur. (1) Dalam Analisis
(indeks). Contoh: X1, X2, X3, ..... , Xk. (2) Kita membedakan dua jenis variabel,
yaitu variabel variabel yang menjadi pengaruh (exogenous variable), dan variabel
eksogen ke endogen adalah panah bermata satu, yang bersifat recursive atau arah
hubungan yang tidak berbalik/satu arah. (4) Diagram jalur merupakan diagram
Rasyid, 2005).
model struktur analisis jalur dengan cara mengeluarkan dari model variabel
eksogen yang koefisien jalur diuji secara keseluruhan apabila ternyata ada
variabel yang tidak signifikan. Walaupun ada satu, dua, atau lebih variabel
yang tidak signifikan, perlu memperbaiki model struktur analisis jalur yang
telah dihipotesiskan.
yaitu:
melalui variabel endogen lain terdapat dalam satu model kausalitas yang
sedang dianalisis.
3. Total causal effects (Pengaruh Kausal Total) adalah jumlah dari pengaruh
X1
X2
d. Model Mediasi
berikut:
X Z
Model ini merupakan kombinasi antara model pertama dan kedua, yaitu
sebagai berikut:
f. Model Kompleks
Model ini merupakan model yang lebih kompleks, yaitu variabel X1 secara
Y1 Y2
Model rekursif adalah jika semua anak panah menuju anak panah seperti
1 P41
P31
3 P43 4
r21 P21
P32
2 P42
e2 e3 e4
1. Anak panah menuju satu arah, yaitu dari 1 ke 2, 3 dan 4; dari 2 ke 3 dan dari
Model non rekursif terjadi jika arah anak panah tidak searah atau terjadi
arah yang berbalik, misalnya dari 4 ke 3 atau dari 3 ke 1 dan 2, atau bersifat sebab
akibat. Pada bagian berikut untuk mempermudah kita dalam memahami analisis
regresi berganda, yaitu variabel bebas terdiri dari satu variabel dan variabel
Model ini terdiri dari tiga variabel bebas dan mempunyai dua variabel
tergantung.
Model ini terdiri dari tiga variabel bebas, salah satu variabel bebas menjadi
diantaranya :
dalam model.
sebab akibat (causal relation), seperti pengaruh langsung (direct effect) dan
pengaruh tidak langsung (indirect effect) dan bukan sebab akibat (non-causal
secara langsung.
5. Sebab akibat dalam model hanya bersifat searah (one direction), tidak boleh
Menurut Saparina (2013), ada beberapa perbedaan model analisis jalur dan
regresi yaitu:
Pengetahuan juga berasal dari pengalaman tertentu yang pernah dialami dan yang
diperoleh dari hasil belajar secara formal, informal dan non formal (Mangindaan
1996 dalam Toruntju 2005). Menurut Sarwono (1997) dalam Toruntju (2005)
pengetahuan lebih bersifat pengenalan terhadap sesuatu benda atau hal secara
obyektif.
Pengetahuan atau kognitif seseorang adalah hasil tahu yang terjadi setelah
suatu sikap. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa pengetahuan seseorang
1. Tahu (know)
Tahu diartikan mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Tahu
sebagainya.
2. Memahami (comprehension)
3. Aplikasi (aplication)
4. Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek
sebagainya.
5. Sintesis (synthesis)
6. Evaluasi (evaluation)
terhadap suatu materi atau objek yang didasarkan pada kriteria yang ditentukan
menggerakkan kita untuk berperilaku tertentu. Maka dari itu, dalam mempelajari
motivasi kita akan berhubungan dengan hasrat, keinginan, dorongan dan tujuan
(Notoatmodjo, 2005).
dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam sehingga mengarahkan Wanita Usia
Subur (WUS) untuk mau melakukan Pemeriksaan IVA sebagai usaha untuk
a. Pendekatan Instink
Instink adalah pola perilaku yang kita bawa sejak lahir yang secara biologis
instink.
Teori ini menjelaskan motivasi dalam suatu gerak sirkuler. Teori ini
merupakan teori yang berusaha menjelaskan apa yang menarik seseorang untuk
tercapailah keseimbangan.
c. Pendekatan Insentif
karena dengan melakukan perilaku tersebut, maka kita akan mendapat imbalan.
d. Pendekatan Arousal
Pendekatan ini mencari jawaban atas tingkah laku di mana tujuan dari perilaku
uni adalah untuk memelihara atau meningkatkan rasa ketegangan. Teori ini
e. Pendekatan Kognitif
pendekatan ini dibedakan atas motif intrinsik (dari dalam diri) yang akan
1. Content Theory
yang mendorong seseorang untuk bertingkah laku tertentu, salah satu teori
Merupakan teori-teori yang berusaha memahami proses berpikir yang ada yang
dapat mendorong seseorang untuk berperilaku tertentu, salah satu teori ini
2.4 Sikap
derajat afek positif atau afek negatif yang dikaitkan dengan suatu obyek
psikologis. Sikap adalah keadaan mental dan syaraf dari kesiapan, yang diatur
respon individu pada semua obyek dan situasi yang berkaitan dengannya. Dari
sini sikap dapat digambarkan sebagai kecenderungan subyek merespon suka atau
tidak suka terhadap suatu obyek. Dalam bahasan ini yang berperan sebagai subyek
yaitu Wanita Usia Subur (WUS) dan obyek yaitu pemeriksaan IVA.
