BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Makalah ini disusun untuk memberikan penjelasan dan informasi tentang reaktor alir
pipa baik dari segi operasi hingga aplikasinya di industry kimia serta menjelaskan tentang
parameter-parameter yang digunakan dalam perancangan reaktor ini. Selain itu makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah perancangan alat proses.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada umumnya reaktor alir pipa dilengkapi dengan katalisator. Seperti sebagian besar
reaksi pada industry kimia, reaksinya membutuhkan katalisator secara signifikan pada suhu
layak (standar). Dalam RAP, satu atau lebih reaktan dipompakan ke dalam suatu pipa.
Biasanya reaksi yang digunakan pada reaktor ini adalah reaksi fasa gas. Reaksi kimia
berlangsung sepanjang pipa sehingga semakin panjang pipa maka konversi yield akan
semakin tinggi. Namun tidak mudah untuk menaikkan konversi karena di dalam RAP
konversi terjadi secara gradien. Pada awalnya kecepatan reaksi berlangsung secara cepat
namun setelah panjang pipa tertentu atau pipa bertambah panjang maka jumlah reaktan akan
berkurang dan kecepatan reaksi berlangsung lebih lambat dan akan semakin lambat seiring
panjangnya pipa. Artinya, untuk mencapai konversi 100% panjang pipa yang dibutuhkan
adalah tak terhingga.
Di dalam reaktor alir pipa, fluida mengalir dengan perlakuan yang sama sehingga
waktu tinggal () sama untuk semua elemen fluida. Fluida sejenis yang mengalir melalui
reaktor ideal ini disebut dengan plug. Saat plug mengalir sepanjang reaktor alir pipa, fluida
bercampur sempurna dalam arah radial bukan dalam arah axial (dari arah depan atau
belakang). Setiap plug dengan volume berbeda dinyatakan sebagai kesatuan yang terpisah-
pisah (hampir seperti batch reaktor) dimana plug mengalir turun melalui pipa reaktor ini.
Reaktor alir pipa juga dikenal sebagi reaktor aliran piston atau reaktor aliran turbular.
Reaktor-reaktor tersebut memiliki persamaan diferensial biasa, dimana pemecahan
persamaan tersebut dapat diselesaikan jika boundary condition diketahui.Model reaktor alir
pipa digunakan untuk berbagi jenis fluida, seperti: cairan, gas, danslurry. Walaupun aliran
turbulen dan difusi aksial menyebabkan pencampuran arah axial pada berbagai reaktor
namun pada reaktor alir pipa kondisi ini memiliki efek yang kecil dan diabaikan. Pada kasus
model reaktor alir pipa yang paling sederhana, beberapa asumsi pokok harus dibuat untuk
menyederhanakan masalah ini. Perlu diperhatikan bahwa tidak semua asumsi ini perlu,
namun pemindahan asumsi ini menambah kerumitan masalah.
Model reaktor alir pipa dapat digunakan pada reaksi lipat ganda (multiple reaction)
serta reaksi yang melibatkan perubahan suhu, tekanan dan densitias fluida. Walaupun
kerumitan ini diabaikan, namun selalu relevan dalam proses industri. Adapun asumsi yang
diguanakan pada model reaktor ini sebagai berikut:
1. Aliran plug (plug flow)
2. Keadaan steady state
3. Densitas fluida konstan (untuk cairan dan juga berlaku untuk gas yang tidak mengalami
penurunan tekanan, perubahan mol dan perubahan temperatur).
