Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DEPARTEMEN JIWA
Disusun Oleh :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN PERUBAHAN
PERSEPSI SENSORI ; HALUSINASI
I. Kasus :
Perubahan persepsi sensori ; halusinasi
II. Proses terjadinya masalah
A. Pengertian:
Halusinasi adalah gangguan pencerapan (persepsi) panca indera tanpa
adanya rangsangan dari luar yang dapat meliputi semua sistem penginderaan
di mana terjadi pada saat kesadaran individu itu penuh/baik. Individu yang
mengalami halusinasi seringkali beranggapan sumber atau penyebab
halusinasi itu berasal dari lingkungannya, padahal rangsangan primer dari
halusinasi adalah kebutuhan perlindungan diri secara psikologik terhadap
kejadian traumatik sehubungan dengan rasa bersalah, rasa sepi, marah, rasa
takut ditinggalkan oleh orang yang diicintai, tidak dapat mengendalikan
dorongan ego, pikiran dan perasaannya sendiri. (Budi Anna Keliat, 1999).
B. Teori yang menjelaskan halusinasi
Teori yang menjelaskan terjadinya halusinaasi adalah sebagai berikut:
Teori Biokimia
Terjadi sebagai respon terhadap stress yang mengakibatkan terlepasnya zat
halusinogenik neurotic (buffofenon dan dimethytransferase)
Teori Psikoanalisis
Merupakan respon ketahanan ego untuk melawan rangsangan dari luar yang
mengancam dan ditekan untuk muncul dalam alam sadar
C. Rentang Respon Halusinasi
Adaptif Maladaptive
tidak menyenangkan.
Halusinasi penciuman
biasanya akibat stroke,
tumor, kejang dan
demensia.
Halusinasi Pengecapan Sering meludah Merasakan rasa
(klien merasakan sesuatu Muntah
seperti darah, urine
yang tidak nyata, biasanya
atau feses
merasakan rasa makanan
yang tidak enak)
Halusinasi Kinestetik Memegang kakinya atau Mengatakan
(klien merasakan badanya
anggoata badan yang lain badaantya bergerk
bergerak disuatu ruangan
yang dianggapnya diudara
atau anggota badanya
bergerak sendiri
bergerak)
Halusinasi Perabaan Menggaruk-garuk Mengatakan ada
(klien merasakan sesuatu
permukaan kulit serangga
pada kulitnya tanpa ada
dipermukaan
stimulus yang nyata)
kulitnya.
Mengatakan seperti
tersengan listrik
Halusinasi Visceral Memegang badannya Mengatakan
(perasaan tertentu yang
yang dianggapnya perutnya mengecil
timbul dalam tubuhnya)
berubah bentuk dan tidak setelah minum
normal seperti biasanya softdrink
E. Fase Halusinasi
Halusinasi yang dialami klien bila berada intensitasnya dan keparahan (Stuart
& Laraia,2001) membagi halusinasi klien mengendalikan dirinya semakin
berat halusinasinya. Klien semakin berat mengalami ansietas dan makin
dikendalikan oleh halusinasinya.
Tahapan terjadinya halusinasi terdiri dari 4 fase menurut Stuart dan
Laraia (2001) dan setiap fase memiliki karakteristik yang berbeda, yaitu:
a. Fase I ( Comforting / ansietas sebagai halusinasi menyenangkan )
Karakteristik :
Pada fase ini klien mengalami perasaan mendalam seperti ansietas,
kesepian, rasa bersalah dan takut serta mencoba untuk berfokus pada
pikiran yang menyenangkan untuk meredakan ansietas.
Perilaku klien :
Di sini dapat dilihat perilaku klien tersenyum, tertawa yang tidak sesuai,
menggerakkan lidah tanpa suara, pergerakan mata yang cepat, diam dan
asyik sendiri.
III a. PohonMasalah
Perubahan proses
Gangguan persepsi sensori:halusinasi pikir : waham
isolasi
IV. DiagnosaKeperawatan
Gangguan Persepsi sensori ; halusinasi.
V. RencanaTindakanKeperawatan
Tujuan umum: pasien secara bertahap mampu mengontrol halusinasinya
Tujuan khusus:
1. Pasien dapat membina hubungan saling percaya
2. Pasien dapat mengenal halusinasinya
3. Pasien dapat mengontrol halusinasinya
4. Pasien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol halusinasinya
5. Pasien dapat memanfaatkan obat dengan baik untuk mengontrol halusinasinya
Daftar Pustaka