lahir, selalu berhubungan dengan obyek sikap, dapat tertuju pada satu obyek saja
jelas bahwa kedua konsep tersebut berhubungan sangat erat dengan perilaku
1. Menerima (receiving)
2. Merespon (responding)
3. Menghargai (valving)
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala
2.5 Amos
Moment Structures yang digunakan sebagai pendekatan umum analisis data dalam
model sebab akibat (causal modeling). Amos dikembangkan oleh Arbuckle pada
tahun 1994. Amos semula merupakan perangkat lunak komputasi statistic yang
mandiri namun dalam perkembangannya saat ini Amos diambil alih oleh SPSS
1. Perhitungan yang rumit akan jauh lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan
yang sederhana.
awam yang bukan ahli statistik akan dapat menggunakan dan memahami
dengan mudah.
a. Program dapat melakukan analisis dengan menggunakan data yang berasal dari
b. Dapat menangani missing data secara baik, yaitu dengan membuat estimasi
yang didasarkan pada informasi maximum likelihood yang sempurna dan tidak
hanya bersandar pada metode yang sudah ada, yaitu listwise, pairwise deletion,
intervals yang ada dalam semua estimasi parameter, rata-rata sampel, varian,
h. Dapat membuat laporan beberapa angka statistik yang cocok untuk dilakukan
variabel yang diobservasi dan juga pengujian normalitas multivariat serta dapat
mendeteksi outliers.
Metode-metode analisis dalam Amos yang ada saat ini diantaranya adalah:
1. Maximum Likelihood
Menurut Mustafa dan Wijaya (2012), pada bagian atas terdapat menu
utama AMOS yang terdiri dari menu File, Edit, View, Diagram, Analyze, Tools,
1. Menu File
Terdiri dari beberapa submenu yaitu submenu untuk membuat File baru (New,
New with Template), membuka File yang sudah ada (Open, Retrieve Backup),
menyimpan File (Save, Save as, Save as Template), membuka File Data ( Data
Files), mencetak (Print), menelusuri atau browsing diagram path yang sudah
ada atau tersimpan (Browse Path Diagrams). File Manager yang dapat
digunakan untuk melihat jenis dan nama-nama file yang sudah ada, termasuk
juga untuk membuka dan menghapus file tersebut dan submenu untuk keluar
2. Menu Edit
Terdiri dari beberapa submenu yang berguna untuk proses editing dengan
(Drag) satu objek ke objek lainnya. Lebih lanjut akan dijelaskan dalam bagian
3. Menu View
Submenu yang ada dalam menu View banyak digunakan dalam proses analisis
dan permodelan.
4. Menu Diagram
menjalankan analisis.
6. Menu Tools
7. Menu Plugins
8. Menu Help
Semakin kecil nilai 2 semakin baik model itu dan diterima berdasarkan
probabilitas dengan cut-off value sebesar p > 0,05 atau p > 0,10.
sampai dengan 1. Nilai yang tinggi dalam indeks ini menunjukkan sebuah better
fit.
Freedom)
disebut 2 relative.
RMSEA 0,08
GFI 0,90
AGFI 0,90
CMIN/DF 2,00
TLI 0,95
CFI 0,95
mengestimasi berbagai masalah dalam model sebab akibat, tampilan Lisrel juga
ahli psikologi pendidikan yaitu Prof. Karl Joreskog dan Prof. Dag Sorbom pada
1. Title: Judul
yang digunakan sebagai input. Ada dua bahasa yang dapat digunakan dalam Lisrel
sebagai input yaitu bahasa Lisrel dan bahasa Simplis. Kedua jenis bahasa tersebut
memiliki hasil yang relatif sama, namun dengan Lisrel pemodelan dapat dilakukan
dengan hati-hati karena semua matrik yang akan diestimasi dipersiapkan terlebih
dahulu.
Menurut Joreskog (dalam Ghozali, 2008: 32), bila nilai P-values for test of
close fit (RMSEA < 0,05) lebih besar daripada 0,05 maka model dikatakan fit.
model dalam menghasilkan observed matriks kovariansi. Nilai GFI harus berkisar
antara 0 dan 1. Nilai GFI yang lebih besar daripada 0,9 menunjukkan fit suatu
Makin kecil kecocokan model dengan data makin baik. Nilai RMSEA
yang kurang daripada 0,05 mengindikasikan adanya model fit ( Byrne dalam
parameter pada suatu model dengan matriks kovarians ( Brown dan Cudec dalam
Ghozali, 2008: 31). Nilai RMSEA yang berkisar antara 0,01 sampai dengan 0,08
menyatakan bahwa model fit yang cukup (MacCallum et all dalam Ghozali, 2008:
32).
adanya program skrining massal antara lain dengan Tes Pap. Pemeriksaan IVA
tidak lebih rendah daripada tes Pap. Namun di Indonesia kebijakan penerapan
kendala, antara lain luasnya wilayah dan juga kurangnya sumber daya manusia
pada stadium lebih dini, hasilnya lebih baik dan mortalitas akan menurun. Hingga
Tes IVA adalah metode pemeriksaan dengan mengoles serviks atau leher
rahim dengan asam asetat kemudian diamati apakah ada kelainan seperti area
berwarna putih. Jika tidak ada perubahan warna, maka dapat dianggap tidak ada
Untuk melihat adanya sel yang mengalami displasia sebagai salah satu
sebagai berikut:
1. Spesifisitas lebih rendah dari tes Pap (positif palsu lebih tinggi).
Analisis Jalur
AMOS LISREL
Goodness of Fit
c. Terdapat pengaruh motivasi terhadap sikap Wanita Usia Subur (WUS) untuk