Anda di halaman 1dari 2

2. Perusahaan batako membuat 2 macam model.

Yang pertama model A, dengan


menggunakan semen + bahan additif (mix A), dan model B dgn semen tanpa bahan Additif
(mix B). diperlukan 3 macam mesin , mesin 1 membuat campuran mix A, mesin 2
membuat campuran mix B, dan mesin 3 memadatkan dan mencetak model batako. Setiap
m3 batako model A mula2 dikerjakan dimesin 1 selama 2 jam, kemudian tanpa melalui
mesin 2 terus dikerjakan di mesin 3 selama 6 jam. Sedang untuk batako model B tidak
diproses dimesin 1, tetapi pertama kali dikerjakan dimesin 2 selama 3 jam kemudian
dimesin 3 selama 5 jam. Jam kerja maxsimum setiap hari mesin 1 adalah 8 jam, mesin 2
adalah 15 jam, dan mesin 3 adalah 30 jam. Sumbangan terhadap laba setiap m3 batako
model A = Rp 30.000,00 sedang model B = Rp 50.000,00. Masalahnya adalah menentukan
berapa m3 sebaiknya batako model A dan B yang dibuat agar bisa memaksimumkan laba.

Tabel :

Model Batako Mesin 1 Mesin 2 Mesin 3 Fungsi


Objektif
Type A 2x 6x 3x
Type B 3y 5y 5y
8 15 30

Kendala :
2x < 8,
3y < 15
6 x + 5y < 30,
X > 0, y > 0,
X dan y anggota bilangan cacah
Fungsi objektif yaitu f(x,y) = 3 x + 5 y.
Gambar kendala dan garis selidik yang memenuhi 3 x + 5 y = k
Dari gambar tersebut garis selidik 3 x + 5y = k mengahsilkan nilai k maksimum, adalah k 4.
Apabila garis tersebut melalui titik potong grafik y = 5 dan 6x + 5y = 30
6x + 5y = 30
y = 5 6 x + 5 . 5 = 30
6x + 25 = 30
6x =5
X = 5/6
Bilangan tersebut bukan bilangan cacah, oleh karna menentukan titik yang absis maupun
koordinat bilangan cacah, dan titik tersebut harus berada didaerah selesaian dan dekat dengan
titik (5/6, 5) Maka grafik sebagai berikut.

Grafik tersebut merupakan pembesaran dari daerah sekitar titik (5/6, 5) maka dapat dilihat x =
0 dan y = 5 akan menyebabkan fungsi objektif maksimum.
f (0,5) = 3.0 + 5 .5 = 25
Jadi , agar memperoleh laba maksimum , yaitu 250.000, maka perusahaan tersebut
memproduksi beton Type B yaitu 5 m3 dan tidak memproduksi beton type A

Anda mungkin juga menyukai