4. Diameter pipa konstan
5. Reaksi tunggal (single reaction)
6. Zat mengalir di dalam pipa dengan distribusi kecepatan datar
7. Kecepatan pengadukan ke arah radial berlangsung sangat cepat sehingga pada setiap
penampang pipa R, T,P dan komposisi fluida selalu uniform (seragam), dan perbedaan terjadi
di sepanjang pipa R
8. Setiap partikel fluida yg mengalir mempunyai waktu tinggal sama
9. Fluida dalam fasa gas berlangsung pada tekanan tetap dan fluida dalam fasa cair
berlangsung pada volume dan tekanan tetap
Dalam aplikasinya, reaktor alir pipa digunakan pada reaksi:
a. Reaksi skala besar
b. Reaksi cepat
c. Reaksi homogen atau heterogen
d. Reaksi kontinu
e. Reaksi pada temperatur tinggi
Dikatakan ideal jika zat pereaksi dan hasil reaksi mengalir dengan kecepatan yang sama
diseluruh penampang pipa.
Keuntungan reaktor alir pipa:
1. Lebih mudah untuk dikontrol dibandingkan batch
2. Lebih mudah dalam perawatan
3. Terdapat baffle yang berguna mengurangi vorteks
4. Biaya operasi lebih murah
5. Konversi per volume lebih besar dari reaktor batch
Memberikan volume yang lebih kecil daripada RATB, untuk konversi yang sama
Kerugian reaktor alir pipa:
1. Harga alat dan biaya instalasi tinggi.
2. Memerlukan waktu untuk mencapai kondisi steady state.
3. Untuk reaksi eksotermis kadang-kadang terjadi Hot Spot (bagian yang suhunya sangat
tinggi) pada tempat pemasukan . Dapat menyebabkan kerusakan pada dinding reaktor.
4. Karena tidak ada pengadukan sukar untuk mengatur suhu
Jika cairan bergerak melewati pipa atau saluran besar dengan bilangan Renolds yang
cukup besar, maka tidak ada variasi kecepatan aksial di sepanjang pipa. Dengan asumsi fluida
yang mengalir di sepanjang reaktor alir pipa inilah maka dikenal sebagai aliran plug
flow dimana tidak ada kemiringan konsentrasi atau temperature di koordinat radial.
Gambar 2.5 The biomass and substrate concentration along a plug-flow bioreactor
Karena kecepatan gas adalah sama dimana-mana maka terjadi jalur arus secara
konveksi dan difusi dengan arah yang berbeda. Transport sepanjang jalur arus terjadi akibat
konveksi, sementara sepanjang tegak lurus arus terjadi akibat difusi. Setelah melalui proses
pemanasan , kemudian produk yang diinginkan akan keluar menuju exhaust. Ini ditunjukkan
pada gambar berikut:
Gambar 2.6 Jalur arus reaktor alir pipa
Berbeda dari CSTR, umpan steril pada reaktor alir pipa secara otomatis menunjukkan
konsentrasi nol biommasa pada aliran plug flow yang mencegah sebagian fluida berpindah
sepanjang pipa. Satu cara untuk mencegah masalah ini adalah dengan mendaur ulang kembali
(recycle) aliran dengan cara aliran yang masuk disuntik sebelum memasuki pipa.
Untuk reaksi tunggal dengan kinetika biasa, reaktor alir pipa memiliki konversi
substrat yang tinggi dan konsentrasi produk tinggi daripada CSTR untuk volume setara.
Kebalikannya jika kinetikanya merupakan autocatalytic (laju reaksi yang tinggi seiring
dengan berkurang konsentrasi substrat). Untuk proses mikrobial, reaktor alir pipa biasanya
terdiri dari effluent konsentrasi produk yang besar. Tetapi syaratnya adalah inokulasi secara
terus-menerus dan sulit pada proses pertukaran gas. Untuk pertumbuhan eksponensial
mikrobial, CSTR lebih efisien daripada reaktor alir pipa.
Neraca massa pada diferensial volume untuk elemen fluida berubah-ubah atau plug dimana i
merupaka panjang aksial panjang dx di antara x dan x + dx ditunjukkan pada gambar di
bawah ini:
Gambar 2.7 Skema aliran reaktor alir pipa (plug flow reaktor)
Sehingga,
Keterangan:
V = volume real yg ditempati fluida, m3
FA0 = laju alir molar reaktan A, kmol/s
rA = laju reaksi komponen A, kmol/m3 s
xA = fraksi konversi A